Anda di halaman 1dari 19

TERAPI

TOTOK PUNGGUNG

AGUS CITRA
4

A. TOTOK PUNGGUNG

Totok punggung adalah sebuah cara untuk meningkatkan derajat


kesehatan ( to promote) dan mengobati (to cure) penyakit manusia
dengan cara melakukan tindakan (treatment) di daerah punggung
( back area).

Cara yang dilakukan adalah dengan menotok, yaitu menekan dan


menggetarkan titik- titik dan area tertentu di bagian punggung manusia.
Alat yang digunakan adalah jari tangan dan minyak sebagai
pelicin/pelumas. Minyak yang digunakan bisa bermacam-macam seperti,
minyak kelapa, minyak zaitun, minyak but-but/minyak herbal sinergi,
minyak sejenis yang bukan merupakan minyak yang meruap atau
minyak yang menimbulkan rasa panas.

Gambar - 1

Ruas tulang belakang, sumsum tulang belakang (medulla spinalis), dan akar saraf (nerve
root)
Gambar - 2

Inilah gambaran mengapa dengan melakukan penotokan di daerah punggung dapat


bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan, karena di daerah
punggunglah terletak semua saraf yang keluar dari ruas-ruas tulang belakang (nerve root)
yang menuju ke seluruh bagian tubuh dan organ manusia. Jadi punggung manusia ibarat
remote control yang bisa mengendalikan organ-organ tubuh dari luar.

Gambar - 3

1. Bagian kanan dan kiri punggung


2. Tulang Cervical ke-7 (C-7) dan Ruas Tulang Lumbar ( L-1 s.d. L-5)

5
Gambar - 4

Cara mencari titik Ginjal dan titik Paru-


paru

B. 12 (DUA BELAS) TITIK / AREA UTAMA

1. Ginjal 7. Tekanan darah


2. Pencernaan (usus) 8. Tengkuk

3. Reproduksi (rahim/testis) 9. Pankreas


4. Pinggul 10. Lambung

5. Bahu 11. Paru-paru


Note:
6. Jantung 12. Liver
Penomoran ini bukan urutan baku, hanya untuk memudahkan
pembelajaran

6
Titik ke-1 dan ke-2 Titik ke-1 s.d. ke-
Gambar - 12
5

C. TAHAP PERAWATAN

Terapi ini memiliki 3 (tiga) tahap, yaitu :


1. Detection (D)  m e n c a r i Trigger Point (titik masalah)
2. General Treatment (GT)  t e r a p i umum (sapu jagad)
3. Finishing (F)  f o k u s terapi Trigger Point

Penjelasan:
1. Detection (D) :
Adalah tahap pertama sebelum memulai terapi. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendeteksi adanya Trigger Point (TP) atau Titik Masalah. Ciri-ciri atau tanda-
tanda sebuah TP antara lain adalah:

Kulit tebal / cembung

Kulit cekung

Kulit kasar / berpasir / bergaris

Dan lain-lain yang berbeda dengan bagian kulit yang lain.

Teknik :
Lakukan deteksi dengan menggunakan 3 jari.

g 7
1) Dorong dari tulang Lumbar ruas paling bawah (L-5) ke arah atas (C-7)
tepat di atas ruas tulang belakang (ulangi beberap kali untuk memastikan
adanya TP di atas area tulang belakang)
2) Dorong di samping kanan tulang Lumbar ruas paling bawah (L-5) ke arah
atas (C-7). (Ulangi beberap kali untuk memastikan adanya TP di area
sebelah kanan tulang belakang)
3) Dorong di samping kiri tulang Lumbar ruas paling bawah (L-5) ke arah
atas (C-7). (Ulangi beberap kali untuk memastikan adanya TP di
area
sebelah kiri tulang belakang)
4) Dorong sepanjang tepi tulang belikat ( kanan dan kiri) untuk memastikan
adanya TP di area tulang belikat.
5) Dorong sepanjang tepi tulang pinggul ( kanan dan kiri) untuk memastikan
adanya TP di area tulang pinggul.

Gambar - 6
Tahap pendeteksian / mencari titik masalah ( Trigger
Point )
g 8
Gambar - 7
Apabila menemukan ada lapisan kulit yang ketika diraba terasa cembung/tebal/keras,
cekung, kasar/berpasir/berparut, atau berwarna lain (pucat, gelap, dsb)  Trigger Point
(TP)

2. General Treatment (GT) :


Dengan menggunakan 1 jari ( dewasa) dan 3 jari (anak-anak). General treatment
ini adalah terapi sapu jagad (terapi di semua titik organ). Lakukan penotokan
dengan menekan dan menggetarkan ujung jari di area / titik organ, dengan
urutan sebagai berikut :
 Area I
1) Titik Ginjal Kanan
3) Area di bawah Ginjal Kanan (samping kanan L-1 s.d. L-
2) Titik Ginjal Kiri Gerakan berulang-ulang ke
5) 4) Area di bawah Ginjal Kiri (samping kiri L-1 s.d. L-5) atas – ke bawah

5) Area ginjal ke bawah (atas tulang L-1 s.d. L-5)


6)Area tepi tulang pinggul kanan (dari tengah ke arah kanan)
7) Area tepi tulang pinggul kiri (dari tengah ke arah kiri)
8) Gerakan-gerakan di atas (1 s.d. 7 dapat diulang beberapa kali)

 Area II
1) Titik Bahu Kanan
2)Area tepi tulang belikat kanan sampai ke bagian bawah
3) Titik Bahu Kiri
4) Area tepi tulang belikat kiri sampai ke bagian
bawah 5) Titik Tengkuk (C-7)
6) Area bawah titik tengkuk (di atas tulang belakang)
s.d. titik Ginjal
7)Area kanan titik tengkuk (samping kanan tulang belakang) s.d. titik Ginjal
8) Area kiri titik tengkuk (samping kiri tulang belakang) s.d. titik Ginjal
g 9
Note: Terapi GT ini bisa dilakukan dengan waktu sekitar 15-20
menit

Gambar - 8
Persiapan GT (area I dan area
II)

Gambar – 9
GT area I diawali dari titik ginjal (dan
seterusnya)
10
Gambar - 10
GT area II diawali dari titik bahu dilanjutkan dengan area
belikat

Gambar - 11
Setelah bahu-belikat dilanjutkan di titik tengkuk (dan
seterusnya)

g
Gambar - 12
Seluruh titik dan area yang mendapat penotokan dalam GT

3. Finishing (F) :
Adalah terapi yang menekankan (fokus) pada titik TP (sesuai gejala
penyakit) atau
TP (hasil deteksi). Dilakukan setelah GT dengan durasi sekitar 5-10 menit (untuk
setiap titik).
Indikator bahwa penotokan pada TP telah cukup adalah akan adanya
perubahan
pada TP tersebut, (kulit/otot yang tebal/cembung/cekung/kasar akan
kembali
normal seperti sediakala).
Perubahan ini dapat terjadi dalam 1 x sesi terapi atau setelah beberapa kali sesi
terapi, hal ini diikuti dengan adanya perubahan yang dirasakan oleh pasien
(hilangnya gejala/rasa sakit yang dialami) walaupun penyakitnya belum benar-
benar sembuh. g 12
D. JENIS TINDAKAN

Totok punggung dapat diberikan dalam 2 (dua) bentuk tindakan, yaitu :

1. Emergency (tindakan kegawatdaruratan)


Adalah tindakan segera yang harus diberikan kepada seseorang yang
mengalami keadaan gawat darurat (kondisi kritis), contoh: serangan jantung, stroke,
atau mengalami sakit yang amat sangat di salah satu bagian tubuh.
Tindakan ini diberikan dalam bentuk penotokan langsung pada titik/area
yang terkait
dengan masalahnya, contoh: untuk serangan jantung (titik jantung), serangan
stroke (2 titik ginjal), sakit di bagian tangan (area bahu-belikat), dan sakit di bagian
kaki (area tepi tulang pinggul).

2. Treatment (perawatan)
Adalah tindakan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami sakit
yang tidak dalam kondisi gawat darurat. Tindakan perawatan ini diberikan secara
berkala dan berkesinambungan sesuai dengan tahap perawatan ( general
treatment dan finishing)

E. BEBERAPA CONTOH TITIK MASALAH

Ada beberapa contoh titik-titik dan/atau area tertentu yang sudah terbukti ada
kaitannya dengan berbagai macam masalah, walaupun tidak bisa selalu menjadi patokan
bahwa setiap penyakit/masalah selalu di sini titiknya. Pada dasarnya ketika
melakukan GT sesungguhnya pasti telah melakukan terapi pada titik-titk masalah
tersebut, namun untuk efektifitas terapi maka titik-titik masalah tersebut perlu kembali
diberikan fokus terapi lanjutan (finishing).
Beberapa contoh titik-titik masalah tersebut, antara lain adalah
: 1. Serangan jantung (emergency)
1. Untuk menolong korban serangan jant ung
2. Serangan stroke (emergency)
(emergency), lakukan penotokan di titik jantung.
2. Untuk menolong korban serangan stroke, lakukan
penotokan di 2 titik ginjal (kanan-kiri).

Note:
Untuk kasus Stroke Hemorragic (pecah pembuluh darah),
maka setelah dilakukan penotokan ada
kemungkinan akan keluar darah melalui hidung. Ini adalah
darah yang keluar dari pembuluh darah yang
pecah di ot ak sehingga memang seharusnya

Gambar - dikeluarkan untuk membersihkan bagian otak.


13
13
3. Masalah tekanan darah
4. Penyakit Parkinson
Untuk masalah tekanan darah (tinggi/rendah) serta
penyakit Parkinson, lakukan finishing pada titik tekanan
darah (belikat kanan).

Gambar -
14

1. Untuk penyakit gagal ginjal, lakukan finishing di 2 titik


5. Gagal Ginjal (cuci darah) ginjal (kanan-kiri_.
6. Gout (asam urat) 2. Untuk penyakit gout, lakukan finishing di 2 titik ginjal
(kanan-kiri). Apabila ada rasa sakit/bengkak akibat
timbunan asam urat dalam darah, maka lakukan pula
penotokan sesuai daerah yang mengalami sakit
tersebut, mis. area pinggul utk sakit di daerah kaki
dan area belikat utk sakit di daerah tangan

Note :

1. Untuk penyakit gagal ginjal, perubahan yang akan


nampak setelah menjalani terapi totok punggung
adalah :

Urine bisa lancar kembali
Gambar -
15

Tubuh bisa berkeringat kembali

Berkurang/ hilangnya
gejala edem a
(bengkak air)
2. Untuk penyakit gout, diakibatkan oleh fungsi ginjal yang
bermasalah sehingga tidak mampu menyaring dan
membuang asam urat melalui urine

14
7. Asma / alergi
8. Diabetes Melitus

1. Untuk asma dan/atau alergi bermula dari titik paru-


paru, khusus untuk asma tambahkan di titik tengkuk.
Titik paru-paru ini juga digunakan untuk masalah-
masalah seperti, batuk, pilek, flek paru-paru dan
masalah-masalah di kulit (penyakit kulit).

2. Untuk Diabetes Melitus, lakukan finishing di titik


pankreas dan 2 titik pinggul.

Gambar -
16

9. Kanker payudara
10. Penyakit terkait datang bulan
(wanita)

1. Untuk kanker payudara, lakukan finishing di punggung


bagian belakang payudara yang bermasalah.
Ditambahkan juga titik rahim, karena untuk semua
penyakit yang terkait masalah kewanitaan itu bermula
dari titik rahim sebagai pengendalinya.

2. Untuk masalah sakit ketika haid, haid keluar hanya


sedikit dan/atau tidak keluar haid sama sekali,
lakukan finishing di titik rahim (L-3) baik di bagian
kanan-kiri-tengah.
Gambar -
17

15
11. Pengapuran
tulang 12. Wasir
(ambeien)
1. Untuk masalah pengapuran tulang lakukan finishing di
titik ginjal kanan dan titik pinggul kanan.
2. Untuk wasir/ambeien lakukan finishing di titik
ginjal kiri dan titik pinggul kiri.

Gambar - 18

13.Sakit di bagian tangan (bahu, lengan, pergelangan dan telapak


tangan) 14. Sakit di bagian kaki (paha, lutut, betis, pergelangan dan
telapak kaki)

1. Untuk masalah/sakit/nyeri/kebas/kesemutan di bagian


tangan, lakukan penotokan di area bahu-belikat (sesuai
dengan bagian tangan yang bermasalah).
2. Untuk masalah/sakit/nyeri/kebas/kesemutan di bagian
kaki, lakukan penotokan di area pinggul (sesuai dengan
bagian kaki yang bermasalah).

Gambar - 19

Note:
Tidak semua titik masalah ( TP) dicantumkan dalam modul ini. Kita dapat mencari titik
masalah tersebut dengan mendeteksinya sesuai petunjuk yang sudah disampaikan.

F. FREKUENSI DAN LAMANYA TERAPI

Waktu yang disarankan untuk 1 sesi terapi bagi seorang terapis profesional adalah
minimal 1 jam. Ini sudah meliputi GT dan Finishing pada TP. Namun bagi terapis amatir
dapat dilakukan sesuai waktu dan kemampuan yang ada. Apabila waktunya

16
memungkinkan dan mampu (cukup kuat) baik apabila juga dilakukan dalam waktu 1 jam.
Namun apabila tidak memungkinkan jangan ditinggalkan sama sekali, lakukanlah
walaupun hanya mampu 15 atau 20 menit.
Frekuensi terapi yang harus diberikan kepada pasien disesuaikan dengan
besar/kecilnya masalah atau berat/ringannya penyakit yang dideritanya. Untuk
pertolongan segera (emergency) harus diberikan segera begitu seseorang mengalami
serangan. Sedangkan untuk perawatan, dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
(mis. sehari sekali atau dua kali, sepekan sekali atau tiga kali, dan seterusnya). Bahkan
apabila kondisinya cukup parah, dapat diberikan perawatan sehari tiga kali terapi.

Note :
Lamanya terapi dalam satu sesi perawatan serta jumlah terapi (frekuensi) yang harus
diberikan tergantung pada tingkat masalah yang dialami pasien.

Lebih lama waktu dalam satu sesi terapi serta makin sering frekuensi terapi yang
diberikan, dapat meningkatkan efektifitas terapi yang dilakukan.

G. PERMASALAHAN DALAM TERAPI

Adalah hal-hal yang dapat menjadi kendala dalam seseorang mengaplikasikan terapi
totok punggung ini. Permasalahan tersebut antara lain adalah :
1. Kurang yakin dengan metode totok punggung
Bagi orang yang belum memahami sistematika totok punggung maka akan
m erasa aneh bahwa mana mungkin hanya dengan menekan dan menggosok di
bagian punggung dapat mengobati penyakit.

2. Tidak sabar (dalam menterapi maupun dalam menjalani terapi)


Sebagian orang ketika sakit ingin cepat langsung sembuh walaupun baru menjalani
satu kali sesi terapi. Penyakit itu sendiri membutuhkan waktu yang bisa jadi tidak
sebentar ketika berproses dalam tubuh kita sehingga munculnya gejala (mis. rasa
sakit), maka untuk proses penyembuhannya pun membutuhkan waktu dan

tidak mungkin langsung terjadi dalam waktu singkat ( kecuali atas ijin Allah).
Dengan terapi totok punggung, walaupun belum langsung sembuh, namun efek
setelah menjalani terapi ini dapat langsung dirasakan dalam waktu singkat.

3. Tangan lelah (pegal dan ngilu) karena belum terbiasa dalam melakukan terapi
totok punggung.
Bagi mereka yang baru pertama kali mencoba menterapi dengan metode totok
punggung ini akan cepat merasa lelah di tangan (sampai dengan lengan) bahkan
sampai pegal, sehingga tidak mampu melakukan terapi dalam waktu yang lama.
Seiring dengan seringnya menterapi maka masalah ini akan hilang, lambat17
laun
kekuatan
tangan akan meningkat sehingga mampu melakukan terapi untuk jangka waktu yang
lebih lama.

H. FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Siapa yang pertama kali mengembangkan terapi ini?


Terapi ini dikembangkan oleh Ustadz Abdurrahman dari Klinik Totok
Punggung
Pro Health di Bekasi. Beliau sudah dari tahun 2011 mengembangkan metode terapi
ini, dan terbukti sudah banyak pasien dengan berbagai macam keluhan penyakit
yang dengan ijin Allah sembuh dengan terapi ini. Mulai dari penyakit yang ringan
sampai penyakit yang berat, bahkan yang sudah ditangani di rumah sakit dapat lebih
cepat sembuh ketika diterapi dengan metode ini.

2. Siapa saja yang bisa diterapi dengan metode ini?


Siapapun dapat diterapi dengan metode ini. Baik pria maupun wanita, tua
maupun muda dan dalam kondisi apapun. Dapat dalam posisi berbaring (posisi paling
baik) maupun dengan posisi duduk (apabila tidak memungkinkan berbaring).
Menotok bagian punggung dalam keadaan terbuka pakaian (langsung menyentuh
kulit punggung, ini keadaan yang direkomendasikan) maupun tetap berpakaian
tanpa langsung menyentuh kulit punggung (apabila tidak memungkinkan membuka
aurat/pakaian).

3. Apakah ada pantangannya ketika melakukan terapi ini?


In sya Allah tidak ada pantangan khusus ketika melakukan terapi ini, hanya saja
disarankan bagi yang menjalani terapi ini, sebaiknya tidak langsung mandi (dengan
air dingin) mengingat kondisi tubuh (punggung) nya relatif masih hangat setelah
menerima terapi ini. Dan apabila ada seseorang yang dengan kondisi sakit kronis
yang memiliki pantangan dalam makanannya, maka pantangan itu perlu dipatuhi
demi memastikan kondisinya sementara sebelum sembuh tidak menjadi bertambah
parah penyakitnya.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk sembuh dengan terapi ini?
Jangka waktu bagi seseorang yang diterapi dengan cara ini untuk sembuh
tidak dapat ditentukan secara pasti. Kondisi setiap orang yang sakit tidak sama
antara satu dengan yang lainnya, walaupun mungkin memiliki gejala dan keluhan
yang sama. Cepat dan lamanya seseorang untuk sembuh dari penyakitnya sangat
tergantung pada
Allah Yang Maha Menyembuhkan. Namun secara keilmuan dapat saja diperkirakan
dengan metode yang digunakan berapa lama kemungkinan untuk sembuh
berdasarkan pengalaman untuk kasus yang sama. Cepat dan lambat kesembuhan
juga dapat ditentukan berdasarkan dosis pengobatan (terapi) yang dilakukan. Untuk
terapi totok punggung, maka dengan waktu (durasi) yang lebih lama ketika menjalani
terapi akan berbeda hasilnya dengan waktu (durasi) yang hanya sebentar. 18 Begitu
pula dengan keseringan (frekuensi) terapi yang dijalani juga mempengaruhi cepat
atau lambatnya hasil yang dapat dirasakan.
5. Apakah ada efek samping dalam terapi ini?
In sya Allah terapi ini relatif aman dari efek samping. Pada orang yang pertama
kali menjalani terapi ini ada kemungkinan akan merasa sakit/linu/pegal pada area
penotokan, hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah di
area tersebut dan telah diuraikan dengan jalan penotokan. Namun untuk terapi-terapi
selanjutnya biasanya rasa sakit ini sudah akan berkurang dan semakin hilang.
Demikian juga apabila mengalami rasa/gejala tertentu setelah penotokan,
seperti mual,
pusing, demam, sakit ketika BAK, dan lain sebagainya, maka inilah yang
disebut sebagai DOC (Direction of Cure), yaitu reaksi ketika tubuh sedang
beradaptasi dengan metode pengobatan yang diambil. Ini bukan efek samping dan
tidak berbahaya, hal ini
justru positif yang menunjukkan akan ada perubahan pada tubuh kita setelah
menjalani terapi.

6. Apakah terapi ini dapat digabungkan dengan terapi lainnya?


Ya, terapi ini dapat dikombinasikan dengan terapi lainnya, misalnya terapi
dengan mengkonsumsi makanan/suplemen herbal, seperti madu,
habbatussauda, dan lain-lain termasuk dengan obat-obatan medis (apabila sedang
menjalani pengobatan medis).
Terapi totok punggung ini juga apabila dipadukan dengan hijamah (bekam) in
sya Allah
akan meningkatkan efektifitas pembekaman itu sendiri dibandingkan
pembekaman tanpa didahului dengan totok punggung, karena totok punggung akan
memudahkan pengeluaran darah yang mengandung toksid tersebut.
Begitu juga untuk kasus-kasus tertentu, totok punggung dapat dikombinasikan
dengan
pijat/urut atau pembetulan tulang belakang, serta apabila terjadi patah tulang
maka totok punggung digunakan untuk mengurangi rasa sakit ketika akan dilakukan
penarikan tulang sebelum dibebat/digips.

7. Apakah sulit untuk mempelajari terapi ini?


In sya Allah terapi ini adalah terapi yang sangat mudah dipelajari oleh
siapapun
juga. Tidak dibutuhkan waktu lama untuk bisa memahami dan mempraktekan terapi
ini. Dibandingkan materi-materi pelatihan metode pengobatan/terapi yang lain,
maka metode terapi totok punggung ini adalah metode terapi yang paling mudah
dipelajari.

19

Anda mungkin juga menyukai