Anda di halaman 1dari 18

TEMA:

KEMBALI KE ALTAR

Hari ke 4, Sabat , 14 Januari 2023

APA YANG MEMBUAT TUHAN KEMBALI


“Maka mendekatlah seluruh rakyat itu
kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah
1 Raja-raja 18:30 TUHAN yang telah diruntuhkan itu.”
Ketika Hujan Berhenti
• Suasana hari penting itu begitu tegang, dan ada keheningan
yang menyelimuti Gunung Karmel. Dulunya, gunung ini
dipenuhi oleh pohon dan tanaman yang hijau-hijau dan indah.
Gunung tersebut menjadi subur karena hujan yang turun, dan
dianggap sebagai tempat suci, penuh berkat dan kesuburan.

• (Ellen G. White, Para Nabi dan Raja, hlm. 144).


• Tetapi semuanya telah berubah. Apa yang dulunya
hijau, telah menjadi gersang karena kekeringan
yang terjadi selama tiga tahun.
“Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari
Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi
Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada
1 Raja-raja 17:1
embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuali kalau kukatakan."
“Dan sesudah beberapa lama, datanglah
firman TUHAN kepada Elia dalam
tahun yang ketiga: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada Ahab,
1 Raja-raja 18:1
sebab Aku hendak memberi hujan ke
atas muka bumi."
Ellen White menjelaskan mengenai kondisi
bangsa Israel pada saat itu:

• Bumi telah kering seakan-akan terbakar. Panas terik


matahari menghancurkan setiap tanaman yang masih
hidup. Sungai-sungai mengering, dan kawanan ternak
mengembik berkeliaran kesana kemari dengan susah
payah.
• (Ellen G. White, Para Nabi dan Raja, Hlm. 125, 125).
Ellen White menjelaskan mengenai kondisi
bangsa Israel pada saat itu:

• Ladang yang dulunya subur telah menjadi seperti


gurun pasir yang terbakar, sunyi dan sepi…kota
dan desa yang dulunya makmur telah menjadi
tempat berkabung.

• (Ellen G. White, Para Nabi dan Raja, Hlm. 125, 125).


Ellen White menjelaskan mengenai kondisi
bangsa Israel pada saat itu:

• Kelaparan, dengan segala kengeriannya,


semakin mendekat secara perlahan

• (Ellen G. White, Para Nabi dan Raja, Hlm. 125, 125).


Kekeringan Di Dalam Sanubari

• Mungkin hal terburuk daripada kekeringan yang melanda


Israel tidak lain adalah kekeringan rohani yang menguras jiwa
dan iman segenap bangsa Israel.
• Mereka diperintah oleh Raja Ahab yang jahat dan istrinya
Izebel dan sang pengantin Sidon itu telah melemahkan
kesetiaan Ahab kepada Tuhan.
• Dan ia menuntun bangsa Israel dalam satu kemurtadan
nasional yang mengakibatkan Tuhan untuk memanggil nabi
Elia.
• Mengenai Elia, Ellen White menuliskan:

• “Di zaman dimana Ahab berkuasa, ada seorang beriman dan


penuh doa yang tanpa rasa takut, siap untuk menantang
bangkitnya kemurtadan nasional di Israel”

• (Ellen G. White, Para Nabi dan Raja, hal. 119).


Elia Memperbaiki Mezbah

• Setelah para nabi Baal dan Asyoret gagal meminta ilah


mereka untuk mengirimkan api, tibalah “waktu
mempersembahkan korban petang” maka Elia
memanggil umat Israel untuk mendekat dan
memperbaiki mezbah Allah yang sudah rusak.
Kemudian pada waktu mempersembahkan
korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham,
Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah
diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di
1 Raja-raja 18:36 tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini
hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah
aku melakukan segala perkara ini.
• Dalam arti sesungguhnya, Elia tidak sekedar mengajak
segenap bangsa Israel untuk bertobat, tapi ia juga memanggil
bangsa itu untuk kembali kepada sistem perbaktian mezbah
yang rutin dan teratur!

• Perbaktian komunitas bangsa Israel telah rusak, dan ini semua


diawali dengan hilangnya kebiasaan untuk berbakti secara
pribadi dan keluarga.
Apa yang Membawa Tuhan Kembali

• Yang membawa Tuhan kembali adalah pemulihan perbaktian


sejati yang berasal dari hati yang tulus.
• Dan hal ini diawali dengan tindakan Elia untuk memperbaiki
mezbah yang telah rusak.
• Jika mezbah keluarga anda telah rusak, perbaikilah, dan
biarkan api kehadiran Allah membakar kembali mereka yang
menyembah Dia!
“Maka mendekatlah seluruh rakyat itu
kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah
1 Raja-raja 18:30 TUHAN yang telah diruntuhkan itu.”
• Ucapan terima kasih dan pujian: Bersyukur atas berkat
yang spesifik dan puji Allah karena kebaikan-Nya.
• Pengakuan Dosa: Ambillah waktu beberapa menit untuk
pengakuan dosa pribadi dan berterima kasih kepada Allah
atas pengampunan-Nya.
• Tuntunan: Mintalah kepada Tuhan untuk memberikan
hikmat untuk menghadapi tantangan dan membuat keputusan
saat ini.
• Gereja kita: Berdoa untuk kebutuhan-kebutuhan gereja lokal,
regional, dan sedunia (lihat Lampiran Permohonan Doa
Gereja Sedunia).
• Permintaan Lokal: Berdoa untuk kebutuhan anggota gereja,
keluarga, dan tetangga saat ini.
• Mendengarkan dan Sambutan: Ambillah waktu untuk
mendengarkan suara Tuhan dan sambutlah dengan pujian atau
lagu.

Anda mungkin juga menyukai