Anda di halaman 1dari 24

Pemeliharaan Tuhan atas HambaNya yang

Setia
Oleh:
Ev. Haryo Yulianto, S.E., M.A.

1 Raja-raja 17

1) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-


Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup,
Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak
akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun
ini, kecuali kalau kukatakan."
2) Kemudian datanglah firman TUHAN
kepadanya:
3) "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan
bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah
timur sungai Yordan.
4) Engkau dapat minum dari sungai itu, dan
burung-burung gagak telah Kuperintahkan
untuk memberi makan engkau di sana."
5) Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti
firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai
Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
6) Pada waktu pagi dan petang burung-burung
gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan
ia minum dari sungai itu.
7)Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu
menjadi kering, sebab hujan tiada turun di
negeri itu.
8) Maka datanglah firman TUHAN kepada
Elia:
9) "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk
wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah,
Aku telah memerintahkan seorang janda untuk
memberi engkau makan."
10) Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat.
Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu,
tampaklah di sana seorang janda sedang
mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada
perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku
sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
11) Ketika perempuan itu pergi mengambilnya,
ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku
sepotong roti."
12) Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN,
Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada
roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam
tepung dalam tempayan dan sedikit minyak
dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api,
kemudian aku mau pulang dan mengolahnya
bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami
memakannya, maka kami akan mati."
13) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah
takut, pulanglah, buatlah seperti yang
kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku
sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat
bagimu dan bagi anakmu.
14) Sebab beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak
akan berkurang sampai pada waktu TUHAN
memberi hujan ke atas muka bumi."
15) Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat
seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan
itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat
makan beberapa waktu lamanya.
16) Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan
minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang
seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya
dengan perantaraan Elia.

Pendahuluan
Kuasa Allah nyata memelihara hambaNya
yang setia.
Seorang prajurit sejati dituntut untuk Setia dan
Loyal kepada atasan.
Apapun yang atasan perintahkan, ia harus
mengerjakannya. Kalau tidak, maka dianggap
desersi dan akan diberhentikan.
Betapapun kelihatannya mustahil Misi itu untuk
dilaksanakan dan dikerjakan, seorang prajurit harus
tetap taat dan patuh serta melaksanakannya.
Seorang prajurit tidak lagi mempedulikan dirinya
sendiri. Bahkan keselamatan dan nyawanya sendiri.
Seorang prajurit hanya tunduk taat dan patuh pada
atasannya dan hanya mengenal satu kata:
Laksanakan!
Disini kita belajar dari seorang pelayan abdi Allah
yang setia. Yang menjadi teladan kita saat ini di
dalam mengerjakan pelayanan maupun dalam
perjalanan iman yang penuh dengan tantangan dan
pergumulan.

1) Elia Berdiri di Hadapan Allah.


Ditengah-tengah orang-orang penting dan para
penyembah ilahilah palsu, Elia tidak gentar. Elia
menyatakan kebesaran Allah yang ia sembah.
Elia langsung menantang mereka untuk uji coba
kekuatan. Seolah-olah ia berkata, "Allah yang
memberi jawaban melalui hujan, biarkan Dia yang
menjadi Allah."
Elia meminta kekuatan Supranatural untuk
menurunkan hujan.

2) Nabi/ hamba Tuhan Memberitakan /


Mengatakan Yang Sebenarnya/ Sesuai Yang
Allah Katakan.

a) Elia dengan berani memberitakan berita


yang sebenarnya meski kepada seorang
Raja yaitu Ahab.
Disini, Elia Tampil ke depan sebagai pembela
dan pemulih hukum.
Elia langsung menantang mereka untuk uji coba
kekuatan. Seolah-olah ia berkata, "Allah yang
memberi jawaban melalui hujan, biarkan Dia yang
menjadi Allah." Dialah Allah yang sejati. Dialah
Allah yang patut di sembah. Dipuji dan
dimuliakan.
Aplikasi
Seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan adalah
Hamba atau pelayan Tuhan. Bukan hamba atau
pelayan manusia. Bukan hamba atau
pelayan donatur.
Bukan hamba atau pelayan yang punya gedung
gereja. Bukan pula hamba atau pelayan jemaat
yang kaya/ yang memberikan persembahan dan
persepuluhan besar.
Maka, seorang hamba Tuhan harus memberitakan
apa yang Tuhan/ Allah katakan/ nyatakan.
Tidak perlu takut ataupun gentar sebab Boss
Besarnya adalah Allah sendiri.
b) Elia Meninggikan Tuhan.
Ay 1: Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani.
Ia mengklaim bahwa Tuhan adalah Allah Israel,
bahwa Ia Allah Israel itu: hidup (lih ay 12;. 18:10).
Disini Elia meninggikan Tuhan yang ia layani.

Aplikasi
Demi Tuhan yang hidupbukan demi jabatan,
bukan demi uang ataupun demi atasan/ sekelompok
orang ataupun kepentingan. Tetapi demi Tuhan
yang hidup.
Kalau saat ini ada diantara saudara-saudara yang
berpikir pelayanan demi uang, demi poplularitas
ataupun ketenaran saudara sendiri: Bertobatlah!!!

Rm 11:36 Sebab segala sesuatu adalah


dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-
lamanya!
Di ayat berikutnya, Elia yakin bisa menyatakan
bahwa akan ada ada embun atau hujan
karena Allah telah berjanji untuk menahan ini
dari tanah jika umatNya berpaling dari-Nya untuk
allah lain (Im 26: 18-19).
Jadi disini Elia bukan sok-sokan pamer kuasa Allah
dan sebagainya.
Tetapi perhatikan: semua karena Allah telah
berjanji.
Jadi bukan karena maunya Elia sendiri.
Jangan sampai diantara kita yang melayani,
berkedok kehendak Allah, padahal
sebenarnya adalah kehendak ataupun
kemauan kita sendiri!!

c) Menyerang penyembah Baal / allah lain.


Disini Elia menyerang ke jantung Baalisme, yaitu
para penyembah Baal yang percaya bahwa
tuhan mereka adalah dewa hujan!

Elia tidak gentar. Sekali lagi, terhadap orang-


orang yang tidak mengenal Tuhan, Elia tidak
gentar!!! Karena ia tahu Allah ada
dipihaknya. Allah ada dibelakangnya!!

Kekeringan, dibawa oleh Allah yang benar,


menunjukkan bahwa Dia: Allah yang benar itu, dan
bukan Baal, yang mengendalikan cuaca.

Ini adalah demonstrasi yang luar biasa dari


superioritas Allah dan dari total kelemahan,
ketidakberdayaan dan kepalsuan ibadah Baal.
Bahwa dewa-dewa mereka tak berdaya dan
tidak bisa berbuat apa-apa!!!

Applikasi: Saya banyak mendengar orang Kristen


yang begitu takut kalau-kalau rumahnya dikuasai
roh-roh jahat, dikirimi santet, dikuasai hantu-hantu
dan sebagainya.

Padahal kalau saudara sungguh-sungguh percaya


kepada Yesus sebagai satu-satunya Tuhan
dan Juruselamat, maka Allah ada di pihak
saudara.

Tuhan melindungi saudara dan keluarga saudara.


Tuhan juga akan melindungi rumah saudara dan
keluarga saudara yang percaya dari serangan kuasa-
kuasa gelap itu. Jadi, jangan takut ataupun gentar...
3) Ay 2 datanglah firman TUHAN
kepadanya.

Seorang hamba Tuhan otoritasnya adalah firman


TUHAN. Bukan yang lain.

Kalau dia bisa berdiri di belakang mimbar di


hadapan Jemaat, itu semata mata adalah untuk
memberitakan firman Tuhan.

Bukan mbanyol, bukan melawak, bukan ceritera


ngalor ngidul, apalagi membual dan memberikan
kesaksian-kesaksian kosong yang ditambahi
maupun di kurangi hanya untuk mendapatkan
sambutan yang meriah.

4) Allah memelihara hamba-hamba/


pelayan-pelayanNya.

Ay 4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan


burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk
memberi makan engkau di sana."
a) Pemeliharaan yang terkesan aneh
Jamieson-Fausset-Brown :

Burung gagak membawa roti kepadanya-


Gagasan burung-burung najis dan kumel yang
dipekerjakan untuk memberi makan sang nabi telah
tampak begitu aneh.

Dalam versi kita telah diterjemahkan menjadi


"burung gagak".

Aplikasi
Terkadang pemeliharaan Allah dalam hidup orang
percaya terkesan aneh.

Tetapi kalau kita diyakinkan oleh Dia melalui


firmanNya, percayalah bahwa tidak ada yang
mustahil bagi Dia.

Apapun dan siapapun bisa Dia pakai.


b) Allah sendiri yang menjamin
kelangsungan hidup hambaNya.

Bdk dengan hamba-hamba Tuhan yang begitu kuatir


dan ketakutan akan masa depannya.

Mereka lupa siapa yang mereka layani. Mereka lupa


bahwa Allah sendiri yang memelihara mereka.
Pencipta langit dan bumi ini yang
memelihara mereka.

Sampai-sampai kemudian tak sedikit yang


melupakan panggilan pelayanannya.

Kesaksian:
Dalam pelayanan kkr seminar gembala saya di Bali,
kami menemui beberapa orang disana untuk
diundang.

Salah satunya adalah hamba Tuhan yang pernah


ditolong teman sepelayanan saya sampai dia bisa
lulus S.Th.
Singkat cerita, dia sudah meninggalkan panggilan
pelayanannya dan beralih ke bisnis, menjadi
motivator, berjualan, jadi makelar tanah dan rumah,
menjadi kolektor batu permata dll. Sukses, kaya,
namun pada waktu itu, sudah lama dalam
perkawinannya belum dikaruniai anak.

Memang kondisi finansial dan perekonomian adalah


senjata yang mematikan untuk menggoyang hamba
Tuhan manapun.

Sebaliknya, kenyamanan bisa membuat


orang lupa akan misi dan panggilan mula-
mula.

5) Melakukan seperti firman TUHAN.

Ay 5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman


TUHAN.
Pergi dan melakukan firman Tuhan. Bukan hanya
melakukan saja, tetapi juga pergi dan berbuah.
Memberitakan Injil dan Memuridkan. Karena Murid
Yesus: memuridkan.
Itulah yang mestinya dilakukan oleh setiap orang
percaya. Terlebih-lebih pelayan hamba Tuhan.

6) Pemeliharaan TUHAN

a) Melalui burung-burung gagak


Ay 6 pagi dan petang burung-burung gagak
membawa roti dan daging.

Burung gagak biasanya bahkan mengabaikan anak-


anaknya sendiri.
Elia yang taat kepada Tuhan, secara ajaib disediakan
baginya seperti yang telah dijanjikan. Melalui cara
yang tidak biasa ini, Allah memberi makanan bergizi
nabi-Nya secara fisik, Allah juga memberikan
makanan yang bergizi kepada prestasi iman Elia
untuk yang kemudian untuk kekuatan-kekuatan
spiritual (lihat daftar "Keajaiban Tuhan melalui Elia
dan Elisa," dalam 2 Raja-raja 2: 13-14).

b) Itu adalah Pemberian Allah

Jamieson-Fausset-Brown :

Jika Elia secara ajaib diberi makan oleh gagak, tidak


sabar untuk menanyakan : di mana mereka
menemukan roti dan daging, karena Allah lah yang
akan mengarahkan mereka. Setelah selang setahun,
sungai itu mengering, dan ini adalah percobaan baru
untuk iman Elia.

c) Melalui seorang Janda Sarfat

Ay 9 seorang janda untuk memberi engkau makan.

Ini bukan Janda kaya seperti Musdalifa. Tetapi


Janda miskin di Sarfat.

Anak-anak muda sekarang banyak yang kepincut


dengan janda kaya.

Apalagi kalau jandanya cantik, masih muda, kaya


pula.

Tapi ini Janda miskin. Yang bahkan untuk makan


sendiri saja sudah susah.
Tapi Tuhan pakai untuk memberi makan
hambaNya yang setia.

Jamieson-Fausset-Brown :

Dia di kirim ke seorang janda di sarfat.


Bertemu, saat dia masuk ke kota, wanita yang
ditunjuk oleh pemeliharaan ilahi untuk
mendukungnya.

Imannya diuji dengan sangat parah dengan belajar


darinya bahwa persediaannya telah habis dan dia
menyiapkan makanan terakhirnya untuk dirinya dan
anaknya.

Roh Allah telah memintanya untuk meminta


kepadanya, dan dia memberikan, beberapa bantuan
yang diperlukan, dia menerima pahala seorang nabi
(Mat 10:41, 42).

Dan untuk makanan yang diberikan kepadanya,


Allah, dengan peningkatan yang menakjubkan dari
sedikit persediaan, memberikan banyak untuknya.

Applikasi:
Jangan sepelekan orang miskin yang mungkin
datang membantu saudara. Siapa tahu ia adalah
orang yang memang Tuhan pilih untuk membantu
saudara.

Apakah saudara peduli terhadap hamba-hamba


Tuhan, abdi abdi Allah yang sedang mengalami
kesulitan?
Apakah saudara mendukung pelayanan hamba
Tuhan yang sungguh-sungguh memberitakan Injil
mati-matian di pedalaman, dipedesaan dan
dipelosok-pelosok ?

Apakah gereja juga mendukung yang demikian atau


asik dengan program-program membesarkan diri
sendiri?

Cara Tuhan melalui burung gagak dan janda miskin


ini menunjukkan bahwa cara Tuhan tidak
tergantung pada kondisi apapun.

Ia menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.


Lantas apa susahnya dari yang masih ada sedikit
pada janda Sarfat ini, Tuhan pakai dan tidak habis-
habis?

Ini berbicara tentang iman. Iman terhadap


pemeliharaan Tuhan atas hidup orang percaya.

7) Ujian Iman

a) Meminta sedikit kepada janda miskin

Umumnya orang meminta kepada orang yang kaya.


Kepada orang yang mampu. Tapi ini meminta
kepada orang miskin. Menunjukkan betapa besarnya
iman Elia yang percaya akan perintah Tuhan
walaupun kelihatannya mustahil.

b) Elia Tidak serakah dan tidak rakus.

Ay 10, 11 "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam


kendi, supaya aku minum."

"Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."

Sebagai seorang nabi besar, ia bisa saja minta yang


banyak. Minta yang mewah. Toh Tuhan bisa
memberikan betapapun sulitnya permintaannya.

Namun, sungguh, betapa hamba Tuhan ini tidak


serakah, tidak rakus. Hanya minta sedikit air. Hanya
minta sepotong roti.

Bandingkan dengan hamba-hamba Tuhan yang


bertikai memperebutkan jabatan, posisi di dalam
gereja. Bahkan yang lebih memalukan lagi:
memperebutkan pesembahan dan
persepuluhan jemaat.
Bdk juga dengan hamba-hamba Tuhan yang merasa
sudah punya nama besar, minta di jemput dengan
mobil mewah, tiket pesawat kelas satu, hotel
berbintang dan honor yang selangit.

Tapi disini tidak. Elia, nabi besar itu: hanya


meminta sedikit air dan sepotong roti.

Saudara pikir itu hanya karena Elia berhadapan


dengan seorang janda miskin? Bukan, karena pada
dasarnya ia memang hamba Tuhan, abdi Allah yang
tidak rakus dan tidak serakah.

Dalam hal ini kita bisa meneladani Elia ini dengan


berjuang mengatasi kelemahan kita dalam hal
keserakahan dan egois.

Serta percaya dan bersyukur bahwa Tuhanlah yang


memelihara hidup kita.

8) Kuasa Allah dinyatakan

Ay 17: 12-16. janda tersebut telah mengakui Elia


sebagai seorang Israel dan menyarankan agar
memohon kepada TUHAN dengan menegaskan
bahwa ia tidak punya roti; hanya ada sedikit tepung
dan minyak, cukup untuk makan terakhir untuk
anaknya dan dirinya sendiri.

Elia menenangkan diri janda tersebut dari


ketakutan, kelaparan, dan kematian yang
mendekatinya. Elia memintanya untuk memberinya
makan yang pertama. . . dan kemudian
menggunakan sisanya untuk menghidupi diri janda
itu dan anaknya.

Lalu ia memberinya janji pada otoritas firman Allah:


ia akan memiliki makanan sampai
kekeringan berakhir.

Tanggapan ketaatannya menunjukkan imannya


terhadap firman Tuhan. Allah menghargai imannya
dengan memenuhi janji-Nya yang ajaib. Keajaiban
ini terus memasok tepung dan minyak zaitun Allah.

Sementara itu, penyembah-penyembah Baal yang


percaya bahwa dia adalah dewa kesuburan, yang
memberikan hujan untuk membuat tanaman
tumbuh, nyatanya dewa Baal tidak bisa
mengatasi kekeringan untuk membuat gandum
dan pohon-pohon zaitun tumbuh.
Inti berita ini:

Hanya Allah yang benar : yang bisa


memberikan tepung dan minyak dalam
kekeringan!

Dalam masa-masa paceklik, pada masa-masa


kesukaran dan problema hidup umatNya.

Jamieson-Fausset-Brown :

Nabi dikirim ke janda ini, bukan hanya untuk


keselamatannya sendiri, namun karena imannya,
untuk memperkuat dan mempromosikan yang mana
dia diarahkan untuk pergi kepadanya daripada
kepada banyak janda di Israel, yang dengan penuh
semangat yang sama akan menerimanya dengan
sangat istimewa kecuali dari kelaparan di
penggilingan.

Kelegaan dari kebutuhan jasmaniahnya menjadi


sarana persiapan untuk memenuhi kebutuhan
spiritualnya, dan membawanya dan anaknya,
melalui ajaran nabi, untuk mengetahui dengan jelas
tentang Allah, dan keyakinan yang kuat akan
firman-Nya
Penutup:

Sebagai orang percaya, khususnya hamba Tuhan,


mari kita :

Memberitakan / Mengatakan Yang Sebenarnya/


Sesuai dengan Yang Allah Katakan.
Allah memelihara hamba-hambaNya yang taat
dan setia bahkan yang kurang taat dan setia Ia
pelihara juga.
Kita bersyukur atas pemeliharaanNya hari lepas
hari.

Mari kita bersyukur dengan berbuah.


Mengerjakan amanat agung, pergi memberitakan
Injil dan memuridkan.

Ditengah-tengah berbagai macam kesulitan


tantangan dan problema hidup, seringkali itu
sebagai ujian iman agar kuasa Allah
dinyatakan dan Kristus ditiggikan.
Kuasa Allah nyata memelihara hambaNya
yang setia di dalam kondisi apapun,
bahkan di masa-masa yang paling sukar
sekalipun.
Mari tetap berjalan bersama dengan Tuhan
dalam pimpinanNya dan percaya penuh
atas pemeliharaanNya.

Tuhan memberkati.

-Amin-

Anda mungkin juga menyukai