Pendahuluan,
Setiap kita pasti pernah mengalami tekanan hidup yang berat, hal tsb
dapat terjadi kapanpun, dimanapun, kepada siapapun ( apa status sosial sdr,
apa profesi sdr, termasuk hamba Tuhan sekalipun). Bahkan Elia sendiri
sebagai hamba Allah merasakan juga yang namanya tekanan hidup dalam
pelayanannya, sampai dia mengatakan: "Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan,
ambillah nyawaku.." (ayat 4).
Elia menghadapi tekanan hidup yang begitu berat dalam pelayanannya
setelah dia membunuh nabi Baal sebanyak 450 orang dan nabi Asyera 400
orang ketika mereka kalah berhadapan dengan Elia untuk memanggil allah
mereka ( 18 : 20 – 46 ). Perbuatan Elia disikapi oleh Izebel (Istri raja AHAB)
dengan menyuruh seorang suruhan untuk mengambil nyawa Elia. Ternyata
situasi ini membuat Elia menjadi takut dan ia pergi ke padang gurung dan tidur
di bawah pohon arar, dan setelah malaikat Tuhan memberi ia makan dan
minum dia berjalan selama 40 hari 40 malam ke gunung Horeb. Di sebuah Gua
Allah datang kepadanya dan Tuhan berfirman:
"Apakah kerjamu di sini hai Elia?" dan jawaban Elia adalah:
"Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang
Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan
membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang
masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." (Ayat 9-10).
Elia merasakan tekanan yang begitu berat karena merasa bahwa
pelayanannya telah gagal karena dia merasa tidak lebih baik dari nenek
moyangnya. Semangat pelayanannya yang begitu besar untuk menyelamatkan
bangsa Israel dari penyembahan kepada Baal justru harus menerima tekanan
melalui ancaman untuk mencabut nyawanya. Dalam keadaan tersebut dia
merasa hidup sendiri tanpa dukungan karena usahanya tersebut berujung
pada ancaman atas nyawanya sementara tugas pelayanannya masih banyak
yang belum diselesaikannya.
Sebagai anak Tuhan kita patut belajar dari Alkitab agar kita dapat tetap
menjadi kuat ditengah badai tekanan hidup ini bahkan menjadi pemenang,
dan ini rahasianya :
1. Ingatlah Ada Tuhan Yang PEDULI dan MENGUATKAN Kita.
Tindakan Allah terhadap Elia sbb;
a. Memberi makan & Minum (melalui malaikat).
b. Menemui Elia di gunung Horeb.
Sekalipun kita harus menghadapi pergumulan hidup tanpa ada yang
membantu dan menolong, namun Tuhan perduli kepada kita. Allah melihat
penderitaan kita dan akan memberikan kekuatan dan keteguhan dengan
menerima makanan dan minuman rohani dari Tuhan (Roti Hidup dan Air
Hidup). walaupun kita harus menghadapi berbagai-bagai pergumulan,
Tuhan tidak akan biarkan kita terjatuh tanpa daya, sebab Tuhan akan
menguatkan dan menolong kita.
Ternyata tekanan hidup yang dialami oleh Elia tanpa disadari Allah turut
bekerja mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan juga kepada bangsa Israel.
Justru dalam keadaan yang tertekan seperti itu Elia semakin dekat mengenal
Allah dalam kehidupannya melalui perjumpaannya dengan Allah. Bahkan kita
di ingatkan bahwa kebaikan Tuhan justru hadir melalui hal-hal yang
tampaknya sederhana: