Komoditas Tanaman Pisang
Komoditas Tanaman Pisang
TANAMAN PISANG
SEJARAH
PISANG
Pisang menurut beberapa literatur merupakan jenis buah pertama yang berhasil dibudidayakan
manusia. Asal muasal buah yang telah ada sejak sepuluh ribuan tahun lalu ada beberapa versi.
Versi pertama, konon katanya buah pisang ini merupakan tanaman asli dari wilayah yang
sekarang disebut Asia Tenggara yaitu, wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina hingga Papua Nugini.
Versi Kedua, menurut Dan Koeppel, Kolumnis The New York Time Magazine dan Popular
Science dalam bukunya berjudul "Banana: The Fate of The Fruit That Changed The World" justru
buah pisang berasal dari India. Dari India pisang ini kemudian menyebar searah jarum jam menuju
Asia Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Australia, Afrika, Eropa dan berakhir di benua Amerika.
Versi lain lagi, Pisang ini berasal dan dikembangkan di Portugis. Bangsa ini lah yang pertama
membudidayakan pisang. Saat itu pisang bukan merupakan buah yang langsung bisa dikonsumsi
seperti saat ini, untuk mengkonsumsinya pisang versi Bangsa Portugis ini harus dimasak terlebih
dahulu, dan warnanya pun bukan kuning, tapi merah dan hijau.
BOTANI
TANAMAN
• PISANG
Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna
monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas
batang semu.
• Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun
yang tersusun secara rapat teratur.
• Percabangan tanaman bertipe sympodial dengan
meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu
buah.
• Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi
yang disebut bonggol.
• Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol
yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang.
• Buah pisang umumnya tidak berbiji/bersifat partenokarpi.
JENIS PISANG
Jenis pisang dibagi menjadi empat :
1. Sortasi
Buah yang baru datang dari kebun dibersihkan dari
kotoran seperti sisa obat-obatan dan tanah yang
menempel pada buah jeruk, dengan menggunakan kain
lap yang bersih tujuannya agar buah jeruk bersih, segar,
mengkilat dan lebih menarik. Bersamaan dengan itu
buah di sortasi atau memisahkan buah yang rusak,
memar, busuk, dari buah yang segar, bagus, normal dan
bermutu baik.
Pasca Panen
2. Grading
Grading adalah kegiatan pengelompokan buah jeruk
kedalam kelas-kelas kualitas menurut ukuran besarnya
buah, dan tingkat kematangan. Dengan demikian,
grading bertujuan untuk mendapatkan keseragaman
buah didalam setiap kelompok atau kelas kualitas.
Selain itu, tujuan dilakukan grading antara lain : untuk
memudahkan pengiriman sesuai dengan permintaan
konsumen, untuk meningkatkan harga jual, dan untuk
mempermudah penyimpanan.
Pasca Panen
3. Penyimpanan
Pada umumnya penyimpanan buah jeruk dilakukan
ditingkat pedagang besar (grosir) yang memiliki
permodalan cukup besar. Kegiatan penyimpanan
dilakukan bila keadaan produk melimpah dan situasi
harga yang kurang menguntungkan. Fungsi
penyimpanan adalah untuk mempertahankan kesegaran
buah jeruk sebelum sampai kepasar tujuan atau
ketangan konsumen
Pengemasan
Bertujuan untuk melindungi buah dari bantingan, tekanan, goncangan
selama penanganan, penyimpanan dan pemasaran buah, memudahkan
pengangkutan, memudahkan konsumen didalam pembelian sesuai
kebutuhan, menambah penampilan agar lebih menarik, dan untuk
melindungi buah dari kerusakan mekanis maupun fisiologis.
a. Pengemasan untuk konsumen menggunakan kantong-kantong jala Poly
Ethylene (dalam
1 kemasan), dapat berisi 2-4 kg buah jeruk yang memiliki kualitas yang
sama.
b. Pengemasan untuk pengangkutan menggunakan keranjang plastik dan
kayu sengon
atau kayu pinus berkapasitas sekitar 20 kg karena bahan tersebut kuat,
ringan dan harga relatif murah.
Analisis usaha
Usahatani yang produktif berarti bahwa usahatani tersebut
mempunyai produktivitas yang tinggi
TR = Y x Py
Dimana:
TR = Total Revenue (penerimaan total)
Y = Hasil Produksi
Py = Harga Y
Dalam suatu analisis usahatani sering Return Cost Ratio (R/C)
yaitu perbandingan antara jumlah penerimaan dengan jumlah
biaya. Besarnya R/C ditentukan oleh jumlah revenue dan jumlah
cost. Revenue dikurangi total cost memberikan pendapatan
bersih (net income). R/C tidak mempunyai satuan, nilai R/C
dapat dibagi menjadi 3 kategori (secara teoritis) yakni : 1. nilai
R/C = 1 disebut usahatani dalam posisi break even point. 2. nilai
R/C > 1 disebut usahatani dalam posisi layak diusahakan. 3. nilai
R/C < 1 disebut usahatani dalam posisi tidak layak diusahakan.
Untuk mengetahui besar R/C, yaitu mula-mula data yang sudah diperoleh ditabulasi
menurut spesifikasinya masing-masing. Kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan
sebagai berikut: 1. Biaya produksi (Cost) = jumlah nilai seluruh komponen biaya dihitung
selama setahun. 2. Jumlah produksi/output dihitung jumlah produksi selama setahun. 3.
Dihitung revenue (penerimaan) yaitu jumlah output dikalikan harga jual, ini juga dihitung
selama setahun. 4. Dihitung R/C per Petani/thn dan per Ha/thn
TC = FC + VC
TR = P . Q
R/C = TR/TC
Untuk menganalisis hubungan R/C dengan luas tanam jeruk, yaitu dengan uji
korelasi sederhana dengan rumus:
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Xi = nilai R/C sampel ke-i
Yi = luas tanaman per Ha/thn sampel ke-i Untuk mencari nilai t-
hitung adalah, sebagai berikut:
Untuk menganalisis pengaruh pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan
modal terhadap penerimaan, yaitu dengan uji regresi linear berganda dengan
rumus:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3+ ε
Keterangan:
Y = Penerimaan
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien Regresi
x1 = Pengalaman bertani
x2 = Jumlah Tanggungan
x3 = Modal
ε = Std. Eror
Untuk menganalisis pengaruh luas tanaman jeruk terhadap penerimaan, yaitu dengan uji
regresi sederhana, dengan rumus:
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Penerimaan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
x = Luas tanaman
S E N D I R I TA N PA K E K A S I H
SEKIAN TERIMA KASIH