Anda di halaman 1dari 11

Sosiologi

Universit
Bangka
Belitung
Cultural Studies di
Berbagai Negara

Oleh: Herza
1
Kita akan diskusi perkembangan Cultural
Studies di Negara Mana Aja?
01 02 03
Inggris Amerika Kanada

04 05 06
Australia Prancis Asia Selatan

2
1. Cultural Studies di Inggris
Nama Cultural Studies berasal dari Centre for Contemporary Cultural Studies (CCCS) di Universitas Birmingham,
didirikan pada 1964. Pada 1972, Lembaga tersebut menerbitkan edisi perdana “Working Papers in Cultural Studies”
dengan tujuan khusus mendefinisikan dan mengisi ruang serta meletakkan Cultural Studies pada peta intelektual

Konteks sosial politiknya adalah kondisi pasca perang dunia ke-2. Inggris sedang diserbu oleh budaya populer
Amerika yang membentuk kesadaran publik
Sebagai tempat lahirnya Cultul Studies, tentu CS Inggris sangat kental dengan cara pandang terhadap praktik
budaya yang selalu dihubungkan dengan konteks sosial politik atau kekuasaan. CS bahkan bisa disebut juga sebagai
upaya politis untuk mengkritik atau melawan (tidak hanya fokus melakukan kajian serius dan ilmiah terhadap
budaya.

Pada 1970-an Cultural Studies Inggris mulai terobsesi dengan “gaya” dan perilaku pemuda kelas pekerja.. Gaya,
pakaian, rambut, music, dan ritual pesta mereka “dibaca” dan “diinterogasi” sebagai simbol perlawanan

Sempitnya perspektif Cultural Studies di Inggris baru diperluas pada tahun 1980-an dengan memasukkan wanita dan
kulit hitam dalam suatu Masyarakat yang terbelah secara rasial dan digerakkan kelas.

3
1. Cultural Studies di Inggris (lanjutan)
Cultural Studies Inggris memiliki dua ciri khas. Pertama, ia dibedakan oleh keragaman dan orisinilitas yang luar biasa
dari topik-topik yang dikajinya. Selain studi mengenai subkultur anak muda muda dan acara berta televisi.

Kedua: Cultural studies Inggris selalu memiliki dimensi politik. Ia mencoba menekankan nilai karya intelektual
yang dilibatkan secara politis. Ia bertujuan memberdayakan orang dengan cara mendorong orang kaya memahami
hubungan intrinsic antara budaya dan berbagai bentuk kekuasaan, lalu mengembangkan strategi bertahan hidup.

Analisis Althusserian diserap oleh Cultural Studies Inggris pada 1970-an.

Budaya adalah lokasi sekaligus instrument penting untuk malngsungkan hegemoni (garmsci) ataupun perjuangan
melawan hegemoni ideologi atapun kepentingan kelompok dominan

4
2. Cultural Studies di Amerika
Sembari Cultural Studies dilembagakan di AS, ia juga dengan cepat diprofesionalkan. Cultural studies dengan cepat
menghasilkan bahasa teknisnya sendiri—sebagian besar diambil dari semiotika dan teori sastra.
.
Meskipun semula diproyeksikan antidisiplin, ia mengalami transformasi menjadi sebuah disiplin.

Cultural studies yang berkembang di Amerika tidak menganggap penting pertalian antara cultural studies dengan
aksi politik

Peristiwa runtuhnya komunisme di Uni Soviet dan negara-negara blok timur pada 1989, yang berakibat hilangnya
kepercayaan terhadap sosialisme, memperlebar jarak Cultural Studies Amerika dari Marxisme Kritis

Kenapa Cultural Studies di Amerika kehilangan banyak asumsi marxisnya, itu dipengaruhi juga bagaimana
Marxisme gencar diserang kaum posmodernis

5
3. Cultural Studies di Kanada..
Cultural studies sampai di Kanada kira-kira bersamaan dengan Amerika serikat, dan menempati di jurusan komunikasi
Di Kanada terdapat tiga kelompok Masyarakat, yakni penutur bahasa Prancis, penutur bahasa Inggris, dan minoritas
pribumi—yang bersaing demi kekuasaan dan perhatian.

Dengan demikian, Cultural Studies Kanada menaruh perhatian terutama pada persoalan dan isu mengenai
nasionalitas orang-orang Kanada.
Salah satu pertanyaan bagi Cultural Studies di Kanada—bagaimana budaya-budaya Kanada melawan serangan
gencar dan terus-menerus dari Masyarakat di sekeliling negara dengan geografis kecil dan dilingkupi masyarakat
dari negara dan kota di luar Kanada.

6
4. Cultural Studies di Australia..
Tradisi intelektual di Australia senantiasa cenderung dipengaruhi Inggris. Setia pada Sejarah intelektualnya, Cultural
Studies Australia menyerap kebanyakan unsur-unsur historis cultural studies Inggris.
Cultual Studies dirangkul oleh gerakan nasionalis dan kritis dalam studi sastra di Australia. Cultural studies juga
menemukan kediaman yang cocok di jurusan studi media dan film, juga di bidang studi Australia yang
multidisipliner.
Evolusi Cultural Studies di Australia khususnya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah untuk menyediakan dana
bagi Industri perfilman Australia—keputusan yang secara langsung menimbulkan kebangkitan perfilman Australia
pada tahun 1970-an. Badan-badan yang didanai negara, yang secara absolut menentukan karakter perfilman
Australia, melihat film tidak semata-mata sebagai usaha komersial, tetapi lebih sebagai wahana untuk
merepresentasikan bangsa tersebut di dalam dan luar negeri.

Film yang menampilkan negara secara buruk, dihindarkan.

Cultural studies Australia berupaya memeriksa seluruh gagasan mengenai “karakter nasional” dalam film, Sejarah,
dan teori sastra dengan berfokus pada lembaga, wacana, dan teks-teks lokal.

7
5. Cultural Studies di Prancis..
Prancis mengalami transformasi radikal selama 1960-an yang disebabkan dekolonisasi. Di vietnam, Prancis terusir oleh
pasukan Viet Minh. Di Afrika Utara, setelah delapan tahun perang brutal, Aljazair merebut kemerdekaannya dari Prancis
pada 1962. Kerusuhan mahasiswa yang terkenal 1968 semakin jauh meradikalkan politik Prancis

Cultural Studies Prancis berfokus pada dua pertanyaan fundamental:


1. Apakah Prancis itu?
2. Siapakah Prancis itu?

Prancis terbagi menjadi area Utara-Selatan. Area2 tertentu seperti Korsika, Britania, dan Provinsi Timur-- pernah
terlepas dari beberapa periode waktu. Hal-hal mempengaruhi bagaimana kami yang tinggal di kawasan-kawasan ini
melihat Prancis dan diri kita sendiri.

Hegemoni Paris terhadap daerah-daerah lain Prancis menciptakan ketegangan lebih jauh di kawasan-kawasan tersebut.

Persoalan siapakah Prancis itu bahkan lebih problematis. Imigran dari eropa timur, eropa tengah, dan laut tengah,
dan yang lebih baru lagi dari Afrika Utara, secara total menstransfirmasikan percampuran etnik Prancis. Ada
komunitas besar yang berbicara dengan bahasa Prancis di negara2 lain, seperti Belgia dan Swiss, dan di Afrika Utara
(dan bagian lain Afrika).

8
5. Cultural Studies di Prancis (lanjutan)..
Pertanyaan utama bagi Cultural Studies Prancis adalah apakah pengetahuan kebudayaan (misalnya penguasaan bahasa)
basis esensial untuk menjadi Prancis.

Pada awalnya, Prancis mengikuti kebijakan asimilasi sebagai tujuan akhir untuk mengangkat kebudayaan para imigran ke
level yang disebut kebudayaan Prancis, kemudian mengasimilasi mereka kebdalam "negara".
Beurs, warga negara Prancis asal Afrika yang mengidentifikasikan diri dengan perbedaan budaya mereka,
merupakan problem khusus bagi identitas Prancis. Beurs telah menciptakan dampak budaya yang kuat terhadap
Prancis, khususnya dengan musiknya yang unik:paduan musik tradisional Aljazair dengan rock. Gerakan Beurs
dimulai pada 1970-an ketika kami anak muda Afrika Utara mulai membentuk grup grup teater.
Pementasan kami dalam bahasa Prancis, dengan sebagian berbahasa Arab, menggambarkan pergaulan kami sehari-hari
dengan
kemiskinan, rasisme, dan kontradiksi budaya.

Tetapi apakah budaya Prancis-Afrika merupakan bagian dari Cultural Studies Prancis?

9
5. Cultural Studies di Prancis (lanjutan)..
Identitas Prancis juga dibentuk oleh "Yang-Lain (others)" dari luar
Pertanyaan pelik tentang apakah Prancis itu (negara), siapakah Prancis itu (orang-orangnya), dan pembagian dalam
masyarakat Prancis (gender, geografis, ras, kelas) adalah sesuatu yang menyerupai sebuah kesalahan yang memberikan
Cultural Studies Prancis vitalitasnya yang khas. Nyaris Prancis sepertinya berkembang pesat, justru dalam kondisi yang
tidak menguntungkan.

Pierre Bourdie merupakan salah satu sosiolog dan ahli pendidikan yang merupakan eksponen termuka cultural
studies Prancis melalui kritiknya atas pembedaan perlakuan terhadap masyarakat berbeda kelas dalam mengunjungi
galeri seni milik pemerintah. Selain itu juga, melalui konsep modal budaya, dia juga berhasil menjelaskan
bagaimana budaya menjadi arena terjadinya ketidakadilan yang dialami kelas pekerja.

10
Terima
Kasih
11

Anda mungkin juga menyukai