Anda di halaman 1dari 73

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM

No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman


Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009
MEMBIASAKAN STANDAR YANG BENAR
BUKAN
MEMBENARKAN STANDAR YANG BIASA
PENDAHULUAN
Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP
merupakan badan hukum koperasi yang melakukan kegiatan
usaha intermediasi yaitu penghimpunan, pengelolaan dan
penyaluran dana yang perlu dikelola secara profesional sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya

Bahwa untuk mewujudkan KSP yang sesuai


dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan
diperlukan adanya kepastian terhadap standar
dan tata cara yang dapat digunakan sebagai
instrumen yang dapat digunakan untuk
melakukan penilaian kesehatan KSP.
PENGERTIAN
1. Kesehatan KSP adalah Kondisi atau keadaan
koperasi yang dinyatakan SEHAT, CUKUP
SEHAT, KURANG SEHAT, TIDAK SEHAT dan
SANGAT TIDAK SEHAT

2. Modal Sendiri KSP adalah jumlah Simpanan


Pokok, SImpanan Wajib, simpanan lain yang
memiliki karakteristik sama dengan simpanan
wajib Hibah dan Cadangan yang disisihkan dari
SHU dan dalam kaitannya dengan penilaian
kesehatan dapat ditambah dengan 50% Modal
Penyertaan
3. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan
dana tersebut masih ada di tangan peminjam atau sisa dari
pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan
oleh peminjam.

4. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang


dipinjamkan oleh KSP kepada peminjam yang tidak
mempunyai agunan yang memadai dan atau jaminan
dari penjamin atau avalis yang dapat diandalkan atas
pinjaman yang diberikan tersebut.
5. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk
kelompok anggota yang bersedia menjamin pelunasandan
ataudengan tanggung renteng.

6. Aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang


mendatangkan penghasilan bagi koperasi yang
bersangkutan.

7. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko


atas pinjaman yang kemungkinan macet atau tidak
tertagih.
8. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil
Usaha (untuk KSP) yang terdiri atas cadangan umum dan
cadangan risiko.

9. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan


untuk pemupukan modal dan pengembangan usaha.

10. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang


dimaksudkan untuk menutup risiko apabila terjadi
pinjaman macet atau tidak tertagih.

11. Likuiditas adalah kemampuan KSP untuk


memenuhi kewajiban jangka pendek.
12. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah
perbandingan antara sisa hasil usaha sebelum pajak yang
diperoleh dengan kekayaan yang dimiliki KSP.

13. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh


sisa hasil usaha

14. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP


untuk memberikan manfaat kepada anggota.

15. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau


barang modal yang dinilai dengan uang, yang
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah
dan memperkuat struktur permodalan KSP
dalam meningkatkan kegiatan usahanya
16. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan
(MEPPP) adalah manfaat yang bersifat ekonomi yang
diperoleh anggota dan calon anggota pada saat
bertransaksi dengan KSP.

17. Manfaat Selisih Hasil Usaha adalah Selisih Hasil


Usaha (SHU) bagian anggota yang diperoleh satu
tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasi
anggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP

18. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat


MEPPP ditambah Manfaat SHU
TUJUAN . . . . .
Pedoman Penilaian Kesehatan KSP bertujuan untuk
memberikan pedoman kepada pejabat penilai,
gerakan koperasi, dan masyarakat agar KSP dapat
melakukan kegiatan usaha simpan pinjam,
berdasarkan prinsip koperasi secara profesional,
sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan,
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
anggota dan masyarakat di sekitarnya.
SASARAN . . . . .

 Terwujudnya pengelolaan KSP yang sehat dan


mantap sesuai dengan jatidiri koperasi .

 Terwujudnya pengelolaan KSP yang efektif, efisien,


dan profesional.

 Terciptanya pelayanan prima kepada anggota.


SIAPA YANG MENILAI ?. . . .

Predikat kesehatan KSP ditetapkan berdasarkan Keputusan


Menteri atau pejabat yang berwenang.

Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dilakukan oleh


Pejabat penilai kesehatan KSP yang diangkat menteri.

FREKUENSI PENILAIAN

Penetapan kesehatan KSP dilakukan minimal satu


kali dalam setahun.
PENETAPAN KESEHATAN KSP
Penetapan predikat kesehatan KSP yang dibagi dalam 5 (lima)
golongan yaitu:

SKOR PREDIKAT

80 < x <100 SEHAT

60 < x < 80 CUKUP SEHAT

40 < x < 60 KURANG SEHAT

20 < x < 40 TIDAK SEHAT

< 20 SANGAT TIDAK SEHAT


I. MERENCANAKAN PENILAIAN KESEHATAN

A. Parameter Penilaian Kesehatan

Parameter Penilaian Kesehatan KSP diterapkan


sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan
UKM No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi
dan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi.
B. Ruang Lingkup Penilaian Kesehatan

1. Permodalan;
2. Kualitas aktiva produktif;
3. Manajemen;
4. Efisiensi;
5. Likuiditas;
6. Kemandirian dan pertumbuhan;
7. Jatidiri koperasi.
II. MENGHITUNG PENILAIAN KESEHATAN
A. Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen
Kesehatan

Penilaian kesehatan KSP, meliputi penilaian terhadap


aspek permodalan, kualitasaktiva produktif,
manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan
pertumbuhan dan jatidiri koperasi.

Penilaian terhadap aspek-aspek tersebut


diberikan bobot penilaian sesuai dengan
besarnya yang berpengaruh terhadap
kesehatan KSP tersebut. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan sistem
nilai kredit atau reward system yang
dinyatakan dengan nilai kredit 0 sampai
dengan 100.
Aspek yang Bobot Pendekatan
Komponen
No dinilai Penilaian Penilaian

6 Kuantitatif
1. Permodalan a.Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Modal
Modal Sendiri
-------------------- x 100%
Total Aset

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko 15


Modal Sendiri 6 Kuantitatif
------------------------------------------------ x 100%
Pinjaman diberikan yang beresiko

c. Rasio Kecukupan Modal (CAR)


Modal Tertimbang 3 Kuantitatif
------------------------- x 100%
ATMR
Pendekatan
Aspek yang Penilaian
No Komponen Bobot Penilaian
dinilai

2. Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume
10 25 Kuantitatif
pinjaman diberikan.
Volume Pinjaman Anggota
-------------------------------------- x 100%
Volume Pinjaman

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang


diberikan.
5 Kuantitatif
Pinjaman Bermasalah
---------------------------------- x 100%
Pinjaman Diberikan

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah.


Cadangan risiko 5 Kuantitatif
------------------------------ x 100%
Pinjaman bermasalah
Catatan : Cadangan risiko adalah cadangan tujuan risiko + penyisihan
penghapusan pinjaman.

d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.


5 Kuantitatif
Pinjaman yang berisiko
---------------------------------- x 100%
Pinjaman yang diberikan
Pendekatan Penilaian
Aspek yang
No Komponen Bobot Penilaian
dinilai

3. Manajemen a. Manajemen Umum 3 Kualitatif


b. Kelembagaan 3 Kualitatif
Kuantitatif &
c. Manajemen Permodalan 3
15 Kualitatif
Kuantitatif &
d. Manajemen Aktiva 3
Kualitatif
Kuantitatif &
e. Manajemen Likuiditas 3
Kualitatif
Pendekatan Penilaian
Aspek yang
No Komponen Bobot Penilaian
dinilai

4. Efisiensi a. Rasio Biaya Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto


Biaya operasi Anggota 4 Kuantitatif
----------------------------------- x 100%
Partisipasi Bruto
Catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan
beban usaha bagi anggota + beban perkoperasian.

10

b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor


Beban Usaha 4 Kuantitatif
----------------------- x 100%
SHU Kotor

c. Rasio Efisiensi Pelayanan


Biaya Karyawan 2 Kuantitatif
----------------------------------- x 100%
Volume Pinjaman
Pendekatan Penilaian
Aspek yang
No Komponen Bobot Penilaian
dinilai

5. Likuiditas a. Rasio Kas


Kas + Bank 10 Kuantitatif
------------------------- x 100%
Kewajiban Lancar
b. Rasio Pembiayaan 15
Pinjaman Diberikan 5 Kuantitatif
---------------------------- x 100%
Dana Yang Diterima
Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva selain
hutang biaya dan SHU belum dibagi

6. Kemandirian dan a. Rentabilitas Aset


Pertumbuhan SHU sebelum pajak 3 Kuantitatif
---------------------------------- x 100%
Total Asset

b. Rentabilitas Modal Sendiri 10


SHU Bagian Anggota 3 Kuantitatif
------------------------------- x 100%
Total Modal Sendiri

c. Kemandirian Operasional Pelayanan


Partisipasi Neto 4 Kuantitatif
------------------------------------------------- x 100%
Beban usaha + Beban Perkoperasian
Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota
Pendekatan Penilaian
Aspek yang
No Komponen Bobot Penilaian
dinilai

7. Jatidiri Koperasi a. Rasio Partisipasi Bruto


Jumlah Partisipasi Bruto 7 Kuantitatif
----------------------------------------------------- x 100%
Jml Partisipasi Bruto + Transaksi Non Anggota
10

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota


MEP + SHU Bag. Anggota 3 Kuantitatif
------------------------------------------------------ x 100%
Total Setoran Pokok + Sertifikat Modal Koperasi

Total 100
ASPEK DAN KOMPONEN
PENILAIAN KESEHATAN KSP
PERMODALAN
Penilaian kesehatan KJK/UJK pada aspek
permodalan, dilakukan dengan menggunakan :
1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
2. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman yang berisiko
3. Rasio Kecukupan Modal
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri
Terhadap Total Aset

Rasio Modal Nilai Bobot Skor


(%) (%)

0 < X < 20 25 6 1.50


20 < X < 40 50 6 3.00
40 < X < 60 100 6 6.00
60 < X < 80 50 6 3.00
80 < X < 100 25 6 1.50

Modal Sendiri
------------------- x 100% = ……. %
Total Asset
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri
Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Beresiko

Rasio Modal Nilai Bobot Skor


(%) (%)
0 < x < 10 0 6 0
10 < x < 20 10 6 0,6
20 < x < 30 20 6 1,2
30 < x < 40 30 6 1,8
40 < x < 50 40 6 2,4
50 < x < 60 50 6 3,0
60 < x < 70 60 6 3,6
70 < x < 80 70 6 4,2
80 < x < 90 80 6 4,8
90 < x < 100 90 6 5,4
> 100 100 6 6,0

Modal Sendiri
---------------------------------------- x 100% = ……. %
Pinjaman diberikan beresiko
Perhitungan rasio Kecukupan Modal Sendiri (CAR) ditetapkan
dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghitung nilai modal sendiri (modal inti) dan modal


pelengkap yang karakteristiknya sama dengan modal
sendiri dengan cara menjumlahkan hasil perkalian setiap
komponen modal KSP yang ada dalam neraca dengan
bobot pengakuannya.

b. Menghitung nilai ATMR diperoleh dengan cara


menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva
yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-
masing komponen aktiva.

c. Rasio CAR dihitung dengan cara


membandingkan nilai modal yang diakui
dengan nilai ATMR dikalikan dengan 100%
maka diperoleh rasio CAR.
Modal Sendiri Terimbang

No. Komponen Modal Nilai Bobot MST


(%)
1. Simpanan Pokok 100 %
2. Simpanan Wajib 100 %
3. Modal Penyertaan 50 %
4. Modal Penyetaraan 100 %
5. Cadangan Umum 100 %
6. Cadangan Resiko 50 %
7. Modal Donasi 100 %
8. SHU belum dibagi 50 %

Jumlah
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

No. Komponen Aktiva Nilai Bobot ATMR


(%)

1. Kas / Bank 0%
2. Simpanan Berjangka 20 %
3. Pinjaman pada Anggota 100 %
4. Pinjaman pada Calon Anggota 100 %
5. Penyertaan pada pihak lain 100 %
6. Pendpt. Yg msh hrs diterima 50 %
7. Aktiva Tetap 70 %
8. Aktiva Lain-lain 70 %

Jumlah
Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal

Rasio Modal Nilai Bobot Skor


(%) (%)

<4 0 3 0.00
4<X<6 50 3 1.50
6<X<8 75 3 2.25
> 8 100 3 3.00

Modal Tertimbang
-------------------------- x 100% = ….. %
ATMR
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4
(empat) rasio, yaitu :

1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap


volume pinjaman yang diberikan,

2. Rasio tingkat pinjaman bermasalah terhadap jumlah


pinjaman yang diberikan

3. Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman


bermasalah

4. Rasio pinjaman yang beresiko terhadap


pinjaman yang diberikan
1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan :

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 25 0 10 0.00
25 < X < 50 50 10 5.00
50 < X < 75 75 10 7.50
> 75 100 10 10.00

V. Pinj. Pd Anggota
-------------------------- x 100% = ….. %
V. Pinj. Diberikan
2. Rasio tingkat pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

> 45 0 5 0.00
40 <X< 45 10 5 0.50
30 <X< 40 20 5 1.00
20 <X< 30 40 5 2.00
10 <X< 20 60 5 3.00
0 <X< 10 80 5 4.00
=0 100 5 5.00

(50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x PM)


-------------------------------------------------------- x 100% = ….. %
Pinjaman Diberikan
3. Rasio cadangan resiko terhadap resiko pinjaman bermasalah
Rasio Nilai Bobot Skor
(%) (%)
0 0 5 0.00
0 < X < 10 10 5 0.50
10 < X < 20 20 5 1.00
20 < X < 30 30 5 1.50
30 < X < 40 40 5 2.00
40 < X < 50 50 5 2.50
50 < X < 60 60 5 3.00
60 < X < 70 70 5 3.50
70 < X < 80 80 5 4.00
80 < X < 90 90 5 4.50
90 < X < 100 100 5 5.00

Catatan: Cadangan risiko adalah cadangan tujuan risiko +


penyisihan penghapusan pinjaman.
4. Rasio pinjaman yang beresiko terhadap pinjaman yang diberikan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 30 25 5 1.25
26 - 30 50 5 2.50
21 - < 26 75 5 3.75
< 21 100 5 5.00

Pinjaman Beresiko
-------------------------- x 100% = ….. %
Pinjaman Diberikan
MANAJEMEN
Penilaian aspek manajemen KSP koperasi meliputi beberapa
komponen yaitu :

1. Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai


kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
2. Manajemen Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
3. Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
4. Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
5. Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau
0,6 nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan
positif).
1. MANAJEMEN UMUM : 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “positif”).

Standar Perhitungannya :

KRETERIA
Positif Nilai kredit Bobot

1 0,25 0 - 0,75 Tidak Baik

2 0,50 0,76 - 1,50 Kurang Baik

3 0,75 1,51 - 2,25 Cukup Baik

4 1,00 2,26 - 3,00 Baik


5 1,25
6 1,50
7 1,75
8 2,00
9 2,25
10 2,50
11 2,75
12 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

1 MANAJEMEN UMUM

1.1. Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi & tujuan yg jelas 1
(dibuktikan dng dokumen tertulis)

1.2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana kerja jangka 2


panjang minimal untuk 3 tahun kedepan & dijadikan sebagai
acuan KSP/USP Koperasi dalam menjalankan usahanya
(dibuktikan dengan dokumen tertulis)

1.3 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunan yang digunakan sebagai dasar acuan 3
kegiatan usaha selama 1 tahun (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Adakah kesesuaian antara rencana kerja jangka pendek dengan


1.4. rencana jangka panjang (dibuktikan dengan dokumen tertulis) 4

Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui dan


1.5. dipahami oleh pengurus, pengawas, pengelola dan seluruh 5
karyawan. (dengan cara pengecekan silang)

Pengambilan keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh


1.6. pengelola secara independent (konfirmasi kepada pengurus atau 6
pengawas).

Pengurus dan atau pengelola KSP/USP Koperasi memiliki


1.7 komitmen untuk menangani permasalahan yang dihadapi serta 7
melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang meliputi


1.8. disiplin kerja serta didukung sarana kerja yang memadai dalam 8
melaksanakan pekerjaan (dibuktikan dengan dokumen tertulis
dan pengecekan fisik sarana kerja)
No Urut
No Aspek Ya/Tidak
Pertanyaan

MANAJEMEN UMUM

1.9 Pengurus KSP/USP koperasi yang mengangkat pengelola, tidak mencampuri kegiatan operasional 9
sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau kelompoknya
sehingga dapat merugikan KSP/USP Koperasi (dilakukan konfirmasi kepada pengelola dan atau
pengawas).

Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik mempunyai


1.10 kemampuan untuk meningkatkan permodalan KJKS/UJKS Koperasi sesuai dengan ketentuan yang 10
berlaku (pengecekan silang dilakukan terhadap partisipasi modal anggota)

Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi di dalam melaksanakan kegiatan


operasional tidak melakukan hal-hal yg cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan
1.11 Kelompok nya, atau berpotensi merugikan KSP/USP Koperasi (konfirmasi dengan mitra kerja) 11

Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap


pelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan tugas dan
wewenangnya secara efektif (pengecekan silang kepada pengelola dan atau pengawas).

1.12 12
2. MANAJEMEN KELEMBAGAAN : 6 pertanyaan (bobot3 atau
0,50 Nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

KRITERIA
Positif Nilai Kredit Bobot

1 0,50 0 - 0,75 Tidak Baik

2 1,00 0,76 - 1,50 Kurang baik

3 1,50 1,51 - 2,25 Cukup Baik

4 2,00 2,26 - 3,00 Baik

5 2,50
6 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

2 MANAJEMEN KELEMBAGAAN

2.1. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan 13


KSP/USP Koperasi dan tidak terdapat jabatan kosong atau
perangkapan jabatan.(dibuktikan dengan dokumen tertulis
mengenai struktur organisasi dan job description)

2.2. KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugas yang jelas untuk 14


masing-masing karyawannya. (yang dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis tentang job specification)

2.3. Di dalam struktur kelembagaan KSP/USP Koperasi terdapat 15


struktur yang melakukan fungsi sebagai dewan pengawas (yang dibuktikan dengan dokumen
tertulis tentang struktur organisasi)

2.4. KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar Operasional dan Manajemen (SOM) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP ). (dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang SOM dan SOP 16
KSP/USP Koperasi)

KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya sesuai SOM


2.5. dan SOP KSP/USP Koperasi. (pengecekan silang antara
pelaksanaan kegiatan dengan SOM dan SOP-nya) 17

KSP/USP Koperasi mempunyai system pengamanan yang baik


2.6. terhadap semua dokumen penting. (dibuktikan dengan adanya
system pengamanan dokumen penting berikut sarana 18
penyimpanannya)
3. MANAJEMEN PERMODALAN : 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

Nilai kredit
Positif Bobot KRITERIA

1 0,60 0 - 0,75 Tidak Baik

2 1,20 0,76 - 1,50 Kurang Baik

3 1,80 1,51 - 2,25 Cukup Baik

4 2,40 2,26 - 3,00 Baik


5 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

3 MANAJEMEN PERMODALAN

3.1. Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari 19
tingkat pertumbuhan asset. (dihitung berdasarkan data yang ada
di Neraca).

3.2. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota 20


sekurang kurangnya sebesar 10 % dibandingkan tahun
sebelumnya. (dihitung berdasarkan data yang ada di Neraca)

3.3. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 21
seperempat SHU tahun berjalan

3.4. Simpanan dan Simpanan Berjangka koperasi meningkat minimal 10 % dari tahun 22
sebelumnya

3.5 Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan ekspansi


perkantoran dibiayai dengan modal sendiri (pengecekan silang 23
dengan laporan sumber dan penggunaan dana)
4. MANAJEMEN AKTIVA : 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai
untuk setiap jawaban “ya”).

Standar Perhitungannya :

Nilai kredit KRITERIA


Positif
Bobot

1 0,30 0 - 0,75 Tidak Baik

2 0,60 0,76 – 1,50 Kurang baik

3 0,90 1,51 – 2,25 Cukup Baik

4 1,20 2,26 - 3,00 Baik


5 1,50
6 1,80
7 2,10
8 2,40
9 2,70
10 3,30
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

4 MANAJEMEN AKTIVA

4.1. Pembiayaan dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar 90 % dari pinjaman yang 24
diberikan (dibuktikan dengan laporan pengembalian pinjaman)

Setiap pembiayaan yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama atau
4.1. lebih besar dari pembiayaan yang diberikan kecuali pembiayaan bagi anggota sampai 25
dengan 1 juta rupiah. (dibuktikan dengan laporan pembiayaan dan daftar agunannya)

Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih besar dari jumlah
pembiayaan macet tahunan. (dibuktikan dengan laporan kolektibilitas pinjaman dan
cadangan penghapusan pinjaman)
4.3. 26
Pembiayaan macet tahun lalu dapat ditagih sekurang-kurangnya sepertiganya.
(dibuktikan dengan laporan penagihan pinjaman macet tahunan)

KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pembiayaan dilaksanakan dengan efektif.


4.4. (pengecekan silang antara 27
pelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-nya)

4.5. 28
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

4 MANAJEMEN AKTIVA

4.6. Memiliki kebijakan cadangan penghapusan pembiayaan dan piutang bermasalah 29


(dibuktikan dengan kebijakan tertulis dan
laporan keuangan).

4.7. Dalam memberikan pembiayaan KSP/USP Koperasi mengambil keputusan berdasarkan 30


prinsip kehati- hatian.(dibuktikan dengan hasil analisis kelayakan pembiayaan )

Keputusan pemberian pembiayaan dan atau penempatan dana dilakukan melalui komite.
(dibuktikan dengan risalah rapat komite)
4.8. 31
Setelah pembiayaan diberikan KSP/USP Koperasi melakukan
pemantauan terhadap penggunaan pembiayaan serta kemampuan dan kepatuhan
mudharib dalam memenuhi
4.9 kewajibannya. (dibuktikan dengan laporan monitoring) 32

KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan, penilaian dan


pengikatan terhadap agunannya. (dibuktikan dengan dokumen pengikatan dan atau
penyerahan agunan)
4.10 33
5. MANAJEMEN LIKUIDITAS : 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

KRITERIA
Positif Nilai kredit Bobot

1 0,60 0 - 0,75 Tidak Baik

2 1,20 0,76 - 1,50 Kurang Baik

3 1,80 1,51 - 2,25 Cukup Baik

4 2,40 2,26 – 3,00 Baik


5 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

5 MANAJEMEN LIKUIDITAS

5.1. Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian likuiditas (dibuktikan 34


dengan dokumen tertulis mengenai perencanaan usaha)

Memiliki fasilitas pembiayaan yang akan diterima dari lembaga lain untuk
5..2. menjaga likuiditasnya. (dibuktikan dengan dokumen tertulis mengenai kerjasama 35
pendanaan dari lembaga keuangan syariah lain)

Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau


kewajiban yang jatuh tempo. (dibuktikan dengan adanya
5.3. dokumen tertulis mengenai mengenai skedul piutang dan pembiayaan ) 36

Memiliki kebijakan pembiayaan dan piutang sesuai dengan kondisi keuangan


KSP/USP koperasi (dibuktikan dengan kebijakan tertulis)

5.4. Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untuk 37


pemantauan likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis
berupa sistem pelaporan piutang dan pembiayaan)

5.5 38
EFISIENSI
Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga)
rasio yaitu :

a) Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto


b) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
c) Rasio efisiensi pelayanan
Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

> 100 0 4 1.00


95 < x < 100 50 4 2.00
90 < x < 95 75 4 3.00
0 < x < 90 100 4 4.00

Biaya Operasional
-------------------------- x 100% = ….. %
Partisipasi Bruto
catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok
ditambah dengan beban usaha bagi anggota +
beban perkoperasian.
Rasio biaya usaha terhadap SHU Kotor

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 80 25 4 1.00
60 < x < 80 50 4 2.00
40 < x < 60 75 4 3.00
0 < x < 40 100 4 4.00

Biaya Usaha
-------------------------- x 100% = ….. %
SHU Kotor
Rasio efisiensi pelayanan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<5 100 2 2.00
5 < x < 10 75 2 1.50
10 < x < 15 50 2 1.00
> 15 0 2 0.00

Biaya Karyawan
-------------------------- x 100% = ….. %
Volume Pinjaman
LIKUIDITAS
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dilakukan terhadap 2
(dua) rasio, yaitu :

a. Rasio Kas dan Bank terhadap kewajiban lancar


b. Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima
Rasio Kas dan Bank terhadap kewajiban lancar

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 10 25 10 2.50
10 < x < 15 100 10 10.00
15 < x < 20 50 10 5.00
> 20 25 10 2.50

Kas & Bank


-------------------------- x 100% = ….. %
Kewajiban Lancar
Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

< 60 25 5 1.25
60 < x < 70 50 5 2.50
70 < x < 80 75 5 3.75
80 < x < 90 100 5 5.00

Pinjaman Diberikan
-------------------------- x 100% = ….. %
Dana Diterima

Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva


selain hutang biaya dan SHU belum dibagi
KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3
(tiga) rasio, yaitu Rentabilitas Aset, Rentabilitas Ekuitas, dan kemandirian
operasional.

1. Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak


dibandingkan dengan total aset ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5%


diberi nilai kredit 25, untuk setiap kenaikan rasio
2,5% nilai kredit ditambah 25 sampai dengan
maksimum 100.
b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh
skor penilaian
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO RENTABILITAS ASSET

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

<5 25 3 0.75
5 < x < 7,5 50 3 1.50
7,5 < x < 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00

SHU Sebelum Pajak


----------------------------- x 100% = ….. %
Total Asset
2. Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota
dibandingkan total modal sendiri, ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio rentabilitas ekuitas lebih kecil dari 3% diberi


nilai kredit 25, untuk setiap kenaikan rasio 1% nilai kredit
ditambah 25 sampai dengan maksimum 100.

b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor


penilaian.
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO RENTABILITAS MODAL SENDIRI

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<3 25 3 0.75
3<x<4 50 3 1.50
4<x<5 75 3 2.25
>5 100 3 3.00

SHU Bagian Anggota


----------------------------- x 100% = ….. %
Modal Sendiri
3. Rasio kemandirian operasional pelayanan yaitu partisipasi netto
dibandingkan biaya usaha ditambah beban perkoperasian,
perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil dari


100% diberi nilai kredit 0, dan untuk rasio lebih besar
dari 100% diberi nilai 100.

b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor


penilaian.
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO KEMADIRIAN OPERASIONAL

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 100 0 4 0.00
> 100 100 4 4.00

Partisipasi Netto
--------------------------------------------------- x 100% = ….. %
Biaya Usaha + Beban Perkoperasian

Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota


JATI DIRI KOPERASI
Aspek penilaian jati diri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio,
yaitu:

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan


partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah
pendapatan
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO PARTISIPASI BRUTO

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

< 25 25 7 1.75
25 < x < 50 50 7 3.50
50 < x < 75 75 7 5.25
> 75 100 7 7.00

Partisipasi Bruto
------------------------------------------- x 100% = ….. %
Partisipasi Bruto + Pendapatan
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

Pengukuran rasio Promosi Ekonomi Anggota dihitung


dengan membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap
simpanan pokok ditambah simpanan wajib ditetapkan
sebagai berikut:
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)

<5 0 3 0,00
5 < x < 7,5 50 3 1.50
7,5 < x < 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00

Promosi Ekonomi Anggota (PEA)


--------------------------------------------- x 100% = ….. %
Simp. Pokok + Simp. Wajib

*) PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota


III. PENETAPAN PREDIKAT KESEHATAN KSP

1. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP tersebut


adalah sebagai berikut :

SKOR PREDIKAT
80 < x <100 SEHAT

60 < x < 80 CUKUP SEHAT

40 < x < 60 KURANG SEHAT

20 < x < 40 TIDAK SEHAT

< 20 SANGAT TIDAK SEHAT


2. Faktor – faktor yang dapat menurunkan satu tingkat
kesehatan KSP
1. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentan intern maupun
ekstern koperasi
2. Salah pembukuan atau tertunda pembukuan.
3. Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur
4. Tidak menyampaikan laporan tahunan dan atau
laporan berkala 3 kali berturut-turut
5. Mempunyai volume pinjaman diatas Rp. 1 Milyar
tetapi tidak di audit oleh akuntan publik
6. Manajer KJK belum diberikan wewenang penuh
untuk mengelola usaha
Faktor – faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan
KSP langsung menjadi tidak sehat

1. Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan


menimbulkan kesulitan dalam koperasi yang bersangkutan
2. Adanya campur tangan dari pihak luar koperasi atau kerja
sama yang tidak dilaksanakan dengan baik
3. Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam
pembukuan sehingga mengakibatkan penilaian yang
keliru terhadap koperasi
4. Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa
membukukan dalam koperasinya
3. Tata Cara Penyelenggaraan Penilaian Kesehatan KSP.

1. Sasaran Penilaian Kesehatan adalah KSP yang sudah beroperasional


minimal 1 (satu) tahun buku
2. Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dilaksanakan pada posisi
setiap akhir tahun buku dengan berpedoman pada Surat
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kesehatan
KSP.
3. Penilaian Kesehatan KSP dilakukan oleh Pejabat Penilai
Kesehatan KSP dari Instansi yang membidangi
Koperasi, baik ditingkat Pusat maupun Daerah.
4. Setiap KSP yang telah dinilai diberikan sertifikat
predikat tingkat kesehatan oleh : KSP tingkat nasional
oleh Deputi atas nama Menteri, KSP tingkat Provinsi
serta KSP dan UJKS primer tingkat nasional oleh
Gubernur atau pejabat yang berwenang, KSP tingkat
Kabupaten atau Kotamadya oleh Bupati atau Walikota
atau pejabat yang berwenang.
v. MELAPORKAN HASIL PENGAWASAN PADA PENILAIAN
KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. Format Laporan

Hasil pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan


Penilaian Kesehatan KSP dilaporkan dengan
menggunakan:
a.Form Laporan Evaluasi
b.Form Laporan Hasil Kegiatan secara berkala
3. Laporan Pelaksanaan Pengawasan dan Pemeriksaan

Kriteria Laporan Efektif :

a. Mudah dimengerti dan dipahami penerima laporan.


b. Mampu menguraikan masalah dan analisanya jelas bagi
pembaca laporan.
c. Mampu menyajikan permasalahan secara logis, konsisten dan
sistematis
d. Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca untuk
memberikan perhatian dan mengambil keputusan
sesuai dengan yang dikehendaki pembuat laporan.
e. Meyakinkan, yaitu berdasarkan pada data dan informasi
yang dapat diandalkan.
Penyusunan Laporan

3. Membuat isi Laporan dapat berupa pertanggung jawaban.


Isi laporan (rincian kegiatan secara kronologis beserta
biaya yang sudah dikeluarkan dengan menunjukkan nomor
– nomor tanda bukti pengeluaran, jika diperlukan).
4. Membuat Evaluasi (bila ada), kemudian Menyusun
Penutup atau Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai