LAYANAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
5 ASPEK UTAMA
SERVICE DESIGN
Sesuai dengan tujuan tahapan Service Design, amaka
Cakupan aktivitas Service Design meliputi rancangan 5
aspek dari setiap layanan TI (Dianalisis, didokumentasikan,
dan disepakati) dapat disingkat STAMP :
Solusi-solusi Layanan (Service Design) Sistem Informasi Manajemen dan Alat Penunjang
Yakni fungsional-fungsional layanan baru yang ditawarkan Yakni penentu aplikasi atau teknologi apa yang diadakan
dan analisis kebutuhan vs keterbatasan resource dan untuk mendukung dan mengotomatisasi proses-proses
capabilities yang ada layanan baru.
Metode-metode dan ukuran-ukuran unjuk kerja layanan, Yang dibutuhkan untuk merancang, transisi, dan
arsitektur dan komponen-komponen pendukung dan mengoprasikan serta meningkatkan layanan.
proses-prosesnya.
EMPAT KUNCI UTAMA SERVICE
DESIGN (4P)
1 PEOPLE
Komponen apa yang dibutuhkan? Berapa jumlahnya?.
2 PRODUCTS/TECHNOLOGY
Tools apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan? Proses-proses pilihan kita?.
3 PARTNERS/SUPPLIERS
Siapa vendors yang dapat mendukung layanan TI? Mana yang memiliki jaminan layanan terbaik?.
4 PROCESSES
Apakah butuh semua proses ITIL? Atau proses-proses tertentu saja?.
Apabila ingin membangun sebuah layanan TI maka pertama-tama harus memahami proses-proses
bisnis yang akan didukung oleh layanan TI tersebut agar layanan TI benar-benar memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh bisnis.
Perancang harus merumuskan fungsional-fungsional layanan TI yang benar-benar menjawab
kebutuhan proses bisnis atau menghilangkan hambatan dan atau meningkatkan unjuk kerja
memenuhi tujuan strategis organisasi dan tata kelola organisasi.
Perancang harus mengidentifikasi dan memahami servis level requirements (SLR) yang dibutuhkan
oleh bisnis dan selanjutnya merumuskan dan menepatkan servis level agreatment (SLA) dan
perjanjian-perjanjian tim pendukung internal atau operasional level agreement atau Ola dan
supplier
Komponen Sumber Daya yang dibuhkan oleh layanan :
Infrastruktur teknis dari layanan (menggunakan Configuration management system atau CMS)
dan mendokumentasikan bagaimana komponen-komponen teknis tersebut berhubungan atau
mendukung layanan yang disediakan
lingkungan teknis pendukung sistem seperti kebutuhan AC, listrik dan lain-lain perlu juga
didokumentasikan agar manajemen operasional layanan benar-benar memahaminya
Aplikasi pendukung dan data yang dibutuhkan oleh layanan TI
Perancangan juga perlu mengetahui layanan-layanan lain yang mendukung
rancangan layanan baru tersebut menggunakan CMS agar melalui proses
service level manajemen dan supplier manajemen dapat memastikan tingkat
layanan yang dibutuhkan
Seluruh proses-proses manajemen layanan ti harus didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan
MANFAAT SERVICE DESIGN
Business atau customer services Catalogue View adalah SC yang menyediakan layanan perlihatkan
kepada pelanggan berisi detail informasi semua layananTI yang dapat diakses oleh pelanggan atau
customer-facing-serviceS termasuk informasi berhubungan layanan tersebut dengan unit-unit
bisnis dan proses-proses yang tergantung pada layanan tersebut.
Technical atau Supporting Service Catalogue View adalah SC yang menyediakan layanan
perlihatkan hanya kepada staff teknis penyedia layanan berisi detail informasi semua layanan TI
yang disampaikan kepada pelanggan dilengkapi dengan informasi layanan-layanan ti pendukung
(Supporting TI Services) customer facing service apa yang didukung, komponen-komponennya,
Configuration items atau (CI) yang terkait, dan layanan-layanan pendukung lainnya.
SERVICE CATALOGUE –
THREE VIEW
Adalah yang membedakan pelanggan bisnis ke dalam kelompok pedagang grosir dan pedagang
eceran sehingga informasi layanan ti terbagi menjadi tiga kelompok layanan.
Pedagang grosir view adalah SC yang penyedia layanan perlihatkan khusus untuk pedagang grosir
customer facing services berisi detail informasi semua layanan ti yang dapat diakses pelanggan
grosir termasuk informasi berhubungan layanan tersebut dengan pelanggan-pelanggan yang
didukung layanan TItersebut.
Pedagang eceran view adalah SC yang penyedia layanan perlihatkan khusus untuk pedagang
eceran berisi detail informasi semua layanan TI yang dapat diakses pelanggan retaill termasuk
informasi hubungan layanan tersebut dengan pelanggan-pelanggan yang didukung layanan TI
tersebut.
Spporting service view mirip dengan technical service katalog di atas namun mencakup detail
layanan TI pen pendukung layanan-layanan TI untuk pelanggan pedagang grosir dan pedagang
eceran
PENGERTIAN SLR,
SLA, OLA, dan UC
PENGERTIAN SERVICE LEVEL REQUIREMENTS
(SLR) dan SERVICE LEVEL AGREETMENTS (SLA)
SLR : Persyaratan kebutuhan atau permintaan pelanggan tentang layanan
TI yang harus dipenuhi penyedia layanan yang didokumentasikan
sebelum SLA disetujui SLR adalah dokumen awal negoisasi tingkat
layanan antara penyedia layanan dengan pelanggan.
SLA : Kesepakatan tertulis antara penyedia layanan TI dan pelanggan
(pelanggan eksternal) SLA berisi informasi tentang layanan TI,
dokumentasi target tingkat layanan, dan tanggung jawab masing-masing
antara penyedia layanan TI dan pelanggan. Target standar layanan ini
umumnya dinyatakan secara kuantitatif dalam angka atau persentase.
umumnya dokumen tertulis SLA dibuat pada transaksi layanan B2B
(business to business), sedangkan untuk transaksi B2C (Business to citizen)
umumnya penyedia layanan ini hanya menyajikan pernyataan janji unjuk
kerja terbaik dengan persyaratan tertentu (base effort with conditions)
SLA hanya dibuat untuk layanan TI yang ada di service catalogue bukan
semua service portofolio.
PENGERTIAN OPERATIONAL LEVEL AGREEMENTS
(OLA) dan UNDERPINNING CONTRACTS (UC)
OLA : Kesepakatan antara penyedia layanan TI dan bagian lain dari
organisasi yang sama yang membantu penyedia layanan TI, misalnya
kontrak kesepakatan kinerja antara departemen internal service desk,
divisi jaringan, divisi aplikasi, divisi hardware untuk komitmen
mendukung memulihkan setiap server down dalam waktu kurang dari
1x24 jam.
UC : Kontrak tertulis antara penyedia layanan TI dan pihak ketiga pemasok
(supplier). Pemasok adalah pihak ketiga yang menyediakan barang atau
jasa yang mendukung penyedia layanan TI kepada pelanggan. UC
mendefinisikan target dan tanggung jawab pemasok untuk memenuhi
target tingkat layanan yang telah disetujui dalam SLA. Proses pemilihan
supplier, negoisasi, pembuatan kontrak, dan kontrol pemenuhan UC agar
senantiasa sesuai dengan kebutuhan bisnis dilakukan oleh proses supplier
management.
JENIS-JENIS SLA
3 Supplier Management
Yakni proses memastikan semua kontrak dengan supplier
memenuhi kebutuhan bisnis organisasi memastikan semua
supplier memenuhi komitmen komitmen kontrak mereka
mereview kontrak dan menjaga hubungan dengan supplier
Aktivitas-Aktivitas Service Catalogue
Membuat aturan tentang supplier pendukung layanan TI
Menjaga hubungan dengan supplier, misalnya telepon rutin,
Membuat supplier gathering, pengiriman kartu dan lain-lain.
Memantau dan mengelola kinerja supplier
Mengevaluasi perjanjian dengan supplier. dll
PROSES-PROSES SERVICE DESIGN
4 Availability Management
Yakni proses mendefinisikan, menganalisis, merencanakan,
Mengukur, dan meningkatkan semua aspek availabilitas layanan-
Layanan TI. Proses ini juga bertanggung-jawab memastikan
Semua insfrastruktur, proses, tools, dan peran (role) mendukung
Pencapaian target-target availabilitas yang telah disetujui.
Availability end-to-end
Layanan adalah availabilitas layanan secara keseluruhan, misalnya setiap kali sklar lampu ditekan maka lampu harus
menayala, pengguna tidak perduli dan tidak mau tau apakah apabila tidak menyala masalahnya di komponen lampunya atau
koneksi kabelnya.
Target atau Jaminan Service end-to-end dinyatakan sebagai Service Availability dinyatakan dalam persentase (%) sebagai
berikut :
Agreed Service Time (AST) Yaitu lama waktu layanan TI yang penyedia layanan janjikan/jamin kepada pelanggan atau total
waktu layanan hidup (up).
Downtime Yaitu perkiraan total waktu layanan tidak tersedia (down). Total waktu downtime ini akumulasi dari aktivitas
downtime terencana (seperti jadwal pemeliharaan CI, update fitur layanan, perbaikan) dan prediksi downtime tidak
terduga atau di luar rencana akibat berbagai maslah di CI-CI pendukungnya misalnya server down tak terencana,
gangguan koneksi FO, listrik mati dan lain-lain.
Availability Sebuah Layanan TI Memiliki Dua Tingkatan, Yakni :
Availability Komponen
Layanan adalah availabilitas komponen pendukung sebuah layanan TI, misalnya untuk layanan Internet Banking adalah
availabilitas server atau jaringan komputernya.
Semua aktivitas proses Availabiliti Management (baik Proactive maupun Reactive) akan
menghasilkan 4 dokumen yang disimpan dalam Availabilitas Management Information
System (AMIS), Yakni :
1. Laporan menejemen availabilitas (Availability Management Reports)
2. Rencana availabilitas (Availability Plan)
3. Kriteria desain availabilitas (Availability Design Criteria)
4. Jadwal pengujian availabilitas (Availability Testing Schedule)
Keempat aspek ini harus sudah mempertimbangkan resiko (hasil kajian manajemen
resiko) dan biaya/keuangan.
PROSES-PROSES SERVICE DESIGN
5 Capacity Management
Yakni proses memastikan kapasitas layanan-layanan TI dan
Infrastruktur pendukungnya mampu memenuhi target-target
Tingkat layanan yang telah disepakati (SLA dan OLA) efektif
Secara biaya dan waktu.
Sub-Proses Capacity Management.
Aktivitas-aktivitas Capacity Management dapat dikategorikan ke
Dalam tiga sub-proses :
• Memprediksi dan merencanakan Kapasitas Bisnis yang harus
Disediakan (Business Capacity) Merencanakan, memonitor dan
Mengontrol Kapasitas untuk setiap Layanan bagi masing-masing
Pengguna (Service Capacity) Merencanakan dan memonitor Kapasitas
Komponen-komponen TI yang mendukung layanan tersebut
(Component Capacity)
PROSES-PROSES SERVICE DESIGN
Proses ITSCM merupakan bagian dari Proses Business Continuity Management (BCM)
BUSINESS IMPACT ANALYSIS (BIA)
Menghitung dampak yang diderita bisnis apabila sebuah layanan TI gagal
Atau terinterupsi.
Menghitung kemungkinan peningkatan kerugian setelah interupsi layanan TI
terjadi dan seberapa lama kerugian ini akan dirasakan.
Kebutuhan staf, kemampuan, fasilitas dan layanan (termasuk layanan TI)
Untuk memungkinkan proses bisnis penting tetap berjalan pada level minimum
yang dapat diterima
Waktu yang dibutuhkan agar semua proses bisnis dan staf pendukung,
fasilitas dan layanan yang dibutuhkan harus pulih Kembali sepenuhnya.
Menentukan prioritas layanan-layanan TI yang harus dipulihkan relative
terhadap kepentingan bisnis yang terkait
Strategi Keberlangsungan Layanan Ti (ITSC-Strategy)
atau Disaster Recovery Planning (DRP)
8 Design Coordination