Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN PABRIK

Mohamad Aria Senjaya


21410053
SISTEMATIKA PROSES PERANCANGAN PABRIK

2
LANGKAH-LANGKAH UNTUK
PERENCANAAN PABRIK
 RISET PASAR
 PERANCANGAN PRODUK
 PERANCANGAN PROSES DAN KEGIATAN
PRODUKSI/OPERASIONAL
 PERANCANGAN LOKASI & TATA LETAK FASILITAS PABRIK
(PLANT LOCATION & LAY­OUT)
 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA
 PENGADAAN DANA FINANSIAL
 REALISASI PROYEK
 PROSES MANUFAKTURING
 DISTRIBUSI OUTPUT

3
RISET PASAR
 Untuk mengetahui produk apa yang
dikehendaki oleh konsumen dan
sekaligus meramalkan berapa banyak
produk yang harus dipenuhi.
 Kegiatan ini sangat membantu dalam
menetapkan kapasitas produksi
mauapun tingkat teknologi yang
diaplikasikan
4
PERANCANGAN PRODUK
 Hasil dari riset pasar akan memberi gambaran
umum mengenai macam produk yang harus
dibuat oleh industri.
 Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat
rancangan dari produk yang dimaksudkan
lengkap dengan spesifikasi teknisnya.
 Disini perlu pula dibuat analisa buat beli
(make or buy analysis), pembuatan gambar
kerja dari produk atau komponen yang akan
dibuat, dan lain-lain.
5
PERANCANGAN PROSES DAN KEGIATAN
PRODUKSI/OPERASIONAL
 Merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan
produk dimana disini akan ditetapkan cara/ prosedur
untuk membuat produk/komponen sesuai dengan
gambar kerja yang ditetapkan.
 Berdasarkan metode pengerjaan yang harus
dilaksanakan, maka sekaligus akan ditetapkan
macam mesin ataupun peralatan/fasilitas produksi
lainnya yang akan dipakai.
 Demikian pula umumnya operator yang harus
melaksanakan waktu standard, kondisi-kondisi
pengerjaan dan lain-lain akan ditetapkan dalam
langkah ini.

6
PERANCANGAN LOKASI & TATA LETAK FASILITAS
PABRIK (PLANT LOCATION & LAY­OUT)

 Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana


sebaiknya pabrik didirikan, dan menetapkan
aliran material, kebutuhan luas area,
pengaturan layout fasilitas produksi, dan lain-
lain.
 Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk
mengatur aktivitas dan fasilitas yang ada
guna memberikan gerakan-gerakan
pemindahan material (material handling) agar
bisa di selenggarakan secara efisien selama
proses produksi berlangsung.

7
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA
 Kegiatan untuk menganalisa biaya-biaya
produksi yang harus dikeluarkan secara
keseluruhan.
 Berdasarkan analisis biaya ini maka
akan bisa ditetapkan besarnya
modal/investasi yang harus diadakan
untuk merealisasikan proyek

8
PENGADAAN DANA FINANSIAL
 Dana yang dibutuhkan bisa bersifat investasi
jangka panjang yang cenderung bersifat tetap
(fixed assets) seperti halnya pembelian
mesin, peralatan kerja, pengadaan
gedung/bangunan pabrik dan lain-lain.
 Selain itu juga diperlukan dana finansial yang
bersifat jangka pendek yang besarnya
bervariasi tergantung pada tingkat
operasionalnya.

9
REALISASI PROYEK
 Disini akan direalisasikan pengadaan-
pengadaan segala kebutuhan yang
diperlukan dalam aktivitas produksi
seperti pendirian gedung/bangunan
phisik pabrik, pembelian dan
pemasangan mesin-mesin, persediaan
material, rekruiting tenaga kerja
(operator), dan lain sebagainya.
10
PROSES MANUFAKTURING
 Merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk
mengubah material menjadi produk yang
dikehendaki, meliputi kegiatan fabrikasi yang
bertujuan untuk membuat produk/ komponen dan
kegiatan perakitan (assembly) yang bertujuan untuk
menggabungkan komponen-komponen menjadi satu
rakitan produk.
 Dalam kegiatan manufakturing, akan terjadi
perubahan-perubahan fisik (baik bentuk maupun
dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat kimiawi dari
material yang dikerjakan. Proses ini memberikan nilai
tambah (value added) terhadap material yang
bersangkutan.

11
DISTRIBUSI OUTPUT
 Hasil dari proses produksi (finished goods output)
segera bisa didistribusikan ke konsumen atau
pelanggan (customers) yang memerlukan melalui
aktivitas pemasaran dan penjualan.
 Berdasarkan pemakaian output ini, maka customers
akan mengevaluasi fungsi atau daya guna dari output
produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-
saran yang ada akan memberi informasi umpan balik
bagi industri lewat kegiatan riset pasar. Dengan
demikian siklus pembahasan akan berulang kembali.

12
ATURAN PERANCANGAN
FASILITAS
1. Peroleh data Dasar (Ramalan penjualan, jumlah yang
diprosukai, jadwal yang diproduksi, kebijakan
persediaan, jenis atau urutan komponen, operasi
yang dilakukan , metode terdahulu, waktu produksi
baku, persentasi buangan, tata letak yang telah ada,
Gambar bangunan, batas beban lantai dan langit
lantai.
2. Analisis Data dasar (teknik yang bisa dipakai adalah
peta rakitan sehingga dapat memberikan peninjauan
aliran barang secara cepat dan menyeluruh)
3. Rancang Proses Produksi
4. Rencanakan Pola aliran bahan (OPC dan peta rakitan
dapat membantu pola aliran bahan secara umum)
5. Perhatikan seluruh rencana pemindahan barang
13
ATURAN PERANCANGAN
FASILITAS
6. Hitung kebutuhan peralatan
7. Rencanakan tempat kerja mandiri

8. Pilih peralatan pemindahan barang yang tepat

9. Koordinir kelompok operasi yang berkaitan

10. Rancang Keterkaitan kegiatan

11. Tentukan kebutuhan gudang

12. Rencanakan kegiatan pelayanan dan kegiatan


lain

14
ATURAN PERANCANGAN
FASILITAS
13. Rencanakankegiatan pelayanan dan kegiatan lain
14. Tentukan kebutuhan ruang
15. Alokasikan daerah kegiatan ke seluruh ruangan
16. Pertimbangkan jenis bangunan
17. Bangun Tata Letak induk
18. Evaluasi, sesuaikan dan periksa tataletak dengan
pihak yang sesuai
19. Perolehan persetujuan
20. Dirikan Tat letak
21. Tindak lanjuti pelaksanaan tata letak

15

Anda mungkin juga menyukai