Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS POPULASI

RENTAN: PENYAKIT MENTAL, KECACATAN, DAN

POPULASI TERLANTAR

DISUSUN OLEH

Kelompok VI
RIA CHRISTINA
KHOLIFAH TUZAHRA
KONSEP TEORI KELOMPOK RENTAN

MENURUT HUMAN RIGHTS REFERENCE

a. Refugees (pengungsi)

b. Internally Displaced Persons (IDPs) (orang orang yang terlantar)

c. National Minoritie (kelompok minoritas)

d. Migrant Workers (pekerja migran )

e. Indigenous Peoples (orang pribumi/penduduk asli )

f. Children (anak)

b. Women (wanita)
3

. GANGGUAN MENTAL (MENTAL DISORDER)

sindrom atau pola perilaku, atau psikologi


seseorang, yang secara klinik cukup
bermakna, dan secara khas berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan (distress)
atau hendaya (impairment/disability) di
dalam satu atau lebih fungsi yang penting
dari manusia
MACAM-MACAM GANGGUAN MENTAL
(MENTAL DISORDER).

 Gangguan mental organik dan simtomatik

 Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif

 Gangguan skizofrenia dan gangguan waham

 Gangguan suasana perasaan (mood/afektif

 Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stress

 Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan

faktor fisik
LANJUTAN

 Gangguan kepribadian perilaku masa dewasa

 Retardasi mental

 Gangguan perkembangan psikologis

 Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa

kanak - kanak
6


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA


GANGGUAN MENTAL (MENTAL DISORDER)

 Faktor Organis (somatic)


 Faktor-faktor psikis dan struktur
kepribadiannya
 Faktor-faktor lingkungan
Presentation title 7

PENCEGAHAN GANGGUAN MENTAL

PENCEGAHAN UPAYA PENCEGAHAN LANJUTAN

Tujuan utama • Gambaran dan sikap


• Kemampuan
pencegahan gangguan baik terhadap diri-
mental adalah sendiri menerima orang lain
membimbing mental  Keterpaduan atau
yang sakit agar menjadi • Agama dan falsafah
integrasi diri
sehat mental dan • Pewujudan diri hidup
menjaga mental yang (aktualisasi diri)
sehat agar tetap sehat • Pengawasan diri
Presentation title 8

PENYANDANG CACAT / DISABILITAS

Click icon to add picture Click icon to add picture Click icon to add picture

PENGERTIAN JENIS-JENIS DISABILITAS LANJUTAN


• penyandang diartikan dengan orang  Disabilitas Fisik
yang menyandang (menderita) 1. Disabilitas Mental  a) Kelainan Tubuh
sesuatu. Sedangkan disabilitas a) Mental Tinggi. (Tuna Daksa
merupakan kata bahasa Indonesia b) Mental Rendah  b) Kelainan Indera
Penglihatan
yang berasal dari kata serapan c) Berkesulitan
 c) Kelainan
bahasa Inggris disability (jamak: Belajar Pendengaran
disabilities) yang berarti cacat atau
 d) Kelainan Bicara
ketidakmampuan. (Tunawicara
Presentation title 9

. PENYANDANG CACAT / DISABILITAS

Pengertian Penyandang Disabilitas Menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia, penyandang diartikan dengan orang
yang menyandang (menderita) sesuatu. disabilitas
merupakan kata bahasa Indonesia yang berasal dari kata
serapan bahasa Inggris disability (jamak: disabilities) yang
berarti cacat atau ketidakmampuan.
Presentation title 10

A. JENIS-JENIS DISABILITAS

1) Disabilitas Mental. Kelainan mental ini terdiri dari:


a) Mental Tinggi
b) Mental Rendah
c) Berkesulitan Belajar
2) Disabilitas Fisik
a) Kelainan Tubuh (Tuna Daksa}
B} Kelainan Indera Penglihatan { tuna netra}
c) Kelainan Pendengaran { tuna rungu}
d) Kelainan Bicara (Tunawicara)
Presentation title 11

POPULASI TERLANTAR

Tunawisma/ Gelandangan

.DefinisiHomeless atau tunawisma menggambarkan


seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal secara
tetap maupun yang hanya sengaja dibuat untuk tidur
Faktor Penyebab Munculnya Tunawisma
a) Kemiskinan
b) Rendah tingginya pendidikan
c. keluarga broken home
d. Cacat Fisik Kondisi fisik yang tidak sempurna
Presentation title 12

LANJUTAN

f. Rendahnya ketrampilan
g. Faktor Lingkungan
h. Letak Geografis
i. Masalah sosial budaya
Presentation title 13

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MENTAL

A. Contoh Kasus

seorang perempuan, usia 30 tahun,dengan dua orang anak pulang dari rumah sakit setelah 20 hari
dirawat di rumah sakit, perempuan tersebut dirawat karena marah-marah, tertawa, berbicara sendiri,
merusak alat rumah tangga dan curiga dengan suaminya. Diagnosa medis skizofrenia. Suami
perempuan tersebut bekerja sebagai buruh di kota dan pulang seminggu sekali. Perempuan tersebut
sudah 2 kali dirawat di rumah sakit. Dirumah ia hanya tinggal dengan kedua anaknya, 1 minggu
setelah pulang kader melaporkan keperawat puskesmas bahwa perempuan tersebut mulai marah-
marah, bicara dan tertawa sediri lagi dan tidak mau minum obat
Presentation title 14

B. PENGKAJIAN
Satu minggu setelah pulang dari rumah sakit perempuan tersebut marah-marah, bicara sendiri,
tertawa sendiri, merusak alat rumah tangga, dan curiga dengan suaminya. Selama satu minggu
terakhir perempuan tersebut tidak minum obat.

C. Diagnosa keperawatan Individu


Dx : Halusinasi
Resiko perilaku kekerasan
Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif
Keluarga :
Kurang pengetahuan
Perencanaan
Presentation title 15

TUJUAN JANGKA PANJANG

Individu

a. Halusinasi berkurang atau hilang

b. Perilaku mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan dapat di cegah

c. Patuh dalam penatalaksanaan regimen terapeutik

Keluarga

Merawat pasien dengan halusinasi, resiko perilakukekerasan dan penatalaksanaan regimen


terapeutik inefektif
Presentation title 16

TUJUAN JANGKA PENDEK

Individu

a. Mengenal masalah dan mengontrol halusinasi dengan 4 cara : menghardik, bercakapcakap, kegiatan
terjaduan dan patuh minum obat

b. Mengontrol prilaku kekerasan dengan cara : fisik, sosial, spiritual, deescalasi dan patuh obat

c. Memahami manfaat 6 benar obat dan dampak bila putus obat

Keluarga

a. Mengenal masalah halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan penatalaksanaan regimen terapeutik

b. Memutuskan cara merawat perempuan tersebut

c. Memodivikasi lingkungan

d. Melakukan follow-up dan rujukan


Presentation title 17

TINDAKAN
Individu

a. Melatih mengontrol halusinasi dengan 4 cara : menghardik, bercakap-cakap, kegiatan terjadual dan patuh minum obat

b. Melatih mengontrol prilaku kekerasan dengan cara: fisik, sosial, spiritual, deescalasi dan patuh obat

c. Mendiskusikan tentang manfaat obat

Keluarga :

a. Melatih mengenal masalah

b. Melatih keluarga mengambil keputusan

c. Melatih keluarga cara memodivikasi lingkungan

d. Melatih keluarga cara merawat ODGJ dengan halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan ketidak efektifan
penatalaksanaan regimen terapeutik
Presentation title 18

EVALUASI :

Individu :

a. Halusinasi terkontrol atau hilang

b. Tidak menciderai diri, orang lain dan lingkungsn

c. Patuh minum obat

d. Keluarga

e. Pengetahuan keluarga meningkat

f. Mampu merawat perempuan tersebut


Presentation title 19

PENCEGAHAN :

Primer : pendidikan kesehatan dan melatih cara manajemen setres


untuk suami dan anak-anak pasien tersebut

Sekunder : monitor kepatuhan minum obat dan memberikan


perawatan Tersier : meningkatkan kemampuan koping dan
mengembangkan sistem pendukung.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai