Realisme dan Nominalisme - Realisme (misal Durkheim) menekankan bahwa struktur sosial memiliki eksistensinya sendiri yang riil dan obyektif, terlepas dari individu yang terlibat di dalamnya - Nominalisme (Weber) menekankan bahwa individulah yang riil secara obyektif dan bahwa masyarakat tidak lain daripada kumpulan individu dan perilakunya. Dalam pandangan ini struktur sosial cenderung dijelaskan menurut sifat-sifat individu atau tujuan-tujuannya. • Simmel berada di antara kedua ujung ekstrem itu. Menurutnya masyarakat tidak hanya sekedar kumpulan individu serta pola perilakunya, namun masyarakat tidak independen dari individu yang membentuknya. Sebaliknya, masyarakat menunjuk pada pola-pola interaksi timbal balik antarindividu. Pola2 ini bisa jadi sangat kompleks dalam suatu masyarakat yang besar dan bisa kelihatan sangat riil secara obyektif pada individu Masyarakat dan Interaksi Timbal Balik
- Pendekatan Simmel meliputi pengidentifikasian
dan penganalisaan bentuk-bentuk yang berulang atau pola-pola sosiasi. Sosiasi secara harfiah berarti proses dimana masyarakat itu terjadi. Sosiasi meliputi interaksi timbal balik. Melalui proses ini dimana individu saling berhubungan dan saling mempengaruhi, masyarakat itu muncul. • Proses sosiasi dapat berupa pertemuan sepintas, persahabatan, atau hubungan keluarga. Tanpa memandang tingkat variasinya, proses sosiasi ini mengubah suatu kumpulan individu menjadi suatu masyarakat (atau kelompok atau asosiasi). Masyarakat ada dimana dan apabila sejumlah individu terjalin melalui interaksi dan saling mempengaruhi Bentuk dan Isi Proses Sosialisasi • Bentuk : pola dimana interaksi sosial itu terjadi, misal : superioritas dan subordinasi, kompetisi, pembagian kerja, pembentukan partai, perwakilan, solidaritas ke dalam, dll. Bentuk-bentuk ini bisa dimanifestasikan ke dalam negara, komunitas agama, asosiasi ekonomi, sekolah kesenian, keluarga, dll. • Isi : kepentingan, tujuan atau maksud tertentu yang sedang dikejar melalui interaksi itu misal insting erotik, kepentingan obyektif, dorongan agama, tujuan membela dan menyerang, keuntungan, dan lain-lain • Hubungan antara bentuk dan isi bersifat dinamis Pentingnya Bentuk dalam Sosiologi • Simmel menyajikan sejumlah sketsa sosiologis dimana bentuk2 diidentifikasi, dianalisa, kadang-kadang dibagi menjadi lebih kecil atau dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang berhubungan secara kontras, dan digambarkan dengan contoh-contoh yang konkret. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagaimana bentuk yang sama itu dapat dimanifestasikan dalam berbagai konteks budaya atau sejarah. • Simmel membagi bentuk menjadi tiga topik utama : (1) proses-proses sosial; pembentukan partai, pembagian kerja, isolasi, asosiasi dari tiga atau lebih anggota, subordinasi di bawah satu pimpinan, oposisi terhadap penguasa, konflik, kompetisi, unifikasi, persaingan, rasa terima kasih, kagum da percakapan. (2) Tipe-tipe sosial, memusatkan perhatiannya bukan pada interaksi keseluruhannya, tetapi pada perilaku peran yang khas dari seseorang yang terlibat, misal : orang yang tidak memihak, wasit, atasan, bawahan, makelar, pedagang, wanita, orang miskin, orang asing dan aristokrat (3) Pola-pola perkembangan mencakup proses- proses sosial yang lebih kompleks contohnya adalah diferensiasi sosial, perubahan dari basis organisasi sosial yang bersifat lokal ke yang fungsional, perubahan dari kriteria eksternal atau mekanik sebagai dasar untuk suatu organisasi sosial ke kriteria yang lebih rasional, dll Superordinasi dan Subordinasi - Superordinasi (dominasi) dan subordinasi (ketaatan) - Perilaku superordinat dan subordinasi tidak merupakan manifestasi belaka dari karakteristik pribadi atau kemauan individu belaka; perilaku itu mencerminkan tenggelamnya sebagian kepribadian pada pengaruh bentuk sosial • Bentuk-bentuk subordinasi 1) Subordinasi di bawah seorang individu 2) Subordinasi di bawah lebih dari satu orang 3) Subordinasi di bawah suatu prinsip ideal ; peraturan hati nurani Konflik dan Kekompakan • Konflik merupakan satu bentuk dasar dari interaksi • Konflik sangat erat terjalin dengan berbagai proses yang mempersatukan dalam kehidupan sosial dan bukan hanya sekedar lawan dari persatuan (vs ketidakterlibatan) • Hubungan sosial yang ditandai oleh kekompakan yang tinggi juga ditandai oleh ketegangan- ketegangan yang laten dan konflik periodik. Sebaliknya, konflik memiliki elemen yang mempersatukan Bentuk-bentuk konflik dan Akibat Sosialnya
• Konflik dapat mempunyai banyak bentuk. Simmel
menganalisa beberapa diantaranya termasuk pertandingan antagonistik, konflik hukum, konflik mengenai prinsip-prinsip dasar atau pelbagai hal obyektif, konflik antar pribadi, konflik dalam hubungan intim, konflik yang mengancam atau mengacaukan suatu kelompok. • Masing-masing bentuk konflik itu memiliki sumber kasatuan yang berbeda dengan intensitas yang berbeda pula Pemecahan Simmel
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik