Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fachri Habibi

Kelas : XI IPS 5

Tugas Pengetahuan Ke 3 Pengelompokan Sosial Dalam Masyarakat

C. Karakteritik Khusus Atau Partikularisme Dan Eksklusivisme Kelompok

1.) 1. Dimensi sikap Hubungan antarkelompok akan menimbulkan perwujudan sikap berupa
prasangka (prejudice). Sikap ini merupakan istilah yang mengacu kepada sikap bermusuhan
karena kelompok lain memiliki suatu ciri yang tidak menyenangkan, namun dugaan ini tidak
didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, atau bukti yang cukup konkret.
2. Dimensi sejarah Dimensi ini mengarahkan kajian kepada masalah tumbuh dan
berkembangnya hubungan antarkelompok. Kapan dan bagaimana terjadinya kontak
pertama antara kelompok satu dengan kelompok yang lain yang kemudian berkembang
menjadi hubungan dominasi kelompok tersebut terhadap kelompok lainnya. Menurut Noel
(1968), stratifikasi etnik dapat terjadi dengan tiga prasyarat: etnosentrisme, persaingan, dan
perbedaan kekuasaan.
3. Dimensi institusi Institusi yang ada di masyarakat dapat berperan dalam memperkuat pola
hubungan antarkelompok yang ada. Institusi berfungsi sebagai pengendalian sosial, sikap
dan hubungan antarkelompok.
4. Dimensi gerakan sosial Kajian dalam sudut pandang ini memperhatikan berbagai gerakan
sosial yang sering terjadi karena dilakukan oleh suatu kelompok tertentu karena pengaruh
dominasi dan kekuasaan.
5. Dimensi perilaku Salah satu bentuk perilaku yang sering ditampilkan dalam hubungan
antar kelompok adalah diskriminasi.
6. Dimensi perilaku kolektif Umumnya warga masyarakat cenderung berperilaku dengan
berpedoman pada institusi yang ada dalam masyarakat.
2.) Partikularisme merupakan suatu sistem yang didasari oleh kepentingan individual di atas
kepentingan suatu kelompok baik aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan
daerah atau kelompok khusus. Adapun ciri-ciri dari partikularisme selain mementingkan
kepentingan pribadi, antara lain heterogen yaitu bersifat dan berpandangan yang berbeda
atau macam-macam, mobilitas tinggi yaitu memiliki dan menghadapi perubahan yang cepat,
dan berorientasi pada rasionalitas dan fungsi dengan mengedepankan logika dan
teknologi.Salah satu contoh dari sistem partikularisme antara lain pada proses perekrutan
dalam sebuah perusahaan yang lebih mementingkan keluarga dari keahlian yang dimiliki
oleh seseorang.Sedangkan, Eksklusivisme merupakan ajaran atau paham seseorang yang
cenderung untuk menjauhkan diri dari lingkungannya dan masyarakat. Eksklusivisme ini
berkaitan erat dengan partikularisme, sebab mengutamakan kepentingan pribadi kemudian
membuat kelompok tersebut mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan sikap
khusus yang disepakati dalam kelompok. . Contohnya, anak yang berasal dari keluarga kaya
akan memisahkan diri dari anak yang berasal dari keluarga miskin.
D. Pola Hubungan Antar Kelompok Dalam Masyarakat.

1.) 1. Akulturasi adalah gabungan dari dua kebudayaan, tapi masih ada sisa kebudayaan masing-
masing.contohnya hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan
pemerintah kolonial Belanda.
2. Dominasi adalah suatu keadaan di mana salah satu ras menguasai kelompok lain .
Contohnya suatu kelompok etnis mendominasi kelompok etnis yang lain, suatu kelompok
ras mendominasi kelompok ras yang lain, dan sebagainya.
3. Paternalisme merupakan suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok
ras pribumi Contoh lainnya adalah penjajahan bangsa Eropa terhadap suku Amerika.
4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adnya perbedaan ras dalam
masyarakat tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut
Contoh : Saling menghormati antar sesama . Saling toleransi antar agama dalam
masyasrakat , saling memahami kebutuhan sosial, serta tidak mengutamakan egonya.
5. Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan
hak perdata masyarakat contohnya, adalah masyarakat Indonesia pada masa penjajahan
Belanda di mana terdapat tiga kelompok ras yang hidup berdampingan dalam satuan politik,
namun terpisah.

E. Dinamika Kelompok Sosial

1.) Dinamika kelompok yaitu gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam
masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyaarakat yang
bersangkutan

2.) 1. Adanya Konflik Antar Anggota Kelompok Salah satu faktor intern yang mendorong
terjadinya dinamika sosial adalah adanya konflik yang terjadi antar anggota di dalam
kelompok tersebut. Konflik yang terjadi di sebuah kelompok tentunya akan menyebabkan
terjadinya keretakan serta berubahnya pola hubungan sosial di dalamnya
2. Perbedaan paham
Perbedaan paham yang terjadi macam maacam penyakit sosial di dalam sebuah kelompok
tentu saja akan mempengaruhi kelompok sosial tersebut secara keseluruhan. Hal ini akan
mempengaruhi pada keberadaan sebuah kelompok sosial.
3. Perbedaan Kepentingan
Anggota kelompok yang tidak memiliki kesepahaman tentunya akan berusaha untuk
memisahkan diri serta bergabung dengan kelompok lainnya yang memiliki kesepahaman
yang sama dengannya. Misalnya saja, munculnya kelompok-kelompok volunteer di
lingkungan masyarakat.
4. Berubahnya Struktur Kelompok Sosial
Perubahan struktur di dalam kelompok sosial dikarenakan sebab-sebab yang bisa berasal
dari luar, yaitu mengenai perubahan yang diakibatkan adanya perubahan situasi.
Situasi faktor penyebabb terjadinya perilaku menyimpang tersebut ini lah yang nantinya
dapat mengubah struktur di dalam kelompok sosial. Misalnya saja ancaman dari luar
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan di dalam struktur kelompok sosial.
5. Pergantian Anggota Kelompok
Penggantian anggota di dalam sebuah kelompok sosial memang tidak akan selalu membawa
perubahan ke dalam struktur kelompok sosial tersebut. Hanya saja ada beberapa kelompok
sosial yang dapat mengalami keguncangan diakibatkan karena adanya perubahan anggota
kelompok di dalamnya. Apalagi jika anggota-anggota kelompok yang berkaitan tersebut
memiliki posisi yang penting dan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai