Praktikum TPA
Praktikum TPA
Pakan Alternatif
Dari Kulit Pisang
Kepok (Musa paradisiaca)
Annes Ilyas C1501201004
01 Latar Belakang
02 Ketersediaan
03 Komposisi Nutrient
Pakan faktor terpenting pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang akan
di budi daya. Pemberian pakan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang baik.
Sekitar 40-60% biaya dalam kegiatan budi daya digunakan untuk pakan. Pakan yang
diberikan harus berkualitas sesuai dengan syarat untuk dikonsumsi.
Formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan harus terdiri dari protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, dan mineral. Pakan harus selalu tersedia terus menerus agar tidak
mengganggu jalannya kegiatan budi daya (Luthfi dkk 2016).
Tanaman Pisang (Musaceaea sp) merupakan tanaman penghasil buah yang banyak
terdapat di Indonesia. Buahnya banyak disukai untuk dikonsumsi secara langsung
sebagai buah atau diolah menjadi produk konsumsi lain seperti kripik pisang dan selai
pisang, dll, namun tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit pisang.
Limbah ini biasanya dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai bahan pakan ternak
(Macklin, 2009).
Ketersediaan
38,8%
Luas lahan
Pisang Kepok (Musa paradisiaca)
Luas panen buah pisang pada tahun 2014
mencapai 117.864 ha dengan produksi
Bobot kulit pisang mencapai 38,8% mencapai 7.070.489 ton tahun 2014
dari buahnya (Santoso, 1995). (Kementerian Pertanian 2015).
Sehingga potensi limbah yang Pertumbuhan luas panen tertinggi
dihasilkan dari produksi pisang di tercatat pada tahun 2017 yang mencapai
Indonesia rata-rata 2.354.148,2 59,36% dibanding tahun sebelumnya
ton/tahun (Akhiriani et al. 2014). (Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
2019).
Kandungan Kadar (%)
Tanin Alkaloid
Saponin
Pre-Treatment
Rhyzopus oligosporus
Rendahnya kandungan protein kasar dan tingginya kandungan serat kasar. Koni (2009) melaporkan bahwa
protein kasar dan serat kasar kulit pisang kepok difermentasi dengan Rhyzopus oligosporus mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, perlu di fermentasi untuk memperbaiki kandungan nutrisi dan dapat
dimanfaatkan dengan optimal.
Dikukus menggunakan alat pengukus, selama ± 15 menit dihitung setelah air mendidih.
Kulit pisang yang telah dikukus ditebarkan diatas nampan dan diangin-anginkan
Setelah dingin dicampur ragi hingga homogen, sebanyak 3 gram untuk setiap kg kulit pisang.
Kemudian dibungkus dengan kantong plastik (tidak padat dan dilubangi plastiknya)