Sistem Proteksi Petir
Sistem Proteksi Petir
2
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
KERUSAKAN Sasaran
Sasaran
•• THERMIS,
THERMIS, OBYEKYANG
OBYEK YANGTERTINGGI
TERTINGGI
•• ELEKTRIS
ELEKTRIS
,,
•• MEKANIS,
MEKANIS
MEKANIS,
MEKANIS 3
Instalasi penyalur
petir yang tidak
memenuhi syarat
dapat mengundang
bahaya
Berbahaya
4
++++++++ - - - - - - - - +++++++
++++++++ - - - - - - - - +++++++++
++++++++ - - - - - - - - +++++++
------------ +++++++ - - - - - - -
------------- +++++++ - - - - - -
------------ +++++ - - - - -
DARI AWAN
KE AWAN DARI AWAN
KE BUMI
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
5
BAHAYA SAMBARAN PETIR
• SAMBARAN LANGSUNG
• SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG
KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
6
KONSEPSI
KONSEPSI PROTEKSI
PROTEKSI BAHAYA
BAHAYA
SAMBARAN
SAMBARAN PETIR
PETIR
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmemasang
memasanginstalasi
instalasipenyalur
penyalurpetir
petirpada
pada
bangunan
bangunan
Jenis
Jenisinstalasi
instalasi::
-- Sistem
SistemFranklin
Franklin
-- Sistem
SistemSangkar
SangkarFaraday
Faraday
-- Sistem
SistemElektro
Elektrostatik
statik
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANTIDAK TIDAKLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmelengkapi
melengkapiperalatan
peralatanpenyama
penyamategangan
tegangan
pada
padajaringan
jaringaninstalasi
instalasilistrik
listrik(Arrester)
(Arrester)
7
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
8
INSTALASI
INSTALASIPENYALUR
PENYALURPETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKERPER-02
PER-02MEN/1989
MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
PENERIMA
(AIR
(AIRTERMINAL)
TERMINAL)
HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
(DOWN
PENURUNAN
(DOWNCONDUCTOR)
CONDUCTOR)
HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)
9
SNI 225 - 2000
Harus dipasang instalasi PUIL-2000
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat
10
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi
listrik semua kawat RSTN
RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial RSTN
ARRESTER
GROUNDING
11
Pengawasan
Pengawasan K3
K3 Instalasi
Instalasi +++++++
+++++++++
Penyalur
Penyalur Petir
Petir +++++++
- - - - - - -
PERMENAKER
PERMENAKER - - - - - -
No.
No. PER
PER 02/MEN/1989
02/MEN/1989 - - - - -
Tentang
Tentang
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir
Ruang
Ruang lingkup
lingkup ::
Sistem
Sistem eksternal
eksternal
Jenis
Jenis ::
konvensi
konvensi onal
onal &
&
elektrostatik
elektrostatik
12
PENERIMA (AIR TERMINAL)
1. Dipasang pada tempat yang akan tersambar.
2. Daerah terlindung
3. Tinggi lebih dari 15 cm dari sekitar
4. Jumlah dan jarak harus diatur (daerah perlindungan 112
derajat)
17
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
18
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
20
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian. 21