Anda di halaman 1dari 10

PENALARAN DALAM MATEMATIKA

Oleh:
Dr. Riyadi, M.Si.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Penalaran dalam Matematika
Penalaran dalam matematika ada dua jenis, yaitu penalaran induktif
dan penalaran deduktif.
Penalaran induktif adalah proses berpikir yang dimulai dari sejumlah
kasus khusus menuju suatu pernyataan yang bersifat umum.
Dalam matematika penalaran yang digunakan adalah penalaran
deduktif yaitu proses berpikir yang dimulai dari suatu pernyataan
(aturan) yang berlaku secara umum menuju kasus-kasus yang
bersifat khusus.
Aturan yang berlaku secara umum pada matematika, pada
umumnya harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya dan
setelah terbukti kebenarannya baru diterapkan untuk kasus-kasus
yang bersifat khsusus.
Penalaran dalam Matematika
Walaupun matematika menggunakan penalaran deduktif, namun
para matematikawan dapat menyusun atau menemukan
matematika atau bagian-bagiannya dengan menggunakan
penalaran induktif.

Tetapi begitu pola-pola umum atau generalisasi ditemukan maka


pola-pola umum atau generalisasi tersebut harus dapat
dibuktikan kebenarannya secara deduktif.
Penalaran dalam Matematika
Secara umum, langkah-langkah penalaran induktif yang digunakan
dalam matematika sebagai berikut :
1). Mengamati pola-pola yang terjadi,
2). Membuat dugaan (konjektur) tentang pola umum yang
mungkin berlaku,
3). Membuat generalisasi,
4). Membuktikan generalisasi secara deduktif.
Prinsip Induksi Matematika
Prinsip induksi matematika dinyatakan dengan rumusan sebagai
berikut:
Untuk setiap n  N, misalkan P(n) merupakan pernyataan yang
bergantung pada n. Jika
1) P(1) benar.
2) Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar,
maka P(n) benar untuk semua n  N.
Prinsip Induksi Matematika
Contoh 1
Buatlah konjektur (dugaan) rumus untuk jumlah dari:
1 1 1 1
  
1 3 3  5 5  7 2n  12n  1
Kemudian buktikan dugaan yang telah dibuat dengan menggu-
nakan Prinsip Induksi Matematika.
Pembahasan:
Prinsip Induksi Matematika
1 1
=
1 3 3
1 1 1 1 6 2
 =  = =
1 3 3  5 3 15 15 5
1 1 1 1 1 1 15 3
  =   = =
1 3 3  5 5  7 3 15 35 35 7

 
1 1 1 1 n
   =
1 3 3  5 5  7 2n  12n  1 2n  1
Latihan
1. Buatlah konjektur (dugaan) rumus untuk jumlah dari:
1  2  2  3  3  4    nn  1
Kemudian buktikan dugaan yang telah dibuat dengan menggu-
nakan Prinsip Induksi Matematika.
2. Buatlah konjektur (dugaan) rumus untuk jumlah dari:
1 1 1 1
  
1.2 2.3 3.4 n(n  1)
Kemudian buktikan dugaan yang telah dibuat dengan menggu-
nakan Prinsip Induksi Matematika.
3. Buatlah konjektur (dugaan) rumus untuk jumlah dari:
1 1 1 1
  
1.4 4.7 7.10 (3n  2)(3n  1)
Kemudian buktikan dugaan yang telah dibuat dengan menggu-
nakan Prinsip Induksi Matematika.
Latihan
2

4. Buktikan bahwa 1 + 2 + 3 + ... + n =  n(n  1) , untuk semua


3 3 1 3 3
2 
n  N.
2 2 n4n 2  1
2 2
5. Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + ... + (2n – 1) = , untuk
3
semua n  N.
6. Buktikan bahwa n < 2n untuk semua n  N.

7. Buktikan bahwa 52n -1 terbagi oleh 8 untuk semua n  N.

8. Buktikan bahwa n3 + (n+1)3 + (n+2)3 terbagi habis oleh 9, untuk


semua n  N.
1 1 1 1
9. Buktikan bahwa     n , untuk semua n  2, n  N.
1 2 3 n

Anda mungkin juga menyukai