Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan dan pemberdayaan

Masyarakat Dalam Isu


Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampuh:

Dr. Asriwati,S.Kep,Ns,S.Pd,M.Kes
Pemberdayaan & Partisipasi
Masyarakat

BAGIAN-1 SAP-1
Pengertian dan Fungsi
Pengertian Pemberdyaaan

Payne dalam Isbandi : (2008) merumuskan sbb:


• Upaya sistematis membantu “klien” memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan
yang dilakukan, yang terkait dengan diri mereka,
termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial
ketika melakukan tindakan.

• Hal ini dilakukan melalui peningkatann kemampuan dan


rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki,
antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya
Lanjutan……….

 Terdapat kata kunci yaitu; (1) Peningkatann kemampuan,


(2) Rasa percaya, dan (3)Transfer daya dari lingkungan

 Shardlow (1998) menyebut sebagai “Self


Determination” yaitu mendorong “klien” untuk
“mampu” menentukan sendiri apa yang harus ia
lakukan dalam kaitannya dengan upaya mengatasi
permasalahan yang ia hadapi, sehingga “klien”
mempunyai kesadaran dsan kekuasaan penuh dalam
membentuk hari depannya.
Kanter’s Work Empowerment Theory

Structural
Empowerment

Peluang- kesempatan untuk belajar dan bertumbuh


Opportunity
Information – data, pengetahuan dan keahlian serta
Information kesadaran akan tujuan organisasi

Support – umpan balik dan bimbingan yang diterima


Support dari atasan , rekan kerja maupun bawahan

Resources Resources – waktu, persediaan dan peralatan untuk


mencapai tujuan organisasi

Formal Power Formal Power – pekerjaan yg memberikan fleksibilitas


dan visibilitas yang relevan dengan proses utama organisasi

Informal Power Informal Power – jaringan aliansi dengan sponsor


rekan kerja dan bawahan didlm dan diluar organisasi.
Kanter’s Work Empowerment Theory

Structural Psychological
Empowerment Empowerment

Arti- kesesuaian antara


Opportunity persyaratan pekerjaan dan
Meaning keyakinan
Information
Keyakinan – akan kemampuan
Support Confidence menyelesaikan suatu pekerjaan

Resources Otonomi – penentuan nasib


sendiri, perasaan control atas
Autonomy
Formal Power pekerjaan

Dampak - mampu
Informal Power memberikan hasil suatu
Impact
organisasi
Summary of the Tenets of
Work Empowerment Theory
• Work behaviour and attitudes are a function of people’s responses to their
work environment, not personality predispositions

• Access to these structures empowers employees to accomplish work in


meaningful ways

• Empowerment increases employee and organizational effectiveness

Structural Psychological Positive Work Behaviours


Empowerment Empowerment and Attitudes

Opportunity Meaning Job Satisfaction


Information Confidence Commitment
Support Autonomy Trust
Resources Impact Low Burnout
Formal Power
Informal Power
Pengertian dan Fungsi
Fungsi Pemberdayaan Sebagai Program

 Pemberdayaan dipahami dari tahapan-tahapan kegiatannya


guna mencapai suatu tujuan, Konsekuensinya bila program
yang dianggap sebagai “proyek” selesai, maka
pemberdayaan juga selesai.
 Kondisi ini banyak terjadi dalam sistem pembangunan kita
yang dikembangan oleh pemerintah, dimana selain
pemberdyaaan tidak berkesinambungan, juga antara
program pemberdayaan yang satu dengan program lainnya
tidak berhubungan, bahkan sering ber”tentangan”
Pengertian Dan Fungsi
Fungsi Pemberdayaan Sebagai Proses

 Suatu kegiatan yang berkesinambungan (on-going) sepanjang


komunitas itu masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan,
dan tidak hanya terpaku hanya pada suatu program semata

 Hogan (2000) dalam Isbandi menyebut pemberdayaan individu


sebagai suatu proses yang relatif terus berjalan sepanjang usianya,
demikian pula pada masyarakat

 Pada masyarakat, suatu proses pemberdayaan tidak berhenti dan


akan terus berlangsung selama masyarakat itu masih ada dan mau
berusaha memberdayakan diri mereka sendiri
Lanjutan ……
Fungsi Pemberdayaan Sebagai Proses

Hogan (2000) mengemukakan tahap-tahap berkesinambung

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak


memberdayakan
2. Mendiskusikan kembali “mengapa” terjadi pemberdayaan dan ketidak
berdayaan ?
3. Mendefinisikan secara “demokratis” seuatu masalah
4. Mengidentifikakan basis daya (energi) yang bermakna untuk melakukan
perubahan
5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimpelementasikannya
Lihat skema berikut…….
Siklus Pemberdayaan Sebagai Proses

Menghadirka
n Pengalaman
(Positif -
Negatif)

Men. Rencana Mendiskusikan


Saksi dan mengapa
implementasi terjadi

Mengidentifikasi
Basis Daya Menidentifikas
(energi tersedia) ikapengalaman
Pengertian Dan Fungsi
Peran Pelaku Perubahan (Change Agent)

Ife (1997) mengmeukakan sekurang-kurangnya ada 4 peran dan


ketrampilan utama sebagai “Community Worker” yaitu;

1. Peran dan ketrampilan fasilitatif (Facilative roels and skill)


2. Peran dan ketrampilan edukasi (Educational roles and skill)
3. Peran dan ketrampilan keterwakilan (Representational roles
and skill)
4. Peran dan ketrampilan teknis (Technical roles and skill)
1. Peran-Peran Fasilitatif

1. Animasi Sosial 2. Mediasi dan Negosiasi


 Kemampuan petugas  Kemampuan petugas untu
untuk membangkitkan menjadi “penengah”, atau
energi, inspirasi, mediasi dan
antiusiasme masyarakat, mengosiasikan
termasuk didalamnya kepentingan progrma ke
adalah mengaktifkan , sasaran, negosiator ke
menstimulasi, dan sesama anggota
mengembangkan motivasi masyarakat
warga untuk bertindak
1. Peran-Peran Fasilitatif

 3. Pemberi Dukungan  4. Membentuk Konsensus

 Kemampuan untuk  Kemampuan petugas


menyediakan dan untuk selalu
mengembangkan mengembangkan
dukungan terhadap warga konsensus, untuk
yang mau terlibat dalam ‘melawan’ upaya konflik
struktur dan aktivitas
komunitas tersebut. Tidak
selalu ekstrinsik, atau
materiil tetapi juga
intrinsk
1. Peran-Peran Fasilitatif

 5. Fasilitasi Kelompok  6. SDM dan Ketrampilan

 Kemampuan petugas  Kemampuan petugas


untuk memfasilitasi untuk mengidentifikasi
“keinginan” yang dan memnafataatkan
berfariasi, untuk kemudian berbagai ketrampilan dan
dikembangkan menjadi sumber daya yahng ada
satu-satunya kebutuhan, dalam masyarakat maupun
yang dapat disediakan kelomok
dalam kelompok
1. Peran-Peran Fasilitatif

 7. Mengorganisasi

 Kemampuan petugas
untuk berpikir dan
melakukan tindakan-
tindakan apa saja yang
perlu dilakukan dan
memastikan bahwa semua
tindak itu akan
diwujudkan oleh masyaaat
atau kelompok
2. Peran-Peran Edukasional

 1. Membangkitkan Kesadaran  2. Menyampaikan Informasi

 Kemampuan untuk  Kemampuan untuk


mengupayakan masyarakat memeberikan informasi yang
mau dan mampu mengatasi relevan mengenai suatu
‘ketidakberuntungan masalah yang sedang
struktural’ mereka, maka dihadapi komunitas sasaran,
warga harus mau menjalin yang tidak jarang menjadi
hubungan natara satu dengan peran yang bermakna
lainnya. Ini adalah tujuan terhadap komunitas ybs.
awal dari pemberdayaan Misalnya bahaya merokok
masyarakat terhadap perokok pasif
3 & 4 . Peran-Peran Keterwakilan dan
Ketrampilan
 3.1. Peran Mengonforntasikan  4.1 Pelatihan Ketrampilan

 Kemampuan pelaku dalam  Kemampuan pelatihan,


teknik konfrontasi, bila sehingga pelatihan pelatihan
meyakini bahwa kalau ketrampilan yang diajarkan
kondisi sekarang yang adalah ketarmpilan yang
terjadi tetap dibiarkan, diinginkan oleh masyarakat
keadaan akan dapat semakin
memburuk
Tugas PERTAMA anda ;
Buat sebuah contoh Program dalam Kesehatan

Jelaskan hasilnya sebagai “proyek” dan kondisinya setelah


program selesai
Tugas-2 Kelompok

Buatlah Tugas, apa, bagaimana, dan kapan konflik harus di


atasi, dengan menggunakan satu kasus (Minimal 5 halaman,
diketik satu spassi, menggunakan referensi yang komprehensif
untuk strategi dan metode untuk upaya yang diajukan
mengatasi konflik dimaksud)

Anda mungkin juga menyukai