Anda di halaman 1dari 21

ABORSI/

Abortus
Pengertian
*Secara umum istilah aborsi ialah
pengguguran kadungan, yaitu dikeluarkan
janin sebelum waktunya, baik secara
sengaja maupun tidak
*Secara medis aborsi adalah berakhir atau
gugurnya kehamilan sebelum
kadangungan mencapai usia 20 minggu,
yaitu sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan secara mandiri
JENIS ABORSI
ter bagi 2,yaitu :
A. Abortus spontaneous yaitu abortus
yang tidak disengaja, terjadinya
apabila ibu mengalami trauma berat
akibat penyakit menahun, kelainan
saluran reproduksi, atau kondisi
patologis dan lainnya
B.Abortus Provocatus(buatan) ialah
pengguguran kandungan yang dilakukan
secara sengaja. Abortus Provocatus
terbagi 2:
- Abortus Artificalis therapicus adalah
yang dilakukan oleh dokter atas dasar
indikasi medis
- Abortus Provocatus Criminalis adalah
Abortus yang dilakukan untuk
mengakhiri kehamilan yang tidak
dikehendaki
Abortus dalam Perspektif Teori
Kedokteran

Istilah Aborsi yang berasal dari kata abortus,


dari bahasa latin yang artinya “kelahiran
sebelum waktunya”. Bila kita lihat
kebelakang, sebenarnya abortus itu bukan
barang baru di muka bumi, termasuk
indonesia. Penggurguran kandungan (abortus
provokatus) telah sejak lama dikenal dan
dilakukan oleh para wanita hmail, dan sangat
boleh jadi telah terjadi secara universal pada
hampir semua kebudaayaan bangsa.
ABORTUS DALAM
PERSPEKTIF HUKUM
Menurut hukum, pengguguran kandungan adalah
tindakan penghentian kehamilan atau mematikan
janin sebelum waktunya lahiran, tanpa melihat usia
kandungan. Ini terlihat dari peraturan perundang-
undangan :
KUHP Pasal 299,346,347,348,349.
Dalam Pasal 299 terlibat tiga orang :
* Barang siapa dengan sengaja mengobati
* Barang siapa menyuruh supaya diobati
* Pasien sendiri
*ABORTUS
PROVOKATUS
TERAPEUTIK
abortus provokaus terapeutik, harus
ditentukan oleh dua orang dokter : seorang
ahli kandungan dan seorang ahli penyakit
dalam atau ahli penyakit jantung. Dalam hal
ini sangat diperlukan persetujuan tertulus
yang bersangkutan dan suami.
Dalam melakukan abortus provokaus
terapeutik dokter tidak dipidanakan karena
alasan pemaaf tersebut dalam KUHP pasal
48.
Dalam melakukan tindakan abortus atas indikasi medik, seorang dokter
perlu mengambil tindakan-tindakan pengamanan dengan mengadakan
konsultasi pada seorang ahli kandungan yang berpengalaman dengan
syarat :
* Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan
kewenangan untuk melakukan (yaitu seorang dokter ahli kebidanan
dan penyakit kandungan ) sesuai dengan tanggung jawab profesi.
* Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi).
* Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau
keluarga terdekat,
* Dilakukan di arana kesehatan yang memiliki tenaga / peralatan yang
memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.
* Prosedur tidak dirahasiakan.
* Dokumen medik harus lengkap.
ABORTUS
PROVOKATUS Abortus kriminalis dapat dilakukan

KRIMINALIS
oleh wanita itu sendiri atau dengan
bantuan orang lain (dokter, bidan,
perawt, dukun beranak, dan lain-lain).
Tindakan ini biasanya dilakuakn sejak
Abortus kriminalis adalah yang bersangkutan terlambat datang
tindakan pengguguran yang bulan dan curiga akibatat hamil.
sengaja dilaukan untuk Biasanya kecurigaan ini datang pada
kepentingan pelaku, seorang minggu ke-5 sampai minggu ke-10.
hamil dan yang membantu. Pada waktu ini mungkin disertai gejala
mual pada pagi hari (morning
Secara hukum tindakan ini
sickness). Sekarang kecurigaan adanya
melanggran ketentuan yang
kehamilan dapat diketahui lebih dini
berlaku.
karena sudah ada alat tes kehamilan
yang dapat mendiagnosa kehamian
secara pasti.
Metode yang Sering
Dipergunakan dalam
Abortus
Metode Penyedotan dan Metode D &C
– Dilandasi dan kerokan
PIL RU 486
SUNTIKAN METHOTREXATE
(MTX)
Obat-Obatan yang
digunakan dalam praktek
abortus
Mifepristone Misoprostol
Kemungkinan yang Dapat
Terjadi pada Abortus
*Resiko janin
*Usia Ibu (Umur)
*Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
*Paritas IBU
*Kelainan kromosom
(trisomi/monosomi)
KOMPLIKASI ABORTUS
Komplikasi yang dapat terjadi pada di-ibu adalah
terjadinya perdarahan hebat,kejang,infeksi, dan
kehamilan.
Penyulit yang mungkin timbul :
*Perforasi
* Luka pada seviks uteri
* Pelekatan pada kavum uteri
*Perdarahan
*Infeksi dan sepsis
PEMBUKTIAN PADA
KASUS ABORTUS
Untuk dapat membuktikan apakah kematian seorang wanita itu
merupakan akibat tindakan abortus yang dilakukan atas dirinya,
diperlaukan pertunjuk-pertunjuk:
* Adanya kehamilan
* Umur kehamilan, bila dipakai pengertian abortus menurut pengertian
medis.
* Adanya hubungan sebab-akibat antara abortus dengan kematian.
* Adanya hubungan anatar saat dilakukannya tindakan abosrtus dengan
saat kematian.
* Adanya barang bukti yang dipergunakan untuk melakuan abortus sesuai
dengan metode yang dipergunakan.
* Alasan atau motif utuk melakukan abortus itu sendiri.
PEMERIKSAAN
KORBAN HIDUP
Pada pemerikasaan pada ibu yang didugadilakukan
aborsi, usaha dokter adalah mendapatkan tanda-tanda atas
kehamilan dan menentukan cara pengguguran yang dilakukan
serta sudj berapa lama melahirkan, pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan oleh Sp. OG.
Pemeriksaan tes kehamilan masih abisa dilakkan
beberapa hari sesudah bayi dikeluarkan dari kandungan ,
dijumpai adanya colostrum pada peremasan payudara, nyeri
tekan di daerah perut, kongesti pada labia mayora, labia
mayora dan serviks. Tnda-tanda tersebut biasanya tidak mudah
dijumpai karena kehamilan masih muda. Bila segeran sesudah
mwlahirkan masih didapati sisa plasenta yang pemastiannya
perlu pemeriksaan secara histopatologi (patologi anatomi),
luka, peradangan, bahan-bahan yang tidak lazim dalam liang
senggama, sisa bahan abortivum. Psda masa kini bila diperlukan
dapat dilakuakn pemeriksaan DNA untu pemastian hubungan ibu
PEMERIKSAAN P
OST MORTEM
Pemeriksaan dilakukan menyeluruh melalui pemeriksaan luar dann dalam
(autopsi). Pemeriksaan ditunjukan pada :
1) Menentukan perempuan tersebut dalam keadaan hamil atau tidak untuk
diperiksa :
* Payurada secara makros ataupun mikroskopis.
* Ovarium, mencari adanya corpus luteum persistern secara mikroskopik.
* Uterus, dilihat dari besarnya uterus, kemungkinan sisa janin dan secara
mikriopik adanya sel-sel trofoblast dan sel-sel decidya.
Mencari tanda-tanda cara abortu provokatus yang dilakuakan :
* Mencari tanda-tanda kekerasan lokal seperti memar, luka, perdarahan
jalan lahr.
* Mencari tanda-tanda infeksi akibat pemakaian alat yang tidak streil.
* Menganalisis cairan yang ditemukan dalam vagina atau cavum uteri.
2) Menentukan sebab kematian,. Apakah karena perdarahan, infeksi , syok,
emboli udaara, emboli cairan atau emboli lema.

Anda mungkin juga menyukai