Anda di halaman 1dari 38

PENGELOLAAN ANGGARAN DENGAN

SUMBER DANA SBSN DAN PHLN

1
PROSES BISNIS
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SUMBER PENDANAAN KEGIATAN
PEMERINTAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDANAAN

APBN NON APBN

Pinjaman Public Private


Pinjaman Luar Hibah yang Kewajiban Hibah
Dalam SBSN Rupiah Murni Partnership
Negeri Direncanakan Penjaminan Langsung
Negeri (PPP)

3
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Definisi Development Assistance Committee-Organization for Economic Cooperation and Development
Pemantauan (DAC/OECD):
Kegiatan yang mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, identifikasi dan
dan Evaluasi antisipasi permasalahan yang akan timbul untuk dapat diambil tindakan intervensi sedini mungkin.
Kegiatan yang berkesinambungan menggunakan pengumpulan data yang sistematis dari indikator yang
spesifik, untuk memberikan informasi bagi stakeholder tentang kemajuan pencapaian tujuan dari
penggunaan anggaran yang dialokasikan.

Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau
program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang dilakukan se-obyektif dan se-sistematik mungkin
terhadap sebuah kegiatan yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah diselesaikan.
Objek yang harus dievaluasi antara lain yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sektor, tematik,
dan bantuan negara.

Evaluasi berguna untuk:


Memberikan informasi yang valid tentang kinerja kebijakan, program dan kegiatan;
Memberikan masukan untuk menjawab klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari
pemilihan tujuan dan target;
Melihat peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih tepat, layak, efektif, efisien;
Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek;
Menjadi sarana pertanggungjawaban pelaksanaan dan penggunaan dana suatu kebijakan, program dan
proyek.

4
DASAR HUKUM MONITORING DAN
EVALUASI PBS DAN PHLN

PP nomor 56 PMK nomor PP nomor 10 PMK nomor


tahun 2011 120/PMK.08/2016 tahun 2011 224/PMK.08/2011
PMK tentang Tata Cara
Peraturan Pemerintah Pemantauan, Evaluasi
Dan Pelaporan Peraturan Pemerintah PMK tentang Tata Cara
tentang Pembiayaan
Pembiayaan tentang Tata Cara Pemantauan dan
Proyek Melalui
Proyek/Kegiatan Melalui Pengadaan Pinjaman Evaluasi Atas Pinjaman
Penerbitan Surat Penerbitan SBSN Luar Negeri dan dan Hibah Kepada
Berharga Syariah sebagaimana diubah Penerimaan Hibah Pemerintah
Negara terakhir dengan PMK
Nomor 4/PMK.08/2019

5
PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS
INSTRUMEN UTANG
Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan Evaluasi
Pinjaman dan/atau Hibah Project Based Sukuk (PBS)
Unit in Charge : Unit in Charge :
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan
Setelmen (DEAS) - DJPPR Setelmen (DEAS) - DJPPR

Data Source : Data Source :


1. Sistem Perbendaharaan dan 1. Aplikasi Internal DJPPR (DMFAS);
Anggaran Negara (SPAN); 2. Laporan pelaksanaan proyek dari
2. Laporan pelaksanaan proyek dari Kementerian/lembaga
Kementerian/lembaga

6
MONITORING DAN EVALUASI
PROJECT BASED SUKUK (PBS)
KOMPONEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
RUANG LINGKUP PROSES BISNIS KRITERIA OUTPUT
 PP Nomor 54 Tahun 2011  Proses pemantauan  Nilai Kesenjangan  DJPPR menyusun
tentang Pembiayaan dan evaluasi dilakukan (GAP) Penyerapan Dana laporan hasil
Proyek Melalui Penerbitan oleh pemantauan; dan/atau
Kementerian/Lembaga rekomendasi
Surat Berharga Syariah
terhadap proyek/
Negara kegiatan yang dibiayai
 PMK Nomor melalui PBS
120/PMK.08/2016 tentang  Kementerian Keuangan
Tata Cara Pemantauan, melakukan pemantauan
Evaluasi, dan Pelaporan dari sisi keuangan
Pembiayaan sesuai dengan amanat
Proyek/Kegiatan melalui PP maupun PMK tentang
Penerbitan Surat Berharga pemantauan dan
evaluasi
Syariah Negara
sebagaimana diubah
terakhir dengan PMK
Nomor 4/PMK.08/2019

8
DETIL PROSES BISNIS PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
PEMANTAUAN, EVALUASI & EVALUASI REALISASI
PEMANTAUAN OLEH
PELAPORAN OLEH PENYERAPAN DANA PROYEK
KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN KEUANGAN OLEH DJPPR
 Perkembangan realisasi  Membandingkan rencana penarikan  RPD dengan realisasi penyerapan
penyerapan dana dana (RPD) dengan realisasi dana;
 Pencapaian fisik proyek penyerapan dana proyek  Saldo rekening khusus SBSN dengan
 Permasalahan yang dihadapi  Koordinasi dengan unit-unit terkait di rencana penarikan dana;
 Tindak lanjut yang diperlukan lingkungan Kementerian Keuangan  Alokasi pagu anggaran dan
 Penyelesaian pekerjaan proyek dan Kementerian PPN/Bappenas, perubahannya;
apabila diperlukan
 Rincian Proyek dan perubahannya;
 Pemenuhan persetujuan dan
komposisi pembiayaan tahunan
Proyek yang bersifat kontrak tahun
jamak;
 Pelaksanaan penyelesaian pekerjaan
Proyek; dan
 Identifikasi atas status proyek yang
telah selesai dilaksanakan.

9
FORMULA PENILAIAN KINERJA

Selisih Nilai Kinerja Anggaran = Nilai Target - Nilai Realisasi Anggaran

KRITERIA PENILAIAN
Realisasi penyerapan dana Proyek telah sesuai atau lebih cepat dari jadwal yang
direncanakan;

Realisasi penyerapan dana Proyek lebih lambat dari jadwal yang direncanakan

Realisasi penyerapan dana Proyek sangat lambat dari jadwal yang direncanakan

10
REVIU PELAKSANAAN
PROJECT BASED SUKUK (PBS)
PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
DAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DISTRIBUSI PAGU SBSN
BERDASARKAN PROVINSI

Pembiayaan proyek melalui SBSN


dilaksanakan oleh Satuan Kerja
yang tersebar dari Aceh sampai
Papua, dengan porsi tertinggi
berada di Propinsi Jakarta dan
Papua

12
DISTRIBUSI PAGU DIPA PBS
BERDASARKAN KEMENTERIAN NEGARA

Miliar
Pada Tahun 2021, pagu alokasi total
16000
untuk pembiayan proyek melalui SBSN
15071
14000 adalah sebesar Rp29,3 Triliun (termasuk
12000
kegiatan luncuran tahun 2020).
10000
Alokasi pendanaan terbesar digunakan
untuk pembangunan infrastruktur yang
8000
dilaksanakan oleh Kemenpupera dan
6000
6376 Kemenhub. Namun jumlah kegiatan
4000 terbanyak adalah pada Ditjen Pendidikan
3656
2000
Islam Kemenag.
1729
0
965 867
28 216 199 155
I19
) A AT I) N)
AN AN AA
N
GA
N
NA
N AN SIA IP
AT AM AN KY AN NE (L PA
AG RA AY UN HA IA A
(B UT D A RT DO ES L(
L
L AN H AN BU UB RT PE IN
NA RI KE AH KE RH PE LIK ON NA
IO TE N PE AN D IS O
S N DA M N AN RI UB IN
NA E P RU DA AN RI TE P AN NA
IR KE
M
DU PE N RI TE EN RE A
KL HI N KA TE EN M RA HU KS
DA DI N KE A RI
NU N D I
M
E
KE
M
EGA ET TA
GA GA UM N KE N NG AN
NA UN PE N PE N
E GK UM AN IA U DA
N
T
AN RI LIS ILM
DA LIN JA TE P O
GA
N
BA AN ER EN KE GA
RI K M BA AN
TE PE KE M RB
EN AN LE NE
M RI PE
KE NTE GA
M
E BA
KE M
LE

13
PROGRES SERAPAN PER-KEMENTERIAN

Saat ini realisasi penyerapan DIPA untuk kegiatan


yang dibiayai melalui SBSN adalah sekitar Rp25,1
triliun (85,8%).
Tingkat penyerapan tertinggi adalah pada proyek di
Kementerian Pertahanan (100%), sedangkan
penyerapan terendah adalah pada BATAN (5%).
Kegiatan pada Kemenhub termasuk dalam kategori 4
KL dengan penyerapan tertinggi dengan nilai realisasi
sebesar 97%, berada di atas rata-rata penyerapan
secara total (85,8%).
14
KINERJA PENARIKAN DANA PROYEK SBSN
PER-UNIT ESELON I
Miliar
5000
4614
4500 4437

4000

3500

3000

2500

2000

1500 1330 1302

1000

500
174 174 257 255

0
Ditjen Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan Laut Ditjen Perhubungan Udara Ditjen Perkeretaapian

PAGU REALISASI
15
KINERJA PENARIKAN DANA PROYEK SBSN
PER-UNIT ESELON I (2)

Ditjen Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan Laut


• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT (BPTD) • DISTRIK NAVIGASI TARAKAN 100%
WILAYAH X PROVINSI JAWA TENGAH DAN DI YOGYAKARTA 100% • KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN FAK-FAK 93,98%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH II 100% • KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MUNTOK 100%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XI100% • UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN JENEPONTO 99,6%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVII 100% • UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN K A I M A N A 100%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVIII 100% • UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN M A M U J U 100%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXIV 100% • UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN S I N J A I 99,76%
• BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXV 100% • UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SEBA 99,7%
• UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN WONRELI 99,28%
Ditjen Perhubungan Udara
• KANTOR UPBU AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO 99,66% Ditjen Perhubungan Udara
• KANTOR UPBU AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO 79,59% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN 99,8%
• KANTOR UPBU EWER 93,34% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN 100%
• KANTOR UPBU KEPI 99,65% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN 79,71%
• KANTOR UPBU MATHILDA BATLAYERI 94,78% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT 99,95%
• KANTOR UPBU NABIRE 100% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT 99,89%
• KANTOR UPBU ROKOT 100% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH 99,56%
• KANTOR UPBU TOREA 99,74% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH 97,62%
• KANTOR UPBU WAMENA 97,02% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR 100%
• KANTOR UPBUA MUHAMMAD SALAHUDDIN 99,97% • BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR 96,09%
• BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN BARAT 80,47%
• BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN 99,57%
• BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA 99,66%
• BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA 0%
• PENGEMBANGAN, PENINGKATAN DAN
PERAWATAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 100%

16
PERENCANAAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN
YANG DIBIAYAI DENGAN PHLN
ALUR PERENCANAAN PINJAMAN LUAR
NEGERI
Calon Pemberi PLN Menteri PPN/Bappenas Menkeu K/L/Pemda/BUMN

RPJMN

RPPLN Batas Maksimal


Pinjaman

Penilaian Usulan
Usulan Kegiatan

DRPLN-JM

Penilaian Kesiapan Peningkatan


Kegiatan Kesiapan Kegiatan
Indikasi
Pendanaan
DRPPLN *

Daftar Pemenuhan
Kegiatan Kriteria Kesiapan
Naskah
Perundingan Perjanjian

*) Catatan: dalam menyusun DRPPLN Menteri Perencanaan dapat melakukan koordinasi, komunikasi, dan konsultasi dengan Calon PPLN serta instansi terkait lainnya. 18
PROSES BISNIS PENGELOLAAN PINJAMAN
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DAN
PINJAMAN
Penyusunan Kelayakan
Usulan Kegiatan KL melalui DRPHLNJM,
Tandatangan
kepada Bappenas DRPHLN, Daftar Kegiatan Tandatangan
LPKE/ KSA Perjanjian
oleh Bappenas Kontrak
Pinjaman

Penetapan Sumber Multi/ Tandatangan Tandatangan


Penyusunan Batas Pembiayaan (PSP) (untuk Bilateral Perjanjian Pinjaman Kontrak
Maksimum Pinjaman (BMP) LPKE/KSA) dan Formal
oleh Kemenkeu Request untuk Multirateral
dan Bilateral oleh Kemenkeu

PELAKSANAAN PENCAIRAN DAN MONEV PENGANGGARAN

Pelaksanaan pekerjaan, Pembayaran oleh Lender


BAST Pekerjaan, WA kepada sesuai tatacara (RK/PL/LC/ Usulan revisi DIPA oleh K/L
Lender Reimbursement)
Persetujuan dan penetapan
Penerbitan NoD oleh Lender, DIPA
Monev pelaksanaan proyek SP4HLN oleh DJPPR untuk Penelitian dan penelaahan
(PV at Risk,Behind Schedule, mencatat penerimaan usulan revisi anggaran
above schedule), pembiayaan dan utang, SP3
pembayaran pokok/bunga oleh KPPN untuk belanja KL-
LKPP
19
MONITORING DAN EVALUASI ATAS
PELAKSANAAN KEGIATAN
YANG BERSUMBER DARI PHLN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH KEMENTERIAN
KEUANGAN

 Pasal 76
Pelaksana kegiatan yang
dibiayai dari Pinjaman Luar
Negeri dan/atau Hibah,
masing-masing harus
menyampaikan laporan
PP No.10 Tahun 2011 triwulanan kepada Menteri PMK
Keuangan dan Menteri
Tentang Tata Cara Perencanaan No.224/PMK.08/2011
Pengadaan Pinjaman Tentang Tata Cara
Luar Negeri dan  Pasal 77 (1) Pemantauan dan
Penerimaan Hibah Menteri Keuangan Evaluasi atas
melakukan pemantauan, Pinjaman dan Hibah
evaluasi , dan pelaporan
triwulanan mengenai realisasi
Kepada Pemerintah
penyerapan Pinjaman Luar
Negeri dan/atau Hibah dan
aspek keuangan lainnya.

21
MONITORING DAN EVALUASI DALAM
PP 10 TAHUN 2011
PELAKSANA
LAPORAN MENTERI KEUANGAN BAPPENAS
KEGIATAN

a. pelaksanaan pengadaan barang/jasa; MONEV MONEV


b. kemajuan fisik kegiatan; LAPORAN TRIWULANAN LAPORAN TRIWULANAN
K/L, GUBERNUR,
c. realisasi penyerapan;
BUPATI, DIREKSI
d. permasalahan dalam pelaksanaan;
BUMN
e. rencana tindak lanjut penyelesaian
Realisasi
masalah.
Penyerapan Kinerja
dan aspek
keuangan

Langkah Dapat melakukan evaluasi Bersama


Pertimbangan
Penyelesaian Semesteran

usulan perubahan dan/atau


LENDER pembatalan sebagian atau
seluruh

22
MONITORING DAN EVALUASI DALAM
PMK 224 TAHUN 2011
KEMENKEU
PELAKSANA KEGIATAN (EA) LAPORAN
DJPPR

MONEV KINERJA 1. Triwulanan


MONITORING DAN EVALUASI ATAS:
1. REALISASI PENYERAPAN
2. Pasca Kegiatan 2. ASPEK KEUANGAN
PELAKSANAAN PASKA KEGIATAN (Laporan Akhir
Kegiatan)
a. Pelaksanaan PBJ;
Dapat berupa penyusunan EWS
b. Kemajuan fisik kegiatan;
c. realisasi penyerapan; Evaluasi thd:
d. Perkembangan a. Output
Pencapaian Input dan b. Dampak SUMBER DATA
Output c. Kesinambungan
e. Permasalahan yang d. Indikator Keberhasilan
dihadapi; lainnya.
DATA PRIMER DATA DUKUNG
f. Tindak lanjut yg
diperlukan
1. Data Hasil Onsite Visit
2. Hasil Pengamatan
1. Basis Data DMFAS Kegiatan
2. Laporan Triwulan EA 3. Wawancara
3. Hasil Rapat Berkala & 4. Rapat
ad hoc Koordinasi/rekonsiliasi
5. Pertukaran Data (DJA,
Perben)

23
PEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH
KEMENTERIAN/LEMBAGA

PP No.10 Tahun 2011 Pasal 76


Tentang Tata Cara Pengadaan Kewajiban Pelaksana Kegiatan
Pinjaman Luar Negeri dan Menyampaikan Laporan Triwulanan
Penerimaan Hibah

Dasar Hukum Pasal 3 (1)


Pimpinan EA melakukan
pemantauan dan evalusi terhadap
kinerja kegiatan
PMK No.224/PMK.08/2011
Tentang Tata Cara Pemantauan dan
Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah
Kepada Pemerintah
Pasal 3 (2)
Pemantauan dan evaluasi
mencakup tahapan pelaksanaan
dan pasca kegiatan

24
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN OLEH K/L

• Pelaksanaan pengadaan brg/jasa


• Kemajuan fisik kegiatan
Pemantauan & • Realisasi Penyerapan dana
Evaluasi • Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
• Tindak lanjut penyelesaian masalah

• Aspek kemajuan kegiatan


Hal yang di Evaluasi • Aspek keuangan

• Laporan Triwulanan (Form A s/d E)


Pelaporan • Laporan Akhir (Completion Report)

25
PIU/PMU (PROJECT IMPLEMENTATION UNIT/ PROJECT
MANAGEMENT UNIT)

PIU/PMU (Project
Implementation
Unit/ Project
Management Unit)

BERSAMA
PENGECEKAN
ON DESK KONSULTAN
LAPANGAN
PELAKSANA

Dampak dari
Perkembangan Realisasi Pencapaian Bila ada kendala Bila ada kendala
Proses pembayaran pelaksanaan
proses pengadaan penyerapan realisasi fisik pekerjaan selain pekerjaan
kegiatan

Tuntutan Koordinasi dengan Pemda/pihak


LSM
masyarakat pihak terkait seperti keamanan, dsb.

26
PELAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH

 Pinjaman
 Hibah Terencana

Realisasi Penyerapan
dan aspek keuangan

LAPORAN
TRIWULANAN

 Hibah Langsung

Form Laporan Hibah:


1. Uang
2. Barang/Jasa, dan
Surat Berharga

27
PELAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH TERENCANA
Data Umum / General
Information

Ringkasan Pelaksanaan
Kegiatan Tahun Berjalan

Laporan triwulanan
pelaksanaan kegiatan Status Permasalahan

Status Paket Kontrak

Pelaporan Pinjaman dan Rincian Dokumen Anggaran


Hibah Terencana

Laporan pasca kegiatan.

28
PELAPORAN MONITORING HIBAH LANGSUNG DAN
LAPORAN PASCA KEGIATAN
Data Umum / Diskripsi Hibah meliputi General Laporan Pasca kegiatan
Information, Disbursement Plan, Pengesahan
Pendapatan Hibah, Alokasi DIPA dan Realisasi
Hibah Tahun Berjalan

Hibah Langsung Dalam


Bentuk Uang

Laporan Akhir Kegiatan


Lampiran Pelaksanaan Hibah yang memuat
detail rincian pendapatan dan belanja hibah (Project Completion Report)
atau Dokumen Lain Yang
Sejenis.

Pelaporan
Monitoring Hibah
Langsung

Data Umum / Diskripsi Hibah meliputi General


Information, Instansi Pelaksana dan Alokasi
serta Realisasi Hibah Tahun Berjalan

Hibah Langsung Dalam


Bentuk
Barang/Jasa/Surat Lampiran Pelaksanaan Hibah yang memuat
Berharga detail rincian BAST, pengesahan pendapatan
dan belanja hibah dalam bentuk SP3HLBJS/
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah
Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga
dan MPHLBJS/ Memo Pencatatan Hibah
Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga 29
PENYAMPAIAN LAPORAN

Laporan Pasca
Kegiatan Paling
lambat 6 bulan
Laporan setelah kegiatan
Triwulanan yang
Pelaksanaan bersangkutan
Kegiatan Paling dinyatakan
lambat 15 hari selesai.
kerja setelah
Waktu berakhirnya
Penyampaian kegiatan triwulan
Laporan yang
bersangkutan.

30
MATERI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN

 Rencana Penarikan Pinjaman Basis data Debt Management and


(Disbursement Plan) Financial Analysis System (DMFAS) /
 Realisasi penyelesaian pemenuhan Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN)

SUMBER DATA
conditions precedent dan Pernyataan
berlaku efektifnya pinjaman
 Terjadinya amendment pinjaman Laporan triwulanan pelaksanaan
 Pernyataan penutupan pinjaman (closing kegiatan dari pelaksana kegiatan
(executing agency)
date)
 Realisasi penyerapan dana
pinjaman/hibah Kunjungan lapangan (on-site visit)
 Realisasi pembayaran biaya pinjaman hanya untuk kategori pinjaman yang
mengalami keterlambatan
 Permasalahan yang dihadapi dalam penyerapan
pelaksanaan kegiatan/proyek

31
MATERI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN

Elapsed Time = Report Date –


Disbursement plan VS pengalokasian Effective Date Pasal 10 ayat 4
dana PHLN dalam DIPA Pasal 10 ayat 3
(Zero Disbursement)

Availability Period = Closing Date –


Effective Date "behind schedule" bila
Alokasi dana PHLN dalam DIPA VS ”on and above ETR telah melampaui
realisasi pembayaran 1% (satu persen)
schedule” jika nilai sampai dengan 70%
PV ≥ 1 (tujuh puluh persen) dari
Disbursement Ratio (DR) = Akumulasi Availability Period
Disbusement / Nilai Pinjaman X 100%
Alokasi dana PHLN dalam DIPA VS
Evaluasi realisasi disbursement loan/grant dari
Lender/donor
”behind schedule” “at risk" bila ETR telah
melampaui 71% (tujuh
Elapsed Time Ratio (ETR) = Elapsed jika nilai PV = 1 > x puluh satu persen) dari
Time / Availbility Period X 100% > 0,30 Availability Period
Perhitungan Progress Variant

Progress Variant (PV) = DR / ETR


Inventarisasi dan kajian terhadap ”at risk” jika nilai
masalah yang menghambat kinerja PV ≤ 0,30
penyerapan loan/grant

32
MATERI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN

Scale for Disbursed Loan


PV = 0.3 PV = 1
At Risk Behind Schedule On and Above

Scale for Zero Disbursed Loan

Behind Schedule At Risk

ETR = 70

33
REVIU PELAKSANAAN PHLN
PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
35
REGISTER_
PROJECT_NAME CREDITOR_NAME REPORT_STATUS PV_STATUS
NO
JAPAN
Construction of Jakarta Mass INTERNATIONAL AHEAD/ON
Status Kinerja 1M8B4A8A
Rapid Transit Project (Phase 2) (I) COOPERATION
-
SCHEDULE
Proyek AGENCY
JAPAN
PATIMBAN PORT DEVELOPMENT INTERNATIONAL AHEAD/ON
1AVH2LAA -
PROJECT (I) COOPERATION SCHEDULE
At Risk; 3 On Schedule; 2 AGENCY
THE DEVELOPMENT AND
EXPORT IMPORT 03 ZERO BEHIND
12VL64MA IMPROVEMENT OF INDONESIAN
BANK OF KOREA DISBURSEMENT SCHEDULE
AIDS TO NAVIGATION
CONSTRUCTION OF JAKARTA
JAPAN
MASS RAPID TRANSIT PROJECT
INTERNATIONAL BEHIND
1815NP6A (II) (CONSTRUCTION JAKARTA 04 CLOSE 2Q
Be- COOPERATION SCHEDULE
MASS RAPID TRANSIT PHASE I
hind AGENCY
Sched STAGE 2)
ule; 2 ENGINEERING SERVICES FOR JAPAN
JAKARTA MASS RAPID TRANSIT INTERNATIONAL
Jenis Kegiatan 1LZT4FLA
EAST-WEST LINE PROJECT COOPERATION
04 CLOSE 2Q AT-RISK
(PHASE I) AGENCY

Pembelian EMERGENCY ASSISTANCE FOR


REHABILITATION AND ASIAN
Infrastruktur 156H3E5A RECONSTRUCTION LOAN 2 DEVELOPMENT
05 SLOW
AT-RISK
Non Infrastruk- DISBURSEMENT
TRANSPORTATION BANK
tur INFRASTRUCTURE
JAPAN
JABODETABEK RAILWAY
INTERNATIONAL 05 SLOW
21679501 CAPACITY ENHANCEMENT AT-RISK
COOPERATION DISBURSEMENT
PHASE I
AGENCY

36
REMINDER DAN REKOMENDASI

1 2 3 4
Bila ada permasalahan,
K/L agar selalu agar segera
Kementerian Keuangan
melakukan monitoring mengidentifikasi,
dan Bappenas membantu
Kegiatan Monitoring dan evaluasi secara membuat rencana solusi
pelaksanaan monitoring
dan mengimplementasi,
dan Evaluasi utamanya dan evaluasi secara ketat, meminimalisir serta menyusun timeline
dilakukan oleh K/L berkala untuk membantu segala hal yang dapat penyelesaian masalah
KL meningkatkan kinerja menghambat dan melaporkan kepada
kegiatan
penyelesaian kegiatan Kementerian Keuangan
dan Bappenas

37
TERIMA KASIH
© 2022
Direktorat Evaluasi Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Frans Seda Lantai 7
Jalan Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta
Tel. 021-3864778; Fax. 021-3843712
www.djppr.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai