Anda di halaman 1dari 98

KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN

DAN PENGHITUNGAN SUARA PADA


PEMILU 2024
6 KLASTER KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA:
1. KLASTERKERAWANAN PRA PEMUNGUTAN SUARA
2. KLASTER KERAWANAN PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA
3. KLASTER KERAWANAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
4. KLASTER KERAWANAN PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
5. KLASTER KERAWANAN PENGHITUNGAN SUARA
6. KLASTER KERAWANAN PASCA PENGHITUNGAN SUARA
DASAR HUKUM
1. UU NO.7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILU
2. PERBAWASLU NO. 1 TAHUN 2019 TENTANG PENGAWASAN
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
3. PKPU NO. 15 TAHUN 2023 TENTANG KAMPANYE
4. PKPU NO. 25 TAHUN 2023 TENTANG PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
5. PKPU NO 14/2023 TENTANG PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA,
DUKUNGAN PERLENGKAPAN LAINNYA DAN PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA LAINNYA
6. PKPU NO. 8 TAHUN 2023 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA
KERJA BADAN ADHOC PENYELENGGARA PEMILU

4. PERATURAN DKPP NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN


PEDOMAN PENYELENGGARA PEMILU
01
ROADMAP KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PRA PEMUNGUTAN SUARA

Halaman 1 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
1 Kegiatan UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap Orang - Pidana Pemilu - Mengirimkan Surat
kampanye di Pasal 492: (Peserta Imbauan di setiap
masa tenang Setiap orang yang dengan Pemilu, tim tahapan proses
sengaja melakukan kampanye, kegiatan menjelang
kampanye pemilu di luar jadwal yang telah masyarakat pemungutan suara
ditetapkan KPU, KPU Provinsi, dan KPU umum) kepada peserta
Kab/Kota untuk setiap peserta pemilu, pemilu;
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 Ayat
(2), dipidana dengan pidana kurungan paling - Gencar melaksanakan
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak sosialisasi melalui
Rp. 12.000.000,- (Dua Belas Juta Rupiah). Media Sosial;

- Patroli Pengawasan &


Pasal 276 ayat 1 dan 2: Patroli Siber.
(1) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 275 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d dilaksanakan sejak 3
(riga) hari setelah ditetapkan Daftar Calon
Tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/Kota untuk pemilu anggota
DPR, DPD, dan DPRD serta Pasangan Calon
untuk pemilu presiden dan Wakil Presiden
sampai dengan dimulainya Masa Tenang.

(2) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud


dalam pasal 275 ayat (l) huruf f dan huruf g
dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) hari
dan berakhir sampai dengan dimulainya Masa
Tenang.

PKPU 15/2023 Kampanye Pemilihan Umum


Pasal 27:
1. Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud

Halaman 2 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf h, dan
huruf i dilaksanakan sejak 25 (dua puluh
lima) Hari setelah penetapan daftar calon
tetap anggota DPR, anggota DPD, anggota
DPRD provinsi, dan anggota DPRD
kabupaten/kota untuk Pemilu anggota
DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD,
serta dilaksanakan sejak 15 (lima belas)
Hari setelah ditetapkan Pasangan Calon
untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
sampai dengan dimulainya Masa Tenang
2. Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dan
huruf g dilaksanakan selama 21 (dua puluh
satu)
Hari dan berakhir sampai dengan
dimulainya Masa Tenang.
3. Masa Tenang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) berlangsung
selama 3 (tiga) Hari sebelum Hari
pemungutan suara.
4. Pada Masa Tenang sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Peserta Pemilu dilarang
melaksanakan Kampanye Pemilu dalam
bentuk apapun.

2 Politik Uang di UU 7/2017 Pemilihan Umum - Peserta - Pidana Pemilu; Terkait peserta
- Sosialisasi;
Masa Tenang Pasal 523 Ayat 2: Kampanye; - Kode Etik. kampanye
(2) Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim - Pelaksana - Mengirimkan imbauan terdapat di
Kampanye Pemilu yang dengan sengaja pada Kampanye; kepada peserta, pasal 273 UU
Masa Tenang menjanjikan atau memberikan - Tim Pelaksana Kampanye, 7/2017

Halaman 3 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
imbalan uang atau materi lainnya kepada Kampanye; Tim Kampanye dan
Pemilih secara langsung ataupun tidak - Penyelenggara Penyelenggara Pemilu
langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pemilu (KPU, (KPU);
278 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara BAWASLU).
- Patroli Pengawasan.
paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling
banyak Rp 48.000.000,00 (empat puluh
delapan juta rupiah).

Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagr yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 8 huruf g:
(g) tidak menerima pemberian dalam bentuk
apapun dari peserta Pemilu, calon peserta
Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat
menimbulkan keuntungan dari keputusan
lembaga Penyelenggara Pemilu;

3 Distribusi PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PPK - Administratif - Menyampaikan


Logistik Penghitungan Suara - PPS imbauan terkait tata

Halaman 4 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
Pasal 8 Ayat 1: - KPPS Kelola logistik dan
(1) Ketua KPPS memastikan perlengkapan perpindahan logistik
pemungutan suara, dukungan perlengkapan dari PPK sampai TPS
lainnya, dan perlengkapan pemungutan suara
lainnya sudah diterima oleh KPPS, dari PPS
paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara.

4 Lokasi dan Desain PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PPS - Administratif - Mengirimkan Surat
TPS Penghitungan Suara - KPPS imbauan perihal desain
Pasal 7 Ayat 2 dan 3: TPS yang sesuai
(2)TPS sebagaimana dimaksud pada ayat ketentuan kepada KPU
(1) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Kabupaten/kota dan
a. dapat dibuat di ruang terbuka dan/atau PPK
ruang tertutup;
b. tidak dibuat di dalam ruangan tempat
ibadah;
c. dibuatdengan ukuran paling kurang
panjang 10 (sepuluh) meter dan lebar 8
(delapan) meter atau dapat disesuaikan
dengan kondisi setempat; dan
d. harus sudah selesai paling lambat 1 (satu)
Hari

(3) KPPS Menyusun tata letak TPS dengan


mempertimbangkan kemudahan pemilih dalam
memberikan suara serta memperhatikan alur
pemberian suara oleh Pemilih.

Halaman 5 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
5. Penyiapan TPS UU 7/2017 Pemilihan Umum - PPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
Pasal 3 50 ayat 2: - KPPS
- Lokasi TPS berkirim imbauan
tidak (2) TPS sebagaimana pencegahan ke KPU;
mengakomi dimaksud pada ayat (1)
ditentukan lokasinya di tempat yang mudah - Panwascam berkirim
dir
dijiangkau, termasuk oleh, penyandang imbauan ke PPK;
/ramah
disabilitas, tidak menggabungkan desa, dan - Saran perbaikan jika
Penyandang
memperhatikan aspek geogralis serta sudah terjadi.
disabilitas dan
menjamin setiap Pemilih dapat memberikan
lansia; suaranya secara langsung, bebas, dan rahasia.
- TPS tidak
dapat PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
menjamin Penghitungan Suara
pemilih Pasal 7 Ayat 2:
memberikan TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
suaranya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
secara luber a. dapat dibuat di ruang terbuka dan/atau
jurdil; ruang tertutup;
b. tidak dibuat di dalam ruangan tempat
- Lokasi TPS ibadah;
tidak c. dibuat dengan ukuran paling kurang
mempertimban panjang 10 (sepuluh) meter dan
gkan potensi lebar 8 (delapan) meter atau
bencana alam; dapat disesuaikan dengan kondisi
- Lokasi TPS setempat; dan
tidak a. harus sudah selesai paling lambat 1 (satu)
mempertimban Hari sebelum Hari dan
gkan jarak tanggal pemungutan suara.
dengan
pemilih; PERBAWASLU 1/2019
Pengawasan Pemungutan & Penghitungan
- Lokasi TPS
Suara
tidak PASAL 11 ayat 2:
(2) memastikan pembuatan TPS dilakukan

Halaman 6 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
menjamin paling lama 1 (satu) Hari sebelum hari dan
Netralitas tanggal Pemungutan Suara dengan
(berada di memperhatikan akses untuk penyandang
rumah salah disabilitas, aspek geografis, serta jaminan
satu tim Pemilih dapat memberikan suaranya secara
kampanye/ langsung, bebas, dan rahasia;
tim
sukses peserta PASAL 17 Ayat 1 huruf x
pemilu); (x) memastikan kerahasian Pemilih di bilik
suara;

Pasal 11 ayat 2 huruf c


(c) memastikan lokasi TPS bertempat di
tempat yang netral, tidak berdekatan dengan
lokasi rumah atau posko Peserta Pemilu,
pelaksana dan tim sukses kampanye.

6 Surat Keputusan KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS - PPS - Administratif - Mengirimkan surat - Potensi PSU
KPPS untuk melaksanakan pemungutan suara di - KPPS imbauan untuk
tempat pemungutan suara. Pada Pasal 2 PKPU memperhatikan nama
No. 25 Tahun 2023, disebutkan bahwa personil KPPS di dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan Surat Keputusan harus
suara dalam pemilu berpedoman pada prinsip benar-benar sesuai
kepastian hukum. Dengan demikian, SK KPPS degan petugas yang
harus sesuai dengan nama petugas KPPS yang melaksanakan tugas di
ditunjuk melaksanakan tugas di TPS terkait. TPS, sesuati dengan
prinsip Kepastian
Hukum.
- Menginstruksikan
kepada PKD dan PTPS
untuk memverifikasi

Halaman 7 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
kesesuai nama dalam
SK KPPS;
- Memastikan KPPS
sesuai dengan SK,
teknisnya PTPS hadir
pada waktu persiapan
pendirian TPS.
7 Distribusi Model PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - Panwaslu Kecamatan Munculnya
C- Penghitungan Suara mengirimkan Surat Potensi
PEMBERITAHUAN Pasal 6 Ayat 2 huruf a: imbauan kepada PPK Masalah
-KPU (a)Penyampaian surat perihal surat Penyampaian
pemberitahuan pemungutan suara kepada pemberitahuan Model C-
pemilih. kepada PEMBERITAHU
pemilih sesuai AN-KPU
PERBAWASLU 1/2019 ketentuan peraturan mengakibatkan
Pengawasan Pemungutan & Penghitungan perundang-undangan; Pemilih tidak
Suara - Melaksanakan Patroli mendapatkan
Pasal 13: Pengawasan dan informasi
(1) Pengawas Pemilu sesuai dengan melakukan Uji Petik terkait waktu
kewenangan masingmasing melakukan distribusi Model C- dan tempat
pengawasan terhadap penyampaian Formulir PEMBERITAHUAN- pemungutan
Model C6-KPU kepada Pemilih yang terdaftar KPU; suara (TPS).
dalam DPT sebelum hari dan tanggal - Membuat Posko
Pemungutan Suara. Aduan.
(2)Pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dengan memastikan
KPPS mengembalikan Formulir Model C6-KPU
yang tidak dapat diserahkan kepada Pemilih 1
(satu) Hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara kepada PPS.
(3)Pengawas Pemilu sesuai
dengan kewenangan masingmasing
melakukan pencatatan jumlah Formulir
Model C6-KPU

Halaman 8 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
yang tidak terdistribusi kepada Pemilih setiap
TPS dan melaporkannya secara berjenjang.

8 Netralitas KPPS Peraturan DKPP No. 2/2017 tentang Kode - Ketua dan - Etik - Memberikan imbauan
Etik dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan Anggota KPPS untuk Ketua dan
Umum Anggota KPPS agar
Pasal 8 huruf a: menjaga netralitas
Dalam melaksanakan prinsip mandiri,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
(a) netral atau tidak memihak terhadap partai
politik, calon, pasangan calon, dan/atau
peserta Pemilu;

9 Mengumumkan UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap Orang - Pidana Pemilu - Memberikan Sosialisasi
hasil survei atau Pasal 509:
jajak pendapat Setiap orang yang mengumumkan hasil survei
tentang Pemilu atau jajak pendapat tentang Pemilu dalam
dalam Masa Masa Tenang sebagaimana dimaksud dalam
Tenang Pasal 449 ayat (2), dipidana dengan pidana
kurungan paling lama I (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000 (dua belas juta
rupiah).

10 KPPS tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - PPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota


menempelkan Pasal 62: - KPPS berkirim imbauan
DPT, DPTb, KPPS berkewajiban: a. menempelkan daftar pencegahan ke KPU;
Daftar pemilih tetap di TPS; - Panwascam berkirim
pasangan Calon, Pasal 352: imbauan ke PPK;
DCT semua jenis pengumuman dengan menempelkan daftar - Saran perbaikan jika
pemilu pemilih tetap, daftar pemilih tambahan, sudah terjadi.
Pasangan Calon, dan daftar calon tetap anggota

Halaman 9 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota di TPS;
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Pasal 6 point 1 huruf b:
(1) KPPS melakukan kegiatan
yang meliputi:
a. penyiapan TPS;
b. pengumuman dengan menempelkan DPT,
DPTb, daftar Pasangan Calon, dan
DCT anggota DPR, DCT anggota DPD,
DCT anggota DPRD Provinsi, dan DCT
anggota DPRD Kabupaten/Kota di
TPS; dan
c. penyerahan salinan DPT dan DPTb kepada
Saksi yang hadir dan Pengawas TPS.
11 KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - PTPS menyampaikan
mengumumkan Penghitungan Suara imbauan
calon yang Pasal 20:
berhalangan tetap Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU
atau dibatalkan terdapat salah satu calon atau Pasangan Calon
(meninggal dunia, yang berhalangan tetap atau dibatalkan
tidak memenuhi sebagai peserta Pemilu sebelum Hari
syarat) pemungutan suara, KPPS, KPPSLN, dan
KPPSLN KSK mengumumkan calon atau
Pasangan Calon yang berhalangan tetap atau
dibatalkan tersebut melalui papan
pengumuman di TPS/TPSLN dan/atau secara
lisan menyampaikan kepada Pemilih sebelum
pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan
pemungutan suara

Halaman 10 dari 94
01 Klaster Kerawanan Pra Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
Pasal 21:
Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota terdapat
calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota yang meninggal dunia,
atau tidak lagi memenuhi syarat sejak
ditetapkan sebagai calon anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,
KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK
mengumumkan calon yang meninggal dunia
atau tidak lagi memenuhi syarat melalui papan
pengumuman di TPS/TPSLN dan/atau secara
lisan disampaikan kepada Pemilih sebelum
pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan
pemungutan suara.

Pasal 22:
Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota terdapat
Partai Politik Peserta Pemilu yang dibatalkan
sebagai peserta Pemilu karena tidak
menyampaikan laporan awal dana kampanye
sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan,
KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK
mengumumkan Partai Politik Peserta Pemilu
yang dibatalkan melalui papan pengumuman di
TPS/TPSLN dan/atau secara lisan disampaikan
kepada Pemilih sebelum pemungutan suara
dan pada saat pelaksanaan pemungutan suara.

Halaman 11 dari 94
0
ROADMAP
2
KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA

Halaman 12 dari 94
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
1 Menjanjikan atau UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Imbauan ke peserta
memberikan Pasal 523 ayat 3: pemilu;
uang/materi pada (3) Setiap orang yang dengan sengaja pada - Sosialisasi ke
hari pemungutan hari pemungutan suara menjanjikan atau pemilih;
suara memberikan uang atau materi lainnya - Ketika ditemukan
kepada Pemilih untuk tidak menggunakan dugaan Pidana pemilu
hak pilihnya atau memilih Peserta Pemilu maka diproses sesuai
tertentu dipidana dengan pidana penjara regulasi;
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling - Patroli Pengawasan.
banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam
juta rupiah).

Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal
511, Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525
ayat (l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal
532, Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan
Pasal 536, pidana bagr yang bersangkutan
ditambah 1/3 (satu pertiga) dari ketentuan
pidana yang ditetapkan dalam Undang-
Undang ini.

2 Perlengkapan PKPU 14/2023 Perlengkapan Pemungutan - KPPS - Administrasi - Bawaslu Kab/Kota


Logistik tidak Suara, Dukungan Perlengkapan Lainnya berkirim imbauan
dijaga oleh dan Perlengkapan Pemungutan Suara pencegahan ke KPU;
petugas Lainnya - Panwascam berkirim
Pasal 34 ayat (5): imbauan ke PPK;
KPU dapat bekerjasama dengan - Saran perbaikan jika
pemerintah,

Halaman 13 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri dalam sudah terjadi.
mendistribusikan dan
mengamankan
perlengkapan lainnya, dan perlengkapan
pemungutan suara lainnya.
3 Kampanye pada UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap Orang - Administratif - Sosialisasi; Menggunakan
hari Pemungutan Pasal 276 Ayat 1 dan 2: - Imbauan ke peserta metode
Suara (1) Kampanye Pemilu pemilu; penafsiran
(Potensi sebagaimana dimaksud - Patroli Pengawasan dan analogi hukum
Kampanye di luar dalam pasal 275 ayat (1) huruf a, huruf b, Patroli Siber; dan
jadwal) huruf c, dan huruf d dilaksanakan sejak 3 - Mendirikan Posko interpretasi
(tiga) hari setelah ditetapkan Daftar Calon Aduan di Kab/Kota & logis
Tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan Provinsi; sistematis.
DPRD Kabupaten/Kota unhrk pemilu anggota
DpR, DpD, dan DPRD serta Pasangan Calon
untuk pemilu presiden dan Wakil Presiden
sampai dengan dimulainya Masa Tenang;
(2)Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 275 ayat (l) huruf f
dan huruf g dilaksanakan selama 21 (dua
puluh satu) hari dan berakhir sampai
dengan dimulainya Masa Tenang.

PKPU 15/2023 Kampanye Pemilihan Umum


Pasal 27 ayat 1,2,3,4:
(1) Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf h, dan huruf i
dilaksanakan sejak 25 (dua puluh lima) Hari
setelah penetapan daftar calon tetap anggota
DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi,
dan anggota DPRD kabupaten/kota untuk

Halaman 14 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
Pemilu anggota DPR, anggota DPD,
dan anggota DPRD, serta dilaksanakan sejak
15
(lima belas) Hari setelah
ditetapkan Pasangan Calon untuk Pemilu
Presiden dan
Wakil Presiden sampai dengan dimulainya
Masa Tenang.
(2)Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f
dan huruf g
dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu)
Hari dan berakhir sampai dengan dimulainya
Masa Tenang.
(3) Masa Tenang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) berlangsung
selama 3 (tiga) Hari sebelum Hari
pemungutan suara.
(4)Pada Masa Tenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Peserta Pemilu
dilarang melaksanakan Kampanye Pemilu
dalam bentuk apapun.

Pasal 36 Ayat 7:
(7) Alat peraga Kampanye Pemilu wajib
dibersihkan oleh Peserta Pemilu paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari
pemungutan suara.
4 Kampanye Rapat UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Sosialisasi ke pemilih;
Umum dan Iklan Pasal 4 92 junto 276 ayat 2: - Imbauan ke peserta
Media pada hari Setiap orang yang dengan pemilu;
Pemungutan sengaja melakukan - Ketika ditemukan
Suara Kampanye Pemilu di luar jadwal yang telah Halaman 15 dari 94
dugaan Pidana pemilu
ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
l(abupaten/Kota untuk setiap Peserta Pemilu maka diproses sesuai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 ayat regulasi;
(2), dipidana dengan pidana kunrngan paling - Patroli Pengawasan dan
lama I (satu) tahun dan denda paling banyak Patroli Siber;
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). - Mendirikan Posko
Aduan di Kab/Kota &
Provinsi;
5 Kelengkapan PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
Logistik Penghitungan Suara berkirim imbauan
Pasal 17 ayat 1: pencegahan ke KPU;
- KPPS tidak
(1) Dalam melaksanakan kegiatan rapat - Panwascam berkirim
memastikan
pemungutan suara sebagaimana dimaksud imbauan ke PPK;
sampul dalam -
dalam Pasal 16 ayat (1), ketua KPPS, KPPSLN, Saran perbaikan jika
keadaan
dan KPPSLN KSK: sudah terjadi.
tersegel;
- KPPS tidak a. membuka perlengkapan pemungutan suara
menunjukan dengan ketentuan:
kotak dalam 1) membuka kotak suara, mengeluarkan
keadaan kosong seluruh isi kotak suara di atas
setelah semua meja secara tertib dan
isi dikeluarkan teratur, mengidentifikasi dan
- Tidak ada Surat menghitung jumlah setiap
suara cadangan jenis dokumen dan peralatan,
2% serta memeriksa sampul yang berisi
surat suara untuk masing-masing
jenis Pemilu yang masih dalam
keadaan disegel;
2) memperlihatkan kepada Pengawas
TPS/TPSLN yang hadir bahwa
kotak suara benar-benar
telah kosong, menutup
kembali, mengunci kotak suara
dan meletakkannya di tempat yang
telah ditentukan; dan

Halaman 16 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
3) menghitung dan memeriksa
kondisi seluruh surat suara
termasuk surat suara
Cadangan sebanyak 2% (dua persen) dari
jumlah Pemilih yang
tercantum
dalam DPT/DPTLN untuk masing-masing
jenis Pemilu dan memastikan kesesuaian
dengan Dapil;
6 KPPS tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Bawaslu memberikan
memastikan Pasal 352: surat imbauan kepada
perlengkapan (1)Dalam persiapan pemungutan suara, KPU;
pemungutan KPPS melakukan kegiatan yang meliputi: - Panwascam
suara dan tidak a. penyiapan TPS; memberikan surat
memberikan b. pengumuman dengan menempelkan imbauan kepada PPK;
penjelasan daftar pemilih tetap, daftar pemilih -PKD memberikan surat
kepada Pemilih, tambahan, Pasangan Calon, dan daftar imbauan kepada PPS;
Saksi, dan calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD - Menyampaikan saran
Pengawas provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di perbaikan jika terjadi
TPS/TPSLN TPS; dan pelanggaran.
mengenai: c. penyerahan salinan daftar pemilih tetap
1) jumlah surat dan daftar pemilih tambahan kepada
suara saksi yang hadir dan Pengawas TPS.
yang di
terima; (2)Dalam pelaksana.an pemungutan
2) tata cara suara, KPPS melakukan kegiatan yang meliputi:
a. pemeriksaan persiapan
pemberian akhir pemungutan
suara;
suara; b. rapat pemungutan suara;
3) tata cara c. pengucapan sumpah atau janji anggota
KPPS dan petugas ketenteraman,
penyampaian ketertiban, dan keamanan TPS;
keberatan
oleh Saksi, Halaman 17 dari 94
Pengawas
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
TPS/TPSLN, d. penjelasan kepada Pemilih tentang tata
pemantau cara pemungutan, suara; dan
Pemilu, atau e. pelaksanaan pemberian suara.
warga
masyarakat/ PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Pemilih; Penghitungan Suara
4) tata cara Pasal 17:
(1)Dalam melaksanakan kegiatan
pemantauan rapat pemungutan suara sebagaimana
oleh dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), ketua KPPS,
pemantau KPPSLN, dan KPPSLN, KSK:
Pemilu; a. membuka perlengkapan pemungutan suara
5) pembagia dengan ketentuan:
n
1) membuka kotak suara, mengeluarkan
tugas
seluruh isi kotak suara di atas
anggota
meja secara tertib dan
KPPS,
teratur, mengidentifikasi dan
KPPSLN, dan menghitung jumlah setiap
KPPSLN KSK; jenis dokumen dan peralatan,
dan serta memeriksa sampul yang berisi
6) hal-hal lain surat suara untuk masing-masing
yang jenis Pemilu yang masih dalam
keadaan disegel;
diperlukan 2) memperlihatkan kepada Pengawas
secara TPS/TPSLN yang hadir bahwa
berkala kotak suara benar-benar
telah kosong, menutup
kembali, mengunci kotak suara
dan meletakkannya di tempat yang
telah ditentukan; dan
3) menghitung dan memeriksa kondisi
seluruh surat suara termasuk surat
suara cadangan sebanyak 2%
(dua persen) dari
Halaman 18 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
jumlah Pemilih yang tercantum dalam
DPT/DPTLN untuk masing-masing jenis
Pemilu dan memastikan
kesesuaian dengan Dapil; dan
b. memberikan penjelasan kepada Pemilih,
Saksi, dan Pengawas TPS/TPSLN mengenai:
1) jumlah surat suara yang di terima;
2) tata cara pemberian suara;
3) tata cara penyampaian keberatan oleh
Saksi, Pengawas TPS/TPSLN,
pemantau Pemilu, atau warga
masyarakat/Pemilih;
4) tata cara pemantauan oleh pemantau
Pemilu;
5) pembagian tugas anggota KPPS, KPPSLN,
dan KPPSLN KSK; dan
6) hal-hal lain yang diperlukan.

(2) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf b angka 2 disampaikan secara
berkala selama pelaksanaan pemungutan
suara.
7 Saksi dan UU 7/2017 Pemilihan Umum - PPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
pengawas tidak Pasal 352 huruf c: - KPPS berkirim imbauan
mendapatkan (c) penyerahan salinan pencegahan ke KPU;
Salinan DPT dan daftar pemilih tetap - Panwascam berkirim
DBTb dan daftar pemilih tambahan kepada saksi imbauan ke PPK;
yang hadir dan Pengawas TPS. - Saran perbaikan jika
sudah terjadi.
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Pasal 6 ayat 1 point c:

Halaman 19 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
(1) KPPS melakukan kegiatan yang meliputi:
a. penyiapan TPS;
b. pengumuman dengan menempelkan
DPT, DPTb, daftar Pasangan
Calon, dan DCT anggota DPR, DCT
anggota DPD, DCT anggota DPRD
Provinsi, dan DCT anggota DPRD
Kabupaten/Kota di TPS; dan
c. penyerahan salinan DPT dan DPTb
kepada Saksi yang
hadir dan Pengawas TPS.

8 Saksi PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Saksi - Administratif - Mengirimkan Imbauan;


menggunakan Penghitungan Suara - Saran Perbaikan jika
atribut peserta Pasal 15 ayat 3 huruf d: sudah ditemukan.
pemilu (d) tidak mengenakan atau membawa atribut
yang memuat nomor, nama, foto
calon/Pasangan Calon, simbol/gambar Partai
Politik, atau mengenakan seragam dan/atau
atribut lain yang memberikan kesan
mendukung atau menolak Peserta Pemilu
tertentu.

9 Saksi tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Saksi - Administratif - Bawaslu Kab/Kota Pemilih
menyerahkan Penghitungan Suara berkirim imbauan melakukan
surat mandat Pasal 15 Ayat 3: pencegahan ke Partau pemungutan
(3)Saksi di TPS/TPSLN harus Politik; ruangan tidak
memenuhi ketentuan meliputi: - Saran perbaikan jika diperbolehkan
a. hanya dapat menjadi Saksi sudah terjadi menggunakan
untuk 1 (satu) Peserta Pemilu; atribut parpol.

Halaman 20 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
b. untuk Pemilu di dalam negeri wajib (menutup
membawa dan menyerahkan atribut partai
surat dengan
mandat paling lambat sebelum rapat menggunaka
pemungutan suara yang ditandatangani n
oleh: jaket, atau
1) Pasangan Calon atau tim kampanye dengan cara
tingkat kabupaten/kota lain)
atau tingkat di atasnya untuk
Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden;
2) pimpinan Partai Politik tingkat
kabupaten/kota atau
tingkat di atasnya untuk Pemilu
anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota; atau
3) calon anggota DPD untuk Pemilu
anggota DPD,;

10 Rapat PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - Mengirimkan Imbauan;


Pemungutan Penghitungan Suara - Saran Perbaikan jika
Suara dimulai Pasal 16 Ayat 3, 4, 5: sudah ditemukan.
melebihi waktu (3)Rapat pemungutan suara
yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimulai
pada waktu yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5).
(4)Dalam hal pada waktu rapat
pemungutan suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) belum ada Saksi, Pemilih,
atau Pengawas TPS/TPSLN yang hadir, rapat
ditunda sampai dengan adanya Saksi, Pemilih,
dan Pengawas TPS/TPSLN yang hadir, paling
lama 30 (tiga puluh) menit.
Halaman 21 dari 94
02 Klaster Kerawanan Persiapan Pemungutan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
MASALAH PELANGGARAN
(5) Dalam hal sampai dengan waktu yang
ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), Saksi, Pemilih, dan
Pengawas TPS/TPSLN belum juga
hadir, rapat
pemungutan suara dibuka dan dilanjutkan
dengan pemungutan suara.

PERBAWASLU 1/2019
Pengawasan Pemungutan & Penghitungan
Suara
Pasal 14:
(14)Pengawas Pemilu sesuai
dengan kewenangan masin gmasing
melakukan pengawasan pelaksanaan proses
Pemungutan Suara dengan cara:
a. melakukan pengawasan secara
menyeluruh di TPS;
b. memeriksa kelengkapan tugas KPPS
berupa tanda pengenal dan surat
keputusan;
c. mengawasi TPS dibuka pada jam 07.00
dan di tutup pada jam 13.00
waktu setempat;

Halaman 22 dari 94
03
ROADMAP KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

Halaman 23 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Bawaslu Kab/Kota
1 KPPS tidak - KPPS - Administratif
Penghitungan Suara
mengucapkan berkirim imbauan
Sumpah Pasal 16: pencegahan ke KPU;
(2)Rapat pemungutan suara - Panwascam berkirim
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: imbauan ke PPK;
a. pengucapan sumpah atau janji anggota - Saran perbaikan jika
KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK sudah terjadi.
dan
Petugas Ketertiban TPS/TPSLN;
b. Penjelasan kepada Pemilih tentang tata
cara pemungutan suara dan
pembagian tugas anggota KPPS,
KPPSLN, dan KPPSLN KSK; dan
c. pelaksanaan pemberian suara.

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Sosialisasi di media


2 Saksi tidak - Saksi peserta - Administratif
Penghitungan Suara
membawa surat pemilu sosial, rilis dan
mandat Pasal 15 ayat 3: pemberitaan;
(3)Saksi di TPS/TPSLN harus - Memberikan imbauan
memenuhi ketentuan meliputi: kepada peserta pemilu;
a. hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) - Memberikan saran
Peserta Pemilu; perbaikan untuk
b. untuk Pemilu di dalam negeri wajib membawa surat
membawa dan menyerahkan mandat tertulis kepada
surat mandat paling lambat saksi.
sebelum rapat pemungutan
suara yang ditandatangani

Halaman 24 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
oleh: -
c. Pasangan Calon atau tim kampanye
tingkat kabupaten/kota atau
tingkat di atasnya untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden;
d. pimpinan Partai Politik tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di
atasnya untuk Pemilu anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota;
e. atau calon anggota DPD untuk Pemilu
anggota DPD;

3 Menjanjikan atau UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Optimalisasi
memberikan uang (Peserta pencegahan dengan
atau materi lainnya Pasal 515: pemilu, berkirim surat kepada
kepada pemilih Setiap orang yang dengan sengaja pada saat Pemilih, peserta pemilu;
(Politik Uang) pemungutan suara menjanjikan atau Masyarakat) - Sosialisasi secara masif
memberikan uang atau materi lainnya kepada
melalui media sosial,
Pemilih supaya tidak menggunakan hak
rilis pemberitaan, dan
pilihnya atau memilih Peserta Pemilu tertentu
lain-lain.
atau menggunakan hak pilihnya dengan cara
tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, - Patroli Pengawasan
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah).

Halaman 25 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Pasal 523 ayat (3):
Setiap orang yang dengan sengaja pada hari
pemungutan suara menjanjikan atau
memberikan uang atau materi lainnya kepada
Pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya
atau memilih Peserta Pemilu tertentu dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah)

4 Pemantau dan PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pemantau - Administratif - Memberikan imbauan


pewarta tidak Penghitungan Suara Pemilu dan kepada pemantau dan
membawa surat Pasal 15 ayat 6: pewarta media, apabila terlah
tugas terjadi PTPS
(6) Pemantau yang melakukan pemantauan
memberikan saran
dan pewarta yang melakukan peliputan wajib
perbaikan
menunjukkan surat tugas dan identitas diri
yang bersangkutan kepada Ketua KPPS,
KPPSLN, dan KPPSLN KSK.

5 Surat Suara tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - Ketua KPPS - Administratif - PTPS memberikan
ditandatangani oleh Pasal 354 huruf f: imbauan kepada KPPS
Ketua KPPS - Mengingatkan kepada
Sebelum melaksanakan pemungutan suara,
KPPS: (f) menandatangani surat suara yang pemilih
akan digunakan oleh Pemilih.

Halaman 26 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
Pasal 19 ayat 1 huruf (a):
(1) KPPS memberikan penjelasan kepada
Pemilih mengenai tata cara pemberian suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)
huruf b angka 2 meliputi:
a. Pemilih perlu memastikan surat suara yang
diterima telah ditandatangani oleh ketua
KPPS;
25 ayat 1 huruf (a):
(1)Sebelum Pemilih melakukan
pemberian suara, ketua KPPS:
a. menandatangani surat suara masing-masing
jenis Pemilu pada tempat yang telah
ditentukan untuk diberikan kepada Pemilih;

6 a. KPPS PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - PTPS memberikan


menggabungkan Penghitungan Suara saran perbaikan
daftar hadir Pasal 25 Ayat 1 huruf b: kepada KPPS untuk
menjadi satu memisahkan daftar
(1) Sebelum pemilih melakukan pemberian
kesatuan, terdiri hadir pemilih
suara, ketua KPPS:
dari DPT, DPTb, - PTPS memberikan
dan DPK; b. memanggil pemilih yang telah mengisi saran perbaikan agar
b. Daftar hadir daftar hadir untuk memberikan suara pemilih menuliskan
pemilih diisi dan berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih. dan menandatangani

Halaman 27 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

di tandatangani secara mandiri


oleh KPPS
(dengkul/
dipalsu)

7. a. Penyalahgunaan UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Pengawas melihat - Potensi PSU
Model C- - KPPS - Administratif tanda mencoblos (tinta
PEMBERITAHUAN Pasal 516: pada jari yang
-KPU, KTP milik Setiap orang yang dengan sengaja pada waktu disembunyikan)
orang lain yang pemungutan suara memberikan suaranya lebih - Sosialisasi pencegahan
tidak dari satu kali di satu TPS/TPSLN atau lebih, potensi pelanggaran
memilih/MD dipidana dengan pidana penjara paling lama pada pelaksanaan
(mengaku dirinya 18 (delapan belas) bulan dan denda paling pemungutan suara
sebagai orang lain banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta secara tatap muka,
dan memberikan rupiah). media sosial, rilis
suaranya lebih pemberitaan dan lain-
Pasal 533:
dari satu kali di lain
satu TPS atau Setiap orang yang dengan sengaja pada saat
lebih); pemungutan suara mengaku dirinya sebagai
orang lain dan/atau memberikan suaranya
b. Pemilih memilih lebih dari satu kali di satu TPS atau lebih
lebih dari
dipidana 1 tahun 6 bulan dan denda paling
satu
banyak 18 juta rupiah;
kali dan lebih
dari satu TPS Pasal 554:
(bisa pemilih Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
dalam DPT/DPTB, tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
bisa pemilih dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
dalam DPT dan 500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
DPK). Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,

Halaman 28 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,


pidana bagr yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

8 Petugas KPPS UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Pengawasan melekat - Potensi PSU
meminta pemilih Pasal 372: kepada KPPS pemberi
menandai khusus surat suara dan
surat suara yang Pemungutan suara wajib diulang jika terbukti penjaga kotak suara
sudah digunakan petugas KPPS meminta pemilih menandai
surat suara yang digunakan - Memberikan
imbauan/saran
perbaikan kepada KPPS
untuk menaati tata
cara prosedur
pemungutan suara

9 Petugas KPPS UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang; - Administratif - Pengawasan melekat - Potensi PSU
merusak lebih dari Pasal 372: - Penyelenggara - Kode Etik kepada KPPS pemberi,
satu surat suara penjaga kotak suara
Pemungutan suara wajib diulang jika petugas pemilu
yang sudah dan pemegang surat
digunakan oleh KPPS terbukti merusak lebih dari satu surat suara ketika dihitung
pemilih sehingga suara sehingga menjadi tidak sah.
- Memberikan
surat suara menjadi Pasal 532: imbauan/saran
tidak sah perbaikan kepada KPPS
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
perbuatan yang menyebabkan suara seorang untuk menaati tata
Pemitih menjadi tidak bernilai atau cara prosedur
menyebabkan Peserta Pemilu tertentu pemungutan suara;
mendapat tambahan suara atau perolehan - Imbauan kepada

Halaman 29 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

suara Peserta Pemilu menjadi berkurang penyelenggara pemilu.


dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan-denda paling banyak Rp
48.000.000,00 (empat puluh delapan juta
rupiah).
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagr yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
Pasal 8 0 ayat 2 huruf c:
(c) petugas KPPS merusak lebih dari satu surat
suara yang sudah digunakan oleh Pemilih
sehingga surat suara tersebut menjadi tidak
sah; dan/atau
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik dan
Pedoman Penyelenggara Pemilihan Umum
Pasal 15 e:

Halaman 30 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

Dalam melaksanakan prinsip profesional,


Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
(e) menjamin kualitas pelayanan kepada
pemilih dan peserta sesuai dengan standar
profesional administrasi penyelenggaraan
Pemilu;

10 Pendamping pemilih UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Mengawasi
memberitahuan Pasal 5 0 0 UU 7/2017: pendamping;
pilihan yang - Mengingatkan untuk
didampingi setiap orang yang membantu pemilih yang
dengan sengaja memberitahukan pilihan mengisi form
pemilih kepada orang lain sebagaimana pendamping pemilih.
dimaksud dalam pasal 364 ayat (2) dipidana
kurungan paling lama 1 tahun dan dennda
paling banyak 12 juta rupiah
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

Halaman 31 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
pasal 29 ayat 3:
(3) Pendamping sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat berasal dari anggota KPPS atau
orang lain atas permintaan Pemilih yang
bersangkutan.

11 a. Pemilih UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Pengawas koordinasi
dengan linmas &
mengalami Pasal 531 UU 7/2017: keamanan;
setiap orang yang dengan sengaja - mengingatkan secara
kekerasan; menggunakan kekerasan langsung kepada
b. Pemilih dan/atau menghalangi seseorang yang akan pelaku;
dihalangi untuk memilih, melakukan kegiatan yang
menimbulkan gangguan ketertiban dan - PKD patroli ke TPS;
memilih.
ketetentraman pemungutan suara atau - Sosialisasi kepada
menggagalkan pemungutan suara dipidana warga, di media sosial
paling lama 2 tahun dan denda paling dan rilis pemberitaan
banyak 24 juta rupiah.
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,

Halaman 32 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3


(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

12 Pemilih datang tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pemilih - Administratif - Menyampaikan saran
sesuai dengan lokasi Penghitungan Suara kepada pemilih untuk
TPS yang tercantum Pasal 24 ayat 1: mendatangi TPS sesuai
di C- dengan lokasi TPS yang
Pemilih yang berhak memberikan suara di TPS
PEMBERITAHUAN- tercantum di C-
meliputi:
KPU PEMBERITAHUAN-KPU
a. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT
di TPS yang bersangkutan;
b. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;
c. pemilik KTP-el yang tidak terdaftar pada
DPT dan DPTb; dan
d. penduduk yang telah memiliki hak pilih.

13 Pemilih tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pemilih - Administratif - PTPS memberikan IKD (Identitas
membawa C- Penghitungan Suara imbauan/saran Kependudukan
- KPPS
PEMBERITAHUAN- Pasal 24 ayat (1) dan (2): perbaikan kepada KPPS digital) apakah
KPU atau KTP/Suket untuk menaati tata dapat
dan tidak dilayani (1)Pemilih yang berhak memberikan suara digunakan
cara dan prosedur
oleh KPPS di TPS meliputi sebagai
pemungutan suara
a. pemilik KTP el yang terdaftar dalam DPT sesuai ketentuan yang penunjuk
di TPS yang bersangkutan, berlaku identitas untuk
b. pemilik KTP el yang terdaftar dalam DPTb, memilih?
c. pemilik KTP el yang tidak terdaftar pada
DPT dan DPTB,

Halaman 33 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
d. penduduk yang telah memiliki hak pilih.
(2) dalam hal pemilih belum memiliki KTP el
pada hari pemungutan suara, pemilih dapat
menggunakan suket.

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pemilih


14 Pemilih salah - Administratif - PTPS mengingatkan
Penghitungan Suara
memasukkan surat - KPPS KPPS dan pemilih
suara ke dalam Pasal 17 (1) (b): untuk memasukkan
kotak suara tidak surat suara sesuai
(1) Dalam melaksanakan kegiatan rapat
sesuai jenis dengan jenis pemilunya
pemungutan suara sebagaimana dimaksud
pemilunya
dalam Pasal 16 ayat (1) angka 2, ketua KPPS,
KPPSLN, dan KPPSLN KSK:
b. memberikan penjelasan kepada Pemilih,
Saksi, dan Pengawas TPS/TPSLN mengenai
tata cara pemberian suara

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


15 a. Ketua KPPS - KPPS - Administratif - PTPS mengimbau/
Penghitungan Suara
tidak memberikan saran
mengumumkan Pasal 31: perbaikan kepada KPPS
waktu 1 (satu) jam sebelum pemungutan suara untuk menaati tata
pelayanan DPK selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa cara dan prosedur
pada pukul pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan peungutan sesuai
12.00 s.d 13.00 DPTb diberi kesempatan untuk memberikan ketentuan yang berlaku
waktu suara di TPS dan didaftarkan ke dalam DPK,
setempat;
dengan memberi kesempatan terlebih dahulu
b. Pemilih DPK kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT dan
dilayani DPTb.
sebelum pukul

Halaman 34 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
12.00 s.d 13.00
waktu setempat

16 KPPS melayani PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Adminstratif - PTPS memberikan - Potensi PSU
pemilih DPK yang Penghitungan Suara saran untuk cek DPT
tidak sesuai dengan Pasal 1 angka 48: online;
alamat KTP - PTPS memberikan
Daftar Pemilih Khusus yang selanjutnya
disingkat DPK adalah daftar Pemilih yang imbauan/ saran
memiliki identitas kependudukan tetapi belum perbaikan kepada KPPS
terdaftar dalam DPT dan DPTb. untuk menaati
regulasi;

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS


17 Pemilih tidak - Administratif - PTPS memberikan
Penghitungan Suara
memahami tata cara - Pemilih imbauan/saran
pencoblosan yang Pasal 19 ayat (1): perbaikan kepada
sah KPPS
KPPS memberikan penjelasan kepada Pemilih
mengenai tata cara pemberian suara untuk memberikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) penjelasan tata cara
huruf b angka 2 meliputi: pemungutan suara
kepada pemilih
a. Pemilih perlu memastikan surat suara
yang diterima telah ditandatangani
oleh ketua KPPS;
b. pemberian suara dilakukan dengan cara
mencoblos menggunakan alat
untuk mencoblos pilihan yang telah
disediakan;
c. pemberian suara pada Surat Suara
Presiden dan jdih.kpu.go.id - 15 -
Wakil
Halaman 35 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

Presiden dilakukan dengan cara mencoblos


pada nomor, nama, foto Pasangan Calon,
atau tanda gambar Partai Politik pengusul
dalam satu kotak;
d. pemberian suara pada Surat Suara DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilakukan
dengan cara mencoblos pada
nomor atau tanda gambar Partai Politik,
dan/atau nama calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dalam Partai Politik
yang sama; dan
e. pemberian suara pada Surat Suara DPD
dilakukan dengan cara mencoblos
pada nomor, nama, atau foto calon dalam
satu kolom calon yang sama.

18 Kekurangan Surat UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPU - Administratif - Pengawas memberikan


Suara akibat - PPK imbauan/ saran
banyaknya DPK Pasal 26 (7): perbaikan untuk
Dalam hal surat suara cadangan tidak - PPS dan mematuhi tata cara dan
mencukupi dapat menggunakan surat suara - KPPS. prosedur pemenuhan
yang masih tersedia. surat suara sesuai
ketentuan yang berlaku

19 KPPS memberikan PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - PTPS memberikan - Potensi PSU
surat suara kepada Penghitungan Suara imbauan/saran
pemilih DPTb tidak Pasal 25 ayat 3: perbaikan kepada KPPS
sesuai dengan agar pemilih DPTb
Ketua KPPS memberikan surat suara kepada
ketentuan yang tidak membawa
Pemilih yang terdaftar dalam DPTb yang
model A daftar pemilih
Halaman 36 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
menggunakan hak pilihnya di TPS, meliputi: mengambil dan
a. Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden; kembali ke TPS untuk
memilih
b. Surat Suara DPR, jika pindah memilih ke
kabupaten/kota lain dalam satu
provinsi dan dalam satu Dapil angota
DPR;
c. Surat Suara DPD, jika pindah memilih ke
kabupaten/kota lain dalam satu
provinsi;
d. Surat Suara DPRD provinsi, jika pindah
memilih ke kabupaten/kota lain
dalam satu provinsi dan dalam
satu Dapil anggota DPRD Provinsi; dan
e. Surat Suara DPRD kabupaten/kota, jika
pindah memilih ke kecamatan lain
dalam satu kabupaten/kota dan
dalam satu Dapil anggota DPRD
Kabupaten/Kota.

20 Kesalahan layanan PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - PTPS memberikan - Potensi PSU
terhadap pemilih Penghitungan Suara imbauan/saran
dalam pemberian Pasal 113: perbaikan terhadap
surat suara oleh KPPS untuk
(1)Pemilih yang terdaftar sebagai DPT di
KPPS di TPS loksus memedomani
TPS lokasi khusus, dapat menggunakan
ketentuan yang berlaku
hak pilihnya untuk memilih:
1. Pasangan Calon;
2. calon anggota DPR, apabila pindah
memilih ke kabupaten/kota lain
dalam
Halaman 37 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
satu provinsi dan dalam satu Dapil;
3. calon anggota DPD, apabila pindah
memilih ke kabupaten/kota lain
dalam satu provinsi;
4. calon anggota DPRD Provinsi, apabila
pindah memilih ke kabupaten/kota
lain dalam satu provinsi dan dalam satu
Dapil; dan/atau calon
anggota DPRD
kabupaten/Kota, apabila pindah memilih
ke kecamatan lain dalam
satu kabupaten/kota dan dalam satu
Dapil.

21 Membawa Telepon PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pemilih - Administratif - PTPS memberikan


genggam/perekam Penghitungan Suara imbauan/ saran
gambar ke dalam Pasal 25: perbaikan kepada KPPS
bilik suara untuk mengingatkan
(1) huruf e Sebelum Pemilih melakukan
para pemilih agar tidak
pemberian suara, ketua KPPS: mengingatkan
membawa telepon
dan melarang Pemilih membawa telepon
genggam/alat perekam
genggam dan/atau alat perekam gambar
gambar ke dalam bilik
lainnya ke bilik suara.
suara;

22 Majikan tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - Majikan/ - Pidana Pemilu - Melakukan sosialisasi;
memberikan Pasal 498: Atasan - Imbauan kepada
kesempatan kepada
Seorang majikan/ atasan yang tidak dinas/perusahaan/
pekerja/karyawan
memberikan kesempatan kepada seorang organisasi
untuk mencoblos
pekerja/karyawan untuk memberikan perusahaan;

Halaman 38 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

suaranya pada hari pemungutan suara, kecuali


dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak
bisa ditinggalkan, dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan
denda paling banyak Rp12.000.000 (dua betas
juta rupiah).

23 KPPS tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Imbauan kepada KPPS
memberikan surat - Pidana Pemilu untuk mengganti surat
suara pengganti 1x Pasal 499: suara rusak, keliru
pada pemilih yang Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang dengan coblos hanya 1kali dan
menerima surat sengaja tidak memberikan surat suara mencatat kedalam
suara rusak pengganti hanya I (satu) kali kepada Pemilih berita acara
yang menerima surat suara yang rusak dan
tidak mencatat surat suara yang rusak dalam
berita acara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 355 ayat (2) dan Pasal 363 ayat (2)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama
1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp
12.000.000 (dua belas juta rupiah).
Pasal 355 ayat (2):
Apabila Pemilih menerima surat suara yang
ternyata rusak, Pemilih dapat meminta surat
suara pengganti kepada KppS dan KPPS wajib
memberikan surat suara pengganti hanya 1
(satu) kali dan mencatat surat suara yang
rusak dalam berita acara.

Halaman 39 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
Pasal 26 PKPU 25/2023:
Pemilih dapat meminta surat suara pengganti
kepada ketua KPPS jika Pemilih:
a. menerima surat suara dalam
keadaan rusak; dan/atau
b. keliru dalam mencoblos surat suara

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPU - Pengawasan melekat


24 Surat suara tertukar - Administratif
Penghitungan Suara
antar dapil - PPS sortir lipat;
Pasal 17 ayat 1 huruf a dan b: Menyampaikan
- PPK Imbauan;
.(1) Dalam melaksanakan kegiatan rapat - KPPS Menyarankan KPPS
pemungutan suara sebagaimana dimaksud untuk menukar surat
dalam Pasal 16 ayat (1), ketua KPPS, KPPSLN, suara (jika
dan KPPSLN KSK: a. membuka perlengkapan berdekatan);
pemungutan suara dengan ketentuan: - Saran perbaikan
kepada KPU untuk
1) membuka kotak suara, mengeluarkan
menukar surat suara;
seluruh isi kotak suara di atas meja
secara tertib dan
teratur, mengidentifikasi
dan menghitung jumlah setiap jenis
dokumen dan peralatan, serta
memeriksa sampul yang berisi surat
suara untuk masing-masing jenis Pemilu
yang masih dalam keadaan

Halaman 40 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
disegel;
2) memperlihatkan kepada Pengawas
TPS/TPSLN yang hadir bahwa
kotak suara benar-benar telah
kosong, menutup kembali,
mengunci kotak suara dan
meletakkannya di tempat yang telah
ditentukan; dan
3) menghitung dan memeriksa kondisi
seluruh surat suara termasuk
surat suara cadangan sebanyak 2%
(dua persen) dari jumlah
Pemilih yang tercantum dalam
DPT/DPTLN untuk masing-
masing jenis Pemilu dan memastikan
kesesuaian dengan Dapil; dan

b.memberikan penjelasan kepada


Pemilih, Saksi, dan Pengawas TPS/TPSLN
mengenai:

1) jumlah surat suara yang di terima;


2) tata cara pemberian suara;
3) tata cara penyampaian keberatan oleh
Saksi, Pengawas TPS/TPSLN,
pemantau Pemilu, atau warga
masyarakat/Pemilih;
4) tata cara pemantauan oleh pemantau
Pemilu;
5) pembagian tugas anggota KPPS, KPPSLN,
dan KPPSLN KSK; dan
6) hal-hal lain yang diperlukan. Halaman 41 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

25 Pemilih yang telah UU 7/2017 Pemilihan Umum - Pemilih - Administratif - Menyampaikan saran
memberikan suara Pasal 366 ayat 1: kepada pemilih untuk
tidak mencelupkan mencelukan jari
jari kedalam tinta Pemilih yang telatr memberikan suara, diberi kedalam tinta
tanda khusus oleh KPPS/ KPPSLN.
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Pasal 27 ayat 3:
Setelah melakukan pemberian suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemilih
diberikan tanda
khusus pada salah satu jari dengan
menggunakan tinta yang telah disediakan
sebelum ke luar TPS.

26 Ketua KPPS PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Ketua KPPS - Administratif - Bawaslu sesuai - Potensi PSU
memberikan surat Penghitungan Suara tingkatannya
suara kepada Pasal 25 ayat (3): memberikan saran
pemilih DPTb tidak perbaikan kepada
sesuai dengan jenis Ketua KPPS memberikan suart suara kepada jajaran KPU sesuai
pemilu pemilih yang terdaftar dalam DPTb yang tingkatannya.
menggunakan hak pilihnya di TPS meliputi:
- PTPS memberikan
a. Surat suara presiden dan wakil presiden,; saran perbaikan secara
b. surat suara DPR, jika pindah memilih ke lisan.
kab/kota lain dalam 1 provinsi dan dalam
1 dapil anggota DPR;
c. surat suara DPD, jika pindah memilih ke

Halaman 42 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
kab/kota lain dalam 1 prov;
d. surat suara DPRD Prov, jika pindah
memilih ke kab/kota lain dalam 1 prov dan
dalam 1 dapil anggota DPRD Prov,;
e. surat suara DPRD Kab/kota, jika pindah
memilih ke yanti kecamatan lain dalam
satu kab/kota dan dalam 1 Dapil anggota
DPRD Kab/kota.

27 Pendamping UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu; - Sosialisasi kepada
memberitahuan Pasal 500: (pendamping) - Kode Etik masyarakat;
pilihan yang - Memberikan saran
didampingi Setiap orang yang membantu Pemilih yang
dengan sengaja memberitahukan pilihan kepada pendamping
Pemilih kepada orang lain sebagaimana untuk tidak
dimaksud dalam Pasal 364 ayat (2) dipidana memberitahuan pilihan
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) yang didampingi
tahun dan denda paling banyak kepada orang lain.
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,

Halaman 43 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3


(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik dan
Pedoman Penyelenggara Pemilihan Umum
Pasal 6:
(1) Untuk menjaga integritas dan
profesionalitas, Penyelenggara Pemilu wajib
menerapkan prinsip Penyelenggara Pemilu.

28 Menggagalkan UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang; - Pidana Pemilu - Sosialisasi kepada
Pemungutan Suara Pasal 517: - Penyelenggara - Kode Etik masyarakat;
- Imbauan kepada
Setiap orang yang dengan sengaja
menggagalkan pemungutan suara, dipidana penyelenggara pemilu.
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak Rp60.000.000
(enam puluh juta rupiah).
Pasal 531:
Setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan,
dan/atau menghalangi seseorang yang akan
melakukan haknya untuk memilih, melalnrkan
kegiatan yang menimbulkan gangguan
ketertiban dan ketenteraman pelaksanaan
pemungutan suara, atau menggagalkan
pemungutan suara dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2

Halaman 44 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

(dua) tahun dan denda paling banyak


Rp24.0OO.OO0,0O (dua puluh empat juta
rupiah).
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l) , Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik
dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum
Pasal 6:
(1)Untuk menjaga integritas
dan profesionalitas, Penyelenggara Pemilu
wajib menerapkan prinsip Penyelenggara
Pemilu.

29 KPU Kabupaten/Kota UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPU Kab/Kota - Pidana Pemilu - Menyampaikan saran - Potensi PSU
tidak menetapkan - Kode Etik perbaikan untuk
Pemungutan Suara Pasal 549: menetapkan suara
Ulang Dalam hal KPU kabupaten/kota tidak ulang
menetapkan pemungutan suara ulang di TPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373 ayat

Halaman 45 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

(3) sementara persyaratan dalam Undang-


Undang ini telah terpenuhi, anggota KPU
kabupaten/kota dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda
paling banyak Rp24.O00.OOO,O0 (dua puluh
empat juta rupiah)
Pasal 373 ayat 3:
(3)Pemungutan suara ulang di
KPPS dilaksanakan paring lama 10 (sepuluh)
hari setelah hari pemungutan suara
berdasarkan keputusan KPU Kabupaten/Kota.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum
Pasal 6:
(1)Untuk menjaga integritas
dan profesionalitas, Penyelenggara Pemilu
wajib menerapkan prinsip Penyelenggara
Pemilu.

30 KPPS tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Pidana Pemilu - Menyampaikan saran
melaksanakan Pasal 501: - Kode Etik perbaikan untuk
keputusan KPU melaksanakan
Kab/Kota untuk Setiap anggota KPPS yang dengan sengaja keputusan KPU
melaksanakan tidak melaksanakan keputusan KPU Kab/Kota
pemungutan suara Kabupaten/Kota untuk pemungutan suara
ulang ulang di TPS dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp12.0O0.000,00 (dua belas juta

Halaman 46 dari 94
03 Klaster Kerawanan Pelaksanaan Pemungutan
Suara
JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
rupiah).
Pasal 502:
Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja
tidak melaksanakan ketetapan KPU
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
pemungutan suara ulang di TPS, dipidana
dengan pidana penjara paling lama I (satu)
tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik
dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum
Pasal 6:
(1) Untuk menjaga integritas dan
profesionalitas, Penyelenggara Pemilu wajib
menerapkan prinsip Penyelenggara Pemilu.

Halaman 47 dari 94
04
ROADMAP KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA

Halaman 48 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
1 Penghitungan suara UU 7/2017 Pemilihan Umum - Pengawas pemilu 382 Juncto PMK
- KPPS - Administratif
di TPS dimulai No. 20/PUU-
Pasal 383 ayat 1 dan 2: secara berjenjang
sebelum jam 13.00 XVII/2019 (yang
memberikan Imbauan
waktu setempat (1)Penghitungan suara di pada pokoknya
kepada jajaran KPU
TPS/TPSLN dilaksanakan setelah waktu memberikan
berjenjang;
pemungutan suara berakhir. perpanjangan
(2)Penghitungan suara - PTPS melakukan
waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya imbauan kepada KPPS;
penghitungan
dilakukan dan - Saran perbaikan jika suara 12 jam
selesai di TPS/TPSLN yang bersangkutan sudah terjadi. tanpa jeda)
pada hari pemungutan suara. (Kamis, 15
Februari
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan 2024
Penghitungan Suara pukul 12.00
Pasal 4 9 ayat (1) dan (2): waktu
(1)Waktu penghitungan suara di TPS setempat)
dimulai setelah pemungutan suara
selesai, dan berakhir pada Hari yang sama
dengan Hari pemungutan suara.
(2)Dalam hal penghitungan suara
belum selesai pada waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), penghitungan
suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling
lama 12 (dua belas) jam sejak
berakhirnya Hari pemungutan suara.

2 Rapat penghitungan PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - Pengawas pemilu
suara tidak kunjung Penghitungan Suara
secara berjenjang
dilakukan setelah Pasal 4 9 ayat (1) dan (2):
memberikan Imbauan
pemungutan suara (1) Waktu penghitungan suara di TPS dimulai
kepada jajaran KPU
selesai setelah pemungutan suara selesai, dan
berjenjang;
berakhir pada Hari yang sama dengan Hari

Halaman 49 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
pemungutan suara. - PTPS melakukan
(2) Dalam hal penghitungan suara belum imbauan kepada KPPS;
selesai pada waktu sebagaimana dimaksud - Saran perbaikan jika
pada ayat (1), penghitungan suara dapat
sudah terjadi.
diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua
belas) jam sejak berakhirnya Hari
pemungutan suara.

3 Ketua KPPS tidak PKPU 8 / 2 0 2 3 Pembentukan dan Tata Kerja - KPPS - Pengawas pemilu
- Administratif
membagi tugas Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu secara berjenjang
peran dalam Pasal 32 ayat 1 s.d 3 memberikan Imbauan
penghitungan suara (1)Tugas, wewenang, dan kewajiban kepada jajaran KPU
kepada anggota ketua KPPS dalam persiapan berjenjang;
KPPS, sehingga tidak penyelenggaraan pemungutan suara dan
penghitungan suara meliputi: - PTPS melakukan
terkoordinasi dengan
a. memberi penjelasan tentang tugas yang imbauan kepada KPPS;
baik
harus dilaksanakan kepada anggota - Saran perbaikan jika
KPPS dan Petugas Ketertiban sudah terjadi;
TPS;
b. mengumumkan tempat dan waktu
pelaksanaan pemungutan suara;
c. menandatangani surat pemberitahuan
untuk memberikan suara kepada
Pemilih pada daftar Pemilih tetap;
d. menyampaikan salinan daftar Pemilih
sementara kepada saksi yang
mewakili peserta Pemilu atau
Pemilihan di tingkat
kelurahan/desa atau yang disebut
dengan nama lain;
e. memimpin kegiatan penyiapan TPS; dan
f. menerima saksi yang memiliki surat
mandat yang ditandatangani oleh
peserta
Halaman 50 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
Pemilu atau Pemilihan.

(2)Tugas, wewenang, dan kewajiban


ketua KPPS dalam rapat pemungutan suara
di TPS meliputi:
a. memimpin kegiatan KPPS;
b. memimpin pelaksanaan
kegiatan pemungutan suara;
c. membuka rapat pemungutan suara tepat
waktu;
d. memandu pengucapan sumpah/janji para
anggota KPPS dan saksi yang hadir;
e. menandatangani berita acara bersama-
sama paling sedikit 2 (dua)
orang anggota KPPS;
f. menandatangani tiap lembar surat suara;
g. memberikan penjelasan terkait dengan
ketersediaan dan tata cara
penggunaan alat bantu tunanetra
(template); dan
h. mengakhiri kegiatan pemungutan suara
tepat waktu.

(3)Tugas, wewenang, dan kewajiban


ketua KPPS dalam rapat penghitungan suara
di TPS meliputi:
a. memimpin pelaksanaan penghitungan
suara;
b. menandatangani berita acara dan
sertifikat hasil penghitungan suara
bersama-sama paling sedikit 2 (dua)
orang anggota KPPS, dan dapat

Halaman 51 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
ditandatangani oleh saksi yang memiliki
surat mandat dari peserta Pemilu atau
Pemilihan;
c. memberikan 1 (satu) rangkap salinan
berita acara dan sertifikat
hasil penghitungan suara kepada saksi
peserta Pemilu atau
Pemilihan, Panwaslu
Kelurahan/Desa dan PPK melalui PPS;
d. menyerahkan hasil penghitungan suara
kepada PPS dan
Panwaslu Kelurahan/Desa; dan
e. menyerahkan kotak suara tersegel yang
berisi surat suara, sertifikat
hasil penghitungan suara dan
alat kelengkapan pemungutan suara
kepada PPK melalui PPS pada
hari yang sama, dengan
mendapat pengawalan dari
Petugas Ketertiban TPS.

4 PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pengawas pemilu


a. Rapat - Anggota KPPS - Administratif
Penghitungan Suara
penghitungan yang dijadikan secara berjenjang
Pasal 4 9 (4):
suara tidak ketua rapat memberikan Imbauan
(4)Rapat penghitungan suara dipimpin
dipimpin oleh penghitungan kepada jajaran KPU
Ketua KPPS oleh Ketua KPPS suara berjenjang;
b. Ketua KPPS tidak PKPU 8 / 2 0 2 3 Pembentukan dan Tata Kerja - PTPS melakukan
dapat Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu imbauan kepada Ketua
menjalankan Pasal 44: KPPS;
dan/atau - Saran perbaikan jika
(1)Anggota PPK, PPS, dan KPPS
melanjutkan
yang diberhentikan sebagaimana dimaksud sudah terjadi;
tugas
dalam Pasal 43 ayat (2) digantikan oleh
calon
Halaman 52 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
anggota PPK, PPS, dan KPPS peringkat
berikutnya dari hasil seleksi.
(2)Penggantian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. KPU Kabupaten/Kota untuk anggota PPK
dan PPS; dan
b. PPS atas nama KPU Kabupaten/Kota
untuk anggota KPPS.
(3)Dalam hal peringkat
berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak lagi memenuhi syarat sebagai
anggota PPK dan PPS, atau tidak
tersedianya calon pengganti peringkat
berikutnya, KPU Kabupaten/Kota memilih
calon anggota PPK dan PPS.
(4)Dalam hal peringkat
berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak lagi memenuhi syarat sebagai
anggota KPPS atau tidak tersedianya
calon pengganti peringkat berikutnya, PPS
memilih calon anggota KPPS.
(5)PPS melaporkan penggantian
anggota KPPS kepada KPU Kabupaten/Kota.
(6) KPU Kabupaten/Kota melaporkan
penggantian anggota PPK, PPS, dan KPPS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
KPU melalui KPU Provinsi.
(7) Dalam hal pemungutan dan penghitungan
suara di tingkat TPS telah dilakukan,

Halaman 53 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
penggantian anggota KPPS tidak dilakukan.
(8) Dalam hal rekapitulasi hasil
penghitungan suara di tingkat PPK sudah
dilaksanakan, penggantian anggota PPK dan
PPS tidak dilakukan.

5 Sarana dan - Pengawas pemilu


UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Potensi PSU
prasarana yang secara berjenjang
diperlukan dalam Pasal 387 Ayat 2: memberikan Imbauan
penghitungan suara Penghitungan suara kepada jajaran KPU
tidak memadai atau dilakukan secara terbuka berjenjang;
kurang (termasuk dan di tempat yang terang atau mendapat
penerangan cahaya yang cukup. - PTPS melakukan
hambatan
imbauan kepada Ketua
penerangan TPS), KPPS;
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
tidak mengecek
Penghitungan Suara - Saran perbaikan jika
kesesuaian
Pasal 5 0 ayat (2): sudah terjadi;
jumlah
Ayat (2) Sarana dan prasarana sebagaimana
formulir dan urutan
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
formulir
a. pengaturan tempat rapat penghitungan
suara di TPS, termasuk pangaturan papan
atau tempat untuk memasang formulir:
1) Model C.HASIL-PPWP;
2) Model C.HASIL-DPR;
3) Model C.HASIL-DPD;
4) Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model
C.HASILDPRA, Model
C.HASIL-DPRP,
Model C.HASILDPRPB, Model
C.HASIL-DPRPT,

Model C.HASILDPRPS, Model


C.HASIL- DPRPP, atau Model
C.HASIL-DPRPBD; Halaman 54 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
dan
5) Model C.HASIL-DPRD-
KAB/KOTA
atau Model C.HASIL-DPRK;
b. tempat duduk KPPS, Saksi, dan Pengawas
TPS;
c. alat keperluan administrasi;
d. formulir penghitungan suara di TPS;
e. sampul kertas/ kantong
plastik pembungkus;
f. segel;
g. kotak suara serta menyiapkan kuncinya;
dan
h. peralatan TPS lainnya.

6 Adanya Masyarakat, - KPPS - Sosialisasi;


UU 7/2017 Pemilihan Umum - Administratif
pemilih atau
pemantau pemilu Pasal 369 : - Masyarakat - Menyampaikan
yang masuk ke 1. Warga masyarakat yang - Pemantau, imbauan kepada
dalam TPS tidak memiliki jajaran KPU secara
hak pilih atau yang tidak sedang - Pewarta berjenjang;
melaksanakan pemberian suara dilarang, - Menyampaikan saran
berada di dalam TPS/TPSLN; perbaikan kepada
2. Pemantau Pemilu dilarang berada di KPPS;
dalam TPS/TPSLN;
3. Warga masyarakat sebagaimana
dimahsud pada ayat (1) dan
pemantau Pemilu sebagaimans
dimaksud pada ayat (21
memelihara ketertiban dan
kelancaran pelaksanaan
pemungutan suara.

Halaman 55 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Pasal 5 0 ayat (3):
Ayat (3) Penempatan Pemilih, pemantau
Pemilu, dan masyarakat ditempatkan di luar
TPS.

7 KPPS kurang teliti PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pengawas pemilu


- KPPS - Administratif
dan atau tidak Penghitungan Suara
secara berjenjang
menghitung: Pasal 51 (1):
memberikan Imbauan
1) jumlah pemilih (1)Setelah menyiapkan sarana dan
kepada jajaran KPU
yang prasarana sebagaimana dimaksud dalam
berjenjang;
terdaftar Pasal 50 ayat (2), KPPS menghitung:
dalam Salinan a. jumlah Pemilih terdaftar dalam salinan - PTPS melakukan
DPT, yang DPT yang tercantum dalam formulir imbauan kepada KPPS;
Model A-Kabko Daftar Pemilih yang - Saran perbaikan jika
memberikan memberikan suara untuk masingmasing
sudah terjadi;
suara; jenis Pemilu;
2) Jumlah pemilih b. jumlah Pemilih terdaftar dalam DPTb
DPTb yang yang tercantum dalam formulir Model A-
memberikan Daftar Pemilih Pindahan yang
suara; memberikan suara untuk masing-masing
3) Jumlah surat jenis Pemilu;
suara c. jumlah surat suara yang diterima
yang termasuk surat suara cadangan
diterima untuk masing-masing jenis
termasuk surat Pemilu;
suara Cadangan, d. jumlah surat suara yang dikembalikan
jumlah surat oleh Pemilih karena rusak atau
suara yang keliru
dikembalikan dicoblos untuk masingmasing jenis
karena rusak, Pemilu; dan
keliru coblos; e. jumlah surat suara yang tidak digunakan
4) Jumlah surat
Halaman 56 dari 94
04 Klaster Kerawanan Persiapan Penghitungan
Suara JENIS
NO POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETARANGAN
PELANGGARAN
suara yang tidak termasuk sisa surat suara
digunakan cadangan untuk masing-masing jenis
termasuk sisa Pemilu.
suarat suara
Cadangan.
8 Pemasangan Model PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pengawas pemilu
- KPPS - Administratif
C-HASIL (plano) Penghitungan Suara secara berjenjang
tidak diatur dengan Pasal 5 0 (4): memberikan Imbauan
baik Ayat (4) Sarana dan prasarana sebagaimana kepada jajaran KPU
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan baik berjenjang;
agar mudah digunakan dan rapat
- PTPS melakukan
penghitungan suara dapat diikuti oleh semua
imbauan kepada KPPS;
pihak yang hadir dengan jelas
- Saran perbaikan jika
sudah terjadi;

9 Pada saat
UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Pengawas TPS
pemungutan suara menyampaikan saran
selesai dan rapat Pasal 382 Ayat 3: perbaikan kepada
penghitungan suara Penghitungan suara Peserta KPPS untuk memulai
akan dimulai para Pemilu di TPS
penghitungan surat
saksi tidak berada di disaksikan oleh saksi Peserta
suara walaupun tidak
Pemilu.
TPS dihadiri saksi.
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Pasal 4 9 ayat (5):
Rapat penghitungan suara dapat dihadiri oleh
Saksi dan/atau Pengawas TPS.

Halaman 57 dari 94
05
ROADMAP KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PENGHITUNGAN SUARA

Halaman 58 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
1 Ketua KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Pengawas TPS
- Ketua KPPS - Administratif
mengumumkan Penghitungan Suara melakukan
bahwa pelaksanaan Pasal 52 ayat (1) : Pencegahan sebelum
pemungutan suara Ketua KPPS mengumumkan bahwa proses pemungutan
telah selesai dan pelaksanaan pemungutan suara telah selesai suara selesai;
penghitungan suara dan penghitungan suara dimulai.
dimulai. - Apabila KPPS tidak
mengindahkan
pencegahan, maka
Pengawas TPS
mengajukan
keberatan dan
menyarankan untuk
mengumumkan
bahwa pelaksanaan
pemungutan suara
telah selesai dan
penghitungan suara
dimulai.

2 Penghitungan suara PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS melakukan


- KPPS - Administratif
tidak dilakukan Penghitungan Suara Pencegahan sebelum
secara berurutan Pasal 52 ayat (2): rapat penghitungan
sesuai ketentuan (2)Penghitungan suara suara dimulai;
yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan secara berurutan dimulai - PTPS menyampaikan
dari Surat Suara: saran perbaikan
a. Presiden dan Wakil Presiden; apabila sudah terjadi.
b. DPR;
c. DPD;
d. DPRD Provinsi; dan
e. DPRD Kabupaten/Kota

Halaman 59 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
3 KPPS membuka PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS harus
- KPPS - Administratif
seluruh kotak suara Penghitungan Suara memahami urutan
secara bersamaan Pasal 52 ayat (2): kotak suara yang
saat proses rapat Penghitungan suara sebagaimana dimaksud harus dibuka sesuai
penghitungan suara pada ayat (1) dapat dilakukan secara ketentuan dalam
berurutan dimulai dari Surat Suara: PKPU;
a. Presiden dan Wakil Presiden;
- PTPS melakukan
b. DPR;
c. DPD; pencegahan dengan
d. DPRD Provinsi; dan menyampaikan
e. DPRD Kabupaten/Kota kepada KPPS untuk
membuka kotak suara
secara berurutan
sesuai mekanisme dan
tata cara aturan yang
berlaku.

4 Ketua KPPS - PTPS melakukan


UU 7/2017 Pemilihan Umum - Ketua KPPS - Administratif
membuka kunci dan
pencegahan berupa
tutup kotak suara Pasal 382 Ayat 3:
imbauan;
tanpa disaksikan Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS
seluruh pihak (Unsur disaksikan oleh saksi Peserta - PTPS mengajukan
KPPS, Pengawas, Pemilu keberatan dan
Saksi) memberi saran
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan perbaikan untuk
Penghitungan Suara membuka kotak suara
Pasal 52 ayat (3) huruf a: saat seluruh pihak
(3) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS hadir dan
melakukan penghitungan suara untuk setiap menyaksikan.
jenis Pemilu dengan cara:
a. membuka kunci dan tutup kotak suara
dengan disaksikan oleh semua pihak yang
hadir;

Halaman 60 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN

5 Ketidaksesuaian PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS melakukan


- KPPS - Administratif
jumlah surat suara Penghitungan Suara pencegahan sebelum
di dalam kotak Pasal 52 ayat 3 huruf d: pemungutan suara;
dengan jumlah Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS
daftar hadir Model melakukan penghitungan suara untuk setiap - PTPS melakukan
C.DAFTAR HADIR jenis Pemilu dengan cara: kontrol terhadap data
PEMILIH TETAP- d. mencocokkan jumlah surat suara yang daftar hadir pada
KPU, Model terdapat di dalam kotak suara dengan Model C.DAFTAR
C.DAFTAR HADIR jumlah Pemilih yang hadir dalam HADIR khususnya
PEMILIH formulir Model C.DAFTAR HADIR pada C.DAFTAR
TAMBAHAN-KPU, PEMILIH TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR pemilih
dan Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan tambahan dari KPPS
HADIR PEMILIH Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH (DPT, DPTb. DPK),
KHUSUS-KPU; KHUSUS-KPU; dengan alat kerja
pengawasan PTPS
secara detail pada
saat proses
pemungutan suara.

6 KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - PTPS mengajukan
memasukan surat Penghitungan Suara
keberatan dan
suara yang tertukar Pasal 52 ayat (3) huruf e dan f: memberikan saran
pada kotak suara Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS perbaikan untuk
yang sesuai ketika melakukan penghitungan suara untuk setiap memasukkan surat
penghitungan suara jenis Pemilu dengan cara: suara pada kotak
belum dimulai e. dalam hal ketua KPPS menemukan surat surat suara yang
suara yang dikeluarkan sebagaimana sesuai ketika kotak
dimaksud dalam huruf b tidak berada

Halaman 61 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
pada kotak suara sesuai jenis Pemilu, surat suara yang
ketua KPPS menunjukan surat suara sesuai tersebut belum
tersebut kepada Saksi, Pengawas TPS, dibuka;
anggota KPPS, pemantau Pemilu atau
- PTPS meminta KPPS
masyarakat/Pemilih yang hadir.
untuk mencatat ke
f. dalam hal penghitungan suara terhadap
dalam Model
surat suara sebagaimana dimaksud dalam
C.KEJADIAN KHUSUS
huruf e belum dilaksanakan, KPPS
dan/atau KEBERATAN
memasukkan surat suara tersebut ke
SAKSI-KPU
dalam kotak suara sesuai dengan jenis
Pemilu.
7 - Setiap orang - Pidana Pemilu - Sosialisasi;
a) Meja untuk UU 7/2017 Pemilihan Umum
meletakkan surat - Penyelenggara - Kode Etik - PTPS melakukan
Pasal 532:
suara yang
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan Pemilu pengecekan sarana
dihitung,
perbuatan yang menyebabkan suara seorang dan prasarana
dipasang paku
Pemilih menjadi tidak bernilai atau penghitungan suara;
kecil/benda
menyebabkan Peserta Pemilu tertentu - PTPS memastikan
tajam
mendapat tambahan suara atau perolehan sarana dan prasarana
untuk
suara Peserta Pemilu menjadi berkurang penghitungan suara
memanipulasi
dipidana dengan pidana penjara paling lama bebas dari benda atau
surat suara;
4 (empat) tahun dan denda paling banyak hal yang dapat
b) Tangan dari KPPS Rp48.000.000,00 (empat puluh delapan juta menyebabkan
dipasang rupiah). manipulasi surat
benda
suara;
kecil dan tajam Pasal 554:
untuk - PTPS melakukan
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
memanipulasi pencermatan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
coblosan surat dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal terhadap pihak pihak
suara 500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal yang berpotensi
melakukan
511, Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525

Halaman 62 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
ayat (l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal kecurangan untuk
532, Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan memanipulasi
Pasal 536, pidana bagi yang bersangkutan coblosan pada surat
ditambah 1/3 (satu pertiga) dari ketentuan suara sebelum
pidana yang ditetapkan dalam Undang- penghitungan suara.
Undang ini. (menjawab persoalan
b).
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik
dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf d:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan
bertindak:
d. mencegah segala bentuk dan jenis
penyalahgunaan tugas, wewenang, dan
jabatan, baik langsung maupun tidak
langsung;

8 KPPS dengan sengaja - Pidana Pemilu - PTPS wajib


UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS
melakukan
- Kode Etik memahami ketentuan
perbuatan yang Pasal 532:
surat suara yang
menyebabkan suara Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
dinyatakan sah dan
seorang Pemilih perbuatan yang menyebabkan suara seorang
tidak sah;
menjadi tidak Pemilih menjadi tidak bernilai atau
bernilai menyebabkan Peserta Pemilu tertentu - PTPS mengikuti
mendapat tambahan suara atau perolehan proses penghitungan
suara Peserta Pemilu menjadi berkurang suara secara fokus;
dipidana dengan pidana penjara paling lama - Jika terjadi maka
4 (empat) tahun dan-denda paling banyak Rp PTPS memberikan
48.000.000,00 (empat puluh delapan juta saran perbaikan
rupiah). kepada KPPS.

Halaman 63 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal
511, Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525
ayat (l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal
532, Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan
Pasal 536, pidana bagi yang bersangkutan
ditambah 1/3 (satu pertiga) dari ketentuan
pidana yang ditetapkan dalam Undang-
Undang ini.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan
bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

9 KPPS kurang - PTPS wajib


UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif
memahami memahami ketentuan
ketentuan mengenai Pasal 386:
suara sah dan tidak
sah atau tidak (1)Suara untuk Pemilu Presiden dan sah;
sahnya surat suara. Wakil Presiden dinyatakan sah apabila: - PTPS menyampaikan
a.surat suara ditandatangani oleh saran perbaikan
Ketua KPPS; dan b. tanda coblos pada nomor kepada KPPS terkait
urut,

Halaman 64 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda ketentuan suara sah
gambar partai politik, dan/atau tanda dan tidak sah;
gambar gabungan partai politik dalam surat
suara.
(2)Suara untuk Pemilu anggota DPR,
DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota dinyatakan satr apabila: a.
surat suara ditandatangani oleh ketua
KPPS; dan b. tanda coblos pada nomor atau
tanda gambar partai politik dan/atau nama
calon anggota DPR, DPRD. provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota berada pada kolom
yang disediakan
(3)Suara untuk Pemilu anggota
DPD dinyatakan sah apabila: a. surat
suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan b.
tanda coblos terdapat pada 1 (satu)
calon perseorangan.

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
Pasal 53
(4)Suara untuk Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden dinyatakan sah jika: a. surat
suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan b.
tanda coblos pada nomor urut, foto, nama
salah satu Pasangan Calon, tanda gambar
Partai Politik, dan/atau Gabungan Partai
Politik dalam surat suara.
(5) Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD

Halaman 65 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
dinyatakan sah jika: a. surat suara
ditandatangani oleh ketua KPPS; dan b. tanda
coblos pada nomor atau tanda gambar Partai
Politik dan/atau nama calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
berada pada kolom yang disediakan.
(3)Suara untuk Pemilu anggota
DPD dinyatakan sah jika: a. surat
suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan b.
tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu)
calon perseorangan.
(4)Tanda coblos sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu sebagai
berikut:
a. tanda coblos pada 1 (satu) kolom
Pasangan Calon yang memuat
nomor urut, foto Pasangan
Calon, nama Pasangan
Calon, atau tanda gambar
Partai Politik, dinyatakan sah
untuk Pasangan Calon yang
bersangkutan;
b. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada
1 (satu) kolom Pasangan Calon yang
memuat nomor urut, foto Pasangan
Calon, nama Pasangan Calon, atau tanda
gambar Partai Politik, dinyatakan sah
untuk Pasangan Calon
yang
bersangkutan;
c. tanda coblos tepat pada garis 1 (satu)
kolom Pasangan Calon yang nomor
urut, foto Pasangan Calon, nama Halaman 66 dari 94
Pasangan
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Calon, atau tanda gambar Partai Politik,
dinyatakan sah untuk Pasangan Calon
yang bersangkutan; atau
d. dalam hal terdapat tanda coblos pada 1
(satu) kolom Pasangan Calon yang
tembus secara garis lurus sehingga
terdapat dua atau lebih hasil
pencoblosan yang simetris dari lipatan
surat suara, dan tidak mengenai kolom
Pasangan Calon lain, dinyatakan sah
untuk Pasangan Calon yang
bersangkutan.
(5) Tanda coblos sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b, diatur sebagai berikut:
a. tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut Partai Politik, tanda
gambar Partai Politik, atau nama
Partai Politik, dinyatakan
sah untuk Partai Politik;
b. tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut calon, atau nama
calon, dinyatakan sah untuk
nama calon yang bersangkutan
dari Partai Politik yang mencalonkan;
c. tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut Partai Politik, tanda
gambar Partai Politik, atau nama
Partai Politik, serta tanda
coblos pada kolom yang memuat
nomor urut calon, atau nama
calon dari Partai Politik
yang bersangkutan, dinyatakan sah
untuk
Halaman 67 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
nama calon yang bersangkutan dari
Partai Politik yang mencalonkan;
d. tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut Partai Politik, tanda gambar
Partai Politik, atau nama Partai Politik,
serta tanda coblos lebih dari 1 (satu)
calon pada kolom yang memuat nomor
urut calon, atau nama calon dari Partai
Politik yang sama, dinyatakan sah untuk
Partai Politik;
e. tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon
pada kolom yang memuat nomor
urut calon, atau nama calon dari Partai
Politik yang sama, dinyatakan sah
untuk Partai Politik;
f. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada
kolomyang memuat nomor urut
Partai Politik, tanda gambar
Partai Politik, atau nama Partai
Politik, tanpa mencoblos salah satu
calon pada kolom yang memuat
nomor urut calon, atau nama
calon dari Partai Politik yang
sama, dinyatakan sah untuk
Partai Politik;
g. tanda coblos pada kolom di bawah
nomor urut calon, atau nama
calon terakhir yang masih di dalam satu
kotak partai politik, dinyatakan
sah untuk Partai Politik;
h. tanda coblos tepat pada garis kolom yang
memuat nomor urut Partai Politik,
tanda gambar Partai Politik, atau
nama Partai
Halaman 68 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Politik tanpa mencoblos salah satu calon
pada kolom yang memuat nomor urut
calon, atau nama calon dari Partai Politik
yang sama, dinyatakan sah untuk Partai
Politik;
i. tanda coblos tepat pada garis kolom yang
memuat 1 (satu) nomor urut calon, atau
nama calon, dinyatakan sah untuk nama
calon yangbersangkutan;
j. tanda coblos tepat pada garis yang
memisahkan antara nomor urut
calon, atau nama calon dengan
nomor urut calon, atau nama calon
lain dari Partai Politik yang
sama, sehingga tidak dapat
dipastikan tanda coblos
tersebut mengarah pada 1 (satu)
nomor urut dan nama calon,
dinyatakan sah untuk Partai
Politik;
k. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
memuat nomor urut calon, nama
calon atau tanpa nama calon disebabkan
calon tersebut meninggal dunia atau
tidak lagi memenuhi syarat
sebagai calon, dinyatakan
sah untuk Partai Politik;
l. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
memuat nomor urut Partai Politik,
tanda gambar Partai Politik, atau
nama Partai Politik, serta tanda coblos
pada 1 (satu) kolom yang memuat
nomor urut calon, nama calon
atau tanpa nama calon disebabkan
calon tersebut meninggal
Halaman 69 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
dunia atau tidak lagi memenuhi syarat
sebagai calon, dinyatakan sah untuk
Partai Politik;
m. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
memuat nomor urut calon, atau
nama calon, atau tanpa nama
calon yang disebabkan calon
tersebut meninggal dunia atau
tidak lagi memenuhi syarat
serta tanda coblos pada 1 (satu)
kolom yang memuat nomor
urut calon, atau nama calon
dari Partai Politik yang sama,
dinyatakan sah untuk calon yang
masih memenuhi syarat;
n. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada
kolom yang memuat nomor urut
calon, atau nama calon,
dinyatakan sah untuk calon yang
bersangkutan;
o. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
memuat nomor urut calon, atau
nama calon serta tanda coblos
pada kolom di bawah
nomor urut calon, atau nama
calon terakhir yang masih di dalam
satu kotak partai politik, dinyatakan
sah untuk 1 (satu) calon yang
memenuhi syarat; atau
p. tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, atau gambar Partai
Politik yang
tidak mempunyai daftar calon,
dinyatakan sah untuk Partai Politik. Halaman 70 dari 94
(6) Tanda coblos sebagaimana dimaksud
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
pada ayat (3) huruf b, berupa:
a. tanda coblos pada kolom 1 (satu) calon
yang memuat nomor urut calon,
nama calon, atau foto calon
anggota DPD, dinyatakan
sah untuk calon anggota DPD
yang bersangkutan;
b. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada
kolom 1 (satu) calon yang
memuat nomor urut calon, nama
calon, atau foto calon anggota
DPD, dinyatakan sah untuk Calon
anggota DPD yang bersangkutan;
atau
c. tanda coblos tepat pada garis kolom 1
(satu) calon yang memuat nomor
urut calon, nama calon, atau foto
calon anggota DPD, dinyatakan sah
untuk Calon anggota DPD yang
bersangkutan.
Pasal 54:
(1) Tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut Partai Politik, nama Partai
Politik, atau gambar Partai Politik atau pada
kolom yang memuat nomor urut calon atau
nama calon, bagi pengurus Partai Politik yang
mengajukan calon di satu atau di beberapa
Dapil atau di seluruh Dapil DPR, DPRD
Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota, tetapi
dibatalkan sebagai peserta Pemilu karena
tidak menyampaikan laporan awal dana
kampanye sampai dengan tenggat waktu
yang ditentukan, tanda coblos pada surat
Halaman 71 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
suara dinyatakan tidak sah.
(2)Tanda coblos pada kolom yang
memuat nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, atau gambar Partai
Politik, bagi pengurus Partai Politik
yang tidak mengajukan calon di seluruh
Dapil DPR, DPRD Provinsi atau DPRD
Kabupaten/Kota, tetapi dibatalkan sebagai
peserta Pemilu karena tidak menyampaikan
Laporan Awal Dana Kampanye sampai
dengan tenggat waktu yang ditentukan,
tanda coblos pada surat suara dinyatakan
tidak sah.
(3)Tanda coblos pada kolom yang
memuat nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, atau gambar Partai
Politik, bagi Partai Politik yang tidak
memiliki pengurus dan tidak mengajukan
calon, tetapi dibatalkan sebagai peserta
Pemilu karena tidak menyampaikan
Laporan Awal Dana Kampanye sampai
dengan tenggat waktu yang ditentukan,
tanda coblos pada surat suara dinyatakan
tidak sah.
Pasal 55
(4)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
yang dicoblos pada 1 (satu) kolom Pasangan
Calon yang memuat nomor urut, foto, atau
nama Pasangan Calon yang berhalangan tetap
atau dibatalkan sebagai Pasangan Calon atau
salah
Halaman 72 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
satu calon, atau tanda gambar Partai Politik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, suara
pada surat suara tersebut dinyatakan sah
untuk Pasangan Calon yang bersangkutan.
(2)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada
nomor urut calon anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, tetapi
nama calon tersebut tidak dicantumkan
dalam surat suara, suara pada surat
suara tersebut dinyatakan sah untuk Partai
Politik.
(3)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada
nomor urut dan/atau nama calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, tetapi nama calon tersebut
telah meninggal dunia atau tidak lagi
memenuhi syarat sebagai calon dan telah
diumumkan oleh KPPS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21, suara pada surat
suara tersebut, dinyatakan sah untuk Partai
Politik.
(4)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada
Partai Politik yang tidak mempunyai calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota, suara pada surat
suara

Halaman 73 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
tersebut dinyatakan sah untuk Partai Politik.
(5)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara DPD yang memuat nomor urut
calon, nama calon, foto calon anggota DPD,
tetapi nama calon atau foto calon tersebut
tidak dicantumkan dalam surat suara, suara
pada surat suara tersebut dinyatakan tidak
sah untuk calon anggota DPD yang
bersangkutan.
(6)Dalam hal ketua KPPS menemukan
Surat Suara DPD yang memuat nomor urut
calon, nama calon, foto calon, tetapi nama
calon tersebut telah meninggal dunia atau
tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon dan
telah diumumkan oleh KPPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, suara
pada surat suara tersebut dinyatakan tidak
sah untuk calon anggota DPD yang
bersangkutan.
(7)Dalam hal ketua KPPS menemukan
surat suara yang terdapat tulisan dan/atau
catatan lain, surat suara tersebut
dinyatakan tidak sah.
(8)Dalam hal ketua KPPS menemukan
surat suara yang dicoblos tidak menggunakan
alat coblos, surat suara tersebut dinyatakan
tidak sah.

10 KPPS salah mencatat PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - PTPS mengimbau
perolehan suara Penghitungan Suara KPPS untuk mengatur
akibat penghitungan Pasal 52 ayat (7): ritme penghitungan

Halaman 74 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
suara tergesa-gesa. Anggota KPPS mencatat perolehan suara suara agar tidak
dengan tulisan yang jelas dan terbaca ke tergesa-gesa
dalam formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model
C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-
DPRP, Model C.HASIL-DPRPB,
Model C.HASIL- DPRPT,
Model C.HASIL-DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model
C.HASIL-
DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau
Model C.HASIL-DPRK, yang
ditempel pada papan atau tempat
tertentu.

11 Anggota KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS harus


- KPPS - Administratif
menulis hasil Penghitungan Suara memahami format
penghitungan suara Pasal 52 ayat (8): penulisan hasil
sesuai format Format penulisan penghitungan suara penghitungan;
penulisan yang telah sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
diatur secara baku tercantum dalam Lampiran II yang - PTPS menyampaikan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari saran perbaikan
Peraturan Komisi ini. disaat KPPS
menuliskan hasil
penghitungan tidak
sesuai format.

12 KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - PTPS mengingatkan
mencatatkan Penghitungan Suara KPPS untuk
kejadian khusus Pasal 58 ayat (2): menuliskan kejadian
pada form Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak Halaman 75 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
C.KEJADIAN bersedia menandatangani formulir khusus pada form
KHUSUS dan/atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib C.KEJADIAN KHUSUS
KEBERATAN SAKSI dicatat sebagai catatan kejadian khusus dan/atau KEBERATAN
– dengan mencantumkan alasan dalam SAKSI-KPU;
KPU, ketika saksi formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS
yang hadir tidak DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU. - PTPS harus memiliki
bersedia kemampuan untuk
menandatangani mengidentifikasi
Formulir C.HASIL kejadian khusus di
TPS.

13 KPPS tidak PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS harus Belum ada


- KPPS - Administratif
mengetahui Penghitungan Suara kententuan yang
memahami
mekanisme Pasal 6 0 ayat 2,3,4,5: mengatur
mekanisme dan tata
pembetulan/koreksi pembetulan
(2)Dalam hal terjadi kesalahan cara pembetulan
dalam hal terjadi apabila terjadi
penulisan pada formulir sebagaimana dalam hal terjadi
kesalahan penulisan kesalahan dalam
dimaksud pada ayat (1) huruf a, ketua kesalahan penulisan
Model C-HASIL Model C-HASIL
KPPS melakukan pembetulan. Model C-HASIL
SALINAN (plano)
SALINAN;
(3)Pembetulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan dengan cara: - PTPS mengajukan
keberatan dan
a. mencoret angka atau kata yang salah
memberi saran
dengan 2 (dua) garis
perbaikan sesuai
horizontal; dan
dengan ketentuan.
b. menuliskan angka atau kata hasil
pembetulan pada angka atau
kata yang dicoret sebagaimana
dimaksud dalam huruf a.
(4)Ketua KPPS serta Saksi yang
hadir, membubuhkan paraf pada angka atau
kata pembetulan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(3) dan wajib dituangkan dalam catatan

Halaman 76 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
kejadian khusus dengan menggunakan
formulir Model C.KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU.
(5) Saksi yang membubuhkan paraf
sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
merupakan Saksi sesuai dengan jenis Pemilu.

14 Terjadi kegaduhan PKPU 8 / 2 0 2 3 Pembentukan dan Tata Kerja - Masyarakat - Administratif - PTPS menyarankan
dalam proses Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu petugas
penghitungan suara - Pemantau
Pasal 79 ayat 1 dan 2: keamanan/linmas
- Saksi untuk menjaga
(1)Petugas Ketertiban TPS dibentuk kondusifitas dalam
- Pendukung
untuk membantu KPPS dalam menjaga proses penghitungan
keamanan dan ketertiban - Peserta Pemilu suara;
pemungutan dan penghitungan suara di
TPS.
(2)Petugas Ketertiban TPS berkedudukan
di TPS.

15 Masyarakat, Saksi, PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - Sosialisasi;


- KPPS - Administratif
Pemantau, Penghitungan Suara
Pengawas, Pewarta Pasal 59: - PTPS menyampaikan
tidak diperkenankan (1)Setelah rapat Pemungutan imbauan kepada KPPS
mendokumentasikan dan penghitungan suara berakhir, untuk
Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, memperbolehkan
formulir Model C-
atau masyarakat yang hadir pada masyarakat, saksi,
HASIL (plano).
rapat penghitungan suara diberi kesempatan pemantau, pengawas
untuk mendokumentasikan formulir: dan pewarta untuk
a. Model C.HASIL-PPWP; mendokumentasikan
b. Model C.HASIL-DPR; formulir model C-
c. Model C.HASIL-DPD; HASIL (plano).

Halaman 77 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model
C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-DPRP,
Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model
C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-
DPRPBD;
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau
Model C.HASIL-DPRK;
f. Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH
TETAP-KPU, Model C.DAFTAR
HADIR PEMILIH TAMBAHAN-
KPU, dan Model C.DAFTAR
HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU
setelah ditandatangani oleh
KPPS;
dan/atau
g. salinan Model A-Kabko Daftar Pemilih
dan Model ADaftar Pemilih
Pindahan.

(2) Dokumentasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dapat berupa foto atau
video.

16 Penulisan model C- PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - PTPS menyampaikan
HASIL SALINAN Penghitungan Suara
imbauan kepada KPPS
tidak sesuai dengan Pasal 56 ayat 3: agar penulisan model
C-HASIL (Plano) (3) Hasil Penghitungan sebagaimana C-Hasil SALINAN
dimaksud pada ayat (1) harus sama dengan sama dengan C-HASIL
hasil penghitungan pada ayat (2). (Plano)

17 Penggandaan model PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


- KPPS - Administratif - PTPS menyampaikan
C-HASIL SALINAN Penghitungan Suara imbauan kepada KPPS
dilakukan di luar Pasal 6 0 ayat 6, 10 dan 11: agar menggandakan Halaman 78 dari 94
TPS (6) KPPS menggandakan formulir model C-HASIL
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a SALINAN di TPS.
menggunakan alat penggandaan yang
disediakan di TPS.
(10)KPPS wajib menyampaikan
hasil penggandaan formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) kepada setiap saksi,
pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang
hadir pada hari yang sama.
(11)Dalam hal KPPS tidak dapat
melakukan penggandaan formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat
(6), KPPS dapat menggunakan Dokumen
Elektronik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3).

18 KPPS tidak membuat - Pidana Pemilu - PKD mengimbau Pasal 354 ayat 3
UU 7/2017 Pemilihan Umum - Ketua dan
dan menandatangani Ketua KPPS
Anggota KPPS - Kode Etik kepada PPS agar
berita acara Pasal 503: wajib membuat
memastikan KPPS
pemungutan dan Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang dengan dan
bekerja sesuai dengan
penghitungan suara sengaja tidak membuat dan menandatangani menandatangani
ketentuan peraturan
serta sertifikat hasil berita acara kegiatan sebagaimana dimaksud berita acara
perundang-undangan;
penghitungan suara dalam Pasal 354 ayat (3) dan Pasal 362 ayat kegiatan
- PTPS menyampaikan sebagaimana
(3) dan/atau tidak menandatangani berita
saran perbaikan dimaksud pada
acara pemungutan dan penghitungan suara
kepada Ketua dan ayat (1) dan
serta sertifikat hasil penghitungan suara
Anggota KPPS untuk berita acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 389 ayat
menandatangani tersebut
(3) dipidana dengan pidana kurungan paling berita acara ditandatangani
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak pemungutan dan paling sedikit
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). penghitungan suara oleh 2 (dua)
serta sertifikat hasil orang anggota

Halaman 79 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik dan penghitungan suara; KPPS dan saksi
Pedoman Penyelenggara Pemilihan Umum Peserta Pemilu
- Jika terjadi dugaan
Pasal 15 huruf f: yang hadir.
pidana, PTPS
Dalam melaksanakan prinsip profesional, Pasal 389 ayat 3
melaporkan kepada
Penyelenggara Pemilu bersikap dan Dalam hal
Bawaslu Kab/Kota
bertindak: terdapat anggota
melalui Panwaslu
f. bertindak berdasarkan standar operasional KPPS!/KPPSLN
Kecamatan.
prosedur dan substansi profesi administrasi dan saksi
Pemilu; Peserta Pemilu
yang hadir tidak
menandatangani
sebagaimana
dirnaksud pada
ayat (2), berita
acara
pemungutan dan
penghitungan
suara serta
sertifikat hasil
penglritungan
suara
ditandatangani
oleh anggota
KPPS/KPPSLN
dan saksi:
Peserta Pemilu
yang hadir dan
bersedia
menandatangani
.

Halaman 80 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
19 KPPS tidak - Pidana Pemilu - Sosialisasi; 3 9 0 ayat 2
UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS
memberikan salinan KPPS wajib
berita acara Pasal 506: - Kode Etik - Imbauan pencegahan memberikan 1
pemungutan dan Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang dengan ke jajaran KPU; (satu) eksemplar
penghitungan suara sengaja tidak memberikan salinan 1 (satu) berita acara
serta sertifikat hasil eksemplar berita acara pemungutan dan pemungutan dan
penghitungan suara penghitungan suara, serta sertifikat hasil penghitungan
penghitungan suara kepada saksi Peserta suara serta
Pemilu, Pengawas TPS/ Panwaslu LN, sertifikat hasil
PPS/PPLN, dan PPK melalui PPS sebagaimana penghitungan
dimaksud dalam Pasal 390 ayat (2) dan ayat suara kepada
(3) dipidana dengan pidana kurungan paling saksi Peserta
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Pemilu,
Rpr2.000.000,00 (dua belas juta rupiah). Pengawas TPS,
PPS, dan PPK
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik melalui PPS
dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan pada hari yang
Umum Pasal 15 huruf f: sama.
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan
bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

20 a) Keberatan yang - Pengawas pemilu


UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif
diajukan oleh
menyampaikan
saksi dan Pasal 3 8 8 ayat 2:
imbauan pencegahan;
pengawas TPS Peserta Pemilu dan warga masyarakat
tidak ditanggapi melalui saksi Peserta Pemilu atau Panwaslu - PTPS menyampaikan
oleh KPPS; Kelurahan/Desa/Panwaslu LN/Pengawas TPS saran perbaikan

Halaman 81 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
b) Keberatan yang hadir dapat mengajukan keberatan apabila keberatan
peserta pemilu terhadap jalannya penghitungan suara oleh diabaikan
dan masyarakat KPPS/KPPSLN apabila ternyata terdapat hal
yang diajukan yang tidak sesuai dengan ketentuan
melalui saksi dan peraturan perundang-undangan.
pengawas TPS
diabaikan oleh
KPPS

21 Pihak-pihak yang - Pidana Pemilu - Sosialisasi;


UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang
sengaja merusak,
mengganggu atau Pasal 536: - Kode Etik - Bawaslu Provinsi,
mendistorsi sistem Setiap orang yang dengan sengaja merusak, Bawaslu Kab/Kota
informasi mengganggu, atau mendistorsi sistem menyampaikan
penghitungan suara informasi penghitungan suara hasil Pemilu imbauan pencegahan
hasil pemilu dipidana dengan pidana penjara paling lama melalui berbagai
3 (tiga) tahun dan denda paling banyak kanal penyebarluasan
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta imformasi.
rupiah).

Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal
511, Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525
ayat (l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal
532, Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan
Pasal 536, pidana bagr yang bersangkutan
ditambah 1/3 (satu pertiga) dari ketentuan
pidana yang ditetapkan dalam Undang-

Halaman 82 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
Undang ini.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan
bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

22 Kegiatan - Bawaslu Provinsi dan Pasal 4 49 ayat


UU 7/2017 Pemilihan Umum - Lembaga - Pidana pemilu
penghitungan cepat 4 dan 5:
pelaksana Bawaslu Kab/Kota
hasil pemilu tidak Pasal 540 UU 7/2017 (4)
penghitungan melakukan
dilaksanakan sesuai Pelaksanakegiat
(1) Pelaksana kegiatan penghitungan cepat cepat sosialisasi;
ketentuan an penghitungan
yang melakukan penghitungan - Imbauan pencegahan
perundang- cepat wajib
cepat yang tidak memberitahukan
undangan kepada lembaga memberitahukan
bahwa prakiraan hasil
pelaksana sumber dana,
penghitungan cepat bukan
penghitungan cepat. metodologi yang
merupakan hasil resmi Pemilu
digunakan, dan
sebagaimana dimaksud dalam
hasil
Pasal 449 ayat ( 4 ) dipidana dengan
penghitungan
pidana penjara paling lama
cepat yang
f (satu) tahun 6 (enam) bulan dan
dilakukannya
denda paling banyak
bukan
Rp18.000.000,00 (delapan belas juta
merupakan hasil
rupiah).
resmi
(2) Pelaksana kegiatan penghitungan cepat Penyelenggara
yang mengumumkan prakiraan Pemilu.
hasil penghitungan cepat sebelum 2
(dua) jam setelah selesainya
pemungutan suara di
Halaman 83 dari 94
05 Klaster Kerawanan Penghitungan
Suara
JENIS
No POTENSI MASALAH NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KETERANGAN
PELANGGARAN
wilayah Indonesia bagian barat (5)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 449 Pengumuman
ayat (5) dipidana dengan pidana penjara prakiraan hasil
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) penghitungan
bulan dan denda paling banyak cepat Pemilu
Rp18.000.000 (delapan belas juta hanya boleh
rupiah). dilakukan paling
cepat 2 (dua)
jam setelah
selesai
pemungutan
suara di wilayah
Indonesia bagian
barat

Halaman 84 dari 94
0
ROADMAP
6
KERAWANAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KLASTER KERAWANAN PASCA PENGHITUNGAN SUARA

Halaman 85 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
1 KPPS salah PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - KPPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
memasukkan Penghitungan Suara berkirim imbauan
Model C-HASIL Pasal 62 ayat 1 huruf b: pencegahan ke KPU;
SALINAN kedalam (1) Ketua KPPS dibantu anggota
- Panwascam berkirim
sampul sesuai KPPS menyusun dan memasukkan:
b. formulir: imbauan ke PPK;
dengan
peruntukkannya 1) Model C.HASIL SALINAN-PPWP; - Optimalisasi peran
(PPWP, DPD, DPR, 2) Model C.HASIL SALINAN-DPR; PTPS untuk dapat
DPRD Prov, DPRD 3) Model C.HASIL SALINAN-DPD; mengingatkan petugas
Kabko) 4) Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, KPPS
Model C.HASIL SALINAN-DPRA,
Model C.HASIL SALINAN-DPRP, Model
C.HASIL
SALINANDPRPB, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPT, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPS, Model C.HASIL
SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL
SALINANDPRPB; dan
5) Model C.HASIL SALINAN-DPRD-
KAB/KOTA atau Model C.HASIL
SALINAN-DPRK, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 60 ayat (1) huruf a ke
dalam sampul kertas dan disegel
selanjutnya dimasukkan ke dalam
kantong plastik ziplok atau kantong
plastik yang mempunyai rel atau klip di
atasnya yang dapat dibuka dan ditutup
kembali;

UU 7/2017 Pemilihan Umum


2 KPPS tidak - KPPS - Administratif - PTPS menyampaikan
Pasal 390:
menyegel kotak imbauan kepada KPPS
KPPS/ KPPSLN wajib menyegel, menjaga, dan
suara yang berisi untuk menyegel kotak
mengamankan keutuhan kotak suara setelah
surat suara, suara;
penghitungan suara.
Halaman 86 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
berita acara PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PTPS memberikan
pemungutan dan Penghitungan Suara saran perbaikan kepada
penghitungan Pasal 67 ayat 1: KPPS
suara serta (1) KPPS wajib menyegel, menjaga, dan
sertifikat hasil mengamankan keutuhan kotak suara setelah
penghitungan rapat penghitungan suara di TPS.
suara

3 Kotak suara yang UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPPS - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
diserahkan oleh Pasal 62 huruf e: berkirim imbauan
KPPS tidak disegel KPPS berkewajiban: (e) menyerahkan kotak - PPS pencegahan ke KPU;
suara tersegel yang berisi surat suara dan
- Panwascam berkirim
sertilikat hasil penghitungan suara kepada PPK
imbauan ke PPK;
melalui PPS pada hari yang sama;
- Optimalisasi peran
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan PTPS untuk dapat
Penghitungan Suara mengingatkan petugas
Pasal 67 ayat 3: KPPS
KPPS wajib menyerahkan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
salinan formulir sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66 ayat (2) pada hari dan tanggal
pemungutan suara kepada PPK melalui PPS.

4 PKD tidak UU 7/2017 Pemilihan Umum - PPS - Pidana Pemilu - Melaksanakan bimtek
melakukan Pasal 108 huruf a angka 7: PTPS dan Panwaslu
Panwaslu Kelurahan/ - PPK - Kode Etik
pengawasan Kecamatan terkait
penyerahan kotak Desa bertugas: - PKD Tungsura dan
suara tersegel (a) mengawasi pelaksanaan Rekapitulasi;
- Panswaslu
dari PPS ke PPK tahapan
Kecamatan - Membekali PTPS dan
Penyelenggaraan Pemilu di
Panwaslu Kecamatan
wilayah kelurahan/desa, yang terdiri atas:
(7) pergerakan surat suara, berita
acara penghitungan suara, dan sertifikat
hasil Halaman 87 dari 94
penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK;
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
Pasal 3 9 0 Ayat (6): dengan Buku Saku
Penyerahan kotak suara tersegel yang berisi
surat suara, berita acara pemungutan dan
penghitungan suara, serta sertifikat hasil
penghitungan suara kepada PPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) wajib diawasi oleh
Pengawas TPS beserta
Panwaslu Kelurahan/Desa dan wajib
dilaporkan kepada Panwaslu Kecamatan.

Pasal 3 9 0 Ayat (7):


Penyerahan kotak suara tersegel yang berisi
surat suara, berita acara pemungutan dan
penghitungan suara serta sertifikat hasil
penghitungan suara kepada PPK wajib diawasi
oleh Panwaslu Kecamatan dan wajib
dilaporkan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota.

Pasal 507 Ayat (1)


Setiap Panwaslu Kelurahan/ Desa yang tidak
mengawasi penyerahan kotak suara tersegel
dari PPS kepada PPK dan tidak melaporkan
kepada Panwaslu Kecamatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 390 ayat (6) dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Pasal 507 Ayat (2)


Setiap Panwaslu Kecamatan yang tidak
mengawasi penyerahan kotak suara tersegel

Halaman 88 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
dari PPK kepada KPU Kabupaten/Kota dan
tidak melaporkan kepada Bawaslu
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 390 ayat (7) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp12.000.000,00
(dua belas juta rupiah).

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

UU 7/2017 Pemilihan Umum - memberikan imbauan


5 KPPS tidak - KPPS - Pidana Pemilu
Pasal 537:
menjaga, Kepada KPU agar KPPS
mengamankan Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang tidak menjaga;
keutuhan kotak menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara,
dan menyerahkan kotak suara tersegel yang - mengamankan
suara dan
berisi surat suara, berita acara pemungutan keutuhan kotak suara,
menyerahkan
suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dan menyerahkan
kotak suara
kepada PPS atau kepada PPLN bagi kotak suara tersegel
tersegel
KPPSLN pada hari yang sama sebagaimana yang berisi surat suara,
dimaksud berita acara
dalam Pasal 390 ayat (4) dan ayat (5) dipidana pemungutan suara, dan
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) sertifikat hasil
penghitungan suara
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak
RpI8.OOO.OOO,OO (delapan belas juta rupiah).

Halaman 89 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
kepada PPS.
PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan - PPS
6 PPS meneruskan - Administratif - Bawaslu Kab/Kota
Penghitungan Suara
kotak suara - PPK melakukan pembinaan
Pasal 67 ayat 6 dan 7
tersegel kepada dan peningkatan
PPK melampaui (6)PPS meneruskan kotak suara dari kompetensi kepada
batas akhir 3 hari seluruh TPS sebagaimana dimaksud pada jajaran adhoc;
setelah hari ayat (3) kepada PPK pada hari yang sama
penghitungan setelah proses pemungutan dan
suara (Minggu, 18 penghitungan suara selesai.
Februari 2024 (7)Dalam hal PPS tidak dapat
pukul 12.01 waktu memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
setempat) pada ayat (6), PPS menyampaikan kotak
suara kepada PPK paling lambat 3 (tiga)
Hari setelah hari penghitungan suara.

UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap orang - Pidana Pemilu - Bawaslu Kab/Kota


7 Berita Acara
Pasal 504
pemungutan dan melakukan sosialisasi;
Setiap orang yang karena kelalaiannya - penyelenggara - Kode Etik
penghitungan - Bawaslu Kab/Kota
menyebabkan rusak atau hilangnya berita pemilu
suara, rusak atau
acara pemungutan dan penghitungan suara menyampaikan
hilang
dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara imbauan kepada
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 389 ayat jajaran KPU;
(4) dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud

Halaman 90 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

UU 7/2017 Pemilihan Umum - KPU - Pidana Pemilu - Bawaslu Kab/Kota


8 Berita acara
Pasal 505:
rekapitulasi hasil melakukan sosialisasi;
Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU - PPK - Kode Etik
penghitungan Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS yang karena - - Bawaslu Kab/Kota
perolehan suara PPS
kelalaiannya mengakibatkan hilang atau menyampaikan
hilang atau berubahnya berita acara rekapitulasi hasil imbauan kepada
berubah hasilnya penghitungan perolehan suara dan/atau jajaran KPU;
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah).

Halaman 91 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik dan
Pedoman Penyelenggara Pemilihan Umum
Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

UU 7/2017 Pemilihan Umum - Pidana Pemilu


9 PPS tidak - PPS - Bawaslu
Pasal 391:
mengumumkan - kode Etik menyampaiakan
PPS wajib mengumumkan salinan sertilikat
Salinan sertifikat imbauan kepada KPU
hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di
hasil dan Jajaran untuk
wilayah kerjanya dengan cara. menempelkan
penghitungan bekerja dengan
salinan tersebut di tempat umum.
suara di wilayah disiplin, cermat dan
kerjanya professional.
Pasal 508:
Setiap anggota PPS yang tidak mengumumkan
salinan sertifrkat hasil penghitungan suara
dari seluruh TPS di wilayah kerjanya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391,
dipidana dengan pidana kurungan paling lama
1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp12.OOO.O0O,O0 (dua belas juta rupiah).

PKPU 2 5 / 2 0 2 3 Pemungutan dan


Penghitungan Suara
Pasal 6 6 ayat 4
(4) PPS wajib mengumumkan formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dari
seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara

Halaman 92 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
menempelkan formulir tersebut di tempat
umum pada kelurahan/desa atau yang disebut
dengan nama lain.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

UU 7/2017 Pemilihan Umum - Setiap Orang - Pidana Pemilu


10 Merusak kotak - Bawaslu Kab/Kota
Pasal 534:
suara hasil melakukan sosialisasi;
Setiap orang yang dengan sengaja merusak - Penyelenggara - Kode Etik
pemungutan
atau menghilangkan hasil pemungutan suara Pemilu
suara yang sudah
yang sudah disegel dipidana dengan pidana
tersegel.
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp. 36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah)

Pasal 554:
Dalam hal Penyelenggara Pemilu melakukan
tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511,
Pasal 518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 525 ayat
(l), Pasal 526 ayat (1), Pasal 531, Pasal 532,
Pasal 533, Pasal 534, Pasal 535, dan Pasal 536,
pidana bagi yang bersangkutan ditambah 1/3

Halaman 93 dari 94
06 Klaster Kerawanan Pasca Penghitungan
Suara
POTENSI JENIS
NO NORMA REGULASI AKTOR SOLUSI KET
MASALAH PELANGGARAN
(satu pertiga) dari ketentuan pidana yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

Peraturan DKPP 2/2017 Kode Etik


dan Pedoman Penyelenggara Pemilihan
Umum Pasal 15 huruf f:
Dalam melaksanakan prinsip profesional,
Penyelenggara Pemilu bersikap dan bertindak:
f. bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu;

Halaman 94 dari 94

Anda mungkin juga menyukai