Anda di halaman 1dari 9

Filsafat ilmu

AKSIOLOGI: Nilai
kegunaan Ilmu
Oleh kelompok 3
- Faizah
- Salwa Isnaini
- Khoirul Anam
- Misbahul Malik
Moral
Sejak dalam tahap-tahap pertama pertumbuhannya, ilmu sudah dikaitkan dengan tujuan perang.
Ilmu bukan saja digunakan untuk menguasai alam melainkan juga untuk memerangi sesama
manusia dan menguasai mereka. Dewasa ini, ilmu bahkan sudah berada diambang kemajuan yang
mempengaruhi reproduksi dan penciptaan manusia itu sendiri. Ketika Copernicus (1473-1543)
mengajukan teorinya tentang kesemestaan alam dan menemukan bahwa " Bumi yang berputar
mengelilingi matahari " dan bukan asebaliknya seperti apa yang dinyatakan oleh ajaran agama,
maka timbullah interaksi antara ilmu dan moral.
Ilmu dan Moral
Dihadapkan dengan masalah moral dalam menghadapi ekses ilmu dan teknologi yang bersifat
merusak, maka para ilmuwan terbagi dalam dua golongan pendapat.

1. Golongan pertama
-Menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai, baik itu secara ontologis
maupun aksiologis
-Tugasnya yaitu menemukan pengetahuan dan terserah orang lain untuk mempergunakannya
-Golongan ini melanjutkan tradisi kenetralan ilmu secara total seperti pada waktu era Galileo

2. Golongan kedua
-Netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan
-Golongan ini menyesuaikan kenetralan ilmu secara pragmatis berdasarkan
perkembangan ilmu dan masyarakat
-Golongan ini berpendapat bahwa ilmu secara moral harus ditujukan
untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan martabat atau
Ilmu dan Moral
Masalah moral tak bisa dilepaskan dengan
tekad manusia untuk menemukan kebenaran,
sebab untuk menemukan kebenaran dan
terlebih lagi untuk mempertahankan
kebenaran, diperlukan keberanian moral.
Sejarah kemanusiaan dihiasi dengan
semangat para martir yang rela
mengorbankan nyawanya dalam
mempertahankan apa yang mereka anggap
benar. Seperti Socrates dipaksa meminum
racun.
Ilmu dan Moral
John Huss dibakar karena mengkritik Gereja Katolik
dan kemerosotan moralnyaGereja Katolik
menganggap Hus sebagai bidat dan
mengekskomunikasi dia pada tahun 1411. Meskipun
demikian, pada bulan November 1414, Hus tetap
hadir di Konsili Konstanz untuk menyatakan dirinya
tidak bersalah atas semua tuduhan. Namun, ia tetap
dikutuk sebagai bidat. Ia kemudian diserahkan
kepada pihak berwenang dari kekaisaran untuk
dibakar di tiang pancang ketika ia menolak untuk
menarik kembali ajaran-ajarannya. Ia dieksekusi pada
tanggal 6 Juli 1415 di kota Konstanz, Jerman. Hari
Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan
Penciptaan ilmu bersifat individual namun komunikaai dan
penggunaan ilmu adalah bersifat sosial. Kreativitas individu
yang didukung oleh sistem komunikasi sosial yang bersifat
terbuka menjadi proses pengembangan ilmu yang berjalan
sangat efektif. Dari sini jelaslah kiranya bahwa
seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab sosial yang
terpikul dibahunya.
Tanggung Jawab Sosial
Ilmuwan
Sebagai seorang ilmuwan tidak berhenti pada penelaahan
dan keilmuan secara individual namun juga ikut bertanggung
jawab agar produk keilmuan sampai dan dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat.

Adapun tanggung jawabnya antara lain :

● Konsisten dengan proses penelaahan keilmuan yang


dilakukan
● Seorang ilmuwan harus bersifat imperatif
● Harus memberikan prespektif yang benar(untung dan
ruginya, baik dan buruknya) sehingga penyelesaian
yang obyektif dapat dimungkinkan
Tanggung jawab sosial ilmuwan

Tanggung jawab sosial yang lain di antaranya

● Seorang ilmuwan bertindak persuasif dan argumentatif


● Seorang ilmuwan harus berpikir secara teratur dan cermat
● Di bidang etika seorang ilmuwan bukan hanya memberikan informasi nam
un memberi contoh, dia harus tampil dj depan bagaimana caranya bersifat
obyektif, terbuka, menerima kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh d
alam pendirian yang dianggap benar, dan kalau berani mengakui kesalahan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai