Anda di halaman 1dari 9

EDITORIAL DAN

DEWAN
REDAKSI
Disusun Oleh :
Yasier Dwi Putra
A. EDITORIAL
Editorial atau dikenal juga dengan tajuk rencana, salah satu bentuk tulisan
yang biasanya ada dalam surat kabar. Tulisan ini adalah nurani surat kabar, karena
didalam tercermin sikap redaksi atas sebuah persoalan. Opini yang dituliskan,
diasumsikan dapat mewakili sekaligus menecerminkan pendapat dan sikap resmi pers
yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan.
Adapun Menurut Assegaf (1983 : 64), “ Tajuk rencana sedikitknya harus
mengandung lima unsur yaitu, menyatakan suatu pendapat, pendapat tersebut kemudian
disusun secara logis, singkat, menarik, dan dapat mempengaruhi kebijakan dalam
pemerintah atau masyarakat.”
Editorial merupakan tulisan utama dalam penerbitan pers, yang mecerminkan
pandangan media tersebut mengenai suatu peristiwa penting. Editorial harus dapat
menjelaskan dan meyakinkan pembaca dengan memberikan pertimbangan nilai
berdasarkan penyajian fakta dan gagasan yang objektif, sehingga ada daya untuk
mempengaruhi opini publik.
Menurut Willian Pinkerton dari Harvard University, Amerika Serikat
(Rivers, 1994 : 23-24) ada empat fungsi tajuk rencana diantarnya :
 Menjelaskan berita ( explaining the news )
 Menjelaskan latar belakang (filling in background)
 Meramalkan masa depan (forecasting the future)
 Menyampaikan pertimbangan moral (passing moral judgment)

Sedangkan Akhmadsyah Naina, dalam penulisan editorial, para redaktur


surat kabar bisa bersikap sebagai berikut :
 Bersifat favorable
 Bersifat unfavorable
 Bersifat Netral
Editorial atau tajuk rencana memiliki karakter yang khas diantaranya adalah :
a. Opini yang disiapkan oleh pihak redaksi.
b. Institusional.
c. Nama penulis tidak dicantumkan, karena mewakilkan suara suatu media.
d. Lebih singkat dibandingkan dengan artikel.
e. Ditulis secara inferensial.
f. Makrostrategis dan bersifat umum.
g. Topik yang dibahas sifatnya aktual, kontroversial, atau gabungan dari keduanya.
h. Bertujuan untuk menjelaskan berita.
i. Gaya bahasa hidup, lincah, segar, jelas, singkat, populer, dan merujuk kepada bahasa
baku.
j. Utuh dan tuntas.
k. Penulis tajuk rencana terdiri atas tim, bukan perorangan.
Adapun berikut ini langkah-langkah penulisan editorial atau tajuk rencana yang
diambil dalam bahasa Sebranek dan Kemper, langkah penulisan editorial dapat
disimpulkan dalam empat kata kerja yakni :

01 Memilih (Selecting)

02 Mengumpulkan (Collecting)

03 Mengaitkan (Connecting)

04 Memperbaiki (Correcting)
Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial.
1. "Lead"
Berikut dengan
ini salah penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu.
satunya.
Jangan lupa menyertakan prinsip 5W 1H.
2. Kemukakan opini oposisi Anda terlebih dahulu. Sebagai penulis editorial,
Anda tidak hendak menyetujui suatu opini yang mengemuka. Identifikasikan
pihak-pihak yang bertentangan dengan Anda.
3. Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung. Sebelum benar-benar
menyanggah, artikel Anda dapat diawali dengan sebuah transisi.
4. Berikan alasan/analogi asli lainnya. Untuk mempertahankan posisi Anda,
berikan alasan yang disajikan dalam urutan semakin kuat.
5. Simpulkan dengan tegas. Berikan solusi dari masalah atau tantang pembaca
untuk berbagian memecahkan masalah.
B. DEWAN REDAKSI
Kata redaksi secara etimologi berasal dari Bahasa Belanda yaitu redactie, yang
pada mulanya berasal dari Bahasa Latin redactio, yang terbentuk dari gabungan kata red yang
berarti balik dan agree yang berarti menggerakan. Dari asal kata tersebut dewan redaksi dapat
dimaknai sebagai sebuah badan atau institusi dalam sebuah organsasi atau sebuah media
massa yang terdiri dari cetak, elektronik dan online yang mempunyai tanggung jawab dalam
menentukan penyiaran dan penerbitan suatu berita dengan dasar pertimbangan berita layak
atau tidaknya.
Selain itu dewan redaksi bertanggung jawab mengatasi permasalahan penting
redaksional. Pemimpin umum bertanggung jawab atas jalannya seluruh penerbitan pers, baik
ke dalam maupun keluar. Pemimpin umum bertanggung jawab atas jalannya seluruh
penerbitan pers, baik ke dalam maupun keluar. Selanjutnya pemimpin redaksi memiliki
tanggung jawab terhadap aktivitas kerja keredaksian dan bertugas menetapkan kebijakan dan
pengawasan terhadap seluruh kegiatan redaksional.
Berikut ini Struktur Dewan Redaksi :

Pemimpin
Redaksi

Redaktur Sekretaris
Pelaksana Redaksi

Reporter
Redaktur Koresponden
atau
(Editor)
Wartawan
TERIMA KASIH,
SILAHKAN
BERTANYA..

Anda mungkin juga menyukai