Anda di halaman 1dari 60

SIKLUS Kelompok 1

PENGELUARAN
– Ketua : Djodi Akbar (2350100014)
Anggota : Muhammad Alfarezi (2350100001)
PENGGAJIAN Mariyana (2350100026)
Vivi Yuliani (2350100007)
DAN PROSEDUR Siti Fatimah (2350100020)
AKTIVA TETAP
Siklus Pengeluaran - Penggajian

Siklus sumber manusia terdiri dari


serangkaian aktivitas bisnis dan pemrosesan
data dalam rangka mengelola pegawai secara
efektif
Tugas Utama Siklus Penggajian

1. Mencari dan mempekerjakan karyawan baru


2. Melatih
3. Memberi penugasan
4. Kompensasi
5. Evaluasi kinerja
6. Pemberhentian pegawai
Manfaat Siklus Penggajian
 Melakukan efisiensi jumlah pegawai untuk mencapai sasaran strategis
perusahaan
 Mengidentifikasi pegawai yang memiliki keahlian khusus
 Mengidentifikasi keahlian mana yang masih langka dan harus ditambah
 Mengidentifikasi keahlian yang sudah berlebih dan harus dikurangi
 Membuat pelatihan yang dijalankan saat ini mampu memenugi standar
keahlian minimal
 Melihat kinerja pegawai secara umum membaik atau memburuk
 Melihat apakah perusahaan menghadapi masalah berupa turnover,
keterlambatan, dan pegawai tidak masuk kerja
Alur
Pemrosesan
Gaji
1. Pengecekan jam kerja & kinerja oleh:
a) Departemen produksi
b) Departemen personalia (HRD)

2. Menyiapkan pembayaran gaji


a) Departemen keuangan (finance)

3. Mencatat pembayaran gaji


a) Departemen akuntansi
(accounting)
Pengendalian Penggajian

01 Identifikasi ancaman dalam siklus penggajian

02 Pengendalian dalam mengantisipasi ancaman


Ancaman & Pengendalian
ANCAMAN PENGENDALIAN
Master data tidak akurat dan tidak valid - Data processing intergrity
- Adanya akses yang terbatas kepada master data
- Menelaah setiap perubahan yang terjadi pada master data

Tersingkapnya informasi sensitif - Adanya akses yang terbatas sesuai dengan kewenangan tiap
pengguna
- Penggunaan enskripsi

Terjadinya kehilangan atau rusaknya data - Proses backup dan adanya prosedur pemulihan pasca bencana

Memperkejakan pegawai yang tidak sesuai - Merancang prosedur perekrutan pegawai dengan tepat,
kualifikasi atau pegawai yang memiliki latar verifikasi latar belakang pegawai, telusuri kesesuaian dokumen
belakang pelaku kriminalitas keahlian, hubungi referensi pegawai
- Melakukan investigasi atas latar belakang pegawai yang di
tempatkan pada posisi berkaitan dengan keuangan
Ancaman & Pengendalian
ANCAMAN PENGENDALIAN
Perubahan master data oleh pihak yang tidak berwenang - Pemisahan antara bagian sumber daya manusia dan bagian
yang membayarkan gaji
- Adanya akses yang terbatas terhadap data

Waktu kehadian dan jumlah kehadian tidak akurat - Otomatisasi pencatatan kehadiran.
- Biometrik
- Rekonsiliasi hasil absensi dan kartu waktu
- Penelahan dari supervisor

Kesalahan dalam pemrosesan / perhitungan gaji - Data processing intergrity, batch total, cross footing
- Penelaahan oleh supervisor atas register gaji (perhitungan
gaji ) setiap periode pembayaran.
- Menerbitkan slip gaji untuk pegawai.
- Menelaah aturan perpajakan dan aturan potongan lainnya
terkait pegawai sehingga perhitungan dan pemotongan gaji
dilakukan dengan tepat
Ancaman & Pengendalian
ANCAMAN PENGENDALIAN
Pencuriaan atau kekurangan - Pembatasan akses pada master data gaji
pendistribusian gaji - Verifikasi atas kesesuaian identitas pegawai dan nama di rekening penerima gaji.
- Menggunakan rekening khusus untuk pendistribusian gaji ke pegawai yang di isi
apabila nilai gaji yang di bayarkan telah di tetapkan dan diverifikasi
- Verifikasi atas identitas penerima gaji
- Penelusuran transfer gaji yang tidak berhasil terkirim.

Tidak melakukan pengurangan yang di - Melakukan pemutakhiran formula perhitungan gaji agar sesuai dengan potongan
haruskan oleh regulasi yang di syaratkan oleh regulasi.

Penyetoran potongan gaji tidak tepat waktu - Melakukan pemutakhiran formula perhitungan gaji agar sesuai dengan potongan
yang di syaratkan oleh regulasi baik dari sisi jumlah dan waktu pemotongan serta
penyetoran.
Potongan gaji tidak akurat - Processing intergrity
- Penelaahan/reviu oleh supervisor atas laporan gaji dan potongan yang di ambil
dari gaji pegawai.
- Review oleh pegawai atas slip gaji yang mereka terima setiap periode penggajian
Sistem Informasi Penggajian Manual

F
l
o
w
c
a
r
t
Sistem Informasi Penggajian Manual
Prosedur Penggajian (Manual)

Secara prinsip, setiap karyawan selain menerima gaji


pokok juga akan menerima berbagai macam
tunjangan. Disamping itu, dengan adanya fasilitas
pemberian kredit bagi para karyawan yang pada KARTU INDUK KARYAWAN
akhirnya akan menimbulkan berbagai macam 1. NMR KARYAWAN : ................. 7.PENDIDIKAN : ...........................
potongan yang juga harus diperhitungan pada saat 2. NAMA LENGKAP : ................... 8. BAGIAN : ....................................
menjelang gajian; Maka gaji yang akan diterima oleh
3. ALAMAT KARY. : ...................... 9. JABATAN : ................................
setiap karyawan pada akhir bulan akan mengikuti
4. K O T A : ....................................... 10. GAJI POKOK : .........................
ketentuan sebagai berikut : Gaji = Gaji Pokok + Aneka
Tunjangan - Potongan 5. TANGGAL LAHIR : .... / .... / .... 11. TUNJ. JABATAN : ................
6. STATUS KAWIN : .................... 12. LEMBUR / JAM : ....................
1. Gaji Pokok

Gaji pokok seorang karyawan yang besarnya


telah ditentukan pada saat penerimaan
pegawai kemudian dicatat diatas sebuah kartu
yang telah disediakan secara khusus. Adapun
catatan lengkap yang ada di kartu adalah
sebagai berikut :
Sistem Informasi Penggajian Manual
2. Aneka Tunjangan
Beberapa tunjangan adalah :
d. Tunjangan Kesehatan
a. Tunjangan Hari Raya dan Tutup Tahun
Catatan mengenai tunjangan ini tidak dijadikan satu
Tunjangan ini hanya diberikan pada saat hari raya dengan gaji. Setelah karyawan menerima uang dan
dan tahun baru, dan besarnya sama dengan gaji diminta tanda terimanya, langsung dibukukan.
pokok yang dimiliki setiap karyawan. Karena tidak
dibagi pada setiap bulan, tunjangan jenis ini tidak e. Tunjangan Khusus / Bonus Khusus.
menyediakan catatan ataupun kartu secara
Catatan mengenai tunjangan ini dijadikan satu dengan
khusus.
gaji dan biasanya dikelompokkan dalam pendapatan
b. Tunjangan Jabatan lain-lain.

Catatan mengenai tunjangan jabatan dicampur /


dimasukkan menjadi satu dalam kartu induk
karyawan.

c. Tunjangan Lembur.
Data lembur setiap karyawan pada setiap bulan
adalah tidak sama dan selalu berubah pada setiap
saat. Dikarenakan hal tersebut, dibuatkan kartu
secara khusus untuk menangani kegiatan lembur
para karyawan yang bentuknya adalah sebagai
berikut :

Kartu Lembur Karyawan

Bulan: .............. Nama Karyawan: .................... Bagian:


.........

Tgl. Jam Mulai Jam Selesai Keperluan Kabag

... .... .... ......... .....

... .... .... ......... .....


Sistem Informasi Penggajian Manual
Kegiatan Keuangan Pada Akhir Bulan
1. Mengumpulkan Formulir Lembur dan Hutang.

2. Menghitung Rupiah Lembur Masing-masing Karyawan.

3. Menghitung Hutang-piutang Karyawan.

4. Membuat Rekapitulasi Gaji

5. Membuat Slip Gaji Untuk Masing-masing Karyawan.

6. Mengambil Uang Dari Bank

7. Memasukkan Uang Kedalam Amplop atau Transfer Bank Manual

8. Membagi Uang Kepada Setiap Karyawan.

Kelemahan Penggajian secara Manual


Sistem tersebut masih diterapkan dengan cara manual, maka berbagai persoalan pada akhirnya muncul, seperti misalnya :
1. Waktu yang diperlukan untuk pembuatan berbagai macam laporan yang berhubungan dengan sistem penggajian
karyawan menjadi sangat lama dan panjang, sehingga penggajian itu sendiri kadang-kadang baru bisa dilaksanakan
pada sore hari.
2. Informasi data yang disajikan menjadi kurang teliti, seperti misalnya : banyak dijumpai data double ataupun data
kurang lengkap.
3. Proses auditing sewaktu-waktu sulit dilaksanakan.
4. Mempunyai resiko yang sangat tinggi. Dengan cara mengambil uang tunai dari bank dalam jumlah yang cukup besar,
hal ini sangat mengundang pelbagai resiko kerawanan, seperti misalnya : perampokan, dibawa lari oleh si pembawa,
dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Penggajian Berbasis Komputer

Sistem Penggajian Berbasis komputer adalah


sebuah proses penggajian yang
dilakukan dengan sistem komputer, proses
pelacakan , pencarian data,
perhitungan gaji lebih mudah dan akurat, dan
meminimalisir
Actor
terjadi kesalahan, serta bila ada
Deskripsi
kesalahan
Admin
akan lebih -mudah dalam menemukan
Actor yang bertanggung jawab membuat,
kesalahan tersebut. mengontrol sistem dan mempunyai hak akses
penuh serta melakukan proses sistem yang
akan diterapkan

Karyawan - Actor yang hanya memiliki hak akses terbatas


untuk melihat dashboard, profile, slip gaji
karyawan
Kepala Pimpinan - Actor yang mempunyai hak akses penuh atas
system yang dibuat
Sistem Informasi Penggajian Berbasis Komputer

Entity Relationship Diagram


(ERD)
Sistem Informasi Penggajian Berbasis Komputer

Diagram Konteks (Context


Diagram)
Diagram konteks merupakan pola
penggambaran yang berfungsi untuk
memperlihatkan interaksi tersebut dengan
lingkungan dimana sistem tersebut
ditempatkan.
Sistem Informasi Penggajian Berbasis Komputer

Keunggulan Kelemahan

mengerjakan perhitungan gaji dan pemotongan lebih keamanan data, kehilangan atau pencurian
cepat

menghasilkan slip gaji yang akurat keamanan siber dan penipuan

menghitung bonus, pengeluaran, gaji liburan, dll akses informasi, kualitas dan kontrol
dengan usaha minimal

mengotomatiskan tugas-tugas tertentu, seperti


pelaporan akhir tahun, perhitungan Pajak Penghasilan

mengurangi beban kepatuhan

menyimpan data seperti slip gaji dan laporan tahunan


dalam sistem yang aman dan mudah diakses
Sistem Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki


wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu
tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali
Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap

1. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap


relatif sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah
aktiva lancar
2. Sistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat
perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana
perolehan aktiva tetap
3. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap
dibedakan menjadi : pengeluaran pendapatan, pengeluaran
modal
Tujuan dari Sistem Aktiva Tetap
Memperoleh aset tetap sesuai dengan persetujuan dan
01 prosedur manajemen
Memelihara catatan akuntansi yang memadai tentang perolehan
02 aset, biaya, deskripsi, dan lokasi

Memelihara catatan penyusutan aset yang dapat disusutkan


03 sesuai dengan metode yang dapat diterima

Memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu


04
merencanakan investasi aset tetap dimasa depan

05 Mencatat penghapusan dan pelepasan aset tetap


Penggolongan Aktiva Tetap
 Tanah
 Gedung dan perbaikan gedung
 Mesin dan equipment pabrik
 Meubel
 Kendaraan
Siklus Aktiva
Tetap

1. Pembelian Aset
2. Penyusutan Aset
3. Perbaikan Aset
4. Penghapusan Aset
Pembelian Aset
Dimulai ketika manajer sebuah divisi menentukan bahwa aset tetap lama
perlu diganti atau pembelian aset baru. Kemudian daftar pembelian aset
baru akan dibuat dan memerlukan persetujuan untuk beberapa aset yang
nilai nya melebihi batas atau nilai aset sebelumnya. Terakhir perolehan aset
tetap dicatat oleh pihak terkait.
Penyusutan dan Perbaikan Aset
• Melibatkan penyesuaian saldo penyusutan aset
• Perhitungan penyusutan aset adalah transaksi internal berdasarkan pada
sistem aktiva tetap pada periode penyusutan
• Perbaikan fisik aset harus dicatat untuk menyesuaikan saldo
penyusutan dan periode penyusutan
Pelepasan Aset
• Pada akhir masa manfaat suatu aset (atau pelepasan lebih awal) aset
tersebut harus dikeluarkan dari catatan dan periode penyusutan.
• Pelepasan aset tersebut memerlukan formulir permintaan pembuangan
aset dan laporan tersebut digunakan sebagai dokumen sumber
Sistem Aktiva Tetap Berbasis Komputer –
Penerimaan Aset

Penerimaan aset dicatat secara digital dalam sistem, bersama


dengan informasi seperti masa manfaat, metode penyusutan,
dan lain lain. Sehingga General Ledger diperbarui secara
otomatis.
Sistem Aktiva Tetap Berbasis Komputer –
Penyusutan dan Perbaikan Aset

Sistem terkomputerisasi secara otomatis : memperbarui periode


berjalan, memperbarui kolom akumulasi penyusutan dan nilai
buku di catatan perusahaan, memposting total penyusutan ke
dalam general ledger, mencatat transaksi penyusutan dengan
menambahkan catatan pada file voucher jurnal.
Sistem Aktiva Tetap Berbasis Komputer –
Pelepasan Aset

Sistem terkomputerisasi secara otomatis : memposting jurnal


penyesuaian ke dalam akun pengendalian aset, mencatat
kerugian dan keuntungan yang terkait dengan transaksi
pelepasan aset, menyiapkan catatan voucher jurnal.
Siklus Aktiva
Tetap Berbasis
Komputer

1. Pembelian Aset
2. Pemeliharaan
3. Penghapusan/Pelepasan Aset
SIKLUS AKTIVA TETAP MANUAL
SIKLUS AKTIVA TETAP BERBASIS
KOMPUTER
Dari perbandingan ini kita melihat bahwa sistem yang baru
memberikan solusi efisiensi dan efektivitas pekerjaan.
Diagram sistem informasi penyusutan aktiva tetap
Pengendalian Internal Sistem Aktiva Tetap
Perusahaan

Aset
Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap
adalah suatu metode yang digunakan oleh Aset tak
manajemen dalam mengamankan aset Aset berwujud berwujud

tetap serta memeriksa kecermatan dan


kebenaran data akuntansi atas aset tetap. Aset tetap
Dengan diterapkannya sistem pengendalian
intern aset tetap, diharapkan dapat Sistem Pengendalian internal
menghasilkan informasi aset tetap yang 1.
2.
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Resiko
andal 3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan Pengendalian

Hasil
Adapun siklus pengendalian aplikasi

• Pengendalian sistem aplikasi


• Pengendalian terhadap sistem operasi komputer
• Pengendalian pada sistem software
• Pengendalian terhadap program dan input data
• Pengendalian proses
• Pengendalian sistem on-line

Aktivitas pengendalian fisik

• Verifikasi independen
• Otoritas transaksi
Manfaat adanya sistem pengendalian internal Aktita tetap

Menurut The American Institute Of Certified Public Accountans yaitu:

1. Melindungi aset perusahaan ( yaitu sumber daya termaksud data dan informasi).
2. Memastikan ketepatan dan keandalan data dan informasi akuntansi ( menjaga
agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan menyediakan hasil yang
konsisten bila memproses data yang serupa).
3. Mendorong efesiensi dari semua operasi perusahaan.
4. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang diterapkan
manajemen.

Unsur Pengendalian Internal dalam Aktiva Tetap :


1. Organisasi
2. Sistem otorisasi
3. Prosedur pencatatan
4. Praktik yang sehat
Prosedur Pengendalian Internal
#Organisasi

• Fungsi pemakai harus terpisah dengan fungsi


akuntansi aktiva tetap
• Transaksi perolehan, penjualan dan pemakaian
aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari satu
unit organisasi yang bekerja secara independen

Prosedur Pengendalian Internal


#Sistem Otorisasi

• Anggaran investasi diotorisasi oleh RUPS


• Dokumen terkait perubahan nilai atau data aktiva tetap harus di otorisasi oleh pejabat yang
berwenang
Misalnya :
- Surat permintaan otorisasi investasi harus diotorisasi oleh direktur departemen yang
bersangkutan sebelum diotorisasi oleh direktur utama perusahaan
- Surat permintaan otorisasi reparasi harus diotorisasi oleh direktur utama perusahaan
- Bukti memorial yang berisi persetujuan dilaksanakannya pemuktahiran kartu aktiva
tetap dalam jurnal umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi
Prosedur Pengendalian Internal
#Prosedure Pencatatan

• Perubahan atau pemutakhiran data pada kartu aktiva


tetap yang dilakukan oleh fungsi akuntansi harus
didasarkan pada :
1. Bukti kas keluar
2. Bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap
3. Diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
Prosedur Pengendalian Internal
#Praktik yang sehat

• Rekonsiliasi data fisik aktiva tetap dengan data yang tercantum pada kartu
aktiva tetap secara periodik
• Penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam
aktiva tetap
• Menjaga keberlangsungan asuransi aktiva tetap yang memadai
• Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan
TRANSAKSI YANG MENGUBAH ASET TETAP

Beban Depresiasi &


Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemeliharaan

• Perolehan • Konsumsi bahan dan


• Pengeluaran Modal
• Penyusutan suku cadang
• Revaluasi
• Penghentian pemakaian • Konsumsi SDM
• Pertukaran
• Penjualan • Konsumsi energi
• Penghentian Pemakaian
• Pertukaran • Konsumsi peralatan
• Penjualan • Konsumsi sumber daya
lain
STRUKTUR KODE ASET TETAP

Golongan Aset Tetap Kodefikasi atau Aset Tetap perlu dilakukan, jika
perusahaan mempunyai berbagai jenis aktiva tetap
Jenis Aset Tetap yang tersebar diberbagai lokasi, sehingga dapat
memberikan informasi yang lengkap
Tahun Perolehan

Fungsi

Lokasi

Portability
DOKUMEN TERKAIT ASET TETAP

Surat permintaan otorisasi investasi

• Usulan investasi kepada manajemen yang otorisasi


• Penilaian kelayakan teknis dan ekonomis oleh staf direksi
• Hasil penilaian dituangkan melalui laporan studi kelayakan yang selanjutnya digunakan untuk menyusun anggaran
investasi
• Pelaksanaan investasi atau aset tetao dilakukan melalui penyusunan dokumen Surat Permintaan Otorisasi Investasi
• Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi Direktur fungsi yang mengusulkan investasi dan memerlukan persetujuan
Direktu Utama
Surat permintaan reparasi
• Dokumen berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi atas aset tetap
Surat rermintaan transfer aset tetap
• Dokumen berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer atas aset tetap
Surat permintaan transfer aset tetap
• Dokumen berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer atas aset tetap
Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap

• Dokumen berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian atas aset tetap
DOKUMEN TERKAIT ASET TETAP
Surat order pembelian

• Dokumen di terbitkan oleh fungsi pembelian berfungsi sebagai surat untuk memesan aset tetap kepada pemasok
Laporan penerimaan barang
• Dokumen di terbitkan oleh fungsi peneriman barang setelah dilakukan pemeriksaan kuantitas, mutu dan
spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok
Bukti kas keluar

• Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuar oleh funsgi akuntansi setelah doumen surat
perintah otorisasi investasi, surat order pembelian, faktur diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut
Daftar penyusutan aset tetap

• Daftar ini berisikan jumlah beban penyusutan aset tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu.
Berkas ini digunakan sebagai dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan beban penyusutan
Bukti memorial
• Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penyusutan aset tetap, harga aset
tetap yang telah selesai di bangun, penghentian pemakaian aset tetap dan belanja modal
CONTOH KASUS – PROSES PENGGAJIAN
PKMI baru saja menerapkan proses penggajian dengan menggunakan payroll
system berbasis online. Saat pertama kali menggunakan system ini terdapat
beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu contoh kendalanya adalah proses
approval yang tidak tepat waktu terhadap aktual jam lembur karyawan, sehingga
jam lembur tersebut tidak terhitung oleh system. Dampak dari keterlambatan
approval tersebut adalah:

- Biaya lembur karyawan tidak dapat dibayarkan pada periode yang


sama.
- Biaya lembur dan jam lembur tidak masuk ke dalam perhitungan Cost
Accounting pada periode yang sama.

Keterlambatan ini terjadi karena Manager masih kurang memahami


prosedur penggajian pada system.
PEMBAHASAN
Proses Approval terakhir dilakukan oleh HRD setelah ada notifikasi approval dari
manager setiap Departemen, berikut ini proses Approval pada payroll system:

Overtime
Request HRD

Admin payroll Payroll Payment


Each Dep

Supervisor Employee

Manager
PEMBAHASAN
MANUAL PAYROL SYSTEM by Mobile
PEMBAHASAN
Periode pembayaran lembur adalah tanggal 16 bulan sebelumnya sampai
dengan tanggal 15 bulan berjalan.

Pada tanggal 14 November, admin payroll mengajukan actual jam lembur


dan menunggu approval dari Manager agar dapat dibayarkan pada gaji
bulan November. Tetapi untuk proses approval dilakukan oleh Manager
pada tanggal 16 November yang mengakibatkan system tidak dapat
menghitung jam lembur dan tidak dapat dibayarkan pada gaji bulan
November. Demikian juga untuk data Manhour yang digunakan untuk cost
Accounting tidak dapat dialokasikan ke perhitungan costing pada bulan
November.
PEMBAHASAN
HRD memutuskan untuk membayarkan biaya lembur tersebut pada gaji bulan Desember
dan untuk admin payroll harus melakukan permintaan perubahan jam lembur dari tanggal
14 November menjadi tanggal 16 November dan Manager perlu melakukan Approval
segera.

Untuk keperluan Cost Accounting, tentunya perhitungan manhour dan biaya lembur akan
dialokasikan pada bulan Desember bersamaan dengan pencatatan pada payroll.

Agar tidak terulang kembali, HRD memberikan sosialisasi kembali mengenai prosedur
perhitungan lembur pada system dan mengarahkan kepada semua Manager agar
melakukan approval tepat waktu dengan cara melihat notifikasi pada system setiap pagi,
siang dan sore.
CONTOH KASUS – PROSEDUR AKTIVA TETAP
Semenjak PKMI beroperasi selama 5 tahun, perhitungan aktiva
tetap dilakukan secara manual dan selama itu juga tidak pernah
melakukan internal audit terhadap aktiva tetap. Pada saat akan
beralih dari manual ke system untuk perhitungan penyusutan,
PKMI memutuskan untuk melakukan Internal audit dan mengambil
poto dari masing-masing asset.

Pada saat proses audit, terdapat beberapa temuan sebagai berikut:


1. Terdapat kesalahan kategori asset
2. Terdapat asset yang rusak dan tidak digunakan lagi
3. Terdapat Label asset yang rusak atau hilang
PEMBAHASAN – KESALAHAN KATEGORI ASET

Dari hasil temuan audit terhadap kesalahan kategori asset, maka dapat
diketahui bahwa saat melakukan pembelian asset tidak ada kategori untuk
aktiva tetap, sehingga Accounting kesulitan dalam mengalokasikan dan
memberikan penomoran asset.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka Accounting membuat prosedur aktiva


tetap yang hampir sama dengan slide pada siklus aktiva tetap.

Selain itu Accounting juga mewajibkan untuk melampirkan form Capital


Expenditure (CAPEX) pada saat mengajukan Purchase Request (PR) atas
aktiva tetap.
PEMBAHASAN – KESALAHAN KATEGORI ASET
F0001
Ver 1.0 / 1.1.2015

REQUEST FOR INVESTMENT CAPEX


PERMINTAAN UNTUK INVESTASI Capital expenditure
Nurs
PR no. Category
Main Fixed Asset Asset Code :
Additional Cost Fixed Asset
Modification or capacity increase
Spare part
Object (fill in - what you want to purchase in description):

Starting use
Planning
Purpose, reason (fill in why it is necessary to purchase, How it will be used and where):

Use full Life

Mention or sign
IT devices,
softw are,...

Item Description Department Qty Delivery date Unit Price Net Value

1 -

4 0,00

Currency IDR Total price: -

Exchange Rate :
Total Amount USD : (if original price is not USD)

PKMI Author´s PKMI Author's PKMI PKMI PKMI PKMI


PR Author
Manager Plant Director Purchaser Finance Manager VP Director President Director

500 - 10,000 USD > 10,000 USD

Name

Date

Signature
Pembahasan Temuan Audit-kesalahan kategori asset

Capital Purchase
Expenditure Request

Approved by
Purchase Order
Dept Head

Approved by
Vice Presdir Vendor

No
>$10K

Yes

President
Director
PEMBAHASAN – KESALAHAN KATEGORI ASET

Contoh pemberian nomor untuk main asset adalah:

1111-1000-001
Account Sub Account Nomor urut
code code asset

Contoh pemberian nomor untuk additional cost asset adalah:

1111-1000-001-01
Account Nomor
Sub Account Nomor
code urut sub
code urut asset
asset
PEMBAHASAN – ASET YANG RUSAK DAN TIDAK
DIGUNAKAN LAGI

Dari hasil temuan audit terhadap asset yang rusak dan tidak digunakan
lagi, maka dapat diketahui bahwa Departemen terkait belum
memahami prosedur aktiva tetap dan tidak adanya form untuk
mengajukan Berita Acara Pemusnahan Barang.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka Accounting melakukan sosialisasi


prosedur aktiva tetap terutama mengenai disposal asset. Selain itu
Accounting juga menerbitkan Berita Acara Pemusnahan Barang
sebagai dasar untuk melakukan journal untuk disposal asset tersebut,
di sertai dengan bukti Foto Asset.
PEMBAHASAN – ASET YANG RUSAK DAN TIDAK DIGUNAKAN LAGI
PEMBAHASAN – ASET YANG RUSAK DAN TIDAK DIGUNAKAN LAGI

Journal atas disposal asset adalah:

Db Loss on disposal asset


DB Accumulated - Depreciation Expense

Cr Fixed Asset
PEMBAHASAN – LABEL ASET YANG
RUSAK/HILANG

Dari hasil temuan audit terhadap Label asset yang rusak dan hilang,
maka dapat diketahui bahwa pemberian label perlu disesuaikan
dengan jenis asset.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka Accounting membuat penomoran


asset baru sesuai pada Pembahasan “kesalahan kategori asset tetap”
dan memberikan label sesuai dengan jenis asset.
PEMBAHASAN – LABEL ASET YANG
RUSAK/HILANG OLD LABEL – for all Asset

NEW LABEL - for Machine, Dies&Jig, Building and NEW LABEL - for Tools, Furniture and Fixture
Structure
PEMBAHASAN – KASUS PROSEDUR AKTIVA
TETAP

- Berdasarkan temuan Audit Aktiva tetap, maka Accounting memutuskan


untuk melakukan Internal Audit setiap setahun sekali, agar tidak terjadi lagi
masalah-masalah yang tersebut di atas dan dapat mengawasi kondisi asset-
asset yang ada pada laporan keuangan.

- Dari hasil pembahasan tersebut diatas, maka Accounting membuatkan Kartu


Aktiva Tetap yang disertai dengan identifikasi dan poto aktiva tetap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai