AWAKE INTUBASI

DAN ANESTESI TOPIKAL

ALIANNOR
DIFFICULT AIRWAY
Jalan Nafas Sulit didefiniskan sebagai situasi klinis dimana anestesiologis
terlatih kesulitan melakukan mask ventilation, kesulitan endotracheal atau
keduanya
• Difficult mask ventilation: “It is not possible for the anesthesiologist to
provide adequate face mask ventilation due to one or more of the
following problems: inadequate mask seal, excessive gas leak or excessive
resistance to the ingress or egress of gas.”
• Difficult laryngoscopy: “Not being able to visualize any portion of the vocal
cords after multiple attempts at conventional laryngoscopy.”
• Difficult intubation: “When tracheal intubation requires multiple attempts
in the presence or absence of tracheal pathology.”
• Failed intubation: “Placement of the tracheal tube fails after multiple
intubation attempts”
2
Algoritma Jalan
Napas Sulit
Algoritma Gagal
Intubasi

Algoritma Gagal
Ventilasi
INDIKASI

4
KONTRAINDIKASI
• Kontra indikasi untuk tindakan intubasi sadar adalah penolakan
pasien,
• pasien yang tidak kooperatif (pasien retardasi mental, atau intoxicasi,
ataua passien yang kombatif),
• Riwayat alergi terhadap semua agen ansetesi lokal.

5
PREPARASI
Premedikasi dan Sedasi
Topikalisasi
Blok Syaraf

6
PREMEDIKASI DAN SEDASI
Antisialogogue
- Atropine (0,4-0,5 mg IV atau IM) onset 20 menit
- Glikopyrolate (0,2-0,3 IV atau IM) memiliki onset 1-2 menit
- Scopolamin 0,4 mg IV atau IM memiliki onser 5-10 menit dosis IV dan 30-
60 menit setelah IM.

Vasokonstiktor Mukosa
- Cocaine 4%
- 4% lidocaine dengan 1% phenylepinefrin
- phenylepinefnin dan oxymetazoline 0,05%.
- onset akan muncul dalam 10-15 menit
7
PREMEDIKASI DAN SEDASI
Profilaksis Aspirasi
- Histamin bloker (Administrasi intravena cimetidine 300mg, famotidine
20mg, atau ranitidin 50mg)
- Proton Pump Inhbitor (omeprazole dan pantoprazole tidak seefektif
H2 Bloker untuk meningkatkan pH gaster dan menurunkan volume
gaster)
- Metoclopramide

8
PREMEDIKASI DAN SEDASI
Hypnotik Sedativ
- Opioid
- Propofol
- Ketamine
- Dextometomidine
- Dropreridol

9
ANESTESI TOPIKAL

10
BLOK SYARAF
Blokade saraf untuk memfasilitasi intubasi sadar dapat dilakukan
dilakukan di cavitas nasal, nasophanrynx, oropharnx, trachea, dan plica
vocalis.

11
BLOK SYARAF

a. Typical disposable atomizer.

b. MADjic Mucosal Atomization Device. (Courtesy Teleflex, Research Triangle Park, NC).
c. Typical mouthpiece-type nebulizer. 12
BLOK SYARAF

13
NERVE BLOCK

14
SPHENOPALATINE & ETHMOIDAL
NERVE BLOCK

15
GLOSSOPHARYNGEAL NERVE
BLOCK

16
GLOSSOPHARYNGEAL NERVE
BLOCK

17
GLOSSO-
PHARYNGEAL NERVE
BLOCK

18
LARYNGEAL NERVE BLOCK

19
LARYNGEAL NERVE BLOCK

20
TRANSTRAKEAL ANESTHESIA
BLOCK

21
TRANSTRAKEAL ANESTHESIA
BLOCK

22
KEGAGALAN AWAKE INTUBASI
• Operasi dapat ditunda ( pasien membutuhkan konseling lebih jauh,
edema dan atau trauma jalan nafas, alat atau personel yang lebih
spesifik diperlukan .
• Induksi dapat dilakukan (bila pasien tidak kooperatif, dan dengan
syarat mask ventilation tidak bermasalah )
• Anestesi regional dapat dipertimbangkan ( pertimbangan klinis yang
hati hati dibutuhkan untuk menyeimbangkan resiko dan keuntungan)
• Airway surgical bisa dipertimbangkan bila operasi essesil dan general
anesthesia dianggap beresiko hingga intubasi terpasang

23
TERIMA KASIH