Anda di halaman 1dari 20

MANUSIA PURBA DI

By: adnan rafif ernando

INDONESIA
MEGANTHROPUS
PALEOJAVANICUS PITECANTHROPUS
MEGANTHROPUS
PALEOJAVANICUS
Meganthopus Paleojavanicus adalah
manusia purba tertua berbadan besar
berasal dari Jawa. Ditahun 1941,
ditemukan di lembah sungai Bengawan
Solo. Fragmen ditemukan adalah
fragmen tulang atas, rahang bawah dan
gigi yang lepas. Meganthropus
Paleojavanicus hidup dua juta hingga
satu tahun yang lalu.

NEXT PAGE
PENEMU

MEGANTHROPUS

MENU
CARA HIDUP
CIRI FISIK

MEGANTHROPUS

MENU
CARA BERTAHAN
HIDUP

MEGANTHROPUS

MENU
PENEMU FOSIL

Kelahiran: 13
GHR von Koenigswald mulai
November 1902, Berlin,
melakukan penelitian di Jawa pada
Jerman
1930-an, ketika dipekerjakan oleh
Meninggal: 10 Juli
pemerintah Belanda. Sejak itu, ia
1982, Bad
melakukan berbagai penelitian di
Homburg,
sejumlah daerah di Jawa, seperti di
Jerman
Ngandong, tepi Sungai Bengawan
Kebangsaan: Jerman
Solo, Ngawi, Sragen, dan Pacitan.

Gustav Heinrich Ralph von


Koenigswald

CHOOSE AGAIN MENU


Ciri – Ciri Meganthropus Paleojavanicus
• Tulang pipi tebal
• Kening yang menonjol
• Tidak mempunyai dagu
• Memiliki geraham yang besar
• Bentuk wajah yang diduga besar
• Rahang bawah tegap
• Bentuk gigi homonim
• Memakan tumbuh-tumbuhan
• Memiliki otot kunyah yang kuat
• Kepala bagian belakang sangat menonjol
• Volume otak 750cc
• Tinggi sekitar 2,5 meter
CHOOSE AGAIN MENU
Cara bertahan hidup Meganthropus Paleojavanicus

Nomaden Pola hidup manusia purba Meganthropus Paleojavanicus masih nomaden alias
masih berpindah-pindah tempat serta mencari makan dengan cara berburu dan meramu.

Berburu dan meramu Masa berburu dan meramu disebut juga sebagai masa food
gathering. Masa berburu dan meramu dapat dikatakan sebagai corak kehidupan manusia
purba yang paling sederhana, terjadi pada awal kemunculan manusia purba di muka
bumi.

Menggunakan peralatan dari batu, tulang, dan kayu Alat yang digunakan meganthropus
paleojavanicus dalam mencari makanannya masih terbuat dari batu, kayu, atau tulang.
Alat-alat dari kayu dan tulang biasanya untuk menangkap hewan buruan, memasang
jebakan, dan menggiring hewan ke arah jurang yang terjal.

CHOOSE AGAIN
MENU
PITECANTHROPUS

PITECANTHROPUS
SOLOENSIS
PITECANTHROPUS

Pitecanthropus erectus
PITECANTHROPUS

Pitecanthropus mojokertensis
PITECANTHROPUS SOLOENSIS
Pithecanthropus soloensis merupakan salah satu
spesies siput laut yang terdapat di Indonesia, tepatnya
di Ngandong, dekat Sungai Bengawan Solo. Peneliti
dari Belgia, termasuk Gustav Heinrich Ralph von
Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth, mempelajari
fosil tersebut pada tahun 1931-1933. Spesies ini hidup
antara 300 dan 900 tahun, dengan 11 cengkeraman
sperma dan 5 infratengkorak tulang.

PREVIOUS PAGE MENU NEXT PAGE


PENEMU FOSIL

Kelahiran: 13
GHR von Koenigswald mulai
November 1902, Berlin,
melakukan penelitian di Jawa pada
Jerman
1930-an, ketika dipekerjakan oleh
Meninggal: 10 Juli
pemerintah Belanda. Sejak itu, ia
1982, Bad
melakukan berbagai penelitian di
Homburg,
sejumlah daerah di Jawa, seperti di
Jerman
Ngandong, tepi Sungai Bengawan
Kebangsaan: Jerman
Solo, Ngawi, Sragen, dan Pacitan.

Gustav Heinrich Ralph von


Koenigswald

PREVIOUS PAGE MENU NEXT PAGE


Ciri – Ciri Meganthropus Paleojavanicus

-Tengkorak lonjong
- tebal dan padat
-Kepala bagian belakang menonjol
Memiliki rongga mata yang sangat panjang
-Hidung tebal dan lebar
-Tidak memiliki tulang dagu
-Mempunyai alat pengunyah yang kuat
-Tinggi badan berkisar 165 - 180 cm
-Volume otak 750 - 1.350 cc

PREVIOUS PAGE MENU NEXT PAGE


CARA HIDUP PITECANTHROPUS
SOLOENSIS

Membangun Kebudayaan Ngandong dengan


menciptakan beragam benda dan alat dari batu
Sistem budaya yang dibangun
oleh Pithecanthropus soloensis bersama
dengan Homo wajakensis disebut sebagai nama
Kebudayaan Ngandong. Beberapa karakteristik
atau hasil budaya dari Pithecanthropus
soloensis adalah penggunaan duri ikan pari,
penggunaan batu batuan rusak, dan penggunaan
tulang binatang. Ketiganya akan dimanfaatkan
sebagai kapak, tombak, belati, dan alat-alat
lainnya.
Hidup berkelompok dengan pembagian kerja
Adapun perilaku dari Pithecanthropus
soloensis adalah bahwa mereka hidup dalam
suatu keluarga dan hidup berdasarkan prinsip
komunal. Artinya, Pithecanthropus
soloensis adalah manusia purba yang
berkelompok. Bahkan, dikatakan bahwa sistem
kelompok yang dimiliki oleh Pithecanthropus
soloensis ini sudah mengenal pembagian kerja
secara sederhana. CHOOSE
AGAIN?
Pitecanthropus erectus

Pithecanthropus Erectus secara etimologi


berasal dari tiga kata yaitu pithecos yang
berarti kera, anthropus yang berarti manusia
dan erectus yang berarti tegak. Pithecanthropu
Erectus dapat diartikan sebagai manusia kera
berjalan tegak. Pitecanthropus Erectus
ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun
1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup
sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang
lalu yang didasarkan pada lapisan pleistosen
tengah pada penemuan fosilnya.

MENU NEXT PAGE


Pada tahun 1891, di daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur, ditemukan atap
tengkorak dan gigi manusia yang menyerupai kera. Pada tahun 1892
ditemukan tulang paha dari individu yang sama. Eugene Dubois
kemudian menyebut temuan ini sebagai Pithecanthropus erectus atau
manusia kera yang berjalan tegak. Selama aktivitas ekskavasi yang
Eugène Dubois
dilakukan Eugene Dubois di Trinil, ada seorang pribumi bernama
Wirodiharjo yang mengikuti kegiatan ekskavasi tersebut. Wirodiharjo
sejak tahun 1967 memiliki gagasan untuk mengumpulkan atau
melestarikan fosil yang ia jumpai di tepian Sungai Bengawan Solo.
Fosil tersebut kemudian disimpan di rumahnya hingga mencapai 1/3
dari rumahnya. Dari hobinya ini Wirodiharjo kemudian mulai dikenal
dengan nama Wirobalung atas aktivitasnya mengumpulkan balung buto
atau fosil manusia purba.. PREVIOUS PAGE MENU NEXT PAGE
Ciri-ciri Pitecanthropus erectus

•Tinggi badan sekitar 165-180 cm


•Volume otak berkisar antara 750-
1350 cc
•Bentuk tubuh dan anggota badan
tetap
•Alat pengunyah sangat
kuatBentuk geraham kuat dengan
rahang yang kuat
•Tonjolan kening tebal
•Hidung tebal
•Bagian belakang kepala menonjol

PREVIOUS PAGE MENU NEXT PAGE


Cara hidup Pitecanthropus erectus
Sebagaimana manusia pendukung masa berburu dan
meramu, mereka mencari makan dengan berburu
hewan dan menangkap ikan, juga mengumpulkan
makanan seperti umbi-umbian dan biji-bijian. Hidup
mereka berpindah-pindah tempat atau nomaden,
tergantung ketersediaan bahan makanan dari alam di
sekitarnya. Untuk mempermudah bertahan hidup,
mereka berpindah secara berkelompok dengan
anggota yang tidak terlalu banyak. Beberapa
peninggalan Pithecanthropus Erectus yakni kapak
perimbas, alat serpih, dan kapak genggam Sumatera.
Mereka hidup secara berkelompok agar bisa
melindungi satu sama lain, baik itu dari hewan buas
ataupun kelompok pithecanthropus erectus. Mereka
ber domisili dan Hidup di goa. CHOOSE
PREVIOUS PAGE MENU AGAIN?
Pitecanthropus
mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis atau memiliki nama
lain Pithecanthropus Robustus merupakan manusia
purba yang ditemukan dari wilayah Desa Perning,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur oleh von
Koenigswald pada tahun 1936. Temuan
Pithecanthropus Mojokertensis berupa fosil tengkorak
anak – anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang
bawah dan gigi lepas. Apabila didasarkan pada lokasi
penemuan di pleistosen bawah dapat disimpulkan
bahwa Pithecanthropus Mojokertensis hidup pada
30.000 hingga 2 juta tahun yang lalu.

Anda mungkin juga menyukai