Anda di halaman 1dari 17

Pengendalian Biaya Bahan Baku

Pengertian bahan baku


• Bahan baku adalah bahan dasar yang diolah
menjadi produk selesai
Bahan baku dapat dibagi menjadi :
1. Bahan baku langsung, yang mempunyai ciri :
- Mudah ditelusuri ke produk selesai.
- Merupakan bahan utama produk selesai.
- Dapat diidentifikasi langsung ke proses
produksi setiap produk.
2. Bahan baku tak langsung, dalam proses produksi
biaya ini diperlakukan sebagai biaya overhead.
PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU
1. Permintaan Pembelian.
Merupakan pesanan tertulis yang ditujukan ke departemen pembelian
sebagai permintaan kebutuhan bahan, formulir ini dibuat rangkap tiga, satu
ditujukan ke departemen pembelian, satu dikirim ke bagian yang
mengajukan permintaan, yang terakhir sebagai arsip.
2. Pesanan Pembelian.
Merupakan permintaan tertulis ke supplier bahan, yang dikirim oleh
departemen pembelian. Dalam pesanan pembelian ini memuat : jumlah
bahan yang diminta, harga dan syarat-syarat pembelian, formulir ini dibuat
rangkap empat, satu dikirim ke supplier, satu dikirim ke departemen
akuntansi, departemen penerimaan, dan departemen pembelian.
3. Penerimaan Bahan.
Merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh departemen penerimaan
bahan. Formulir ini rangkap empat yang dikirim ke departemen pembelian,
departemen akuntansi, departemen pergudangan, dan departemen
penerimaan.

3
Sistem Pencatatan
• Ada 2 sistem pencatatan untuk persediaan bahan :
1. Sistem periodik, metode pencatatan persediaan
barang fisik pada waktu tertentu atau biasa disebut
sistem perhitungan fisik. Pada sistem pencatatan
periodik, persediaan tidak dicatat ketika ada
pembelian ataupun penjualan. Jumlah persediaan
tidak dicatat secara terus-menerus, melainkan
hanya pada setiap akhir periode akuntansi
( bulanan/ semesteran/tahunan). Jumlah
persediaan dapat diketahui saat melakukan
perhitungan fisik pada saat stock opname.
• Perusahaan yang menerapkan metode
pencatatan periodik/fisik akan lebih sulit untuk
mengetahui jumlah persediaan dlm waktu
tertentu. Perusahaan hanya dapat mengetahui
jumlah persediaan di akhir periode yang disebut
juga jumlah persediaan barang akhir dengan
melakukan perhitungan fisik atau stock opname
pada jumlah persediaan barang akhir.
• Barang – barang yg sesuai utk diterapkan dalam
metode pencatatan periodik adalah barang –
barang dengan nilai jual yg relative lebih murah
namun penjualannya cukup sering dilakukan.
2. Sistem perpetual, metode pencatatan barang
secara berkelanjutan. Mencatat jumlah
persediaan secara terus-menerus, sehingga
setiap saat jumlah persediaan dapat diketahui
berdasarkan catatan akuntansi. Sedangkan jika
terjadi pembelian bahan baku akan dicatat
dalam akun persediaan bahan baku.
• Setiap barang akan mempunyai identitas yang
dicatat secara manual pada kartu persediaan.
• Perusahaan dalam industri manufaktur
biasanya menggunakan sistem perpetual
dalam mencatat persediaan bahan. Hal ini
dikarenakan terdapatnya beberapa segi
pengendalian yang baik dalam sistem ini.
Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku
Metode penilaian harga pokok bahan yang digunakan
dan penilaian harga pokok persediaan banyak
ditentukan oleh frekuensi pembelian bahan baku,
harga beli yang berbeda-beda. Untuk mengatasi hal itu
maka digunakan metode :
1. Metode Harga Rata-rata.
2. Metode FIFO (First In First Out).
3. Metode LIFO (Last In Last Out).

8
1. Metode Harga Rata-rata

• Metode harga rata-rata, semua bahan langsung


yang ada dalam persediaan di gudang dianggap
harganya sama.
• Pada metode ini nilai persediaan akhir
dihitung dengan cara membagi jumlah nilai
rupiah dari persediaan barang yang ada dan
setelah ditambah dengan transaksi pembelian
yang baru dengan seluruh jumlah unitnya.

9
• Dengan demikian penentuan harga pokok dari
bahan yg dipakai menjadi lebih mudah karena
hanya ada satu harga pokok per unit dari
bahan yg dibeli yaitu harga pokok rata – rata.
• Dalam metode rata – rata akan dapat
meminimumkan pengaruh dari adanya harga
bahan yg tinggi dan harga bahan yg rendah
dlm pembelian – pembelian yg dilakukan
perusahaan selama satu periode, dengan
demikian memungkinkan adanya penafsiran
yg lebih stabil atas kegiatan yg akan datang.
2. Metode FIFO
Dalam metode ini, bahan langsung yang
digunakan (yang dikirim ke pabrik) dianggap
berasal dari persediaan terlama yang ada, atau
paling awal tiba di gudang, maka yang pertama
kali dipakai atau digunakan untuk produksi
adalah barang persediaan yang pertama kali
dibeli.

11
3. Metode LIFO
Dalam metode ini, bahan langsung yang
digunakan (yang dikirim ke pabrik) dianggap
berasal dari persediaan terbaru yang ada, atau
yang paling akhir tiba di gudang, maka yang
pertama kali dipakai atau digunakan untuk
produksi adalah barang persediaan yang terakhir
kali dibeli.

12
Contoh Soal
PT. SINAR LENTERA menggunakan metode perpetual dalam
mencatat persediaan. Pada bulan Mei 2018 mempunyai data yang
berhubungan dengan persediaan sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Unit Biaya

Mei 1 Persediaan awal 2000 unit Rp 400


Mei 4 Pembelian 1500 unit Rp 425
Mei 7 Pemakaian 2500 unit
Mei 13 Pembelian 2000 unit Rp 435
Mei 19 Pemakaian 2500 unit
Mei 22 Pembelian 1000 unit Rp 450
Mei 26 Pemakaian 1250 unit
Mei 30 Pembelian 2500 unit Rp 425

13
METODE RATA-RATA

MASUK KELUAR SISA


TANGGAL
UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL
01/05/2018 2.000 Rp 400 Rp 800.000
04/05/2018 1500 425 637500 3.500 Rp 410,7 Rp 1.437.500
07/05/2018 2500 Rp 410,7 Rp 1.026.750 1.000 Rp 410,75 Rp 410.750

13/005/2018 2000 Rp 435 Rp 870.000 3.000 Rp 426,92 Rp 1.280.750


19/05/2018 2500 Rp 426,92 Rp 1.067.300 500 Rp 426,90 Rp 213.450
22/05/2018 1.000 Rp 450 Rp 450.000 1.500 Rp 442,30 Rp 663.450
26/05/2018 1.250 Rp 442,30 Rp 552.875 250 Rp 442,30 Rp 110.575
30/05/2018 2.500 Rp 425 Rp 1.062.500 2.750 Rp 426,57 Rp 1.173.075
7.000 Rp 3.020.000 6.250 Rp 2.646.925

nilai persediaan akhir


2750 x 426,57 Rp 1.173.075

biaya bahan digunakan :


persediaan awal bahan 800.000
pembelian bahan baku 3.020.000
bahan baku siap digunakan 3.820.000
persediaan bahan baku akhir 1.173.075
biaya bahan baku digunakan 2.646.925
METODE FIFO

MASUK KELUAR SISA


TANGGAL
UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL

01/05/2018 2.000 Rp 400 Rp 800.000

04/05/2018 1.500 Rp 425 Rp 637.500 2.000 Rp 400 Rp 800.000

1.500 Rp 425 Rp 637.500

07/05/2018 2.000 Rp 400 Rp 800.000

500 Rp 425 Rp 212.500 1.000 Rp 425 Rp 425.000

13/05/2018 2.000 Rp 435 Rp 870.000 1.000 Rp 425 Rp 425.000

2.000 Rp 435 Rp 870.000

19/05/2018 1.000 Rp 425 Rp 425.000

1.500 Rp 435 Rp 652.500 500 Rp 435 Rp 217.500

22/05/2018 1.000 Rp 450 Rp 450.000 500 Rp 435 Rp 217.500

1.000 Rp 450 Rp 450.000

26/05/2018 500 Rp 435 Rp 217.500

750 Rp 450 Rp 337.500 250 Rp 450 Rp 112.500

30/05/2018 2.500 Rp 425 Rp 1.062.500 250 Rp 450 Rp 112.500

2.500 Rp 425 Rp 1.062.500

Rp 3.020.000 Rp 2.645.000 Rp 1.175.000

nilai persediaan bahan baku

250 x 450 112.500

2500 x 425 1.062.500

1.175.000

biaya bahan digunakan :

persediaan awal bahan 800.000

pembelian bahan baku 3.020.000

bahan baku siap digunakan 3.820.000

persediaan bahan baku akhir 1.175.000

biaya bahan baku digunakan 2.645.000


METODE LIFO

MASUK KELUAR SISA


TANGGAL
UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL UNIT HARGA TOTAL
01/05/2018 2.000 Rp 400 Rp 800.000
04/05/2018 1.500 Rp 425 Rp 637.500 2.000 Rp 400 Rp 800.000
1.500 Rp 425 Rp 637.500
07/05/2018 1.500 Rp 425 Rp 637.500
1000 Rp 400 Rp 400.000 1.000 Rp 400 Rp 400.000
13/05/2018 2.000 Rp 435 Rp 870.000 1.000 Rp 400 Rp 400.000
2.000 Rp 435 Rp 870.000
19/05/2018 2.000 Rp 435 Rp 870.000
500 Rp 400 Rp 200.000 500 Rp 400 Rp 200.000
22/05/2018 1.000 Rp 450 Rp 450.000 500 Rp 400 Rp 200.000
1.000 Rp 450 Rp 450.000
26/05/2018 1.000 Rp 450 Rp 450.000
250 Rp 400 Rp 100.000 250 Rp 400 Rp 100.000
30/05/2018 2.500 Rp 425 Rp 1.062.500 250 Rp 400 Rp 100.000
2.500 Rp 425 Rp 1.062.500
Rp 3.020.000 Rp 2.657.500 Rp 1.162.500

nilai persediaan bahan baku


250 x 400 100.000
2500 x 425 1.062.500
1.162.500
persediaan awal bahan baku 800.000
pemeblian bahan baku 3.020.000
bahan baku siap digunakan 3.820.000
persediaan bahan baku akhir 1.162.500
biaya bahan baku digunakan 2.657.500
LATIHAN SOAL
• Dibawah ini data pembelian dan penggunaan bahan baku PT.
MANDIRI selama bulan April 2019 :
Tanggal Keterangan Kg Biaya/kg
01-04-19 Persediaan 1400 Rp 2.200
08-94-19 Pembelian 3400 Rp 2.000
10-04-19 Pemakaian 2600
15-04-19 Pembelian 2800 Rp 2.100
20-04-19 Pemakaian 2600
22-04-19 Pemakaian 1400
29-04-19 Pembelian 1800 Rp 2.400

Diminta : hitunglah biaya bahan baku yang digunakan dan


biaya yang dibebankan ke persediaan akhir bulan,
menggunakan sistem persediaan perpetual dengan metode :
1. Rata –rata tertimbang,
2. FIFO

Anda mungkin juga menyukai