Anda di halaman 1dari 13

Analisis Kebijakan

Pendanaan Kesehatan
Dalam UU No.17 Th 2023 tentang Kesehatan
Pendahuluan
● Pendanaan Kesehatan merupakan aspek yang penting untuk menjamin kualitas
pelayanan kesehatan suatu negara
● Pentingnya undang-undang dalam mengatur alokasi dana dan sumber pendanaan
akan mempengaruhi kebijakan serta program kesehatan yang ada
● Adanya pandemi Covid-19 menjadi pencetus pemerintah dalam mencoba membuat
pengaturan pendanaan kesehatan yang lebih baik dan tepat guna.
Penyelenggaraan Kesehatan
Pasal 3
● Bertujuan untuk menjamin ketersediaan pendanaan Kesehatan yang berkesinambungan
dan berkeadilan.
● Pengelolaan pendanaan dilakukan secara transparan, efektif, dan efisien.

Sumber Daya Kesehatan


Pasal 20
Menyatakan bahwa pendanaan Kesehatan merupakan bagian dari Sumber Daya Kesehatan.
Bantuan Luar Negeri pada Tanggap Darurat Bencana
Pasal 110
Memungkinkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menerima bantuan Sumber Daya Kesehatan dari
luar negeri, termasuk bantuan pendanaan Kesehatan, dalam situasi tanggap darurat bencana.

BAB XIII PENDANAAN KESEHATAN


Pasal 401 Tujuan Pendanaan Kesehatan
● Bertujuan mendanai pembangunan Kesehatan secara berkesinambungan, adil, berhasil guna, dan berdaya guna.
● Terdiri atas sumber pendanaan, alokasi, dan pemanfaatan.
● Sumber pendanaan berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sumber lain yang sah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pemantauan dan Pengembangan
Sistem Informasi Pendanaan Kesehatan Nasional.

Pasal 402
● Dilakukan pemantauan secara nasional dan regional
● Melalui Sistem Informasi Pendanaan Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional
● Sistem Informasi Pendanaan Kesehatan merupakan seperangkat tatanan yang terintegrasi
meliputi data, informasi, indikator, dan capain kinerja pendanaan Kesehatan yang dikelola
secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan dalam pembangunan kesehatan.
● Semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pusat dan Daerah yang menjalankan fungsi kesehatan
wajib melaporkan realisasi belanja kesehatan dan hasil capaian setiap tahun.
Penyediaan Dana
Pasal 403
● Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan dana yang dimanfaatkan untuk
seluruh kegiatan :
○ Upaya Kesehatan
○ Penanggulangan Bencana, KLB dan/atau Wabah
○ Penguatan Sumber Daya Kesehatan
○ Penguatan Pengelolaan Kesehatan
○ Penelitian, pengembangan, dan inovasi bidang kesehatan
○ Program Prioritas Pembangunan Nasional

Pasal 404
● Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas pendanaan pemeriksaan dan pelayanan
kesehatan terhadap korban pidana dan/atau pemeriksaan mayat untuk kepentingan hukum.
Penyediaan Dana (2)

Pasal 405
● Pemerintah Pusat, Daerah serta pihak swasta bertanggung jawab terhadap pendanaan yang
timbul akibat pemberian obat massal dan imunisasi, termasuk KLB dan Wabah.
● Pendanaan yang dimaksud paling sedikit digunakan untuk:
○ Audit Kausalitas
○ Pelayanan Kesehatan
○ Santunan Terhadap Korban

Pasal 406
● Pendanaan Rumah Sakit bersumber dari penerimaan, anggaran pemerintah pusat atau daerah
atau sumber lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Penggunaan Dana Kesehatan
Pasal 409
● Pemerintah Pusat dan Daerah memprioritaskan anggaran kesehatan untuk program dan
kegiatan dalam penyusunan anggaran
● Anggaran kesehatan adalah anggaran selain untuk gaji dalam lingkup peningkatan Pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan bagi SDM Kesehatan.
● Anggaran Kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan program nasional yang dituangkan dalam
rencana induk Bidang Kesehatan dengan memperhatikan penganggaran berbasis kinerja.
● Alokasi anggaran kesehatan memperhatikan permasalahan kesehatan berdasarkan beban
penyakit atau epidemiologi
Pemanfaatan Pendanaan Kesehatan
Pasal 408
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan pendanaan Kesehatan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

Insentif untuk Pemerintah Daerah


Pasal 410
Pemerintah Pusat dapat memberikan insentif atau disinsentif kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan
capaian kinerja program dan Pelayanan Kesehatan yang ditetapkan.
Pendanaan Upaya Kesehatan Perseorangan
Pasal 411
● Diselenggarakan melalui program jaminan kesehatan oleh badan yang menyelenggarakan
program jaminan sosial di bidang kesehatan
● Program Jaminan kesehatan bersifat wajib dan menjamin agar masyarakat memperoleh manfaat
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan
● Meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun paliatif tanpa melihat sosial
ekonomi dan penyebab masalah kesehatan
● Manfaat tambahan bagi masyarakat dapat dimiliki oleh masyarakat dengan mengikuti asuransi
kesehatan tambahan.
Pasal 412
● Penyelenggaran program jaminan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Penjelasan
● Menegaskan penguatan pendanaan Kesehatan melalui alokasi anggaran berbasis kinerja.
● Menjamin manfaat dalam program jaminan kesehatan berbasis kebutuhan dasar
Kesehatan.
Ketersediaan Pendanaan Kesehatan yang
Berkesinambungan dan Berkeadilan
UU ini menetapkan tujuan untuk memastikan ketersediaan
pendanaan kesehatan yang berkesinambungan dan
berkeadilan, dengan pengelolaan yang transparan, efektif,
dan efisien.
Insentif dan Disinsentif
untuk Meningkatkan Kinerja
Pendanaan Kesehatan
yang Terkelola dengan Baik Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dalam program
dan pelayanan kesehatan, Pemerintah Pusat memiliki
kewenangan memberikan insentif atau disinsentif kepada
Dalam usaha mencapai target pendanaan kesehatan,
Pemerintah Daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
peraturan UU ini menyediakan dasar untuk melakukan
efektivitas dan efisiensi penggunaan dana kesehatan.
pemantauan secara nasional dan regional, mengembangkan
sistem informasi pendanaan kesehatan, serta melaporkan
pencapaian pengeluaran kesehatan oleh berbagai pihak yang
terlibat.

Anda mungkin juga menyukai