Anda di halaman 1dari 64

TRIAGE

Ns.Marwan

1
Apa itu Triase ?

2
Pendahul
uan
• Berasal dari bahasa prancis yaitu “Trier”

• Kata ini sering di gunakan orang prancis


untuk memilah mana biji kopi yang baik
dan mana yang buruk

• Jadi kata trier arti: memilah

• Penggunaan triase untuk tujuan medik


pertama kali diperkenalkan oleh seorang
dokter bedah pada masa perang
Napoleon Boneparte bernama Baron
Dominique Jean Larrey pada tahun 1792

3
Sejarah Triase
• 1766 – 1842 (Dominique Jean Larrey)

4
• Florence Nightingale selama perang crime (1960)

 Caranya : memilah korban perang yang mungkin atau


tidak mungkin bertahan hidup
dan memerlukan perawatan lebih lanjut.

5
Pengertian
• yaitu teknik untuk menentukan prioritas • Triage adalah suatu sistem seleksi dan pemilihan
penatalaksanaan pasien atau korban, saat sumber pasien untuk menentukan
daya terbatas tingkat kegawatan dan prioritas penanganan pasien,
• Triase adalah proses pengambilan keputusan sehingga pasien yang datang mendapatkan
penanganan dengan cepat dan tepat sesuai
yang kompleks dalam rangka menentukan pasien
kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya
mana yang berisiko meninggal, berisiko
yang
mengalami kecacatan, atau berisiko memburuk
tersedia
keadaan klinisnya apabila tidak mendapatkan
penanganan medis segera, dan pasien mana yang
dapat dengan aman menunggu

6
Sistem Triage

• Nondisaster: Untuk menyediakan perawatan sebaik


mungkin bagi setiap individu pasien
• Disaster: Untuk menyediakan perawatan yg lebih
efektif untuk pasien dalam jumlah banyak

7 Triage7
TUJUAN
TRIASE

Tujuan utama triase adalah untuk mengidentifikasi


kondisi mengancam nyawa.
Menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan
Menetukan intervensi yang tepat untuk dapat
melaksanakan pengobatan lanjutan
Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat
melaksanakan pengobatan lanjutan

8
Prinsip Triage

• Menyeleksi pasien dan menyusun prioritas berdasarkan beratnya penyakit


• Alokasi dan rasionalisasi sumber daya yang ada
• Prinsip dasarnya adalah “melakukan yang terbaik untuk sebanyak-
banyaknya korban”.
• Prioritas utamanya: gawat - darurat dan paling besar kemungkinannya
untuk diselamatkan.

9
10
Triage Di RS

Type 1: Traffic Director or Non Nurse Triage

• Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triage

• Dilakukan oleh petugas yg tak berijasah

• Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya

• Tdk ada dokumentasi

• Tdk menggunakan protokol

11 Triage11
Triage Di RS
Type 2: Cek Triage Cepat (Triase Primer)

• Pengkajian cepat dgn melihat yg dilakukan perawat beregistrasi atau dokter

• Termasuk riwayat kes yg berhubungan dgn keluhan utama

• Evaluasi terbatas

• Tujuan utk meyakinkan bahwa pasien yg lebih serius atau cedera mendapat
perawatan pertama

12 Triage12
Triage Di RS

• Type 3: Comprehensive Triage (Triase


Sekunder)
• Dilakukan oleh perawat dgn pendidikan yg
sesuai dan berpengalaman
• 4 sampai 5 sistem kategori
• Sesuai protokol

13 Triage13
Penggunaan triase 5 level
• Saat ini ruang Gawat darurat di beberapa negara seperti Amerika, Kanada, Australia,
Inggris, selandia Baru telah menggunakan system triase yg mempercepat kebutuhan pasien
untuk diperiksa dan cukup aman untuk menunggu sampai mendapatkan pertolongan
selanjutnya.

• Negara-negara tersebut telah beralih dari konsep Triage 3 Level ( Emergency, Urgen dan
Non Urgent) menjadi triase 5 Level (Resusitasi, Emergency, Urgen, Less Urgent dan Non
Urgent)

• Dengan menggunakan Triase 5 Level suatu unit Gawat darurat dapat memastikan tidak
terjadinya Over Triase yg dapat menyebebabkan berkurangnya Sumber Daya yg mungkin
sangat dibutuhkan pasien yg membutuhkan penanganan yg lebih cepat atau Under Triage
yg dapat menempatkan pasien dalam resiko terhadap perburukan kondisi saat menunggu
pertolongan.

14
• Australian Triage Scale (ATS), Canadian Triage Acuity Scale
(CTAS), Emerency Severity Index (ESI)
• Tipe triase ini telah dikembangkan dan terus dilakukan riset untuk
menentukan utilitas, validitas, realibilitas dan keamanannnya.

15
• Kondisi ini memerlukan asesment dari dokter dan perawat sesegera mungkin.

• Setiap keterlambatan akan menyebabkan potensi ancaman kehidupan atau kecacatan

16
TIME TO ASSESMENT

17
Termasuk kondisi ini,......
• Gangguan Jalan Nafas atau ancaman gagal nafas berat
• Henti Nafas dan Henti Jantung
• Shock Berat
• Adanya gejala Cedera tulang Servikal
• Multipel Trauma
• GCS < 10
• Eclampsia
• Pasien dengan Agresif destruktif (Pasien jIwa)

18
Triase Level 2- imminently life –threatening or
emergent

• Pasien dalam kondisi ini harus dilakukan asesment dgn waktu 10-15
menit dimulai saat tiba di ruang IGD.
• Kondisi pasien dapat memburuk denga cepat bila penanganan lambat,
• Pada kondisi ini perawat harus mempertimbangkan bahwa pasien ini
akan memerlukan beberapa prosedur diagnostik, konsultasi secara
berkala serta monitoring berkelanjutan.

19
TIME TO ASSESMENT

20
• Yang masuk dalam kondisi ini adalah, al:
• Cedera Kepala
• Trauma Berat
• Agitasi,..
• Reaksi Alergi berat
• Ekspose cairan kimia di mata
• Nyeri dada dan LBP

21
• Perdarahan Saluran Cerna denga Vital Sign yg tidak normal

• Stroke

• Asma Berat

• Nyeri perut pada pasien dengan umur diatas 50 tahun

• Muntah dan diare dengan tanda dehidrasi

• Demam pada Bayi dengan umur < 3bulan.

• Gangguan Psykotik akut

• Nyeri kepala hebat

• Semua nyeri dengan skala 7 (0-10)

• Semua jenis kekerasan sexual

• Neonatus dengan umur 7 hari atau kurang

22
TRIAGE LEVEL 3-potentially life threatening/time critical or
URGENT

• Pasien dengan Kategori ini memiliki resiko yang moderat untuk segera ditangani 30 menit sejak tiba.

• Umumnya kondisi pasien stabil, akan tetapi tindakan tetap harus diberikan untuk mengurangi nyeri dan kecemasan.

• Pada kondisi ini dokter/perawat harus memutuskan apakah pasien membutuhkan variasi penananganan/ pemeriksaan
diagnostik ataukah pasien harus dimonitor secara terus menerus untuk melihat perubahan kondisinya pada saat pasien
menunggu.

23
TIME TO ASSESMENT

24
• Pasien termasuk dalam kondisi ini,:
• Cedera kepala GCS 15 dengan riwayat muntah
• Asma ringan atau moderat
• Trauma moderat
• KDRT
• Riwayat kejang, sadar saat tiba di IGD

25
Triage level 4-potentially life-serious/situational urgency or
semi-urgent

• Pasien dalam kondisi ini membutuhkan asesment maksimal 1 jam setelah kedatangannya di IGD.
• Kategori ini merupakan kategori dengan resiko rendah untuk terjadinya perburukan kondisi saat pasien
menunggu tretment.
• Pada kondisi ini dokter dan perawat harus mempertimbangkan apakah pasien membutuhkan pemeriksaan
/prosedur diagnostik sederhana?
• Petugas harus melakukan reassesmen secara berkala sesuai SPO setempat, untuk meningkatkan customer
service, perawat harus memberikan lingkungan yg nyaman selama periode menunggu.

26
TIME TO ASSESMENT

27
• Termasuk dalam kondisi ini :
• Cedera kepala GCS 15 tanpa riwayat muntah,
• Trauma minor
• Diare dan muntah pada pasien umur diatas 2 tahun tanpa riwayat
dehidrasi
• Nyeri pada telinga
• Reaksi alergi minor
• Benda asing di kornea
• LBP Kronik
28
Triage level 5-less/non urgent

• Pasien dengan kategori ini dapat dilakukan asesment 2 jam setelah kedatangan di IGD
• Pasien dengan kondisi ini mempunyai resiko yg lebih rendah terhadap perburukan
kondisi yg lebih lanjut
• Secara umum kondisi pasien cukup aman untuk menunggu tindakan selanjutnya.
• Dokter/perawat sdh dapat memastikan bahwa pasien hanya membutuhkan
pemeriksaan sederhana/rutin.

29
TIME TO ASSESMENT

30
• Termasuk dalam kondisi ini :
• Trauma minor,
• Nyeri saat menelan
• Nyeri abdomen kronik, dll

31
• Triase menjadi komponen yang sangat penting di unit gawat
darurat terutama karena terjadi peningkatan drastis jumlah
kunjungan pasien ke rumah sakit melalui unit ini. Berbagai
laporan dari UGD menyatakan adanya kepadatan
(overcrowding) menyebabkan perlu ada metode menentukan
siapa pasien yang lebih prioritas sejak awal kedatangan

32
International triage
• Manchester Triage Scale (MTS)

 waktu antara kategori 1 – 5

membeutuhkan waktu 5 – 240 menit yang

berarti 2 kali lebih lama di bandingkan

ATS

 Terlalu banyak flowchart yang digunakan, ada 52 flowcharts

33
Lanjut...
• Canadian Triage Acuity Scale (CTAS)

 the time scales range from category 1 requiring immediate intervention, to


category 5 up to 120 minutes (consistent with the ATS).

 The CTAS defines category 2 as requiring intervention within 15 minutes, which


is longer than the ATS‟s 10 minutes

 No performance indicator thresholds that are used to measure the ability of an


institution to meet required time-to-physician assessmen

34
Lanjut...
• Emergency Severity Index (ESI)

 The ESI does not define time intervals for review by a physician and access to
potentially lifesaving interventions

 After assessing for the most acutely ill patients (ESI level 1 and 2 patients), the
algorithm directs the triage nurse to estimate how many resources will be needed
to stream the patient to ultimate disposition

35
Australia Triage Scale (ATS)
• Australian Triage Scale (ATS) mulai berlaku sejak tahun 1994, dan terus
mengalami perbaikan. Saat ini sudah ada kurikulum resmi dari kementerian
kesehatan Australia untuk pelatihan ATS sehingga dapat diterapkan sesuai standar
oleh perawat-perawat triase. Konsep ATS ini kemudian menjadi dasar
berkembangnya sistim triase di Inggris dan Kanada

36
The use of the ATS

•Mental Health
•Paediatric
•Obstetric .

37
Kategori kegawatan menurut ATS

38
• Untuk memudahkan trier (orang yang melakukan triase)
mengenali kondisi pasien, maka di ATS terdapat kondisi-kondisi
tertentu yang menjadi deskriptor klinis seperti yang tertera
di tabel , tujuan deskriptor ini adalah memaparkan kasus-kasus
medis yang lazim dijumpai sesuai dengan kategori triase
sehingga memudahkan trier menetapkan kategori.

39
40
41
Lanjut...

42
43
Lanjut...

44
45
46
47
RESPONS TERHADAP BENCANA

48
SISTEM TRIASE BENCANA

49
Medical Emergency Triage and Tag System (METTAG)

• System triase lapangan


dengan mengunakan system
Tag (Kartu)
• Telah digunakan sejak tahun
1976 untuk meningkatkan
jumlah korban selamat
dalam suatu bencana.

50
Kategori TRIASE berdasarkan TAGGING

• Prioritas nol (HITAM ) mati atau cedera fatal yang jelas dan
tidak mungkin diresusitasi
• Prioritas pertama (MERAH)  darurat, mengancam jiwa,perlu
transport segera
• Prioritas kedua (KUNING) gawat, tdk mengancam jiwa dalam
waktu dekat
• Priotitas ketiga (HIJAU) tidak gawat, cedera ringan /tdk
membutuhkan tindakan stabilisasi segera.

51
52
Chart
Sederhana
Triage
START

53
Procedures of Triage

• TRIAGE DILAKUKAN SEBELUM


MELAKUKAN PENANGANAN
• < 60 DETIK
• Menentukan prioritas penanganan pasien dan
prioritas evakuasi korban ke Emergency
Departement yang mempunyai fasilitas yang
lebih baik untuk penanganan difinitif

54
START Triage

Simple Triage And Rapid Treatment


Dengan menilai :
1. Respiration
2. Circulation
3. Mental Status

55
START

Tujuan dari triage memakai


START untuk mengatasi
1.Sumbatan Jalan nafas
2.Pernafasan
3.Perdarahan

56
KATAGORI
1. Meningga(l BLACK)
No ventilations present after clearing
airway
2. Berat/kritis (RED)
RR >30/min
delayed capillary refill(>2 secs)
unable to follow simple commands
3. Sedang (YELLOW)
4. Ringan(GREEN)
“Walking wounded”

57
Prosedur Dari START
(time <60 seconds / patient)
Frekwensi Pernafasan
assess for RR and adequacy
not breathing – check for foreign body obstruction; remove loose dentures; reposition
head with C-spine precautions
Tidak bernafas – HITAM
Frekwensi Nafas > 30/min – MERAH
Frekwensi Nafas < 30/min – Jangan diberi label, tapi
Nilai Perfusi

58
Prosedure dari START
• Perfusi
• assess capillary refill (> atau < 2 detik)
• >2 detik – MERAH
• <2 detik – jangan diberi label tapi nilai
status mental
• Kontrol Perdarahan.

59
Prosedure dari START
Status Mental
Perintah sederhana
“open and close your eyes”
“squeeze my hands”
Tidak bisa dilakukan – MERAH
Bisa dilakukan -- KUNING

60
61
62
THANK YOU

63
“You Can Save a Life Anywhere “
Sudden Cardiac Arrest Foundation

Email;
mrrtho@gmail.com
081384054050
Terima Kasih
Marwan Tonni
Putra

@mrrth
o

64

Anda mungkin juga menyukai