Anda di halaman 1dari 8

Sistematika Kritik

Sastra Dan Esai


Kelompok 6
Sistematika kritik
• Interpretasi:
Membaca dan menafsirkan makna yang didapat setelah membaca atau
menelaah hal yang akan dikritik. Menafsirkan makna juga dapat dilihat
berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya.
• Analisis:
Menelaah mana saja yang menjadi kelemahan dan kelebihannya.
Analisis harus dilakukan berdasarkan data yang terdapat objek dan
subjek yang dikritik dengan metode dan teori yang berkaitan.
Kaidah Kebahasaan Kritik
1. Menekan pada detail sehingga memakai kalimat kompleks.
Terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat
2. Pengguna kalimat konteks membutuhkan konjungsi atau
kata penghubung
3. Bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan ejaan
yang disempurnakan (EYD). Dalam beberapa kritik
akademik, penulisan kritik menyerupai karya ilmiah.
4. Gaya bahasanya menekan pada argumentasi dan eksposisi.
5. Dilengkapi dengan rujukan atau referensi.
Sistematika Esai
1. Pendahuluan:
Berisi latar belakang, informasi atau identifikasi dari subjek atau objek
yang akan dibahas.
2. Tubuh esai:
Narasikan gagasan yang hendak disampaikan. Narasi tersebut dapat
disampaikan melalui sub topi atau penjelasan.
3. Kesimpulan:
Sebutkan ulang topik yang ingin disampaikan dengan ringkas
dilengkapi hasil observasi, penilaian, atau sudut pandang penulis.
Kaidah Kebahasaan Esai
1. Menggunakan kalimat yang efektif dengan susunan SPOK (subjek, predikat,
objek dan keterangan) yang jelas.
2. Bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan ejaan yang disempurnakan
(EYD). Tujuannya agar esai dapat dibaca dan dipahami banyak orang.
3. Penggunaan ide atau gagasan yang disampaikan secara runtun dan logis.
Pola pikir penulis esai dapat ditengarai dari logis tidaknya sebuah tulisan.
4. Menghindari kalimat panjang bertele-tele, gunakan kalimat pendek dengan
pemakaian kata seperlunya. Sehingga gagasan dapat dicerna dengan baik oleh
pembaca.
5. Menggunakan kata rujukan atau referensi.
Contoh
Contoh
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai