Anda di halaman 1dari 53

Perkembangan Asal-usul

dan
Ras Manusia

Gurniwan Kamil P
Perkembangan Asal Usul dan Ras
Manusia
Evolusi yg
terhenti

Bersatu dalam
keragaman warna
1. Evolusi Manusia

Manusia Kera-kera besar Manusia


Konsepsi lama mengenai
missing link dan konsepsi
baru mengenai mahluk induk
Missing link
Mahluk induk

Mahluk induk
Kera
Sumber : Koentjaraningrat (1999 :
53)

Perjalanan evolusi
Dryopithecus

Dryopithecus banyak ditemukan di Afrika yang hidup pada


permulaan Miocen ( 22 – 5,2 juta th.yl). dryopithecus berjalan
dengan empat kaki dan tidak ada bukti sama seperti kera-kera
besar yg masih hidup sampai sekarang (gorilla, simpanse,
orangutan dll.) ). Fosil yg ditemukan di Eropa berumur + 16
juta th.yl. pertengahan miocen dianggap hidup di hutan.
Sivapithec
us

Sivapithecus (dari dewa Siwa) yaitu nama yang diberikan kepada


kelompok kera dari kaki bukit Siwalik pegunungan Himalaya di
Pakistan dan beberapa jenis yang hampir sama ditemukan di Eropa
Timur dan Asia, tetapi tidak secara jelas ditemu-kan di Afrika, Eropa
Barat ataupun Eropa tengah. Berbeda dengan Dryopithecus, bahwa
Sivapithecus hidup lebih dekat ke tanah dan memiliki gigi yang
Ramapithec
us

Ramapithecus punyabicus

Ramapithecus (dari Rama = ingat !


Ramayana) hidup + 16 jt th.yl. memiliki
taring lebih pendek dibanding mahluk
pendahulunya dan memiliki kesamaan
dengan manusia. Ramapithecus dianggap
sebagai mahluk (ho-minid) purba yang
Australopith
ecus

Australopithecusb afarencis
Asal usul homonisasi, ditunjukkan oleh kemunculan makhluk-
mahluk menyerupai ma-nusia, yakni sekitar 3 atau 4 juta tahun yl.
Pada masa itu, beberapa jenis makhluk telah berkembang di bagian
Timur dan Selatan Afrika, di antaranya dari keluarga
Australopithecus. Makhluk ini berpostur pendek, tidak lebih dari
Australopithecus
Australopithecus --- perbandingannya dg anak usia
(lucy) 13 tahun
Homo (Pithecanthropus)
Erectus
Rekontruksi dan tengkorak Homo
erectus
Persebaran Homo erectus
Homo
neanderthal

Makhluk yg paling dekat ke kemunculan manusia modern sekitar 200.000


tahun yg lampau, yaitu makhluk dengan nama Homo neanderthalensis atau
manusia Neanderthal. Manusia ini ditemukan tengkoraknya pada tahun 1856 di
lembah sungai Neander dekat Dusseldorf, Republik Jerman.
Homo cro-
magnon

Sekitar 35.000 tahun yang lampau hominid yang masih bertahan yaitu Cro-
Magnon, dan tergolong kedalam genus Homo Sapiens. Sebagai pemburu
nomadik, Cro-Magnon bermigrasi ke Eropa dari Timur Tengah; mereka
menghuni wilayah pantai Mediteranean (Laut Tengah) dan terpencar pula ke
pedalaman sampai memasuki daerah Tundra, suatu daerah miskin tumbuhan di
Perkampungan
perburuan
Cro magnon
Homo (pithecanthropus)
erectus (kiri)
Australopithecus (tengah)
Homo Sapiens (kanan)
Arah Migrasi
Cave painting

Homo sapiens
H. Sapiens
pemburu

Bermigras
i
Komunitas Homo sapiens
pemburu
H. sapiens Petani
Evolusi
Evolusi manusia
2. Ras
Manusia
Alur evolusi manusia
Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara
genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya.

Selain warna kulit sebagai ciri yang paling menonjol


untuk menen-tukan ras manusia, maka ras ciri-ciri fisik
lainnya dapat pula dija-dikan dasar untuk mengetahui
ras, yaitu :
Bentuk badan;
Bentuk kepala;
Bentuk muka dan tulang rahang bawah;
Bentuk hidung;
Bentuk dan warna mata;
Bentuk dan warna rambut;
Bentuk bibir.
Warna kulit manusia sangat tergan- Warna kulit ini ditentu-
tung dari ras atau keturunannya. kan oleh pigmen yang
Misalnya, Negroid memiliki kulit yg terdiri dari eumelanin
hitam, Kaukasoid memiliki kulit putih, dan feomelanin
bangsa Polynesia atau Indian berku-
lit kemerahan, Cina (oriental) berkulit
kuning langsat, dan orang Melayu
berkulit sawo matang Eumelanin adalah pigmen
hasil oksidasi yg berwarna
cokelat tua
- Ras Negroid hanya memiliki eumelanin;
Feomelanin adalah pig-
- Ras Kaukasoid (Eropa) hanya feomelanin,
- Ras Mongoloid (Orang Cina, Jepang dan Orang men hasil reduksi yg ber-
Melayu), memiiki kedua jenis pigmen tersebut. warna kuning krem.
Oriental (Cina dan Jepang), feomelanin lebih besar
dari eumelanin sehingga berwarna kuning langsat.
Orang Melayu feomelanin lebih kecil dibandingkan
Eumelanin, sehingga berwarna sawo matang.
RAS MANUSIA DI DUNIA (Men. A.L. Krober)

1. Ras Utama
* Ras Negroid (Kulit Hitam)
* Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
* Ras Mongoloid (Kulit kuning)
* Ras Australoid (orang Dravida, orang Papua, dan orang
Australia)

2. Ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam ras pokok)


- Ras Khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sumatera)
- Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
- Ainu (di Jepang)
- Negrito (orang asli Filipina dan orang Semang di Semenanjung
Malaka (Malaysia).
RAS NEGROID

Ciri-ciri utama Negroid Ras Negroid adalah ras manusia yg ter-


- Berkulit hitam utama mendiami benua Afrika di sebelah
-Tinggi selatan gurun Sahara sampai Afrika
-Berambut Keriting Selatan. Keturunan mereka banyak men-
-Bibir tebal diami Amerika Utara, Amerika Selatan
-Kelopak mata lurus dan juga Eropa serta Timur Tengah
Martin Luther King Jr.
Persamaan Hak kulit hitam
di USA

Malcolm X dan Mohammad Ali


dalam diskusi black muslem USA
RAS KAUKASOID
Anggota ras Kaukasoid biasa dise-
Ciri-ciri Ras Kaukasoid but "kulit putih", namun tidak selalu
benar. Misalkan orang Ethiopia dan
- Hidung Mancung
orang Somalia dianggap termasuk
- Kulit pulit ras Kaukasoid, walaupun mereka
- Rambut pirang sampai berambut keriting dan berkulit hitam.
coklat kehitaman Namun tengkoraknya lebih mirip
- Kelopak mata lurus tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Wajah-wajah Ethiopia
Ras Kaukasoid adalah ras manusia yg sebagian besar menetap di
Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Ketu-
runan mereka sekarang telah menetap di Australia, Amerika Utara,
sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Beberapa laki-laki Kaukasoid


Macam-macam Kaukasoid
RAS MONGOLOID

Ciri-ciri Ras Mongoloid


- Berambut hitam lurus Ras Mongoloid adalah ras manusia yg
- Mempunyai tanda lahir sebagian besar menetap di Asia Utara,
(memar kebiruan pada bayi) Asia Timur, Asia Tenggara, Madagas-
- Mempunyai lipatan pada kar di lepas pantai timur Afrika, bebera-
mata yang disebut mata sipit pa bagian India Timur Laut, Eropa
- Kulit kuning sampai sawo Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan,
matang dan Oseania.
- Bulu badan sedikit
Anggota ras Mongoloid biasa disebut
"berkulit kuning", namun tidak selalu
benar. Misalkan orang Indian di
Amerika dianggap berkulit merah dan
orang Asia Tenggara seringkali berkulit
coklat muda sampai coklat gelap (kita
sendiri menyebutnya sawo matang).
Anak-anak Indian Amazon Indian Aztec

macam-macam Mongoloid
RAS KHUSUS
Istilah "ras Australoid" untuk menunjuk
Australoid fenotipe umum dari sebagian besar penghuni
bagian selatan India, Sri Lanka, Papua,
kepulauan Melanesia dan Australia.
Dari segi fenotipe ciri khas utama "ras Austra-
loid" ialah rambut keriting hitam dan kulit
hitam. Tetapi di Australia, terdapat anggota
"ras Australoid" yang berambut pirang dan
tidak keriting tapi lurus.

Aborigin dari Australian

Masyarakat Papua Nugini


Walaupun Ras Khoisan (Bushman dan Hottentot) kulitnya berwarna hitam, tetapi
tidak dapat dimasukkan sebagai Ras Negroid. Ras Khoisan adalah ras manusia
yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan
Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini
adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama
yang berpisah dari ras utama manusia lainnya

Bushman mendiami daerah kering di bagian Selatan Afrika


Laki-laki Hottentot Perempuan Hottentot
Ainu di Jepang
Suku Ainu adalah masyarakat yg latar
belakang budaya dan ras berbeda dg
etnis Jepang. Mereka telah menghuni
Hokkaido, Tohoku utara, kepulauan
Kurile dan Sakhalin.

Keluarga
Ainu - Jepang
Tampilan fisik suku ainu umumnya lebih pendek dari orang Jepang. Tubuh mereka kuat,
proporsional, dengan mata coklat gelap, tulang pipi tinggi, hidung pendek dan wajah
lebar, rambut lebat dan berombak.
Karena pria suku Ainu tidak mencukur kumis sampai waktu tertentu, maka wajah
mereka pun lebat dengan jenggot dan kumis. Sementara rambut pria dan wanita suku
Ainu sama-sama dipotong sebahu. Bedanya, para wanita suku Ainu kerap menato
mulut, lengan, dan dahi mereka.
Pasangan tua
Ainu - Jepang
Negrito
Negrito sbg penduduk
asli Filipina dan Orang
Semang di Malaysia
(Semenanjung Malaka )
Veddoid

Suku Rimbo (disebut juga orang kubu atau Suku Anak


Dalam) sebagai salah satu Ras Veddoid di Indonesia
Pada saat ini sangatlah tidak mudah untuk menentukan bahwa ras yang
sama memiliki ciri fisik yang sama.Hal ini disebabkan mobilitas masya-
rakat yang demikian besar. Hal tersebut memungkinkan terjadinya pem-
bauran atau perkawinan campur(Amalgamasi) atau blasteran. Dalam
masyarakat kita,hasil amalgamasi sering juga disebut dengan istilah
Indo. Di Amerika Selatan dan Tengah hasil Amalgamasi antara Ras
Kaukasoid dan suku American Mongoloid dikenal dengan sebutan
Mestizo, dsb.
Perkawinan antar ras tidak dapat membentuk ras baru, karena ras ada
sekarang merupakan hasil kajian dan pendapat dari para ahli antro-
pologi di masa lampau bahkan sering digunakan untuk kepentingan
kolonialisme.
Berikut ini beberapa contoh hasil perkawinan campuran :
Cinta Laura Irfan Bachdim Rianti Cartwright
Indonesia - Jerman Indonesia - Belanda Indonesia -
Inggris
Barack Obama Presiden Amerika Serikat Keturunan Afro-Amerika
Ayah asal kenya (kulit hitam) dan ibu asal Hawaii Amerika (kulit putih)
Bangsa yang memiliki ciri
mongoloid dan kaukasoid

Anak-anak Kyrgiztan di Asia Tengah


Para antropolog dan ilmuwan evolusi lain sudah beralih dari istialh "ras" ke
istilah "populasi" untuk membahas perbedaan genetika. Para sejarawan,
antropolog kebudayaan dan ilmuwan sosial memahamkan kembali istilah
"ras" sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi sosial, suatu cara ter-
tentu orang bicara tentang mereka sendiri dan tentang orang lain.
Banyak ilmuwan sosial sudah menggantikan istilah "ras" dengan kata "ke-
lompok etnik" untuk menunjuk kelompok yang mengidentifikasi diri sendiri
berdasarkan kepercayan mereka mengenai kebudayaan, asal-usul dan se-
jarah bersama. Selain masalah empiris dan konseptual yang dibawa pa-
ham "ras," setelah Perang Dunia Kedua, para ilmuwan di bidang evolusi
dan sosial sangat menyadari betapa kepercayaan mengenai "ras" diperalat
untuk membenarkan diskriminasi, apartheid, perbudakan dan genosid.
Walaupun demikian, arti "ras“ masih digunakan dalam antropologi forensik
(dalam menganalisa sisa tulang), penelitian biomedis dan kedokteran
berdasarkan asal-usul.

Anda mungkin juga menyukai