Anda di halaman 1dari 12

ISPA RSUD Kelas D Pratama

Melawi
ISPA
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Agenda Style
01 PENGERTIAN ISPA

02 KLASIFIKASI ISPA

03 PENYEBAB ISPA

04 JENIS-JENIS MASKER

05 PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI
Pengertian ISPA
 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernapasan atas atau bawah
 ISPA adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh
agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia. Timbulnya
gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai
beberapa hari.
Gejala-gejalanya

1. 2. 3.
Demam Batuk Nyeri tenggorokan

4. 5. 6. 7.
Coryza Sesak Mengi Kesulitan
(Pilek) napas bernapas
Klasifikasi ISPA

Berdasarkan lokasi anatomik (WHO, 2002);

a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut bagian Atas (ISPaA)


yaitu infeksi yang menyerang hidung sampai epiglotis, misalnya rhinitis
akut, faringitis akut, sinusitus akut dan sebagainya.

b. Infeksi Saluran Pernafasan Akut bagian Bawah (ISPbA)


Dinamakan sesuai dengan organ saluran pernafasan mulai dari bagian
bawah epiglotis sampai alveoli paru misalnya trakhetis, bronkhitis akut,
pneumoni dan sebagainya.
Penyebab ISPA
Terjadinya ISPA tertentu bervariasi menurut beberapa
03 faktor. Penyebaran dan dampak penyakit berkaitan dengan :
a. Kondisi lingkungan (misalnya, polutan udara, kepadatan
anggota keluarga, kelembaban, kebersihan, musim,
temperatur)
b. Ketersediaan dan efektivitas pelayanan kesehatan dan
langkah pencegahan infeksi untuk mencegah penyebar
an (misalnya, vaksin, akses terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan, kapasitas ruang isolasi)
c. Faktor pejamu seperti usia, kebiasaan merokok,
kemampuan pejamu menularkan infeksi, status
kekebalan, status gizi, infeksi sebelumnya atau infeksi
serentak yang disebabkan oleh patogen lain, kondisi
kesehatan umum
Patogen yang paling sering menyebabkan ISPA d. Karakteristik patogen, seperti cara penularan, daya tular,
01 adalah virus, atau infeksi gabungan virus-bakteri faktor virulensi (misalnya, gen penyandi toksin), dan
jumlah atau dosis mikroba (ukuran inokulum).
Bakteri adalah penyebab utama ISPbA, dan
Streptococcus pneumoniaedi banyak negara
02 merupakan penyebab paling umum pneumonia
yang didapat dari luar rumah sakit yang
disebabkan oleh bakteri
Jenis- Jenis MASKER
Jenis masker sesuai kebutuhan kita dalam pel-
ayanan kesehatan:

Masker Partikel

Masker ini mampu menyaring udara dari partikel sebesar 0,3 micron.
Masker partikel ini biasanya untuk penggunaan sekali-pakai. Masker
partikel dibagi menjadi dua :
1. Masker Fiber
2. Masker Kertas
Jenis-jenis MASKER

Masker Fiber Masker Kertas


• Masker fiber juga ada yang menggunakan bahan • Memiliki kemampuan filtrasi udara yang lebih baik
karbon aktif, sehingga meningkatkan kemampuan (bahkan dapat menyaring virus yang beterbangan di
filtrasi udara. udara) Umumnya diberi kode N95 dan N100.
• Masker fiber secara umum digunakan dalam dunia • Digunakan dalam dunia medis dan juga dalam area yang
medis dan juga oleh pengguna kendaraan udaranya mengandung debu dan partikel yang
bermotor beterbangan.
Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan umumnya didasarkan pada jenis pengendalian berikut ini :

Reduksi dan Eliminasi


Pasien yang terinfeksi merupakan sumber utama patogen
difasilitas pelayanan kesehatan dan penyebaran agen infeksius
dari sumber nya harus dikurangi/dihilangkan
Pengendalian administratif
 Pembangunan prasarana dan kegiatan pencegahan dan pengendalian
infeksi yang Berkelanjutan
 Kebijakan yang jelas mengenai pengenalan dini ISPA yang dapat
menimbulkan kekhawatiran
 Pelaksanaan langkah pengendalian infeksi yang sesuai (misalnya,
Kewaspadaan Standar untuk semua pasien)
Pedoman Pencegahan  Persediaan yang teratur dan pengorganisasian pelayanan (misalnya,
pembuatan sistem klasifikasi dan penempatan pasien).
dan pengendalian  Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan juga harus melakukan
perencanaan staf untuk mempromosikan rasio pasien-staf yang memadai,

infeksi memberikan pelatihan stafdan mengadakan program kesehatan staf


(misalnya, vaksinasi, profilaksis) untuk meningkatkan kesehatan umum
petugas kesehatan.
Pengendalian lingkungan dan teknis

Pengendalian ini mencakup metode untuk mengurangi konsentrasi


aerosol pernapasan infeksius (misalnya,droplet nuklei) di udara dan
mengurangi keberadaan permukaan dan benda yang
terkontaminasi sesuai dengan epidemiologi infeksi

Alat Pelindung Diri (APD)


 APD harus digunakan bersama dengan strategi di atas dalam
situasi tertentu yang menimbulkan risiko penularan patogen
yang lebih besar.
 Penggunaan APD harus didefinisikan dengan kebijakan dan
prosedur yang secara khusus ditujukan untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi (misalnya, kewaspadaan isolasi).
 Efektivitas APD tergantung pada persediaan yang memadai dan
teratur, pelatihan staf yang memadai, membersihkan tangan
secara benar, dan yang lebih penting, perilaku manusianya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai