Anda di halaman 1dari 17

KORTIKOSTE

XV-O

ROID
Perseptor : dr. Nina Roslina, Sp.DVE
Kortikosteroid adalah…
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna
dalam menambah hormon steroid dalam tubuh serta menekan kerja sistem
kekebalan tubuh secara berlebihan. Hormon ini memainkan peran penting
termasuk mengontrol respons inflamasi. Kortikosteroid banyak digunakan
dalam bidang dermatologi karena obat tersebut mempunyai efek anti-inflamasi
dan immunosupresi
Kortikosteroid hormonal dapat digolongkan menjadi:

Glukokortikoid Mineralokortikoid

Mengatur metabolisme dalam Mengatur keseimbangan air dan


mempertahankan homeostasis, elektrolit dengan aldosteron
dengan kortisol (hidrokortison) sebagai prototipenya.
sebagai prototipenya.
Farmakokinetik
Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi

Kortikosteroid, oral
mencapai 80-90%,
berkurang oleh 90% berikatan dengan Dimetabolisme di hepar
protein (cortisol binding Di eksresikan melalui urin
asam lambung dan
metabolisme globulin-CBG atau
lintas pertama di albumin) paruh waktu 60-
hati. 90 menit.
Perubahan struktur
kimia memengaruhi
kecepatan absorpsi,
awitan, dan lama
kerja
Sediaan Kortikosteroid
Kortikosteroid dibagi atas Kortikosteroid diberikan dalam
sediaan dengan : dosis :
1. Kerja singkat (8-12 jam) 1. Rendah (setara prednison ≤7,5
2. Kerja sedang (12-36 jam) mg/hari),
3. Kerja lama (>36) 2. Menengah (>7,5 mg-30 mg/hari),
3. 3.Tinggi (>30 mg-100 mg/ hari)
4. Sangat tinggi (>100 mg/hari),
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi
KontraIndikasi
Digunakan untuk penyakit kulit berat : diberikan Tidak ada kontraindikasi absolut untuk pemberian
pada pemfigus, pemfigoid bulosa, pemfigoid kortikosteroid. lebih hati-hati pada pasien dengan
gestasional, dermatomiositis, polikondritis relaps, gangguan jantung, riwayat ulkus peptikum,
pioderma gangrenosum, acute febrile neutrophilic diabetes dan dengan riwayat hipertensi. pada
dermatoses, dan reaksi kusta. pasien dengan infeksi kronis (tuberculosis) yang
dapat menyebabkan penyebaran tuberkulosis
secara sistemik
Efek Samping
Efek kortikosteroid berhubungan dengan dosis, yakni makin besar dosis
akan makin besar pula efeknya. Efek samping kortikosteroid timbul
akibat pemberian terus-menerus terutama dengan dosis tinggi, atau bila
pemberian jangka lama kemudian dihentikan tiba tiba.
Kortikosteroid Topikal
Kortikosteroid topikal dipakai untuk mengobati radang kulit yang bukan
disebabkan oleh infeksi, khususnya penyakit eksim, dermatitis kontak,
gigitan serangga dan eksim skabies bersama-sama dengan obat skabies
Sediaan
Salep Krim Lotion dan Gel

Lotion dan gel paling


Salep lebih nyaman Krim lebih disukai sedikit
digunakan pada lesi terutama jika berminyak dan oklusif
hiperkeratotik yang digunakan pada bagian dari
kering dan tebal tubuh yang terbuka, semua sediaan KT.
karena tidak tampak Konsistensi lotion lebih
berkilat setelah ringan, mudah
dioleskan diaplikasikan
dan nyaman dipakai di
daerah berambut,
misalnya
kulit kepala.
Efek Samping
Pemakaian KT jangka panjang atau potensi kuat menginduksi atrofi kulit, striae,
telangiektasi, purpura, hipopigmentasi, akneiformis, dermatitis perioral,
hipertrikosis, dan moonface. Pada pemakaian KT tidak terkontrol dan jarang
dilaporkan adalah adiksi KT. Beberapa contoh adiksi KT, yaitu lesi eritematosa
di wajah setelah peeling, kulit skrotum tipis dan merah, vulvodynia, atrofi
perianal, dan dermatitis atopik rekalsitrans. Pemakaian KT jangka panjang di
wajah dapat menyebabkan topical corticosteroids-induces rosacea-like
dermatitis (TCIRD) atau topical steroid-dependent face (TSDF)
Telangiektasis saat Atrofi kulit saat
penggunaan penggunaan
Kortikostreoid Kortikosteroid
DAFTAR
1. Joyce Novelyn Siagian, Purwantyastuti Ascobat, Sri Linuwih Menaldi. KORTIKOSTEROID

PUSTAKA
SISTEMIK: ASPEK FARMAKOLOGI DAN PENGGUNAAN KLINIS DI BIDANG
DERMATOLOGI. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo – Jakarta .2018
2. Joice Gunawan Putri, Angel Benny Wisan. Efek Samping Terapi Kortikosteroid Sistemik Jangka
Panjang pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik dan Tatalaksana Dermatologi.Bali 2020
3. Reyshiani Johan. Penggunaan Kortikosteroid Topikal yang Tepat. Dokter Umum di Poliklinik Kulit
dan Kelamin RS Dustira, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.2015
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai