KORTIKOSTEROID TOPIKAL
RS PREMIER JATINEGARA
2020
Pendahuluan
• Kortikosteroid topikal (KT) merupakan salah satu obat yang
sering diresepkan dan digunakan untuk pasien dermatologi sejak
pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1950-an (Sulzberger
dan Witten untuk mengobati berbagai dermatosis dengan
hidrokortison)
Mineralokortikoid yang
terpenting adalah
aldosteron
Mekanisme dari Kortikosteroid Topikal
• Anti-inflamasi
• Vasokonstriksi
• Anti-proliferatif
• Immunosupresif
The United States classification consists of seven classes, with class I superpotent and class VII least potent
Untuk menghitung jumlah KT yang diresepkan, sebaiknya
menggunakan ukuran “fingertip unit” yang dibuat oleh Long
dan Finley. Satu “fingertip unit” setara dengan 0,5 gram krim
atau salep
Contoh :
Jika seorang perempuan dewasa mengoleskan kedua lengan
dan tangan sekali sehari, dia membutuhkan 4 gram per hari
(diperlukan 8 fingertip unit x 0,5 gram = 4 gram/hari) atau 28
gram per minggu. Tube besar 50 gram kira-kira dapat
digunakan untuk 2 minggu, tetapi bila mengoleskannya 2 kali
sehari hanya cukup untuk satu minggu
Jenis Topikal Kortikosteroid
Salep Krim Losion Gels Busa
• Pada lesi • Kurang poten • Kurang oksulif dan • Seperti losion, • Sangat efektif
hiperkeratotik dibanding salep berminyak kurang oklusif dan untuk
yang tebal namun secara • Bekerja baik berminyak; administrasi
• Jenis yang paling kosmetik lebih untuk di daerah • Bekerja baik steroid ke kulit
poten menarik karena berambut untuk di daerah kepala namun
dikarenakan yang tidak berambut, lebih harganya mahal
paling oklusif meninggalkan bermanfaat pada
namun tidak residu kulit kepala
boleh diberikan • Sifatnya yang karena tidak
pada daerah kering, non- menyebabkan
berambut karena oklusif cocok rambut kusut dan
bisa untuk pada lesi berminyak
menyebabkan peradangan
folikulitis eksudatif akut dan
di daerah
intertriginosa
Aplikasi
• Pengolesan KT yang dianjurkan adalah 1-2 kali per hari tergantung dermatosis
dan area yang dioles, bila menggunakan potensi sedang atau kuat, cukup
dioleskan 1 kali sehari
• Teknik aplikasi pengolesan KT, aplikasi sederhana oleskan salep tipis merata, pijat
perlahan-lahan.
Contraindications
Kortikosteroid topikal dikontraindikasikan untuk infeksi bakteri, Steroid topikal juga harus dihindari
pada impetigo, furunkel dan karbunkel, selulitis, erisipelas, limfangitis, dan eritrasma.
Kontraindikasi relatif termasuk kandida dan dermatofita, Efek imunosupresif dapat menyebabkan
infeksi jamur persisten yang dapat diidentifikasi sebagai tinea incognito
Thank You