Anda di halaman 1dari 19

KORTIKOSTEROID TOPIKAL

FAUZIYYAH RAMADHANI 130112160738


MUHAMMAD RAFI 130112160697

Preseptor : Hartati P. Dharmadji, dr.SpKK(K)


Pendahuluan

 Kortikosteroid merupakan derivat hormon kortikosteroid yang dihasilkan oleh


kelenjar adrenal.
 Kortikosteroid dibagi menjadi 2 golongan besar:
 Glukokortikoid: penyimpanan glikogen hepar dan efek anti-inflamasinya,
sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil.
 Mineralkortikoid: terhadap keseimbangan air dan elektrolit, sedangkan
pengaruhnya pada penyimpanan glikogen hepar kecil. Tidak mempunyai efek
anti-inflamasi.
Mekanisme Kerja

 Mekanisme kerja dimediasi oleh reseptor


intraseluler yaitu glucocorticoid receptor (GR)
 GR  berikatan dengan glukokortikoid Efek KS
menbentuk kompleks  ditranslokasi ke Anti-inflamasi
regio dari DNA nuklear (corticosteroid Anti-mitotik
responsive element)  berikatan dengan
kromatin  menginhibisi transkripsi gene 
meregulasi proses inflamasi
Efek Kortikosteroid

Fungsi Mekanisme
Anti-inflamasi Mengurangi eritem dengan konstriksi pada pembuluh
kapiler.
Menghambat natural vasodilator (histamin, bradikinin,
prostaglandin)
Menghambat pembentukan PGE dan phospholipase A2
sehingga asam arakidonat tidak terbentuk.

Anti-mitotik Menghambat sintesis DNA dan mitosis


 Jenis penyakit kulit (highly responsive  least responsive)
 Jenis potensi obat KS topikal  7 kelas
 Jenis vehikulum  mempengaruhi kuantitas steroid yang diberikan pada waktu
tertentu.
Misal: Ointment meningkatkan efek kortikosteroid karena menaikkan hidrasi dan
permeabilitas pada stratum korneum
Pemilihan Jenis KS Topikal
 Pilih yang sesuai, aman, efek samping sedikit, harga murah
 Pertimbangkan:
Jenis penyakit kulit
Jenis vehikulum
Kondisi penyakit (stadium, luas lesi, dalam/dangkalnya lesi, lokalisasi lesi
Umur pasien
PENGGUNAAN KLINIS

 Mulai dengan topikal KS potensi rendah


 Hindari penggunaan jangka panjang
 Permukaan lesi luas gunakan potensi rendah-medium topikal KS
 Penyakit dengan kepekaan tinggi biasanya akan berespon terhadap sediaan
steroid rendah, kepekaan rendah membutuhkan steroid potensi sedang,
kepekaan paling rendah membutuhkan steroid topikal dengan potensi yang
tinggi.
 Gunakan KS topikal potensi lemah untuk area: wajah, axilla, dan area genitalia
DOSIS
 Umumnya pemakaian 2-3x/hari sampai sembuh, untuk superpotent KT 1x /hari
 Pertimbangkan takifilaksis yaitu pemakaian berulang dapat menurunkan respon
kulit terhadap KT
 Lama pemakaian KT < 4 – 6 minggu untuk potensi lemah & < 2 minggu untuk
potensi kuat.
REGIMEN
 Salep:
 Area yang berkulit tebal (telapak tangan atau kaki).
 Untuk dermatosis kering, kronik, bersisik, berkrusta
 Krim: Untuk dermatosis subakut, luas, & daerah berambut.
 Lotion: Dapat menyebar rata pada kulit
 Busa/foam
 Vehikulum terbaru yang efisien
 Digunakan dalam kosmetik & dapat ditoleransi baik.
 Bila dioleskan, suhu tubuh akan memecahkan struktur busa & membawa bahan aktif ke dalam
kulit dengan residu yang sedikit.
EFEK SAMPING
 Bila : penggunaan yg lama dan berlebihan, penggunaan KT potensi kuat/sangat kuat atau
pengunaan secara oklusif
 Makin tinggi potensi KT  makin cepat terjadi efek samping
 Lokal:
Atrofi dermal
Rosacea
Perioral dermatitis
Purpura
Steroid akne
Teleangiektasis
Hipertrikosis
Note : Dermatofitosis yang diobati dengan KT  gambaran klinisnya menjadi tidak khas (ftiea
incognito)
PENCEGAHAN EFEK SAMPING
 Efek samping sistemik jarang sekali terjadi
 Agar aman  dosis tidak melebihi 30 gram/hari TANPA OKLUSI
 Pada bayi  kulit masih tipis  KT low potent
 Pada kelainan akut  KT low potent
 Pada kelainan subakut  KT moderately potent
 Pada kelainan kronis dan tebal  KT high potent
 Bila telah membaik pengolesan dikurangi, dari 2x jadi 2x/hari ATAU diganti dengan KT
yang lebih rendah potensinya
 Jika hendak menggunakan cara oklusi  jgn melebihi 12 jam/hari dan pemakaiannya
terbatas pada lesi yg resisten
 Pada daerah lipatan dan wajah  KT low-moderately potent
 Daerah mata harus hati-hati (dapat menimbulkan katarak dan glaukoma)
Penggunaan pada Anak :
 KS topikal efektif & sedikit efek samping
 Efek Samping Lokal:
o Teleangiektasis, striae, atrofi
o Penyembuhan luka dapat menjadi terhambat
o Perioral dermatitis
o Akne
o Hipertrikosis
Penggunaan pada Geriatrik
 Secara umum, hampir serupa dengan anak-anak
 Memiliki kulit tipis sehingga penetrasi ↑
 Memiliki pre-existing skin atrophy
 Penggunaan sebaiknya singkat dengan pengawasan ketat
Penggunaan pada Wanita Hamil dan Menyusui
 Penggunaan KS topikal belum pernah mengakibatkan kelainan janin, namun
harus tetap diwaspadai.
 Harus digunakan hati-hati pada ibu menyusui dan tidak boleh mengoleskan KS
pada buah dada sebelum menyusui
Ilustrasi Kasus
1. Psoriasis dengan skuama tebal  gol. 1 dengan vehikulum salep/krim
2. Dermatitis atopik pada anak  KT lemah (karna usia, lokalisasi dan kulit anak yang masih tipis)
3. Dermatitis atopik pada dewasa  KT poten dalam vehikulum salep
4. DKA  KT potensi sedang
5. Dermatitis Dishidrotik  KT poten dalam bentuk salap karna kulit daerah tsb tebal
6. Dermatitis numular  lesi multipel  KT poten
7. Dermatitis seboroik  cukup sensitif thdp KT  KT potensi sedang
8. Dermatitis intertriginosa  KT potensi sedang (untuk menghilangkan gejala gatal dan rasa panas)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai