Anda di halaman 1dari 26

Journal Reading:

PAPARAN FAVIPIRAVIR DAN


KELUARAN KEHAMILAN PADA
PASIEN COVID-19
Sandria Choerul Hikari, dr

Pembimbing: Herman Budi Santoso, dr., SpOG,M.Kes


PENDAHULUAN

Paparan
Evidance
Favipiravir
Base
dan Keluaran
Medicine
Kehamilan

Covid-19
Identitas Jurnal

Lembaga penulis Nama Penulis Publikasi

Izmir Ataturk Research Zeynep Tırmıkçıog˘lu



European Journal of Obstetrics
Hospital, Department of & Gynecology and
Clinical Pharmacology and
Reproductive Biology
Toxicology, Basin Sitesi,
35360 Izmir, Turkey
Tinjauan Pustaka
Corona Virus Disease
Menurut Kemenkes RI (2020), Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan, sedang sampai berat.

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.

Hingga 19 Agustus 2021, total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia adalah 209.201.939
kasus dengan 4.390.467 kematian (CFR 2,1%) di 204 Negara Terjangkit dan 151 Negara Transmisi
Komunitas. Hingga 19 Agustus 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan 3.930.300
orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan ada 122.633 kematian (CFR: 3,1%) terkait COVID-19
yang dilaporkan dan 3.472.915 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut.
Patogenesis

Infeksi sel saluran Keluarnya DAMPs & Dikenali oleh TLR dan
pernafasan PAMPs NLR

Memicu ekskresi sitokin


Glikeprotein berikatan
Kerusakan sel epitel di dan kemokin
dengan reseptor seluler
saluran pernafasan proinflamasi seprti IL-1,
ACE 2
INF gama, MCP 1, dll

Sel Sitotoksik
Duplikasi materi genetic Mengeluarkan vesikel menghancurkan sel –sel
dan sintesis protein berisi virus baru alveolar yang sudah
terinfeksi
Komplikasi

 Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang
serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian
Favipiravir dalam terapi covid-19
Favipiravir adalah obat yang dikembangkan sejak tahun 2014 yang merupakan agen antivirus spektrum
luas golongan inhibitor sintensi RNA

Indikasi dan Dosis regimen

 Dosis regimen favipiravir yang disetujui untuk influenza di Jepang adalah loading dose 3200 mg
pada hari pertama, diikuti dengan maintenance dose 600 mg dua kali sehari pada hari ke 2-5. Pada
penanganan covid 19, dosis lebih lama di berikan, yakni pada hari pertama 2x1600 mg, dan pada hari
ke 2 -7 atau hari ke 2 – 14, diberikan 2x 600 mg.

Kontraindikasi

 Wanita Hamil

 Ibu menyusui
Ringkasan Jurnal
Pendahuluan

Covid-19 Favipiravir

Belum ada data yang


Karakterisitik Ibu dan
Paparan Favipiravir kuat terkait paparan
bayi yang terpapar
pada Ibu Hamil favipiravir pada ibu
Favipiravir
hamil.
Metode
• Deskripttif Retrospektif
• Studi ini meneliti wanita yang menghubungi bagian Clinical Pharmacology and Toxicology
Unit (CPTU) di Rumah sakit turki, yaitu the Izmir Ataturk Research Hospital, terkait dengan
Metode
penggunaan obat favipiravir pada wanita hamil.

• 1 September 2020 – 31 Desember 2020


Waktu
Penelitian

• Wanita yang terpapar Favipiravir 7 hari sebelum konsepsi dan terkonfirmasi + Covid-19
• Wanita yang sedang hamil dan terkonfirmasi + Covid-19
Kriteria Inklusi
Hasil
 Sebagian besar ibu hamil berusia muda, yakni dibawah 35
tahun dan tidak ada riwayat merokok atau riwayat konsumsi
alcohol.
 1 dari 4 wanita nullipara, dan sebagian besar wanita tidak
memiliki riwayat keguguran.
 Hanya ada 1 wanita hamil yang memiliki riwayat pernikahan
sedarah dan memilki riwayat kongenital defek pada bayinya
(Musculoskeletal anomaly and Down Syndrome).
 Satu dari setiap 4 wanita memiliki riwayat penyakit kronis.
Penyakit kronis yang paling umum adalah penyakit tiroid
(3/29), epilepsy (2/29), dan penyakit alergi (2/29).
 Mereka menggunakan obat yang lainnya
untuk mengobati penyakit kronis, bersamaan
dengan penggunaan favipiravir.
 Obat yang dikonsumsi sebagian besar seperti
NSAID, hydroxyquinolone, dan
parasetamol.
 Dari data tersebut juga terdapat ibu hamil
yang mengonsumsi produk natural seperti
kayu manis, jahe, batang ceri.
 Semua kehamilan tersebut tidak direncanakan, dan pada
saat melaporkan ke CPTU kebanyakan wanita hamil
tersebut baru menyadari diri nya hamil pada saat usia
kehamilan 4-16 minggu.
 Dari 29 Ibu hamil yang mengkonsumsi obat Favipiravir,
5 diantaranya terminasi elektif, dan 24 sisanya lahir
hidup. Tidak ada yang mengalami keguguran.atau
meninggal dalam kandungan.
 Terdapat 25 bayi yang lahir (12 laki-laki dan 13
perempuan), dan lebih dari setengah wanita hamil yang
lahir secara seksio sesarea (13/24).
 2 Bayi lahir dengan prematur (usia kehamilan dibawah
37 minggu),
 1 dari 25 bayi yang lahir hidup mengalami minor
congenital anomaly (case 9, patent foramen ovale). Ibu
dari bayi tersebut mengalami oligohiramnion pada usia
kehamilan 35 minggu.

*birth defects, # preterm birth, x elective


termination
 Berat badan, panjang badan, dan lingkar
kepala pada bayi yang lahir termasuk dalam
interpretasi normal,
Diskusi dan Pembahasan
 Pada studi ini, 29 wanita hamil yang terpapar Favipiravir telah di evaluasi. Tidak
terdapat kasus abortus spontan.
 Terdapat bayi yang mengalami defek saat lahir, dan preterm saat lahir, namun data
tersebut tidak lebih tinggi jika dibandingkan dengan populasi general.
 Sebagian besar wanita hamil berusia muda (24/29), dan tidak mengonsumsi
alkohol (27/29) dan tidak merokok (22/29).
 Terdapat 1 wanita hamil yang memiliki riwayat pernikahan sedarah, namun tidak
memiliki riwayat defek saat kelahiran.
 Tujuan dari penelitian ini sebenarnya hanya untuk menyajikan data wanita hamil
yang terpapar favipiravir secepat mungkin, karena pengobatan pada covid 19
merupakan isu yg darurat dan perlu di evaluasi secara cepat
Diskusi dan Pembahasan
 Sampai saat ini belum ada penanganan yang spesifik terhadap covid-19, hanya obat antivirus
ramdesivir yang disetujui oleh United States Food and Drugs Administration (FDA), tetapi , tidak
semua negara terfasilitasi remdesivir.
 Pada penelitian ini terdapat beberapa ibu hamil yang mengkonsumsi obat hydroquinolone
bersamaan dengan favipiravir.
 Selain obat tersebut, terdapat juga ibu hamil yang mengkonsumsi NSAID dan parasetamol
bersamaan dengan favipiravir. Hal ini karena memang pada pasien covid-19 biasanya mengalami
gejala demam dan nyeri, sehingga obat tersebut biasanya diberikan.
 Kehamilan yang terjadi pada subjek penelitian ini semuanya merupakan kehamilan yang tidak
direncanakan, dan kebanyakan dari ibu hamil tersebut yang terpapar favipiravir itu pada minggu
pertama kehamilan.
 Pada studi ini juga tidak ditemukan ibu hamil yang keguguran, dan bayinya sebagian besar lahir
hidup. Tidak ada malformasi kongenital mayor yang ditemukan, tertapi terdapat satu anak yang
mempunyai patent foramen ovale(PFO).
Diskusi dan Pembahasan

 2 wanita hamil melahirkan bayi di usia preterm dan lahir secara seksio sesarea,
salah satunya karena kehamilan kembar, dengan usia dibawah 32 minggu (case
12), dan satu lagi karena presentasi bayi yang abnormal pada usia 36 minggu
(case 8). Kemungkinan kelahiran premature pada bayi kembar lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang tidak kembar.
 Tingkat terminasi elektif kehamilan sekitar 17.2% (5/29), mereka memutuskan
terminasi elektif karena takut pada resiko obat.
Kelemahan Studi
 jumlah subjek penelitian yang masih sedikit.
 Favipiravir tidak disetujui di sebagian besar negara sebagai pengobatan covid-19.
 Penelitian ini hanya menyajikan data bagaimana keluaran kehamilan pasien covid
yang terpapar obat favipiravir.
 Oleh karena itu, data ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk dilakukan
penellitian berikutnya.
Kesimpulan dan Saran
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa favipiravir tidak menimbulkan efek teratogenik yang begitu
besar, tetapi, penelitian ini masih terbatas, karena jumlah kasus yang tidak begitu banyak. Kasus Paparan
Favipiravir pada ibu hamil yang lain pun perlu di tindak lanjuti dan di laporkan. Penemuan pada
penellitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk tenaga medis yang lain dan juga pasien yang lainnnya,
namun untuk menarik kesimpulan pada penelitian ini, masih terlalu sedikit jumlah kasusnya. Sehingga
diperlukan data kasus ibu hamil lain yang terpapar favipiravir

Keterbatasan pada penelitian disini adalah kurangnya jumlah kasus yang dilaporkan, sehingga sebaiknya
ditelusuri kembali kasus ibu hamil yang terpapar favipiravir, sehingga bisa lebih akurat kesimpulannya
Critical Appraisal
No. Judul & Pengarang +/-

1. Jumlah kata dalam judul < 12 kata +


2. Deskripsi judul +
3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal +
4. Korespondensi penulis +
5. Tempat dan waktu penelitian dalam judul +
     
No. Abstrak +/-

1. Abstrak 1 paragraf +
2. Secara keseluruhan informatif +
3. Tanpa singkatan selain yang baku +
4. Kurang dari 250 kata +
 
     
No. Pendahuluan +/- 7. Perkiraan dan perhitungan -
besar sampel
1. Terdiri dari 2 bagian/2 paragraf +
8. Perincian cara penelitian +
2. Paragraf pertama mengemukakan alasan + 9. Uji statistik  
3. Paragraf kedua menyatakan hipotesis/tujuan + -
penelitian 10. Program komputer +
4. Didukung oleh penelitian relevan + 11. Persetujuan subjektif -
5. Kurang dari 1 halaman +      

     
No. Bahan & Metode Penelitian +/-

1. Jenis dan rancangan penelitian +


2. Waktu dan tempat penelitian +
3. Populasi sumber +
4. Teknik sampling +
5. Kriteria inklusi +
6. Kriteria eksklusi +
No. Hasil +/-
1. Jumlah subjek +
2. Tabel karakteristik subjek +
3. Tabel hasil penelitian +
4. Komentar dan pendapat hasil penulis +
tentang hasil
5. Tabel analisis data dan uji +
     
No. Pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka +/-

1. Pembahasan dan kesimpulan terpisah +


2. Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan +
dengan jelas
3. Pembahasan mengacu pada penelitian +
sebelumnya
4. Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5. Keterbatasan penelitian +
6. Simpulan utama +
7. Simpulan berdasarkan penelitian +
8. Saran penelitian +
9. Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai