Anda di halaman 1dari 90

PERSYARATAN K3 PEMELIHARAAN INSTALASI, PERLENGKAPAN

DAN PERALATAN LISTRIK DI DISTRIBUSI LISTRIK

Oleh :
NASHRUDDIN ANWAR, ST, MT
Nashruddin Anwar, ST, MT
TTL : Kab. Semarang, 05 Mei 1979
Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
Jabatan : Sub Koordinator Pengawasan Norma K3
HP/WA : 0821 3750 2789
Email : nashruddin.anwar@yahoo.co.id
Diklat :
1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan tahun 2013;
2. Diklat Pengawas Spesialis K3 Listrik tahun 2014;
3. TOT Kader Norma Ketenagakerjaan tahun 2016;
4. DiklatUpgrading K3 Elevator Eskalator tahun 2017;
5. TOT Pengampu Materi Diklat Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji K3
tahun 2023.
Aktivitas :
1. ASN aktif Pengawas Ketenagakerjaan;
2. Narasumber/Instruktur pembinaan dan pelatihan K3;
3. Konsultan K3 listrik, instalasi penyalur petir, elevator dan
escalator;
4. Penguji K3 listrik, instalasi penyalur petir, elevator dan
escalator.
1.1.1. Pengertian Dan Tujuan
Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan listrik adalah
serangkaian tindakan atau proses kegiatan
untuk mempertahankan kondisi dan
meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah
terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan.

5
Ada pula yang mengatakan bahwa

Pemeliharaan :

Kegiatan yang meliputi program pemeriksaan,


perawatan, perbaikan dan uji ulang (unjuk
kerja) dengan tujuan utama untuk
mempertahankan peralatan tersebut beroperasi
secara optimum.
Sedangkan menurut John Moubray dalam
bukunya RCM II, mengatakan

Pemeliharaan : pemastian bahwa aset fisik


melanjutkan memenuhi fungsi yang
diinginkannya.

(Maintenance : Ensuring that physical assets 6

continue to fulfil their intended functions)


Tujuan pemeliharaan peralatan listrik adalah
untuk menjamin kontinuitas penyaluran tenaga
listrik dan menjamin keandalan, antara lain :

 Untuk meningkatkan reliability, availability


dan effiency.
 Untuk memperpanjang umur peralatan.
 Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau
kerusakan peralatan.
 Meningkatkan Safety peralatan.
 Mengurangi lama waktu padam akibat sering
gangguan.

7
Maintenance Understanding
Fundamentals Of Maintenance Management

Introduksi

Perawatan di suatu bangunan gedung maupun industri


merupakan salah satu faktor yang penting.

WHAT IS MAINTENANCE?
• Asal kata : to maintain

• Arti: (1) memelihara

• Arti: (2) merawat

• Arti: (3) menjaga 8


• Apa yang di maintain?
– banguan gedung, mesin/peralatan: supaya tidak rusak

– performance (kualitas, kuantitas, efisiensi): supaya


memenuhi kriteria

– aspek keselamatan: supaya tidak membahayakan


personil

– aspek lingkungan: supaya tidak mencemari lingkungan

9
10
11
12
Power Quality Disturbances
Power Quality Time Range Above Nominal
Event Voltage Range

Over Voltage > 1 min 1.1 – 1.2


Swell 8 ms – 1 min 1.1 – 1.8
Temporary Over 100 usec – 8 ms 1.8 – 2.0
Voltage (TOV)
Transient Surge 1 nsec – 100 usec >1.2

These events add up to more destructive energy to


damage unprotected equipment!

Muhamad Ali, MT
(http://muhal.wordpress.com)
14
15
Jenis-jenis Pemeliharaan

Jenis–jenis pemeliharaan peralatan listrik adalah


sebagai berikut :

1. Preventive Maintenance
(Time Base Maintenance) adalah kegiatan
pemeliharaan yang dilaksanakan untuk
mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara
tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja
peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya.

16
2. Predictive Maintenance
(Conditional Maintenance) adalah pemeliharaan
yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi
suatu peralatan listrik, apakah dan kapan
kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju
kegagalan.

Dengan memprediksi kondisi tersebut dapat


diketahui gejala kerusakan secara dini.

Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi


secara online baik pada saat peralatan beroperasi
atau tidak beroperasi.

17
3. Corective Maintenance adalah
pemeliharaan yang dilakukan secara terencana
ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau
unjuk kerja rendah pada saat menjalankan
fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan
pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi.
Pemeliharaan ini disebut juga Curative
Maintenance, yang bisa berupa Trouble
Shooting atau penggantian part/bagian yang
rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan
dengan terencana.
18
Sedangkan istilah Breakdown
Maintenance diartikan sebagai
pemeliharaan yang dilakukan
setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak
tertentu dan sifatnya darurat.

19
Manajemen = P.O.A.C terhadap 5 M.

P = Planning
5M:
O = Organizing Man
terhadap Money
A = Actuating Machine
Material
C = Contolling Method
* Manajemen Pemeliharaan
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Pemeliharaan
* Manajemen Project
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Project
* Manajemen Keuangan
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Keuangan
* Dan lain-lain 20
Objek pemeliharaan di
Distribusi:

Gardu Distribusi, Trafo Distribusi,


Jaringan Distribusi,
Alat Pembatas dan Pengukur,
Jaringan Distribusi Tegangan
Menengah, Jaringan Distribusi
Tegangan Rendah, Saklar dan
Pengaman Pada Jaringan Distribusi
21
I. OPERASI GARDU DISTRIBUSI.

PENGERTIAN OPERASI GARDU DISTRIBUSI.


ADALAH SUATU OPERASI PELAKSANAAN YANG
MENYANGKUT BEBERAPA SEGI TEKNIS YANG
BERKAITAN DENGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
DENGAN TUJUAN AGAR PENYALURAN TENAGA
LISTRIK BISA TERSELENGGARA DENGAN BAIK
SESUAI PERSYARATAN TEKNIS YANG BERLAKU.

I.1. MACAM-MACAM GARDU DISTRIBUSI


a. GARDU CANTOL.
b. GARDU PORTAL.
c. GARDU KIOS.
d. GARDU BETON.
22
GARDU CANTOL
GARDU CANTOL ATAU GARDU TIANG SELURUH
INSTALASINYA DICANTOLKAN PADA TIANG
JARINGAN, BIASANYA CAPASITAS TRAFONYA
MAX < 100 Kva.

KELENGKAPAN GARDU CANTOL


a. SATU SET CUT OUT (3 BUAH )

b. SATU SET ARRESTER (3 BUAH )

c. SATU SET TRAFO TYPE CANTOL

d. SATU SET PEMUTUS BEBAN TR


. SATU BUAH HANDEL PEMUTUS (TR)
YG DAPAT DIOPERASIKAN DARI BAWAH
23
GARDU PORTAL
GARDU PORTAL MERUPAKAN GARDU YANG SELURUH
INSTALASINYA DIPASANG PADA DUA TIANG / LEBIH
GARDU PORTAL INI MERUPAKAN PENGEMBANGAN
DARI GARDU CANTOL YANG BEBANYA SUDAH BESAR
DAN BANYAK DIPASANG PADA DAERAH PADAT PEN
DUDUKNYA DAN KAPASITASNYA < 315 kVA

GARDU PORTAL DILENGKAPI :


a) SATU SET CUT OUT ( 3 BUAH)
b) SATU SET ARRESTER ( 3 BUAH)
c) SATU BUAH TRAFO DIST < 315 kVA
d) SATU ATAU 2 SET PEMUTUS BEBAN
e) SATU SET RAK TR U/ FASILITAS 4 JURUSAN
24
GARDU KIOS
GARDU INI BANGUNANYA TERBUAT DARI METAL DAN
DIPAKAI UNTUK SEMENTARA WAKTU :

FASILITAS GARDU DILENGKAPI :


o SEBUAH PMS UNTUK KABEL MASUK DARI SUMBER

o SEBUAH PMT UNTUK KABEL OUT GOING

o SEBUAH PENGAMAN TRAFO

o SEBUAH TRAFO

o SATU SET PERALATAN TR


25
GARDU BETON
GARDU INI BANGUNANYA SECARA KESELURUHANYA
TERBUAT DARI BETON DAN BEBANYA SUDAH
MENCAPAI SAMPAI DENGAN 2 MVA / km2
FASILITAS YANG
FASILITAS YANG TERDAPAT
TERDAPAT PADA
PADA GARDU
GARDU BETON
BETON
o SEBUAH CUBIKEL PEMISAH (PMS) DGN KODE AS.
CUBIKEL INI UNTUK IN COMING DARI SUMBER
o SEBUAH CUBIKEL PEMUTUS BEBAN (PMT) DGN
KODE AIS, CUBIKEL INI UNTUK MELAYANI KA-
BEL OUT GOING.
o SEBUAH CUBIKEL PENGAMAN TRAFO, CUBIKEL
INI BERUPA PEMUTUS BEBAN DGN PENGAMAN
LEBUR, DGN KODE CUBIKEL PB.
26
JENIS GARDU BETON DAPAT
DIKELOMPOKAN :
1. GARDU BETON PASANGAN TERBUKA ( OPEN TYPE).
PERALATAN YG TERDAPAT DLM GARDU ( PMT, PMS
CT,PT DLL) DAPAT DILIHAT SECARA LANGSUNG.
PADA GARDU BETON BIASANYA DIPASANG PAGAR
PENGAMAN YG BERGUNA UNTUK PENGAMAN
DARI BAHAYA SENTUHAN TANGAN.

2. GARDU BETON PASANGAN TERTUTUP ( CLOSED TYPE).


PERALATAN YG TERDAPAT DLM GARDU (PMT, PMS
CT/PT DLL) DISIMPAN DALAM LEMARI METAL YANG
SERING DISEBUT CUBIKEL, SHG PERALATAN TIDAK
DAPAT TERLIHAT SECARA LANGSUNG OLEH MATA.
27
GARDU BETON PASANGAN TERBUKA

28
GARDU BETON PASANGAN TERTUTUP

29
SYARAT-SYARAT KONTRUKSI GARDU
DISTRIBUSI
1. Bangunan gardu dibuat agar dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya pengotoran peralatan instalasi.
2. Meminimalkan besar lubang / celah agar serangga

tidak bisa masuk kedalam, tetapi sirkulasi udara


pendingin tetap baik.
3. Melakukan rating peralatan instalasi sesuai kebutuhan

beban trafo, konduktor, rel, PMB, pelebur, kabel


disesuaikan dengan arus beban yang akan mengalir,
agar tidak terjadi pemanasan yang berlebihan.
4. Tahanan kontak pada sambungan antara dua
5. Meminimalkan nilai tahanan kontak pada :

a. sambungan antara terminal kabel dan pmb

b. sambungan antara pmb dan rel

c. sambungan antara kabel dan trafo distribusi

6. Sebaiknya pada sambungan ditutupi dengan sealer

dari bahan karet (isolasi), hal ini dilakukan agar dapat


menghindari oksidasi akibat masuknya uap air / kimia/
garam ke celah diantaranya.
7. Tahanan kontak yang baik mengurangi panas yang

terjadi di sambungan akibat arus beban yang mengalir


di sambungan itu.
PROSES PEMELIHARAAN GARDU
DISTRIBUSI
1. Gardu distribusi secara rutin dibersihkan dari kotoran / debu / sawang dan

lain-lain, sehingga permukaan isolator, kubikel, PHB-TR dan peralatan


lainnya selalu bersih dari karbon yang terbentuk.
2. Trafo distribusi secara rutin dibersihkan dari kotoran / debu / sawang dan

lain- lain.
3. Memeriksa gelas penduga minyak trafo distribusi bila warna minyak

berubah maka ganti atau bersihkan dengan oil refinery (pembersih minyak).
4. Memeriksa warna silica gel pada breather apakah sudah berubah warna.

5. Memeriksa suhu winding dan suhu minyak trafo pada thermometer.

6. Memeriksa tahanan isolasi peralatan TM (penghantar, PMB, PMS,dan


PMT); dengan megger 5000 volt DC dengan ketentuan: nilai > (2000
Ohm/Volt) + 1 MΩ.
6. Mengukur tahanan isolasi (TI) dan polaritas indeks (PI) pada belitan

primer dan sekunder (Phase-phase, phase-Netral, Phase-BKT(body


trafo))
7. Memeriksa tahanan kontak pada tiap sambungan. Diantaranya pada

penghantar dgn rel; penghantar dng PMB, PMS, dan PMT; PMB,
PMS,dan PMT dengan rel; juga pada bantalan kontak PMB dan PMS
atau PMT (Pemutus Tenaga).
8. Mengukur tahanan pembumian pada bagian pembuangan muatan

arrester, grounding titik netral trafo, grounding BKT/BKE.


9. Perkembangan arus beban selalu diikuti untuk : evaluasi kapasitas trafo,

konduktor, rel, PMB (Pemutus Beban), pelebur, tegangan, frekuensi,


kabel agar arus beban yang mengalir, tidak sampai membuat panas
yang berlebihan yang bisa merusak dan keseimbangan beban antar
phase.
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CARA PEMELIHARAAN TRAFO TENAGA


1. PERSIAPKAN PERKAKAS KERJA UNTUK PEMELIHARAAN TRAFO.

2. BEBASKAN TRAFO DAN PERALATAN LAIN DARI TEGANGAN.

3. PASANG PERALATAN GROUNDING PADA SISI TT / TR.

4. PERIKSA KEADAAN TRAFO SECARA UMUM.

5. BERSIHKAN BHUSING TRAFO TT/TR DARI KOTORAN.

6. KENCANGKAN MUR/BAUT PADA TERMINAL KABEL & BHUSING.

7. PERIKSA TANGKI TRAFO (BILA ADA KEBOCORAN).

8. PERIKSA KEDUDUKAN TRAFO.

9. PERIKSA KONDISI KRAN PEMBUANGAN MINYAK TRAFO.


10. PERIKSA SEMUA KABEL PENGHUBUNG TRAFO TM/TR (BERSIHKAN).
11. USAHAKAN KEADAAN KABEL AGAR TETAP RAPIH.
12. LAKUKAN PENGGANTIAN ATAU PERBAIKAN BILA ADA KABEL
PENGHUBUNG YANG RUSAK.
34
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

13. LAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN KAWAT PENTANAH-


AN YANG RUSAK ATAU KENDOR SAMBUNGANYA.
14. PERIKSA KONDISI MINYAK TRAFO MELALUI GELAS PENDUGA.
15. TEST MINYAK TRAFO DENGAN TEG TEMBUS YANG TELAH
DITENTUKAN ( 30 kv / 2,5 mm ).

16. PERIKSA KONDISI SILICA GEL BILA BERUBAH DARI WARNA


BIRU MENJADI WARNA MERAH.
17. LAKUKAN PENGUKURAN (MEGER) ANTARA LILITAN .

18. PERIKSA TAP CHANGER PADA SETIAP POSISI.

19. LAKUKAN PENAMBAHAN MINYAK TRAFO APABILA KURANG


DAN USAHAKAN AGAR UDARA TIDAK MASUK KEDALAM TRAFO.
20. PERIKSA KEMBALI HASILNYA.

21. LEPASKAN GROUNDING PENGAMAN DARI SISI TM/TR.


22. LAPORKAN HASIL PEMELIHARAAN BAHWA PEKERJAAN TELAH
SELESAI SIAP DIOPERASIKAN KEMBALI.

35
36
37
38
39
40
Diketahui Trafo Distribusi PLN YNyn0 200 KVA; 20 KV/400 V; Z=5 %:
Hasil Pengukuran tegangan :
R-N = 223 V; S-N= 222 V; T-N= 224 V
Hasil Pengukuran arus pada siang hari :
R = 223,1 A; S= 165 A; T= 90,6 A; N= 118,6 A dan PE= 62,1 A
Hasil Pengukuran arus pada malam hari didapatkan :
R = 303,6 A; S= 187,7 A; T= 165,4 A; N= 131,7 A dan PE= 58,9 A
Tentukan :
1. Prensentase Pembebanan trafo pada siang hari dan pada malam hari.
2.Presentase ketidakseimbangan beban pada trafo pada siang hari dan malam hari.
3.Rugi-rugi daya pada pengantar netral dan berapa persen? Diketahui R n = 0,6842
Ohm
4.Rugi-rugi daya pada pengantar PE dan berapa persen? Diketahui R pe = 3,8 Ohm.
5. Presentase ketidakseimbangan tegangan antar phase.
6.Tentukan nilai Z (Impedansi) pada HV dan LV (Ohm).
7.Tentukan nilai arus hubung singkat bila terjadi gangguan di titik tegangan rendah (LV).
8.Gambarkan diagram phasor untuk vektor group dari Trafo tersebut.
41
42
Tahanan Isolasi PMT

43
Tahanan kontak PMT

44
PEMELIHARAAN JTM (JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH)
Gangguan dari lingkungan/alam antara lain :
Petir

Karena ujung tiang biasanya lebih tinggi maka diharapkan sambaran


langsung jarang terjadi, kalau pun terjadi dan tahanan tanah tiang
cukup tinggi, bisa flash over ke konduktor fasa menyebabkan
gangguan tanah
Binatang

Burung, kalong, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab gangguan


hubung singkat 1 fasa ketanah, 2 fasa bahkan 3 fasa
Manusia

Permainan layang-layang dapat menyebabkan kabel jaringan


putus.
PEMELIHARAAN JTM (JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH)
 Tumbuhan
Tumbuhan yang merambat dan dahan / ranting pohon besar
dapat pula menjadi penyebab gangguan
 Jumper putus
Karena korosi, terjadi pemburukan tahanan kontak jumper
konduktor putus jatuh ketanah
 Isolator retak atau pecah
Apabila terjadi isolator pecah mudah ditemukan namun apabila
isolator retak sulit ditemukan, keduanya dapat menjadi
penyebab gangguan.
PROSES PEMELIHARAAN JTM
(JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)

Bila ditemukan temperatur tinggi pada sambungan, maka hal-hal

yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1.memadamkan jaringan,

2.mengukur tahanan kontak,

3.membersihkan permukaan kontak,

4.apabila klem penjepit sambungan rusak maka harus diganti,

5.jaringan kembali disambungkan dan tahanan kontaknya kembali

diukur,
6. apabila hasil ukur baik maka jaringan kembali dienergize.
KONSTRUKSI JTR (JARINGAN
TEGANGAN RENDAH)
a. Konduktor yang digunakan konduktor telanjang ada pula yang

menggunakan twisted cable.


b. Sambungan konduktor di jaringan TR dibungkus dengan sealer (untuk

menghindari korosi).
c. PMB dan Pelebur digunakan sebagai pemutus aliran beban dan

pengaman gangguan hubung singkat.


d. Jaringan TR dipasok dari sekunder trafo distribusi 220/380 volt

dengan titik netral ditanahkan langsung.


e. Konduktor netral kembali ditanahkan di tiap beberapa tiang di

sepanjang jaringan TR.


PEMELIHARAAN JTR (JARINGAN
TEGANGAN RENDAH)
Pemeliharaan-pemeliharaan yang dilakukan terhadap JTR di

antaranya :
1.Membersihkan jaringan dari sentuhan dahan (untuk
jaringan dengan konduktor telanjang).
2.Untuk jaringan dengan twisted cable, pemeliharaan agak

jarang kecuali untuk kabel yang tertekan dahan pohon.


3.Memonitor keseimbangan beban masing-masing fasa, agar

konduktor netral tidak dialiri arus besar, yang bisa membuat


masalah.
4.Memonitor hot spot konduktor fasa / netral terutama
PEMELIHARAAN JTR (JARINGAN
TEGANGAN RENDAH)
5. Menaikkan tegangan konsumen di fasa yang berbeban rendah.

6. Hot spot sambungan diperiksa dengan thermovision bila temperatur tinggi dan

jaringan belum putus, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut:


a. memadamkan jaringan,

b. mengukur tahanan kontak,

c. membersihkan permukaan kontak,

d. apabila klem penjepit sambungan rusak maka harus diganti,

e. jaringan kembali disambungkan dan tahanan kontaknya kembali diukur,

f. apabila hasil ukur baik maka jaringan kembali dienergize.


JARAK BEBAS JARINGAN

Batasan jarak bebas jaringan SUTM SUTR

Dari permukaan tanah 6.0 m 4.0 m

Menyilang jaringan 20 kV 2.0 m 2.0 m

Menyilang jaringan 220 V 1.0 m 1.0 m

Dengan bangunan 3.0 m 2.0 m

Dengan pohon 2.0 m 0.3 m


Pemeriksaan on the spot
 2-2. Line post / Flashover

SDS/
Weather Temp Humidity Distance dB Condition Wav. file
Opinion

17℃ 46% 9M 3dB Flashover

53
 65. Conductor / Erosion, Contact with insulator

SDS/
Weather Temp Humidity Distance dB Condition Wav. file
Opinion

Erosion,
20℃ 72% 11M 11DB Contact with
insulator

54
Key defects on Vector’s overhead facilities

1. Cable risers

55
Key defects on Vector’s overhead facilities

3. Kidney insulators

56
Accuracy test of extracted degraded equipments

 Flash over Test


Crack (Cleaved) : Line Post

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 24℃
• Humidity : 26%
• Distance : 11m
• Signal Level : 3dB

Component
적출설비사 Photo

Crack : Line Post

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 11℃
• Humidity : 23%
• Distance : 11m
• Signal Level : 3dB

Component
적출설비사 Photo

Crack with other defects : Line Post

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 28℃
• Humidity : 42%
• Distance : 11m
• Signal Level : 5dB

Component
적출설비사 Photo

Crack : Suspension Insulator

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 14℃
• Humidity : 32%
• Distance : 11m
• Signal Level : 5dB

Component
적출설비사 Photo

Crack : C.O.S

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 1℃
• Humidity : 59%
• Distance : 12m
• Signal Level : 9dB

Component
적출설비사 Photo

 Erosion
Erosion : Conductor

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 13℃
• Humidity : 25%
• Distance : 13m
• Signal Level : 25dB

Component
적출설비사 Photo

Erosion : Conductor

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 23℃
• Humidity : 25%
• Distance : 11m
• Signal Level : 15dB

Component
적출설비사 Photo

Erosion : Cable head

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 4℃
• Humidity : 17%
• Distance : 11m
• Signal Level : 30dB

Component
적출설비사 Photo

Degradation : Polymer Suspension Insulator

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 7℃
• Humidity : 42%
• Distance : 12m
• Signal Level : 13dB

Component
적출설비사 Photo

Bushing Corona : MOF

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : -1℃
• Humidity : 24%
• Distance : 8m
• Signal Level : 5dB

Component
적출설비사 Photo

Crack : Lightning Arrester

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 8℃
• Humidity : 34%
• Distance : 9m
• Signal Level : 15dB

Component
적출설비사 Photo

Physically damaged: Line Post

현장상태
Conditions
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : -5℃
• Humidity : 21%
• Distance : 11m
• Signal Level : None

Component
적출설비사 Photo

Birds nest : Cross arm

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Cloudy
• Temperature : 6℃
• Humidity : 61%
• Distance : 12m
• Signal Level : 10dB

Component
적출설비사 Photo

Out of position: Line Post

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 7℃
• Humidity : 28%
• Distance : 10m
• Signal Level : 20dB

Component
적출설비사 Photo

Tree contact: Conductor

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 1℃
• Humidity : 44%
• Distance : 11m
• Signal Level : 18dB

Component
적출설비사 Photo

None gloss: Suspension insulator

현장상태
Conditions WAVE 파형
WAVEPattern 신호음
Sound
• Voltage : 22,900v
• Weather : Fine
• Temperature : 4℃
• Humidity : 57%
• Distance : 12m
• Signal Level : 9dB

Component
적출설비사 Photo

 Suspension insulator – non
gloss
Date : 2011. 03. 22
Location : Gyeonggi-do
Weather : Fine
Temperature : 5℃
Humidity : 30%
Distance : 13m
Signal Level CAUTION
: 8dB
 Suspension insulator – crack

Date : 2011. 06. 02


Location : Gyeonggi-do
Weather : Fine
Temperature : 24℃
Humidity : 18%
Distance : 11m
Signal Level : 20dB
FAULTY
CAUTION
 Suspension insulator
Non-gloss

FAULTY

 Finding suspension
insulator
non-gloss and crack
79
Contoh JSA (Jos Safety Analysis) pada kegiatan Pemasangan Instalasi,
Perlengkapan dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik:
No. Tahapan Pekerjaan Potensi Bahaya Rekomendasi
1 RE-CHEKING / RE-SURVEY
Pengecekan / survey ulang posisi / letak Kecelakaan saat perjalanan Pastikan cek kendaraan sebelum melakukan
Gardu Distribusi perjalanan
Terperosok, terpeleset, &/ terjatuh - Gunakan APD, sepatu safety atau disesuaikan
dengan kondisi medan
- Perhatikan kondisi jalan
Pembersihan lokasi gardu distribusi Tergores, tertusuk Gunakan APD, sarung tangan atau disesuaikan
dengan peralatan kerja
Terbentur, terjatuh Perhatikan area / lokasi kerja
Pengurusan ijin-ijin Kecelakaan saat perjalanan - Pastikan cek kendaraan sebelum melakukan
perjalanan
2 PREPARATION
Penyelesaian ganti rugi tanaman, Konflik dengan pemilik lahan Koordinasi dengan aparat setempat
bangunan, dan lain-lain
Menyiapkan crew tenaga kerja Kecelakaan saat perjalanan - Pastikan cek kendaraan sebelum melakukan
perjalanan
Menyiapkan format-format laporan Cedera pinggang Gunakan peralatan kerja yang ergonomis
harian, progres phisik, dan lain-lain
Menyiapkan asbuilt drawing Pusing, mata lelah Bekerja secara ergonomis
Mobilisasi material, peralatan dan Cacat Material - Memastikan handling material menggunakan
perkakas kerja alat sesuai peruntukan yang standar
Terbentur, terjatuh, terjepit, - Hati-hati saat melakukan pekerjaan
tertusuk pengangkutan material
- Gunakan APD sesuai pekerjaan
- Gunakan alat angkut yang standar
Menentukan letak tiang untuk gardu Terperosok, terpeleset, &/ terjatuh - Gunakan APD, sepatu safety atau disesuaikan
distribusi dengan kondisi medan
- Perhatikan kondisi jalan
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Kecelakaan saat perjalanan - Pastikan cek kendaraan sebelum melakukan
perjalanan
4 PEMASANGAN CROSS ARM
a. Cross Arm untuk Pole Top - Tergores, tertusuk - Memakai APD, sarung tangan kerja
Assembly / Pole Top Arrangement - Terjatuh dari ketinggian - Memakai APD, safety helmet
b. Cross Arm untuk LA dan FCO - Tertimpa, terjepit - Memakain APD Body Harness
c. Cross Arm untuk dudukan Trafo - Pajanan suhu dan - Menggunakan Tangga
d. Cross Arm untuk LV Panel/PHB kelembaban - Penyesuaian peralatan kerja dengan
TR/Cubicle - Kekurangan oksigen postur tubuh
- Ketidakseimbangan tubuh - Pemberian beban kerja yang sesuai
- Tidak ergonomis - Bekerja sesuai SOP & IK terupdate
- Pasang rambu-rambu di area kerja

POLE TOP ASSEMBLY / POLE TOP


5 ARRANGEMENT, LA & FCO

a. Pemasangan Pin Insulator dan - Tergores, tertusuk - Memakai APD, sarung tangan kerja
kelengkapannya - Terjatuh dari ketinggian - Memakai APD, safety helmet
b. Pemasangan Fuse Cut Out - Tertimpa, terjepit - Memakain APD Body Harness
c. Pemasangan Lightning Arrester - Pajanan suhu dan - Menggunakan Tangga
kelembaban - Penyesuaian peralatan kerja dengan
- Kekurangan oksigen postur tubuh
- Ketidakseimbangan tubuh - Pemberian beban kerja yang sesuai
- Tidak ergonomis - Bekerja sesuai SOP & IK terupdate
- Pasang rambu-rambu di area kerja
PEMASANGAN TRAFO DAN
6 KELENGKAPANNYA
a. Pemasangan Trafo - Tergores, tertusuk - Memakai APD, sarung tangan kerja
b. Pemasangan bushing dan kelengkapannya - Terjatuh dari ketinggian - Memakai APD, safety helmet
- Tertimpa, terjepit - Memakain APD Body Harness
- Pajanan suhu dan - Menggunakan Tangga
kelembaban - Penyesuaian peralatan kerja dengan
- Kekurangan oksigen postur tubuh
- Ketidakseimbangan tubuh - Pemberian beban kerja yang sesuai
- Tidak ergonomis - Bekerja sesuai SOP & IK terupdate
- Pasang rambu-rambu di area kerja

PEMASANGAN LV PANEL / PHB TR /


7 KUBIKEL
a. Pemasangan body panel Terjepit, tergores - Memakai APD, sarung tangan kerja
b. Pemasangan isi/kelengkapan Kubikel - Memakai APD, safety helmet
- Bekerja sesuai SOP & IK terupdate
- Pasang rambu-rambu di area kerja

8 WIRING
a. Pemasangan pipa-pipa galvanis pelindung - Tergores, tertusuk - Memakai APD, sarung tangan kerja
kabel yang menghubungkan antara Trafo ke - Terjatuh dari ketinggian - Memakai APD, safety helmet
Kubikel, antara Kubikel ke SUTR, dan lain- - Tertimpa, terjepit - Memakain APD Body Harness
lain - Pajanan suhu dan - Menggunakan Tangga
b. Pengawatan antar peralatan (Kubikel, kelembaban - Penyesuaian peralatan kerja dengan
Trafo, FCU, LA, SUTM, SUTR, Instalasi - Kekurangan oksigen postur tubuh
Pembumian, dan lain-lain - Ketidakseimbangan tubuh - Pemberian beban kerja yang sesuai
c. Pemasangan klem-klem/konektor pada - Tidak ergonomis - Bekerja sesuai SOP & IK terupdate
terminal peralatan - Pasang rambu-rambu di area kerja
d. Pemasangan/pengerasan bolt & nut pada
terminal peralatan
10. Dokumen Izin Kerja (Work Permit)

Dokumen izin kerja harus dibuat sebagai sarana kendali


pekerjaan antara pelaksana pekerjaan, pengawas pekerjaan dan
penanggungjawab pekerjaan.

Contoh Work Permit bekerja di ketinggian :


WORKING AT HEIGHT PERMIT / IJIN KERJA DIKETINGGIAN (OVER / DIATAS 2 METER )
Tanggal
Waktu
Jenis
Pekerjaan
Lokasi
KOLOM KESELAMATAN
YES / NO/
No DESCRIPTIONS / URAIAN REMARKS / KETERANGAN
YA TIDAK
Apakah pekerja sudah diberi penjelasan secara detail
1.
mengenai yang akan dilakukan ?
Apakah pekerja sudah diberi tahu tentang bahaya yang
2.
dapat terjadi ?
Apakah Alat Pelinding Diri sudah di cek dan tidak ada
3.
kerusakan serta siap pakai ?
Apakah pekerja sudah diberi tahu tentang keharusan
4.
memakai Alat Pelindung Diri ?
Apakah pekerja sudah diberi tahu cara menggunakan
5.
Alat Pelindung Diri ?
Apakah Safety sign dan barricade line sudah dipasang
6.
dan dibawah area kerja ?
Apakah tersedia akses untuk bekerja di ketinggian yang
7.
aman ?
8. Apakah akses jalan mempunyai pagar pengaman ?
Apakah tersedia lantai kerja yang aman untuk
9.
melakukan Pekerjaan ?
Apakah area kerja sudah di aman kan dari
10.
kemungkinan sumber bahaya lain disekitarnya ?
Apakah diperlukan system pengaman jatuh yang lain
11.
(khusus)
Apakah Pekerjaan ini memerlukan ijin Kerja Aman
12.
yang lain ?
PERALATAN KERJA YANG DIPERGUNAKAN

Scaffolding Besi Mesin Las

Scaffolding Kayu Kompressor


Tangga Aluminium
Tangga Fiber

Tangga Kayu

Helmet Safety Harness


Safety Shoes Safety Glasses

Ear Plug / Muff Safety Gloves


Dust Mask Safety Belt

KONDISI BAGIAN YANG DIKERJAKAN

Mengandung Oli Bertegangan Listrik

Mengandung Debu

Bising
CHECK LIST Cara mencegah bahaya SHOCK

Uraian Temuan Rekomendasi


1.Jangan membiasakan diri mencoba secara
sengaja maupun tidak sengaja memegang benda-
benda logam yang kemungkinan bisa ada
tegangan listriknya.

2.Isolasi bagian-bagian terbuka yang bertegangan.

3.Beri tutup yang aman pada bagian-bagian yang


bertegangan
4.Beri pagar pengaman pada bagian-bagian
bertegangan yang kemungkinan bisa tersentuh
manusia secara tidak sengaja, pasang peralatan
Interlocking (bila perlu).
5.Pasang Grounding pada Instalasi listrik

6.Pasang Grounding pada bagian-bagian yang


kemungkinan bisa bertegangan (misalnya frame
dari motor, dan lain-lain)
8.Laksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu
melakukan pekerjaan listrik.
9.Gunakan PPE yang benar

86
CHECK LIST Cara mencegah bahaya ARC FLASH
Uraian Temuan Rekomendasi
1.Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan,
harus selalu listriknya dimatikan dulu (off &
LOTO), kecuali terpaksa.
2.Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit,
dan pastikan harus ada alat proteksi (CB atau
Fuse)
3. Hindari Kondisi tidak aman (Unsafe condition)
dan Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act)
4. Gunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang baik
dan benar

CHECK LIST Cara mencegah


bahaya ARC yang menyebabkan Kebakaran (FIRE)
Uraian Temuan Rekomendasi
1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit,
dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse)
2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang
baik
3. Gunakan jenis kabel yang benar

4. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA


(Ampacity)nya.
87
5. Hindari terjadinya “Loss connection”
Cara mencegah bahaya BLAST karena
Pemeliharaan yang kurang baik pada Peralatan
Uraian Temuan Rekomendasi
1.Laksanakan pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM,
dan CM) sesuai dengan prosedur-prosedur
pemeliharaan (Maintenance Prosedures).
2.Lakukan JSA (Job Safety Analysis) untuk setiap
pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, CM)

Cara mencegah BLAST yang terjadi karena


Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse
Uraian Temuan Rekomendasi
1. Hindari kemungkinan terjadinya short circuit

2. Pastikan Breaking Capacity dari Fuse dan Circuit


Breaker adalah lebih besar daripada Maximum
Short Circuit pada titik terjadinya short circuit
tersebut. Maximum Short Circuit pada setiap titik
Bus dihitung menggunakan software misalnya
ETAP (Electrical Transient Analizer Program), atau
dengan menggunakan Tabel seperti contoh dari
PLN. 88
Cara mencegah bahaya listrik lainnya

Uraian Temuan Rekomendasi


a. Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang
melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik

b. Bahaya radiasi ketika sedang melakukan


pekerjaan pemeliharaan listrik

c. Bahaya radiasi ketika sedang melakukan


pekerjaan pemeliharaan listrik

d. Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan


pekerjaan pemeliharaan listrik

e. Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang


melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik

f. Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang


melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik

g. Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik


ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik

h. Dan lain-lain :
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
89

Anda mungkin juga menyukai