Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN

KURIKULUM
DISUSUN OLEH:

kelompok 2
Perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa Reformasi
hingga saat ini mengalami beberapa perubahan signifikan, di
antaranya:

1. Era Reformasi (1998-2000an): Setelah Reformasi pada tahun


1998, terjadi perubahan signifikan dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Pemerintah mulai melakukan reformasi pendidikan,
termasuk revisi kurikulum. Salah satu inisiatif besar pada masa ini
adalah diluncurkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada tahun 2006, yang memberikan lebih banyak
kewenangan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di
lingkungan mereka.

.
2. implementasi Kurikulum 2013 (K13): Pada
tahun 2013, pemerintah Indonesia
memperkenalkan Kurikulum 2013 sebagai upaya
untuk meningkatkan relevansi, kreativitas, dan
kemandirian siswa. K13 menekankan pembelajaran
berbasis kompetensi, karakter, dan kontekstual. Ini
juga memperkenalkan pendekatan pembelajaran
tematik dan integratif serta penilaian berbasis
portofolio.
3.Revisi kurikulum 2013: Kurikulum 2013 mengalami
beberapa revisi dan penyempurnaan sejak diperkenalkan.
Revisi-revisi ini dilakukan untuk memperbaiki
implementasi, menyesuaikan dengan kebutuhan aktual di
lapangan, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

4. implementasi Kurikulum 2013 Revisi (K13 Revisi):


Pada tahun 2017, pemerintah mengeluarkan revisi terbaru
dari Kurikulum 2013, yang dikenal sebagai K13 Revisi.
Revisi ini mengintegrasikan beberapa perubahan,
termasuk penyesuaian terhadap tuntutan global,
peningkatan pembinaan guru, dan perbaikan dalam aspek
evaluasi.
5. Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar: Pada
tahun-tahun terkini, pemerintah Indonesia terus
mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum
pendidikan, termasuk melalui inisiatif Merdeka
Belajar. Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan untuk
memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah
dan guru dalam merancang dan melaksanakan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi lokal
PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI

Pengembangan kurikulum merupakan dinamika yang dapat memberi


respon. terhadap tuntutan perubahan struktural pemerintahan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun globalisasi.
Pengembangan kurikulum sangat dipengaruhi oleh sumber daya
pendukung, yaitu SDM memiliki peran yang sangat dominan
terhadap keberhasilan pengembangan kurikulum, untuk itu
pengembangan dan pembinaan SDM harus dilakukan secara
berkesinambungan, baik melalui jalur formal maupun nonformal.
Manajemen perguruan tinggi atau sekolah, pemanfaatan sumber
belajar, penggunaan media pembelajaran yang tersedia, penggunaan
strategi dan model-model pembelajaran, kinerja guru dan dosen,
monitoring pelaksanaan pembelajaran di kelas, serta manajemen
peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Beey (1966) dalam Hamalik, menyebutkan tiga hal yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum: (1) the essential curriculum, meliputi
keterampilan dan pengetahuan yang minimum, yang pencapaianya harus
diukur dengan teknik "quality control", (2) the potential curriculum,
meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dituntut untuk meliputi
setiap anak, selaras dengan perkembangan anak, jenjang sekolah, serta
kebutuhan masyarakat yang bersangkutan, dan untuk ini diperlukan
evaluasi yang kontiyu, (3) the vocational curriculum, meliputi
keterampilan dan pengetahuan yang khas yang harus dimiliki sejumlah
anak sehubungan dengan kebutuhan tenaga kerja pada masyarakat
tertentu. Kualitasnya diukur atas dasar dua aspek, yaitu prediksi dan
tingkat pencapainya. Sedang dalam pelaksanaanya perlu diperhitungkan,
(a) apa yang diajarkan, (b) bagaimana mengajarkanya, (c) siapa
pelajarnya dan bagaimana
mereka belajar, (d) keserasian bahan dengan kebutuhan ril dari
siswa dan masyarakat, (e) efisiensi, efektivitas dan produktivitas
proses pendidikan termasuk perencanaan, organisasi serta
pengelolaanya, dan (f) perubahan-perubahan melalui berbagai
inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
berlangsung terus.
Selanjutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pengembanganya perguruan tinggi atau sekolah akan
menghadapi beberapa faktor penghambat. Faktor-faktor
penghambat yang kemungkinan muncul dalam pengembangan
kurikulum diantaranya:
FAKTOR PENGHAMBAT

1. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang terus-


menerus meningkat, yang pada giliranya akan
menimbulkan kelangkaan fasilitas belajar dan personel
pembimbing. Sehingga membutuhkan kurikulum yang
lebih sesuai.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut penyesuaian kurikulum agar masyarakat kita
tidak ketinggalan dengan bangsa lain terutama dalam
hubungan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
3. Aspirasi manusia semakin berkembang luas, berkat
kebebasan berpikir dan mengeluarkan gagasan dan konsep
perlu mendapat penyaluran yang wajar, agar sesuai dengan
norma-norma dan nilai-nilai agama dan kebangsaan. Hal ini
mendorong perbaikan dan pengembangan kurikulum.
4. Dinamika masyarakat yang disebabkan oleh berbagai
faktor, menyebabkan gerakan masyarakat, baik vertikal
maupun horizontal membawa pengaruh besar artinya bagi
pengembangan pendidikan.
Maka, untuk mengurangi masalah-masalah yang sering
muncul dalam. pengembangan kurikulum, Othanel
Smith dalam Hamalik, menyatakan bahwa ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, beliau menitikberatkan
pada, (1) pemilihan. titik tolak pengembangan, (2)
analisi kekuatan-kekuatan yang ada secara selektif, (3)
teknik pelaksanaanya, (4) cara yang konvensional dalam
mengusahakan perubahan dan (5) kontrol atau
pengawasan kurikulum.
Nurgiyantoro", dalam pengembangan kurikulum terdapat sejumlah
prinsip dasar yang dipakai sebagai landasan agar kurikulum yang
dikembangkan sesuai dengan keinginan yang diharapkan, baik oleh
pihak lembaga, siswa, orang tua, dan masyarakat pengguna lulusan.
Untuk itu, perlu menentukan prinsip-prinsip dasar yang menunjang
dan menjadi landasan dasar dalam pengembangan kurikulum yang
dilakukan. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya: relevansi, efektivitas,
efisiensi, kesinambungan, fleksibilitas, berorientasi pada tujuan,
prinsip sinkronisasi. Prinsip-prinsip tersebut perlu diketahui oleh
semua pihak, terutama guru sebagai pelaksana di lapangan, dan dapat
menerapkanya dalam proses pembelajaran dengan baik. Dan
pengembang kurikulum memahami dan menghayati secara seksama
dan baik.
KESIMPULAN

Dalam kesimpulan presentasi PowerPoint tentang perkembangan


kurikulum masa reformasi 1998-sekarang, fokuslah pada evolusi
pendidikan di Indonesia. Sorot beberapa titik utama seperti
pengenalan kurikulum berbasis kompetensi, implementasi
teknologi dalam pembelajaran, dan upaya peningkatan mutu
pendidikan. Jelaskan bagaimana reformasi kurikulum telah
menciptakan perubahan positif dalam pendekatan pembelajaran
dan persiapan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.
THANK YOU
FOR
LISTENING
You can also add other related visuals to capture the
attention of your audience.

Anda mungkin juga menyukai