1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan
banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukaranya melampaui tingkat perkembangan usia
anak
2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,
kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap pada perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global.
6. Standar proses pembelajaran balum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujuang pada pembelajaran yang
berpusat pada guru.
7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan
belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
Perubahan kurikulum merupakan keniscayaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang handal dan mampu bersaing dalam persaingan global. Diberlakukannya kurikulum 2013
pada saat ini, karena Bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang sedemikian kompleks
sebagai alasan pengembangan kurikulum 2013 saat ini (kemendikbud , 2012), baik tantangan internal
maupun eksternal dalam upya peningkatan mutu pendidikan. Tantangan internal tuntutan pendidikan
yang mengacu kepada 8 standar nasional pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya,
standar sarana prasarana, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Menurut Mulyasa (2013, 205), penyebab kurikulum mengalami perubahan antara lain:
1. Kurikulum bersifat dinamis sehingga sering berubah atau pengembangan yang mengikuti
dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perubahan global,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.
2. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, misal dari Negara yang terjajah lama
seperti Indonesia berubah menjadi Negara yang merdeka.
3. Adanya pembaruan mengenai proses pembelajaran, sehingga timbul bentuk-bentuk kurikulum
seperti activity atau experience curriculum, programmed instruction, pengajaran modul, dan
sebagainya.
4. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga memotivasi adanya
perubahan dalam pelaksanaan kurikulum.
5. Pertumbuhan jumlah penduduk yang otomatis membutuhkan pendidikan, sehingga kurikulumnya
juga harus menyesuaikan.
6. Perubahan dalam masyarakat, eksplorasi ilmu pengetahuan dan lai-lain mengharuskan adanya
perubahan kurikulum dan seterusnya.
Selain hal diatas,ada sejumlah faktor yang lebih umum dan dipandang mendorong terjadinya perubahan
pada berbagai Negara dewasa ini,yaitu:
Ketiga faktor diatas itulah yang secara umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan
kurikulum yang kita alami dewasa ini dari masa- kemasa. Jadi kita tidak bisa kembali lagi
kekurikulum yang lama,tetapi harus pada suatu titik diatas yang lama.
Dapus