Anda di halaman 1dari 13

Analisis Data

Penelitian
Kualitatif
Oleh:
Dr. Anugriaty Indah Asmarany
Definisi
 Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan seperti
yang disarankan oleh data (Moleong 2006).
 Suatu prosedur untuk membongkar data,
mengkonseptualisasikan, dan menyusun kembali
dengan cara baru (Strauss & Corbin, 2005)
 Proses memecah, menguraikan atau membongkar
penelitian ke dalam potongan, bagian, elemen atau unit.
Data diberi makna, diatur, dikelompokkan dan
dikategorikan (Jorgensen, Poerwandari 2005).
Data Management - Analisis
 Transkripsiverbatim
 Penomoran pada setiap baris
 Pemberian kode pada masing-masing berkas

 Buat reduksi data, coding dan kategorisasi tema


Managemen data:
Yang perlu disimpan & diorganisir
 Data mentah (recording wawancara dan hasil
observasi)
 \Data yang sudah diproses sebagian ( transkripsi
wawancara, catatn refleksi peneliti)
 Data yang sudah diberi kode-kode spesifik
 Penjabaran kode-kode dan kategori secara luas
 Memo dan draft insight untuk analisi data
 search & retrieval records
 Daftar indeks semua material
 Teks laporan yang terus menerus ditambah dan
diperbaiki
Proses analisis
 Membaca transkripsi / verbatim / data2 lain
berulang-ulang untuk mendapatkan kesan
keutuhan data
 Mencari kata-2 kunci
 Mencari tema-2, ide-2
 Mengidentifikasi kategori-2, pola-2

Pemberian koding
 Mencari hubungan-hubungan antar kategori
(kategorisasi tema)
Macam-macam koding
 open coding, mengidentifikasi kategori-
kategori
 axial coding, mengorganisasi data dengan cara
baru dengan melihat hubungan-hubungan
antar kategori
 selective coding: menyeleksi kategori yang
paling mendasar, secara sistematis
menghubungkannya dengan kategori-kategori
lain dan memvalidasi hubungan tersebut
Prosedur analisis
 Courtney (Himam dalam Jannah, 2007) menguraikan
beberapa langkah open coding :
 Lakukan analisis kata demi kata, sesi demi sesi, atau
paragraph demi paragraph dari seluruh hasil
wawancara. Proses ini diperlukan untuk
meminimalisasi peluang terlewatkannya satu kategori
penting, dan memberi rasa yakin bahwa tidak ada hal
penting pun yang tertinggal.
 Ajukan pertanyaan terhadap data secepatnya, misalnya
ke arah mana data ini nantinya? Kategori apa yang
diindikasikan oleh hal ini? Apa yang sebenarnya terjadi
dalam data?
 Jika peneliti merasa nyaman dengan suatu
kategori yang telah diidentifikasikan,
lanjutkan kembali prosesnya.
 Buang rutinitas. Lihat kembali protocol, dan
fokuskan pada sesi data yang menarik.
Kembangkan segera kategori yang menarik,
dan lakukan analisis mendalam terhadapnya,
baik kata demi kata atau paragraph demi
paragraph.
 Selalu waspada akan munculnya akta-kata
penting (quotes) yang mungkin berkaitan
dengan hasil akhir.
 Tulis sebuah memo untuk mulai merumuskan
teori, untuk merumuskan kategori umum, atau
untuk membayangkan hasil akhir penelitian.
 Waspada akan adanya data yang mungkin terlewat
untuk diamati di luar data yang ada saat itu.
Protokol tidaklah menjelaskan segalanya. Coba
untuk lihat sumber informasi yang lain seperti
catatan, memo atau jurnal.
 Lakukan pengkodean ‘in vivo’. Fokuskan pada
satu kata yang dapat digunakan untuk menguak
data. Contohnya, cari satu kata yang tidak biasa
dalam konteksnya, namun berhati-hatilah untuk
tidak langsung masuk kesimpulan.
 Analisa dilakukan dengan cara menghubungkan
suatu konsep dengan fenomena sentral dari
penelitian dan menghubungkannya lagi dengan
kategori-kategori lain. Proses ini dilakukan terus-
menerus hingga mencapai titik akhir saturasi
(theoretical saturation).
Making sense of the data
 Tujuan analisis: membuat data ‘make sense’ (bisa
dimengerti, dipahami)
 “In making sense of the data, you are engaging in
theoritizing– the construction of meaningful
pattern and organizations of facts. A theory is an
arragement of facts int the form of an explanations
and interpretations” (Jorgensenm 1989, h. 107)
Kepekaan teoritis
 Menganalisis data membutuhkan kepekaan
teoritis, karena peneliti sedang mengembangkan
teori (Strauss & Corbin, 1990)
 Teknik untuk mengembangkan kepekaan teoritis:
Mengembangkan pertanyaan-2
5W1H
 Menganalisis kata, frasa, kalimat.
Mengidentifikasi makna-makna yang muncul
dari data
 Analisis tahap lanjut melalui pembandingan.
 Teknik flip-flop: membandingkan dengan
konsep yang berlawanan. Misal ketika
mendalami konsep dominasi, dipertentangkan
dengan konsep kepatuhan

Anda mungkin juga menyukai