Makna Dari Pengkaderan Kammi
Makna Dari Pengkaderan Kammi
KAMMI
Penyatuan Misi
Manpower Planning
Proses bertahap dan terus menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi, dan kebutuhan
tertentu yang dilaksanakan secara sadar oleh organisasi sehingga memungkinkan
seorang kader mengaktualisasikan potensi dirinya.
Memahami dasar dari pengkaderan
KAMMI
Fokus Penguatan Pengkaderan KAMMI
Tujuan
Strategi
Iplementasi
Pondasi
Dasar Pengkaderan KAMMI
1. Visi
2. Misi
3. Prinsip
4. Karakter
5. Paradigma
(QS. Saba:15) Ideologi Filosofi Gerakan
6. Unsur
KAMMI
7. Kredo
Pengkaderan Amal
Visi
Misi
Karakter
Unsur Prinsip
Kredo Paradigma
Cita-cita KAMMI
Dambaan KAMMI adalah menjadikan negeri Indonesia ini sebagai negeri yang disebut Al-
Qur’an: baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur (QS. Saba : 15)
Kita menginginkan agar masyarakat kita diatur Allah dan mendapatkan kemelimpahan berupa
kesejahteraan material dan kenikmatan spiritual. Untuk mendapatkan hal itu semua, sesuai
dengan teori pertama, maka usaha hamba-hamba-Nya untuk mencapai kesana harus
dilakukan terlebih dahulu. Jika kita berupaya janji Allah sudah sangat jelas.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS : Al-A’raf: 96)
Lanjutan…
Dalam mencapai cita-cita besar masyarakat ideal (Islami) di atas, dibutuhkan sistematika ideologi yang menggerakkannya
secara teratur.
Sistematika ideologi adalah alat bantu untuk membumikan cita-cita besar pada tataran strategis operasional
Dalam konteks Gerakan KAMMI telah memiliki ideologi sekaligus prinsip yang menjiwai Gerakan diseluruh aktivitas dan
kegiatannya. Dari ideologi dan prinsip Gerakan inilah KAMMI meletakkan seluruh aktivitas secara teratur dan terencana.
Sejak kelahirannya ideologi dan prinsip ini telah menjiwai budaya dan metodologi Gerakan KAMMI.
Ideologi KAMMI adalah filosofi Gerakan KAMMI
Filosofi inilah yang menjadi landasan KAMMI dalam bergerak dalam mencapai cita-cita ideal dambaan KAMMI.
Visi KAMMI
KAMMI adalah
organisasi kader (harokatut tajnid)
– Q.S.An-Nisa ayat 9 – Kewajiban menjaga nafas gerakan melalui regenerasi kuantitas dan kualitas berkelanjutan
Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban
materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis ketauhidan.
Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan
kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.
Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki
ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi, baik secara
individu maupun organisasi.
Gerakan Sosial Independen bertujuan menegakkan nilai sosial politik yang tidak
bergantung dengan institusi manapun, termasuk negara, partai maupun lembaga donor.
KAMMI ADALAH GERAKAN POLITIK
EKSTRAPARLEMENTER
Membangun basis sosial, yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan
KAMMI yang meliputi masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers,
tokoh, dan lain sebagainya.
Membangun basis operasional, yaitu membangun lapisan kader KAMMI yang bergerak di tengah-tengah
masyarakat untuk merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI.
Membangun basis konseptual, yaitu membangun lapisan kader pemimpin yang mampu menjadi solusi dan
teladan masyarakat, menjadi guru bagi gerakan, memiliki prestasi yang unggul, mengislamisasikan ilmu
pengetahuan pada bidangnya, dan mempelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan
manusia.
Membangun basis kebijakan, yaitu membangun lapisan kader ideolog yang memiliki kualifikasi keilmuan yang
tinggi dan mendalam sesuai bidangnya, memberdayakan dan menciptakan karya untuk kemajuan masyarakat, dan
pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang
berkembang.
Kredo Gerakan kammi
a. Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu
orangpun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman,
bukan taqlid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
b. Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu
makhluk pun yang bisa menggetarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk
kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya.
c. Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi
fitnah dimuka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan
pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap
pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
Lanjutan…
d. Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil
risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan
menyebarkan aromanya didalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami
senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusidiskusi yang
bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat. Kami adalah
putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemana pun perginya, menjadi pembangunnya
yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
e. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang
yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan
eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami
memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut
kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
LANJUTAN…..
f. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan,
politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan
kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib dimalam hari, pemimpin yang
bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang
mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang,
relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada
masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien,
panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia, diplomat yang
terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat
yang berkobar tinggi.
Tafsir Kredo Gerakan KAMMI
Independen : Kemandirian untuk menentukan pilihan dan kehendak atas dasar pemahaman
Ikhlas : Bersandarkan kepada ridho Allah, dan bukan kepada kepentingan yang tersamar.
Pemberani : Mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya , resiko dan kesulitan.
Mujahid : Bersungguh-sungguh terhadap segala aktivitas yang dilakukannya.
Penghitung resiko yang cermat : Mampu mengambil keputusan yang tepat yang didasari atas
perhitungan yang matang.
Perindu Surga : Berorientasi pada kebahagian akhirat.
‘Abid : Menjadikan segala aktifitas untuk tujuan ibadah pada Allah.
Menjauhi kesia-siaan : Mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat
Visioner : Memiliki pandangan dan wawasan yang luas terhadap apa yang tampak pada khayalan dan cita-cita;
kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
Aktif : Senantiasa bergerak
Progresif : Kesiapan diri untuk terus berproses lebih maju.
Manusia pembelajar : Haus terhadap ilmu; mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperluas
wawasan.
Ilmuan : Menekuni spesifikasi ilmu tertentu; berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan.
Kritis : Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebenaran.
Politisi : Peka dan mampu berfikir strategis dalam pengambilan kebijakan terkait dengan permasalahan ummat.
Transformatif : Kemampuan mengaktualisasikan gagasan / konsep ke dalam realitas.
Murobbi : Memiliki kemampuan untuk meningkatkan, mengembangkan dan
memberdayakan potensi obyek dakwahnya; mampu menunjukkan keteladanan.
Social Worker : Berpartisipasi dalam aktivitas pelayanan sosial; mampu menjawab tantangan
sosial yang ada di masyarakat baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Empatik : Melibatkan diri secara emosional terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain.
Supel : Terbuka pemikiran, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai macam
kondisi sosial masyarakat.
Manajer : Memiliki kemampuan mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Ahli Strategi : Memiliki kapasitas berpikir strategis.
Loyal : Keberpihakan kepada Allah, rasul dan orang-orang beriman.
Diplomat : Memiliki kecakapan untuk menggunakan pilihan kata bagi keuntungan
pihak yang bersangkutan dalam perundingan, menjawab pertanyaan, dan
mengemukakan pendapat.
Luas wawasan : Menguasai berbagai macam aspek keilmuan.
Percaya diri : Yakin akan kemampuan yang dimilikinya.
Militan : Bersemangat tinggi dan tangguh dalam berjuang.
Note
Filosofi gerakan ini merupakan landasan utama dan nilai perjuangan yang
menjiwai gerakan KAMMI. Dari bangunan filosofi gerakan inilah diharapkan
lahirnya kader-kader KAMMI dengan kultur gerakan yang khas dan istimewa.
Kekhasan ini menjadikan gerakan memiliki kekuatan bangunan integralitas
internal dan aman dari bahaya eksternal yang akan merusaknya. ciri yang
melekat dari kader yang ingin dihasilkan dari filosofi gerakan ini adalah
integralitas dan progresivitas kader di medan amal perjuangan Islam.
Menyelami Pengkaderan KAMMI
KAMMI bagian dari proses dakwah Islam
KAMMI Menjadi wadah permanen yang menyemai bibit-bibit unggul lahirnya para pemimpin yang Tangguh di masa
depan.
Mewujudkan Indonesia berbasis pandangan syumuliatul islam yang
jernih
Berupaya mencetak kader-kadernya dalam setting jangka Panjang (baik dalam proses kaderisasi selama
berkontribusi di KAMMI maupun melanjutkan kontribusi setelahnya
Kaderisasi yang bersumber dari cita-cita kuat akan masa depan Indonesia ditangan Islam
Agar di kemudian hari dapat tampil elegan untuk memimpin bangsa ini di berbagai macam aspek kehidupan
Dalam konteks dakwah, upaya sosialisasi gagasan Gerakan akan perubahan perlu dikemas
dalam komunikasi efektif yang berpengaruh
Dengan mewujudkan aktivis yang memiliki kompetensi agent of change lebih fungsional
Syarat Tokoh perubahan (Kepribadian yang kokoh, kemampuan berorganisasi dan kemampuan
menebar pengaruh yang kuat ditingkat publik
Dalam logika Gerakan pemuda, mewujudkan derector of change setidaknya harus memenuhi 6 kompetensi :
1. Spiritual yang bersih dan terjaga
2. Pengetahuan dasar yang kuat dan luas
3. Wawasan makro kebangsaan
4. Kepakaran dan profesionalisme
5. Jaringan yang luas dan kepemimpinan yang kuat dan terlatih
6. Kemampuan menyampaikan gagasan pada orang lain dengan penguasaan komunikasi massa
Tujuan
Pewarisan Nilai
Regenerasi
Sarana Belajar Kader
TERIMAKASIH