Anda di halaman 1dari 13

Semester 4

NAMA : JUNAIT IRWAN


NIM : 202228154
MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN
PERIHAL : TUGAS
Pengertian Akuntansi Manajerial

Akuntansi manajerial adalah cabang dari akuntansi


yang fokus pada penggunaan informasi keuangan
untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial di
dalam suatu organisasi. Ini melibatkan pengukuran,
analisis, dan pelaporan informasi keuangan yang
digunakan oleh manajer dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan strategis
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Beberapa Prinsip Dasar Dalam Akuntansi Manajerial Meliputi:

1. Relevansi: Informasi akuntansi harus relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan


manajerial.
2. Keterpaduan (Integration): Informasi akuntansi harus terintegrasi dengan kebutuhan
manajemen di semua tingkatan organisasi.
3. Sesuai Waktu (Timeliness): Informasi harus disajikan tepat waktu agar dapat mendukung
pengambilan keputusan yang efektif.
4. Biaya Manfaat (Cost-Benefit): Manfaat dari informasi akuntansi harus melebihi biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan informasi tersebut.
5. Fokus pada Masa Depan (Future Orientation): Akuntansi manajerial cenderung lebih fokus
pada proyeksi dan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan masa depan.
6. Keterbandingan (Comparability): Informasi harus dapat dibandingkan dari waktu ke waktu atau
antara unit bisnis yang berbeda.
7. Pertimbangan Etika (Ethical Consideration): Penggunaan informasi akuntansi harus
memperhatikan pertimbangan etika dan integritas dalam pengambilan keputusan
Berikut adalah perbandingan antara akuntansi manajerial dan akuntansi keuangan:
1. Tujuan Utama:
• Akuntansi manajerial: Memberikan informasi kepada manajer internal untuk pengambilan
keputusan dan pengelolaan internal.
• Akuntansi keuangan: Memberikan informasi kepada pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan
regulator untuk evaluasi kinerja dan keuangan perusahaan.
2. Penggunaan Informasi:
• Akuntansi manajerial: Digunakan untuk pengambilan keputusan internal seperti perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja.
• Akuntansi keuangan: Digunakan untuk analisis eksternal seperti penilaian investasi, penentuan
kredit, dan pelaporan kepada pihak eksternal.
3. Orientasi Waktu:
• Akuntansi manajerial: Lebih fokus pada informasi masa depan untuk membantu pengambilan
keputusan.
• Akuntansi keuangan: Lebih fokus pada informasi historis untuk memberikan gambaran tentang
kinerja keuangan masa lalu.
4. Standar Pelaporan:
• Akuntansi manajerial: Tidak diatur oleh standar pelaporan resmi dan memiliki lebih
banyak fleksibilitas dalam bentuk dan konten laporan.
• Akuntansi keuangan: Diatur oleh standar pelaporan keuangan seperti GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles) atau IFRS (International Financial
Reporting Standards).
5. Pusat Perhatian:
• Akuntansi manajerial: Lebih memperhatikan unit bisnis individual atau departemen
dalam organisasi.
• Akuntansi keuangan: Memperhatikan organisasi secara keseluruhan dan fokus pada
laporan keuangan yang konsolidasi.

Meskipun keduanya berkaitan dengan pengukuran dan pelaporan


informasi keuangan, perbedaan dalam tujuan, penggunaan informasi,
orientasi waktu, standar pelaporan, dan pusat perhatian membuat akuntansi
manajerial dan akuntansi keuangan memiliki pendekatan yang berbeda dalam
penyusunan dan penggunaan informasi keuangan.
Kebutuhan Akuntansi Manajerial
Kebutuhan akuntansi manajerial meliputi:

1. Pengambilan Keputusan: Memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada
manajer untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja.
2. Perencanaan dan Pengendalian: Membantu dalam perencanaan strategis dan operasional
serta pengendalian aktivitas bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Penilaian Kinerja: Memberikan pengukuran kinerja yang akurat untuk mengevaluasi kinerja
individu, departemen, atau unit bisnis dalam organisasi.
4. Pengembangan Strategi: Mendukung pengembangan strategi bisnis dengan memberikan
informasi tentang tren pasar, analisis biaya-manfaat, dan proyeksi keuangan.
5. Optimalisasi Sumber Daya: Membantu dalam alokasi dan penggunaan yang efisien dari
sumber daya perusahaan seperti tenaga kerja, modal, dan aset.
6. Analisis Biaya: Memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi biaya-biaya yang
relevan dan memahami struktur biaya produk atau layanan untuk pengambilan
keputusan terkait harga, produksi, dan pemasaran.
7. Penentuan Harga: Mendukung dalam menetapkan harga produk atau layanan
dengan mempertimbangkan biaya produksi, permintaan pasar, dan strategi pasar.
8. Evaluasi Investasi: Memberikan analisis keuangan yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi proyek investasi baru atau investasi dalam aset baru.
9. Pelaporan Kinerja: Memberikan laporan kinerja yang sesuai untuk membantu
manajemen dalam memahami pencapaian tujuan perusahaan dan komunikasi
dengan pihak eksternal seperti pemegang saham dan kreditur.

Dengan memenuhi kebutuhan ini, akuntansi manajerial berperan


penting dalam membantu manajer mengelola perusahaan dengan efisien dan
efektif serta mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
Tema Baru Dalama Akuntansi Manajerial

Salah satu tema baru yang sedang berkembang dalam akuntansi


manajerial adalah “Akuntansi Berkelanjutan” atau “Akuntansi Lingkungan”.
Tema ini berkaitan dengan pengukuran, pelaporan, dan pengelolaan
dampak lingkungan dari aktivitas bisnis dalam konteks pembangunan
berkelanjutan. Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam tema ini
meliputi:
1. Pengukuran Dampak Lingkungan: Mengembangkan metrik dan teknik untuk
mengukur dampak lingkungan dari kegiatan bisnis, seperti emisi karbon,
penggunaan sumber daya alam, dan limbah.
2. Pelaporan Lingkungan: Mengintegrasikan informasi lingkungan ke dalam laporan
keuangan atau laporan berkelanjutan untuk memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang kinerja perusahaan dari sudut pandang ekologis.
3. Pengelolaan Risiko Lingkungan: Mengidentifikasi dan mengelola risiko
lingkungan yang dapat mempengaruhi operasi bisnis dan reputasi perusahaan.
4. Strategi Berkelanjutan: Membantu perusahaan mengembangkan strategi bisnis yang
berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam pengambilan keputusan
strategis.
5. Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi baru seperti Big Data dan AI untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan melaporkan informasi lingkungan dengan lebih efisien dan akurat.
6. Keterlibatan Pihak-pihak Stakeholder: Melibatkan berbagai pihak, termasuk investor,
pelanggan, pemerintah, dan masyarakat sipil dalam pengelolaan dan pelaporan dampak
lingkungan perusahaan.

Tema ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam praktik akuntansi


manajerial untuk memperhitungkan tidak hanya kinerja keuangan, tetapi juga dampak
sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnis. Hal ini semakin penting karena
meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan tuntutan untuk bertindak secara
bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis.
Akuntansi Manajerial Dan Kode Etis
Hubungan antara akuntansi manajerial dan perilaku etis sangatlah penting
dalam konteks pengambilan keputusan bisnis dan pengelolaan perusahaan. Berikut
beberapa cara di mana akuntansi manajerial dapat dipengaruhi oleh perilaku etis:

1. Pelaporan yang Jujur: Manajer yang bertindak dengan integritas akan memastikan bahwa
informasi yang disajikan dalam akuntansi manajerial adalah akurat dan tidak diputar-balik
untuk memanipulasi keputusan.
2. Penggunaan Informasi yang Adil: Penyajian informasi yang adil dan objektif dalam
akuntansi manajerial penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan
pada data yang sebenarnya dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
3. Pertimbangan Etika dalam Pengambilan Keputusan: Manajer yang bertindak secara etis
akan mempertimbangkan implikasi moral dari keputusan bisnis yang mereka buat, termasuk
dampaknya terhadap karyawan, konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan.
4. Keseimbangan Antara Kepentingan Pihak: Akuntansi manajerial yang beretika
memperhatikan kepentingan semua pihak terkait, termasuk pemegang saham, karyawan,
pelanggan, dan masyarakat umum.
5. Pencegahan Kecurangan dan Kecurangan: Etika dalam akuntansi manajerial melibatkan
penekanan pada kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku serta pencegahan
terhadap kecurangan dan manipulasi data.
6. Transparansi dan Akuntabilitas: Manajer yang bertindak dengan etika akan memastikan
bahwa proses pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan dilakukan secara
transparan dan mereka siap bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.

Perilaku etis dalam akuntansi manajerial membantu menciptakan lingkungan


bisnis yang sehat, di mana keputusan dibuat dengan integritas dan keadilan, serta
menghasilkan kepercayaan dari berbagai pihak stakeholder.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai