PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA DAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA KONSEP DAN IMPLEMENTASI
Nama:Yunita Paly Prodi:PAK NIM:02238003 Sejarah Perkembangan Di Kurikulum
Kurikulum di Indonesia telah mengalami sejarah perkembangan yang panjang dan
kompleks sejak tahun 1947. Kurikulum pertama yang digunakan adalah Rentjana Pelajaran 1947, yang kemudian diikuti dengan perubahan atau penyempurnaan pada tahun-tahun berikutnya, seperti Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan Kurikulum 2006. Perubahan dan penyempurnaan kurikulum tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat pada saat kurikulum dikembangkan. Kurikulum terbaru yang digunakan adalah Kurikulum 2013. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan nasional, serta penguatan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Dalam sejarah pendidikan Indonesia, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami banyak hal perubahan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan terakhir adalah kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan Perkenalan Kelompok mengenai tujuan, isi, Kesimpulan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan Latar Belakang sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Dokumentasi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Materi tertentu. Pertanyaan IDENTITAS SERTA CIRI KHAS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA • Pendidikan Kristen di Indonesia memiliki identitas dan ciri khas yang unik. Identitasnya mencakup landasan iman Kristen, pengajaran nilai-nilai Alkitab, dan pengembangan karakter Kristiani. • Ciri khasnya termasuk penggunaan kurikulum yang mengintegrasikan iman dan pengetahuan, serta penerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada Kristus. Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan nasional, serta penguatan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Kurikulum Pendidikan Agama Kristen di Indonesia difokuskan pada pengajaran agama Kristen yang membimbing iman setiap peserta didik memahami identitas dirinya sebagai seorang Kristen, dan menjalani kehidupan sebagaimana ajaran Kristen itu membimbing hidupnya. KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka Belajar adalah dua kurikulum yang menjadi fokus perhatian dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Berikut adalah perbedaan konsep dan implementasi antara keduanya,
Kurikulum 2013 (K-13):
• Menekankan pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik. • Tujuan utamanya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik secara holistik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. • Meskipun mengusung pendekatan saintifik, K-13 masih memiliki batasan dalam struktur dan waktu pembelajaran di sekolah. • Kurikulum ini mendukung pendekatan inovatif namun dengan beberapa keterbatasan dalam mengeksplorasi inovasi dan kreativitas siswa. Kurikulum Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka Belajar: • Mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran dan membebaskan siswa untuk memilih cara dan gaya belajar yang paling sesuai dengan mereka. • Kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa, serta pembelajaran berbasis kompetensi yang menekankan pada pengembangan keterampilan seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan pemecahan masalah, dan keterampilan beradaptasi. • Lebih fleksibel dalam hal struktur dan waktu pembelajaran, serta mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran. KURIKULUM 2013 KONSEP DAN IMPLEMENTASI Kurikulum 2013 di Indonesia didasarkan pada perpaduan yang seimbang antara hard skill dan soft skill, mulai dari Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Penyelenggaraannya bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, pemerataan, dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, serta menciptakan komposisi yang seimbang antara soft skill dan hard skill. Proses implementasinya meliputi pengembangan dan operasionalisasi desain kurikulum, termasuk proses transmisi di kelas, serta pengadaan buku dan proses penilaian komprehensif yang menekankan pada tingkat berpikir dan proses kerja siswa. Kurikulum dirancang untuk menciptakan komposisi yang seimbang antara soft skill dan hard skill, yang tercermin dalam rumusan kurikulum. Penerapan kurikulum sangat penting dan harus dilaksanakan secara akurat untuk memastikan hasil yang positif. KURIKULUM MERDEKA KONSEP DAN IMPLEMENTASI
Kurikulum Merdeka (Kurikulum Merdeka) merupakan kurikulum
baru yang diterapkan di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mengatasi tantangan terkait proses pembelajaran, khususnya pada masa pandemi COVID-19. Konsep Kurikulum Merdeka menekankan pada perpaduan yang seimbang antara hard skill dan soft skill. Implementasinya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum, serta pengembangan modul pembelajaran yang menyesuaikan pembelajaran dengan tahapan pendidikan. Pemerintah memulai kebijakan ini untuk mengatasi permasalahan dalam sistem pendidikan dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Penerapan Kurikulum Merdeka dinilai krusial dan mulai diterapkan di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Repetitive Perkembangan kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu, dengan diperkenalkannya Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang lebih baru. Kurikulum 2013 menekankan pada perpaduan yang seimbang antara hard skill dan soft skill, bertujuan untuk menciptakan komposisi yang seimbang antara keduanya. Implementasinya meliputi pengembangan dan operasionalisasi desain kurikulum, termasuk proses transmisi di kelas, serta pengadaan buku dan proses penilaian komprehensif yang menekankan pada tingkat berpikir dan proses kerja siswa. Di sisi lain, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam konteks pandemi COVID-19. Implementasinya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum, serta pengembangan modul pembelajaran yang menyesuaikan pembelajaran dengan tahapan pendidikan. Dalam konteks pendidikan Kristen di Indonesia, identitas dan karakteristik pendidikan Kristen tidak disebutkan secara eksplisit dalam hasil pencarian. Namun dapat disimpulkan bahwa penerapan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dapat memberikan implikasi terhadap pendidikan Kristen di Indonesia, terutama dalam hal bagaimana keseimbangan antara hard skill dan soft skill tercermin dalam kurikulum. Kesimpulan Kesimpulannya, pengembangan kurikulum di Indonesia telah berkembang untuk menjawab perubahan kebutuhan pendidikan, dengan diperkenalkannya Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan beradaptasi dengan tantangan baru, termasuk dampak perubahan iklim. pandemi COVID-19. Penerapan kurikulum ini melibatkan perencanaan yang komprehensif dan bertujuan untuk menciptakan komposisi yang seimbang antara hard skill dan soft skill, yang mencerminkan tujuan pendidikan yang lebih luas di Indonesia. Implikasi spesifik terhadap pendidikan Kristen memerlukan analisis yang lebih rinci mengenai kurikulum dan dampaknya terhadap pendidikan agama di negara tersebut. Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati