Anda di halaman 1dari 73

PELATIHAN HYGIENE INDUSTRI MUDA

SERTIFIKASI BNSP

ALAT PELINDUNG DIRI

od ul
M
4
AGENDA

1. Landasan Hukum APD


2. Konsep APD dalam K3
3. PPE Wajib di tempat kerja & PPE Khusus di tempat kerja
4. Management PPE
1. LANDASAN HUKUM
ALAT PELINDUNG DIRI

3
1. LANDASAN HUKUM

1. UU NO.1 TAHUN 1970


 PASAL 9 AYAT (1) BUTIR C :
“PENGURUS DIWAJIBKAN MENUNJUKKAN DAN MENJELASKAN PADA TIAP TENAGA KERJA BARU TENTANG APD “

 PASAL 13 :
“PEKERJA WAJIB MENGGUNAKAN APD YANG DIWAJIBKAN”

2. Permenaker No. 08 tahun 2010


Pasal 01 – Pasal 11
MANAGAMENT APD ON PERMENAKER N0.08 TAHUN 2010 (Ps 07/2)

 Identifikasi kebutuhan & Syarat APD


 Pemilihan yang tepat & kesesuaian
 Pelatihan APD
 Penggunaan, Perawatan dan penyimpanan
 Pembuangan dan Pemusnahan
 Pembinaan
 Inspeksi
 Evaluasi & Pelaporan
LANDASAN HUKUM
 Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan secara Cuma-
cuma APD yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada
dibawah pimpinannya untuk mencegah PAK.

 Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982


Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi
serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
2. PRINSIP ALAT
PELINDUNG DIRI
DALAM K3
PENGERTIAN

Alat Pelindung Diri / Personal Protective Equipment

adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk


melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja dari
resiko cidera/terluka
Standard APD

Pasal 2 (2)

 APD harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)


atau standar yang berlaku.
 1. SNI 7079:2009 tentang sepatu keselamatan kerja
2. stándar lain yang berlaku :
OSHA 3151-12R 2004
ANSI Z89.1-1989
ANSI Z89.1-1986
ANSI Z41.1- 1991
JIS, AS/NZS dll.
Jenis Bahaya

Physical

Chemical

Biological

Psychological

Ergonomic
FUNGSI APD

 Hanya mengurangi akibat

 Tidak menghilangkan bahaya

 Tidak mencegah kecelakaan

 Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan


o KARENA REFLEKS
o KARENA KEMAMPUANNYA TERBATAS
o KARENA KECELAKAAN ADA PENYEBABNYA
Injuries Without PPE
THE 4 STEPS TO PROTECTION

Ident Assess Select Train


ify risk suitab to
hazard le use
Failure to carry out all these steps canPPE
seriously affect PPE
protection
3. PPE WAJIB DI TEMPAT KERJA
PERINGATAN
Pada Saat Memasuki Petroleum_Chemistry
Laboratorium :

DILARANG MEROKOK
DILARANG MAKAN/MINUM
SEPATU KERJA WAJIB
DIPAKAI
SARUNG TANGAN / GLOVES
WAJIB DIPAKAI
JAS LABORATORIUM WAJIB
DIPAKAI
KACAMATA PELINDUNG
WAJIB DIPAKAI
MASKER PELINDUNG
WAJIB DIPAKAI
INSERT FOOTER HERE 17
Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lingkungan ( P2K3L )
Environmental Health and safety Committee
2 9
1
4
3
7
5
8
6 18
Bahaya yang dapat melukai bagian kepala
adalah antara lain :

PELINDUNG
tertimpa & terbentur
KEPALAmaterial
 terkena kejutan listrik
• percikan, tumpahan dan
tetesan

INSERT FOOTER HERE 19


Identifying different parts of the helmets (Assembled)

CE EN 397:1995
Type 1/1
Accessories slot Size 51-63 cm

Emboss Peak

1. ABS
Emboss with 1) CE and
PSB mark 2) (AcrylButylStyrene)
Manufacturing month 2. Polyethelene ( P E )
and year 3) Material
Clock system for type 3. Polypropelene ( P P )
month & year

Sweatband

Nylon
harness

User sticker pasted 6-point suspension


on this position system

Standard Assembly (Chin


strap included for
Malaysia only)
3.2 PELINDUNG MATA
Bahaya yang dapat melukai mata adalah :

1. debu, serbuk, uap logam


(fumes) dan spary (mists)
2. racun, gas, uap dan cairan
berbahaya
3. benda / partikel yang
terbang
4. Spark & logam cair
5. benda besar
6. sinar Lasers
7. suhu dan bahaya pancaran
sinar

23
Beberapa sarana perlindungan terhadap mata :

Pelindung mesin

Sistem ventilasi

penutup area kerja


Beberapa sarana pelindung mata & wajah yang disediakan:

Kacamata Las

Kacamata

Goggle
Topeng Las
Pelindung wajah
E

C I G

B
A

Part Components Material Features


A Lens Polycarbonate (PC) 4 base curve, wrap around integral side shield
B Side –shield Polycarbonate (PC) Integral to lens
C Frame Nylon, Yellow Lens removal from frame
D Nose Pad Polycarbonate (PC) Integral to lens
E Temple Nylon Integral to lens moulded with KING’S
F Temple Tips Nylon Integral to temple
G Ratchet Nylon Adjustable to 4 positions
H Slider Not Applicable
I Screw Stainless Steel 1.6 x 4.9 mm (Screw between frame & temple)
3. PELINDUNG PENDENGARAN
PELINDUNG PENDENGARAN

Kehilangan pendengaran
merupakan proses yang
berlangsung lama dan
cenderung tidak terdeteksi
dengan cepat dibandingkan
kecelakaan lainnya
EAR PLUG & EAR MUFF

A. Bahan dari Karet :


 Kurang dapat meredam kebisingan, hanya mampu
meredam kebisingan dari 15 – 25 db
 Tetapi bersifat Re - useable (dapat digunakan
berulang kali)
B. Bahan dari Soft Foam :
 Lebih dapat meredam kebisingan 24 – 32 db
 Lebih nyaman saat digunakan
 Tetapi bersifat sekali / beberapa kali digunakan

Ear Muff
 Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB
PELINDUNG PENDENGARAN
Cara memasang sumbat telinga/ear plug:

• Dengan tangan berputar melalui belakang


kepala atau cara lainnya yang lebih mudah,
tariklah daun telinga belakang anda ke arah
belakang dan atas
• Masukkan ear plug ke dalam lubang telinga
• Tekan masuk ear plug ke dalam lubang
telinga dengan gerakan memutar
• Ketika telah terpasang, tunggulah beberapa
detik untuk memastikan bahwa ear plug telah
terpasang dengan baik

•pastikan ear muff terpasang dengan erat disekeliling


telinga anda
4. Pelindung Pernafasan

INSERT FOOTER HERE 31


SISTEM PERTAHANAN PERNAFASAN

Cilia &
Mucus Blanket Bulu Hidung
(>5 microns) (>10 microns)

Cilia
Bulu
hidung

Mucous
Refleks Blanket
Batuk

Refleks Batuk
(>5 microns)
PENYAKIT PARU PARU

Pengguna Perokok dg emphysema Perokok dg kanker


Jalan

PARU-PARU PENGELAS Mesothelioma - Kanker Paru


ENGINEERING CONTROLS
MEMERIKSA RESPIRATOR ANDA

 Setelah mencabut cartridge, cuci dengan air dan sabun mild


 Gunakan sikat halus/sikat gigi untuk menghilangkan kotoran dan teliti
akan :
 Kotoran

 Sobekan, lubang, retak

 Pecah pada material

 Lebih teliti
 Headstraps

― Putus, retak
― Sudah tidak elastis lagi
― Klip yang rusak
 Katup

― Sisa deterjen
― Rusak, retak
― Tutupnya hilang
INDIKASI AKHIR MASA PAKAI

 Respirator Untuk Partikel

- Bila respirator menjadikan sukar untuk bernafas

- Secara fisik sudah kotor

□ - Respirator Untuk Gas/Uap Kimia

 - Bila pemakai mulai merasakan, mencium campuran bahan yang akan


disaring/ yang ada di lingkungannya
MAU PILIH YANG MANA?

Seperti ini? Atau seperti


ini?
5. SARUNG TANGAN
Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh :

1. Luka (Trauma)
Anda dapat mengalami luka (trauma)
pada tangan anda dengan beberapa
cara seperti :

• Peralatan atau mesin dengan


bagian yang tajam yang dapat
memotong tangan anda
• Obeng, paku, pahat yang dapat
melubangi / melukai tangan anda
• Peralatan atau mesin yang dapat
meremukkan tangan dan jari anda
Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh :

2. Terpapar (terkena)

Pada saat bekerja anda dapat terpapar (terkena)


bahan kimia, arus listrik, tersengat binatang,
terkena suhu panas atau dingin dan lain
sebagainya. Beberapa bahan kimia dapat terserap
masuk ke dalam aliran darah melalui kulit
tangan
Usaha – usaha pencegahan perlu dilakukan seperti :

• pengendalian teknis seperti dengan


penggunaan kunci dan tag
• pemasangan pagar dan cover
• menjaga keteraturan barang – barang
dan perlengkapan kerja
• menjaga kesehatan dan kebersihan
tangan
• menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai dan benar
-Sarung tangan kain

-Sarung tangan plastic

-Sarung tangan PVC

-Sarung tangan karet

-Sarung tangan kulit

-Sarung tangan metal

-Sarung tangan dingin ( cold storage )

-Sarung tangan Listrik ( High Voltage )


SARUNG TANGAN UNTUK KIMIA

Sarung tangan menggunakan bahan dari :


 Nitrile

 Neoprene

 PVC
SARUNG TANGAN PENGELASAN & HANDLING

 Sarung Tangan Kulit Biasanya terbuat dari kulit lembu

Aplikasinya untuk pekerjaan welding

 Sarung Tangan Kombinasi


Terbuat dari bahan kulit yang dipadu dengan kain
kanvas / jeans

Aplikasinya untuk pekerjaan ringan (Handling, Packing,


etc)
SARUNG TANGAN UNTUK PANAS

 Sarung Tangan Panas


Terbuat dari bahan Asbestos
( +/- 400 derajat Celcius ),
Aluminized ( +/- 700 derajat
Celcius )
 Aplikasinya untuk bekerja
dengan object yang bersuhu
tinggi
SARUNG TANGAN UNTUK DINGIN

 Sarung Tangan Dingin

Biasanya terbuat dari wool dan


bahan tebal lainnya, fungsinya
untuk menahan dingin

Aplikasinya digunakan pada


industri perikanan dan cold
storage lainnya
SARUNG TANGAN UNTUK ELECTRICAL

 Sarung Tangan Electrical

Terbuat dari karet murni (pure latex)

Berfungsi untuk meredam


voltage / tension arus listrik yang tinggi
( s/d 40 Kv = 40.000 Volt )
6. PELINDUNG KAKI
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki anda dari
kemungkinan :

 luka akibat terbentur dan tertusuk


 luka akibat tumpahan dan percikan
 luka terjepit
 luka tersengat listrik
 luka akibat kondisi cuaca (panas,
dingin & lembab)
 luka akibat tergelincir
How to Identify Industrial shoe parts?

Buffalo leather Comfort strip

Elastis

PU/Eva Insole
Antit static
Thread stitch 200 Joules rating
Steel teo cap to
EN 345

Heel support for


Shape retention

Steel Midsole for Penetration OUTSOLE (TPU) & PU


resistance to 1100 Newtons
INSOLE

BENANG ANTI
STATIC

(100 K OHMS – 1000M OHMS) V=I X R R= (100 K OHMS – 1000M OHMS)


IMPACT TEST

200 joules rating steel toe cap to EN345-1


Non
standart
Standard
Toe Cap
Toe Cap
m=20 kg
g = 10 m/dt2
Ep = mgh
h=1m
= 20x10x1
= 200 Joule
Steel Midsole for Penetration resistance to 1100 Newtons
7.PAKAIAN KESELAMATAN

 PAKAIAN KESELAMATAN
• Pakaian kerja
• Pakaian anti bahan kimia
• Pakaian anti panas
• Pakaian anti api : - Pakaian mendekati api
- Pakaian masuk api
 APRON
• Apron las
• Apron anti bahan kimia
• Rompi pemantul cahaya
Coverall Safety vest

Pakaian Kerja Khusus


ALAT PERLINDUNG BADAN

1. Appron dari bahan kulit, digunakan


untuk melindungi badan dari
bahan-bahan panas pada
pengelasan atau pengecoran logam
2. Appron dari bahan PVC, untuk
melindungi badan dari bahan kimia
pada pekerjaan laboratorium atau
instalasi pencampuran tel
3. Appron dari bahan Pb, untuk
melindungi badan dari bahaya
radiasi
7.PERLINDUNGAN POTENSI JATUH

1. Jala keselamatan
2. Sistem tali keselamatan
3. Tali perorangan
4. Safety harness
5. Lanyard

Pemeliharaan
Periksa sebelum digunakan proteksi tali & kabel dari benda
tajam, zat pencemar, & material abrasif
PAGE 60 Permenaker No.09 tahun 2016
8.PERLINDUNGAN Potensi TENGGELAM

 Jenis-jenis life jacket :


• Type I : Offshore life jacket, cocok untuk semua kondisi perairan.
• Type II : Utk perairan tenang & terbuka, rescue harus dilakukan secepatnya,
tidak direkomendasikan utk perairan berombak besar
dalam waktu lama.
• Type III : Water sport vest dgn impact rating 100MPH, tidak direkomendasikan
utk perairan berombak besar.
• Type IV :Throwable device (dapat dilemparkan)
• Type V : Utk penggunaan khusus,
contoh : utk pekerjaan di perairan dgn suhu ekstrim
PPE KHUSUS DI TEMPAT
KERJA
PPE Khusus di Tempat Kerja

1. SCBA / rescue unit


2. Escape unit
3. Work line unit
4. Air Purifiying respirator
5. Back Support
6. Beenet (Pelindung Tawon)
7. Emergency Breathing
System
04
MANAGEMENT APD
MANAJEMEN APD
( PASAL 7)
 (1) Pengusaha atau Pengurus wajib melaksanakan manajemen APD di
tempat kerja.
 (2) Manajemen APD meliputi:
a. identifikasi kebutuhan dan syarat APD;
b. pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan
kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;
c. pelatihan;
d. penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;
e. penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;
f. pembinaan;
g. inspeksi; dan
PERTIMBANGAN/SYARAT PEMILIHAN APD

1. Faktor BAHAYA YANG DIHADAPI


2. Faktor ESTETIKA
3. Faktor KENYAMANAN DIPAKAI
4. Faktor KEMAMPUAN PERLINDUNGAN
5. Faktor EFEK SAMPING
6. Faktor M U T U
7. Faktor UKURAN
8. Faktor KETEPATAN PENYEDIAAN
9. Faktor KEMUDAHAN PEMELIHARAAN
10. Faktor H A R G A
PROSES PEMILIHAN APD

Langkah I:
Melakukan penilaian resiko untuk:
Mengidentifikasi adanya bahaya
Menentukan bagian tubuh atau sistem tubuh yang terkena
Menilai resiko untuk masing-masing bahaya.

Langkah II:
Gunakan informasi dari hasil penilaian resiko untuk:
Menentukan bahaya yang mana yang harus dicegah.
Memutuskan jenis APD yang harus digunakan.
Memutuskan daya guna APD yang relevan.

Langkah III:
Untuk tipe APD yang telah ditentukan:
Memilih desain spesifik.
Memilih keistimewaan APD yang diperlukan.
Menentukan minimum standar daya guna APD.
Langkah IV:
Menyiapkan spesifikasi APD:
Pilih standar yang menjadi acuan.
Modifikasi atau menambahkan standar yang ada
Tentukan minimum desain dan spesifikasi yang dibutuhkan.

Langkah V:
Evaluasi APD terpilih terhadap minimum kriteria penerimaan:
Informasi produk dari pabrik atau distributor yang mensuplai.
Cek tes laboratorium atau sertifkasi yang dipunyai.
Melakukan uji-coba lapangan (trial).

Langkah VI: Membuat Program APD


Tentukan peran dan tanggung jawab dalam organisasi dalam pelaksanaan
Program APD.
Melakukan pelatihan di dalam menggunakan, memelihara APD.
Menyediakan sistem pemeliharaan dan perawatan APD.

Langkah VII: Melakukan evaluasi berkala menyangkut resiko dan kecukupan


perlindungan sewaktu digunakan karyawan.
KEY ISSUES GOOD TRAINING SHOULD
TACKLE…

 
Getting a good
The need for
fit
protection

 Limitations of
use  Maintena
nce
procedures

 Putting onand
removing  Storag
e
HOW CAN WE HELP WITH TRAINING?

 Fit
testing  User
instructi
ons

3M multimedia

 training
materials  On site
training
Cara Merawat APD

Simpan APD dilemari APD yang sudah


ditentukan
Jaga kebersihan APD yang digunakan
Simpan dilemari APD ketika selesai digunakan (
dalam kemasan plastic)
Beri nama dan nomor ID pada plastic
Lakukan pencucuian berkala
PENYIMPANAN YANG SALAH
MONITORING SYSTEMS

Lingkungan Individu
Conclusion

1. Alat Pelindung Diri adalah pengendalian terakhir dalam


hirarki bahaya di tempat kerja
2. Management APD mengacu kepada Kepmenaker No.08
tahun 2010 :yang terdiri atas identifikasi kebutuhan dan syarat
APD; Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan
kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh; pelatihan; penggunaan,
perawatan, dan penyimpanan; penatalaksanaan pembuangan atau
pemusnahan; pembinaan; inspeksi; dan evaluasi dan pelaporan.

3. Ada 9 Alat Pelindung Diri wajib di tempat kerja


Thanks

Anda mungkin juga menyukai