HABIB BULLAH
20.2616
PENEMUAN IDE BISNIS BERAS
Proses penemuan ide usaha bisnis beras bisa dipicu oleh berbagai faktor atau kombinasi
dari beberapa faktor.
Kesadaran akan Peluang Bisnis:
peluang bisnis yang besar karena beras merupakan makanan pokok,jadi pemasarannya jelas.
analisis Internal:
Kekuatan (Strengths):
Diversifikasi Produk:
Menawarkan berbagai jenis beras, seperti beras organik, beras merah, dan beras aromatik,
dapat menarik berbagai segmen pasar.
Kelemahan ( Weaknes )
Ketergantungan pada Faktor Cuaca:
bisnis sangat tergantung pada kondisi cuaca, seperti musim hujan atau kemarau, ini dapat
menjadi kelemahan.
Analisis eksternal
Peluang
Partnership dengan Restoran atau Hotel:
Kerjasama dengan restoran atau hotel dapat membuka peluang bisnis dalam menyediakan beras
berkualitas tinggi.
Ancaman
Persaingan yang Ketat:
Persaingan dalam industri beras bisa sangat ketat.
Pertahankan daya saing dengan strategi harga yang efektif dan pemeliharaan kualitas.
Perubahan Kebijakan Pemerintah:
Perubahan kebijakan pemerintah terkait harga, subsidi, atau regulasi dapat menjadi ancaman.
Pantau dan siapkan langkah-langkah tanggap jika ada perubahan kebijakan.
Konsep 4 p dan 7p
Produk (Product):
Produk utama adalah beras dalam berbagai jenis, seperti beras putih, beras merah, beras organik, dan
sebagainya..
Harga (Price):
Tentukan harga yang kompetitif berdasarkan kualitas dan segmen pasar yang ditargetkan.
Tempat (Place):
Pastikan distribusi beras mencakup area yang luas dan mudah diakses oleh pelanggan.
Gunakan saluran distribusi yang efisien dan pertimbangkan kehadiran di pasar online.
Promosi (Promotion):
Lakukan promosi yang menekankan kualitas dan keunikan produk beras.
memanfaatkan media sosial, iklan online, dan kampanye pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek.
Konsep 4p dan 7p
Pastikan proses produksi beras berjalan efisien dan memenuhi standar kualitas.
Sediakan pelayanan pelanggan yang cepat dan efisien, terutama dalam hal pengemasan dan
pengiriman.
Orang (People):
Aspek Geografis:
Lokasi Produksi dan Distribusi: Faktor geografis mempengaruhi lokasi pertanian beras dan
distribusi produk. Faktor cuaca, jenis tanah, dan akses ke pasar adalah pertimbangan kunci.
Aspek Demografis:
Pasar Sasaran: Memahami demografi pelanggan membantu dalam penentuan jenis beras yang
dibutuhkan. Demografi mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan.
Aspek Psikografis:
Gaya Hidup dan Nilai Konsumen: Psikografi melibatkan pemahaman terhadap gaya hidup
konsumen, nilai-nilai, dan preferensi. Misalnya, apakah konsumen lebih suka beras organik
atau beras kesehatan.
Aspek Perilaku Bisnis Beras:
Ketahanan Pasokan dan Harga: Perilaku bisnis beras melibatkan bagaimana pelaku bisnis
berinteraksi dalam rantai pasokan. Ketergantungan pada faktor eksternal, fluktuasi harga, dan
strategi bisnis bersama adalah pertimbangan.Pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek ini
membantu perusahaan beras dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan
relevan dengan kebutuhan pasar.
Manajemen dalam bisnis usaha beras melibatkan berbagai aspek yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya serta aktivitas
bisnis. Berikut adalah beberapa aspek manajemen yang krusial dalam konteks bisnis usaha
beras
Perencanaan (Planning):
Perencanaan Produksi: Menentukan jumlah dan jenis beras yang akan diproduksi, serta
perencanaan bahan baku dan proses produksi.
Perencanaan Pemasaran: Menetapkan strategi pemasaran untuk memasarkan beras,
menargetkan segmen pasar, dan merencanakan promosi.
Perencanaan Keuangan: Mengelola anggaran, perencanaan keuangan, dan proyeksi laba rugi.
Pengorganisasian (Organizing):
Manajemen Sumber Daya Manusia: Merekrut, melatih, dan mengelola karyawan dengan
keterampilan yang sesuai untuk memastikan operasional bisnis berjalan lancar.
Manajemen Produksi: Mengorganisasi proses produksi agar efisien dan efektif, termasuk
pemilihan teknologi dan peralatan yang tepat
Pengarahan (Directing):
Pengendalian Kualitas: Memastikan kualitas beras sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pengendalian Persediaan: Memantau dan mengelola persediaan bahan baku dan produk
jadi untuk menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.
Pengendalian Keuangan: Melakukan pemantauan terhadap keuangan bisnis, melibatkan
audit internal, dan membuat perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
Inovasi dan Pengembangan (Innovation and Development):
Pengembangan Produk: Terlibat dalam penelitian dan pengembangan produk baru atau
perbaikan produk yang ada.
Inovasi Proses: Menerapkan inovasi dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi
dan kualitas.
Manajemen Risiko:
Evaluasi Risiko Bisnis: Mengidentifikasi potensi risiko, baik yang berkaitan dengan
pasokan bahan baku, perubahan harga, atau risiko pasar lainnya.
Strategi Pengelolaan Risiko: Menetapkan strategi untuk mengelola dan mengurangi risiko
yang diidentifikasi.
Pematuhan Terhadap Peraturan dan Etika:
Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa bisnis beroperasi sesuai dengan peraturan dan
hukum yang berlaku.
Etika Bisnis: Menerapkan praktik bisnis yang etis, termasuk dalam hubungan dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Aspek sosial
Aspek sosial dalam bisnis usaha beras melibatkan hubungan dan dampak bisnis terhadap
masyarakat sekitar, pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemahaman
dan penerapan aspek sosial dapat menciptakan hubungan yang positif, meningkatkan
reputasi perusahaan, dan mendukung keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa aspek
sosial yang relevan:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR):
Kondisi Kerja yang Adil: Menjamin kondisi kerja yang adil dan aman bagi karyawan, serta
memberikan hak dan fasilitas yang layak.
Pengembangan Karyawan: Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan mereka.
Keamanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat:
Keamanan Pangan: Menjaga standar keamanan pangan dalam proses produksi untuk
melindungi kesehatan konsumen.
Pengembangan Produk yang Sehat: Mendorong produksi beras yang sehat dan bernutrisi.
Keterlibatan Konsumen dan Transparansi:
Aspek hukum dalam bisnis usaha beras sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan
bisnis berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk melindungi hak dan
kewajiban semua pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa aspek hukum yang perlu
dipertimbangkan dalam bisnis usaha beras:
Pendaftaran Usaha:
Pastikan usaha beras Anda terdaftar dan sesuai dengan peraturan pendaftaran bisnis yang berlaku di
wilayah atau negara tempat Anda beroperasi.
Perizinan dan Regulasi Pertanian:
Pastikan bahwa semua izin dan lisensi yang diperlukan untuk operasional pertanian dan bisnis beras
telah diperoleh. Ini dapat melibatkan izin pertanian, izin lingkungan, dan izin lainnya.
Perlindungan Konsumen:
Mematuhi undang-undang perlindungan konsumen dan memastikan bahwa produk beras yang
dipasarkan aman dan sesuai dengan standar kualitas.
Keamanan Pangan:
Mematuhi peraturan keamanan pangan dan menjaga kebersihan selama proses produksi, pengolahan,
dan distribusi beras.
pertanahan dan Hak Guna Usaha:
Memahami peraturan dan hukum yang terkait dengan pemilikan tanah dan hak guna usaha
yang dapat memengaruhi operasional pertanian beras.
Aspek fisik
Investasi Awal:
• Pembelian Stok Pertama (Beras): Rp 50.000.000
• Kontrak Ruko Tempat Usaha: Rp 30.000.000
• Peralatan dan Peralatan Lainnya: Rp 10.000.000
• Total Investasi Awal: Rp 90.000.000
Proyeksi Pendapatan (Bulan ke-Bulan):
Bulan 1:
• Penjualan Bersih: Rp 10.000.000
• Biaya Variabel (Pembelian Bahan): Rp 5.000.000
• Margin Laba Kotor: Rp 5.000.000
Bulan 2:
• Penjualan Bersih: Rp 12.000.000
• Biaya Variabel (Pembelian Bahan): Rp 6.000.000
• Margin Laba Kotor: Rp 6.000.000
Bulan 3:
• Penjualan Bersih: Rp 15.000.000
• Biaya Variabel (Pembelian Bahan): Rp 7.500.000
• Margin Laba Kotor: Rp 7.500.000
Pengeluaran Tetap (Bulan ke-Bulan):
• Sewa Ruko: Rp 15.000.000/bulan
• Biaya Operasional Lainnya (listrik, air, dsb.): Rp 5.000.000/bulan
• Pemeliharaan Truk dan Gudang: Rp 3.000.000/bulan
• Pajak dan Asuransi: Rp 2.000.000/bulan
• Total Pengeluaran Tetap: Rp 25.000.000/bulan
Proyeksi Laba Bersih (Bulan ke-Bulan):
Bulan 1:
• Laba Bersih: Rp 2.000.000
• Margin Laba Bersih: 20%
Bulan 2:
• Laba Bersih: Rp 3.000.000
• Margin Laba Bersih: 25%
Bulan 3:
• Laba Bersih: Rp 5.500.000
• Margin Laba Bersih: 36.7%
Kesimpulan
Bisnis beras sukses membutuhkan pemahaman nilai lokal, manajemen efisien, keterlibatan
sosial, dukungan petani lokal, kepatuhan hukum, infrastruktur fisik yang baik, manajemen
keuangan yang bijaksana, dan kesiapan menghadapi ketidakpastian. Proyeksi pendapatan
yang cermat dan konsultasi profesional membantu memastikan pertumbuhan yang
berkelanjutan.