Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BANANA ROLL

Disusun Oleh:
Ayu E32121140
Nining Sulyanti

E32121150 Alifa Inayatulla

E32121172

PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
TADULAKO 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang menjadi


dasar untuk mencari peluang menuju sukses. Suatu hal yang baru dan berbeda
merupakan nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Kewirausahaan adalah sebuah kemampuan untuk menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat,

ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian


nasional.Dalam makalah ini kami membahas tentang produk Banana Roll. Usaha
ini awali dengan skala industri kecil rumahan. Produk ini merupakan salah satu
produk yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari buah pisang dan menjadi
jajanan yang cocok untuk dikonsumsi segala kalangan.

1.2. Gambaran Umum Usaha Bisnis

Bisnis banana roll atau biasa disebut juga dengan "banana cue" adalah
usaha yang berfokus pada produk makanan yang menggunakan pisang sebagai
bahan utama. Produk ini populer di beberapa negara, terutama di Asia Tenggara.

Biasanya, dalam bisnis banana roll, pisang dipotong menjadi potongan-


potongan kecil atau dibelah, kemudian digoreng atau dipanggang hingga menjadi
karamelisasi, menciptakan lapisan manis di luar pisang. Produk ini kemudian
dijual dalam bentuk jajanan atau kudapan.

1
Berikut adalah gambaran umum usaha bisnis banana roll:

1. Bahan Baku: Bahan utama adalah pisang yang segar. Selain itu,
diperlukan bahan-bahan tambahan seperti gula, minyak untuk
menggoreng atau memanggang, dan bahan-bahan lainnya untuk
memperkaya rasa atau varian produk.
2. Proses Produksi: Pisang dipotong atau dibelah, kemudian dicelupkan
ke dalam gula atau karamel. Setelah itu, pisang diolah dengan cara
digoreng atau dipanggang hingga mencapai kematangan dan rasa manis
yang diinginkan.
3. Varian Produk: Beberapa bisnis banana roll mungkin menawarkan
varian rasa atau tambahan seperti kacang-kacangan, coklat, atau bahan
lain yang dapat meningkatkan rasa atau tekstur produk.
4. Pemasaran dan Penjualan: Produk ini biasanya dijual sebagai jajanan
atau kudapan. Pemasaran dapat dilakukan melalui toko fisik, gerobak
jajanan, atau bahkan online melalui platform e-commerce.
5. Target Pasar: Bisnis ini dapat menargetkan berbagai segmen pasar,
termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa yang menyukai makanan
manis atau pencinta pisang.
6. Persaingan: Persaingan dalam bisnis makanan adalah hal yang umum.
Penting untuk membedakan produk Anda dari pesaing dengan rasa
yang unik atau strategi pemasaran yang kreatif.
7. Izin dan Regulasi: Pastikan untuk memenuhi semua persyaratan izin
dan regulasi terkait keamanan makanan dan operasi bisnis.
8. Manajemen Keuangan: Penting untuk mengelola keuangan dengan
baik, termasuk pembelian bahan baku, biaya produksi, dan pendapatan
dari penjualan.
9. Umpan Balik Pelanggan: Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan
dapat membantu Anda memperbaiki kualitas produk dan pelayanan.
10. Pertumbuhan dan Ekspansi: Setelah mendirikan bisnis, Anda dapat
mempertimbangkan untuk mengembangkan produk baru atau
memperluas jangkauan geografis.

2
1.3. Tujuan dan Manfaat Usaha Bisnis

Tujuan Usaha usaha ini dibuat untuk meningkatkan ekonomi bagi pendiri
usaha, meningkatkan kreativitas dalam mengelola bahan makanan, dapat memiliki
pekerjaan/usaha sendiri, serta memenuhi keinginan orang-orang yang suka
makanan cepat saji.

Manfaat usaha bisnis banana roll yaitu 1. Sebagai media untuk


memperoleh penghasilan sampingan, 2. Meningkatkan kreativitas dalam
mengelola makanan, 3. Sebagai media pemenuhan keinginan orang-orang yang
suka makanan cepat, 4. Menciptakan lapangan kerja sendiri.

3
BAB II
ASPEK PENILAIAN USAHA BISNIS

2.1 Aspek Teknis

Aspek teknis dalam usaha pembuatan banana roll mencakup beberapa hal
penting, seperti:

• Peralatan dan Mesin: Pastikan Anda memiliki peralatan dan mesin yang
tepat untuk mengupas, memotong, dan menggulung pisang. Mesin-mesin
ini harus dirawat dengan baik dan dioperasikan dengan benar.
• Bahan Baku: Pilih pisang yang sesuai dan berkualitas baik. Pastikan pisang
dalam kondisi segar dan matang, tetapi tidak terlalu lunak.
• Proses Produksi: Proses pembuatan banana roll melibatkan pengupasan,
pemotongan, dan penggulungan pisang. Pastikan proses ini dilakukan
dengan cermat dan higienis.
• Penyimpanan: Banana roll perlu disimpan dengan benar untuk menjaga
kualitasnya. Pastikan Anda memiliki fasilitas penyimpanan yang memadai,
seperti lemari pendingin.
• Kemasan: Kemasan adalah aspek penting untuk memasarkan produk
Anda. Pilih kemasan yang menarik dan sesuai dengan standar keamanan
pangan.
• Regulasi: Pastikan Anda memahami semua regulasi dan perizinan yang
berkaitan dengan usaha makanan, termasuk banana roll. Ini termasuk
standar keamanan pangan dan perizinan usaha.
• Manajemen Produksi: Kelola produksi Anda dengan baik, termasuk
perencanaan produksi, manajemen persediaan, dan pemantauan kualitas
produk.
• Pemasaran: Siapkan strategi pemasaran yang efektif untuk menjual banana
roll Anda kepada pelanggan. Ini dapat mencakup penjualan langsung, toko
online, atau penjualan ke toko-toko.

4
• Pemantauan Kualitas: Terus pantau kualitas produk Anda dan dapatkan
umpan balik dari pelanggan untuk melakukan perbaikan jika diperlukan.
• Inovasi: Pertimbangkan untuk mengembangkan variasi rasa atau jenis
produk banana roll yang berbeda untuk memenuhi permintaan pasar.

2.2 Aspek Manajerial dan Administrasi

Aspek manajerial dan administratif dalam usaha bisnis banana roll sangat
penting untuk menjalankan bisnis dengan efisien dan sukses. Berikut beberapa hal
yang perlu diperhatikan:

• Perencanaan Bisnis: Buat rencana bisnis yang mencakup visi, misi, tujuan,
serta strategi bisnis Anda. Ini akan menjadi panduan untuk mengarahkan
perusahaan Anda.
• Struktur Organisasi: Tetapkan struktur organisasi yang jelas dengan peran
dan tanggung jawab yang didefinisikan bagi setiap anggota tim Anda. Ini
membantu dalam manajemen tim yang lebih efisien.
• Sumber Daya Manusia: Rekrut, latih, dan kelola staf Anda dengan baik.
Pastikan Anda memiliki tim yang terampil dan terlatih untuk mengelola
produksi, pemasaran, dan administrasi.
• Manajemen Keuangan: Kelola keuangan bisnis Anda dengan bijak. Buat
anggaran, pantau pengeluaran, dan pastikan Anda memiliki pembiayaan
yang cukup untuk menjalankan operasional sehari-hari.
• Perijinan dan Regulasi: Pastikan Anda memenuhi semua perijinan dan
regulasi yang diperlukan untuk bisnis makanan. Ini termasuk perijinan
kesehatan, perizinan usaha, dan pemenuhan standar keamanan pangan.
• Administrasi dan Keuangan: Kelola administrasi bisnis Anda dengan baik.
Ini termasuk manajemen inventaris, pembelian, penagihan, dan
pengelolaan dokumen.
• Pemasaran dan Penjualan: Kembangkan strategi pemasaran dan penjualan
yang efektif. Gunakan media sosial, situs web, dan strategi pemasaran
lainnya untuk mempromosikan produk Anda.

5
• Teknologi dan Sistem Informasi: Manfaatkan teknologi dan sistem
informasi untuk membantu dalam manajemen inventaris, pelacakan
penjualan, dan pemantauan kinerja bisnis.
• Pemantauan Kinerja: Tetapkan metrik dan KPI (Key Performance
Indicators) untuk memantau kinerja bisnis Anda. Evaluasi secara berkala
dan lakukan perubahan jika diperlukan.
• Rencana Kontinuitas Bisnis: Siapkan rencana kontinuitas bisnis untuk
mengatasi kemungkinan gangguan dalam operasional, seperti bencana
alam atau masalah lainnya.
• Inovasi: Selalu pertimbangkan inovasi dalam produk dan proses untuk
tetap bersaing dan memenuhi perubahan permintaan pasar.

2.3 Aspek Organisasi dan Hukum

Bisnis banana roll adalah bisnis yang berkaitan dengan produksi dan
penjualan produk seperti pisang yang digulung dengan berbagai jenis lapisan,
seperti cokelat, karamel, atau adonan lainnya. Dalam konteks ini, kita dapat
menjelaskan aspek organisasi dan hukum dalam bisnis tersebut

2.3.1 Aspek Organisasi:


• Struktur Organisasi: Bisnis banana roll mungkin memiliki struktur
organisasi seperti hierarki manajemen, departemen produksi, pemasaran,
dan keuangan untuk mengelola operasional perusahaan.
• Sumber Daya Manusia: Merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan yang
terampil untuk memastikan produksi yang berkualitas dan layanan
pelanggan yang baik.
• Rantai Pasokan: Mengelola pasokan bahan baku seperti pisang, cokelat,
dan bahan lainnya, serta distribusi produk jadi.

6
2.3.2 Aspek Hukum

• Struktur Organisasi: Bisnis banana roll mungkin memiliki struktur


organisasi seperti hierarki manajemen, departemen produksi, pemasaran,
dan keuangan untuk mengelola operasional perusahaan.
• Sumber Daya Manusia: Merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan yang
terampil untuk memastikan produksi yang berkualitas dan layanan
pelanggan yang baik.
• Rantai Pasokan: Mengelola pasokan bahan baku seperti pisang, cokelat,
dan bahan lainnya, serta distribusi produk jadi.
• Izin dan Lisensi: Bisnis ini perlu memastikan bahwa mereka memperoleh
semua izin dan lisensi yang diperlukan untuk operasi makanan dan
mungkin juga izin kesehatan.
• Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan merek dagang atau resep unik
untuk produk banana roll bisa menjadi aspek hukum penting.
• Hukum Ketenagakerjaan: Mematuhi peraturan ketenagakerjaan, seperti
jam kerja, upah, dan perlindungan pekerja, adalah kewajiban hukum.
• Regulasi Keamanan Makanan: Kepatuhan terhadap regulasi makanan dan
kebersihan adalah penting dalam bisnis makanan
2.4 Aspek Pemasaran

Banana roll adalah produk roti gulung berisi pisang dan berbagai bahan
tambahan. Beberapa aspek pemasaran yang penting untuk produk seperti ini
termasuk:

1. Segmentasi Pasar: Identifikasi kelompok target yang paling mungkin tertarik


dengan produk ini, seperti pecinta roti atau penggemar pisang.
2. Positioning(Penempatan): Tentukan cara untuk membedakan banana roll
Anda dari produk serupa. Misalnya, Anda bisa menekankan bahan-bahan
berkualitas tinggi atau rasa unik.

7
3. Harga: Tetapkan harga yang bersaing dan sesuai dengan nilai yang Anda
tawarkan. Anda mungkin ingin melakukan survei pasar untuk menentukan
kisaran harga yang wajar.
4. Promosi: Gunakan berbagai saluran promosi seperti media sosial, situs web,
dan bahkan iklan cetak jika sesuai. Berikan informasi menarik tentang
keunikan banana roll.
5. Distribusi: Tentukan saluran distribusi yang efektif untuk produk . Ini bisa
mencakup toko roti lokal, kafe, atau bahkan penjualan online melalui situs
web atau platform e-commerce.
6. Penyajian dan Kemasan: Pastikan produk disajikan dengan menarik dan
dikemas dengan baik. Kemasan yang menarik dapat menarik perhatian
konsumen.
7. Umpan balik Pelanggan: Terima umpan balik dari pelanggan dan gunakan
untuk meningkatkan kualitas dan layanan.
8. Kerjasama dan Kolaborasi: Pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan
bisnis lokal atau penyedia bahan baku pisang untuk memperluas jangkauan
dan meningkatkan visibilitas Anda.
9. Pelayanan Pelanggan: Berikan pelayanan pelanggan yang baik untuk
membangun loyalitas pelanggan.
10. Evaluasi dan Penyesuaian: Pantau kinerja pemasaran Anda secara teratur
dan siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan

2.5 Aspek Finansial

Aspek finansial dalam bisnis Banana Roll mencakup manajemen keuangan


yang efisien dan efektif. Beberapa aspek pentingnya meliputi:

• Perencanaan Keuangan: Perencanaan anggaran yang komprehensif untuk


mengelola pengeluaran dan pendapatan dalam bisnis Banana Roll.
• Pembiayaan: Menentukan sumber pembiayaan yang tepat, seperti
pinjaman bank, modal ventura, atau pendanaan sendiri.

8
• Analisis Biaya: Menganalisis biaya produksi, distribusi, dan pemasaran
secara rinci untuk memastikan efisiensi operasional.
• Pengelolaan Kas: Manajemen kas yang cermat untuk memenuhi kewajiban
keuangan dan menghindari kekurangan kas.
• Proyeksi Keuangan: Membuat proyeksi keuangan jangka pendek dan
panjang untuk menilai kinerja bisnis di masa depan.
• Pengendalian Biaya: Menerapkan strategi untuk mengurangi biaya
produksi dan operasional tanpa mengorbankan kualitas.
• Pengukuran Kinerja Keuangan: Memonitor kinerja keuangan bisnis
melalui metrik seperti laba kotor, laba bersih, dan margin keuntungan.

2.6 Aspek Ekonomi

"Banana roll" biasanya merujuk pada makanan atau camilan yang terbuat dari
pisang yang dibungkus dengan adonan dan digoreng. Dari perspektif ekonomi, ini
bisa memiliki beberapa dampak:

1. Industri Pisang dan Pertanian: Produksi pisang adalah sektor pertanian


yang penting di beberapa negara. Permintaan akan pisang dapat meningkat
jika produk seperti banana roll populer, yang dapat memberikan insentif
tambahan bagi petani untuk meningkatkan produksi.
2. Pasar Pekerjaan: Jika industri banana roll berkembang, dapat menciptakan
lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian, pengolahan makanan,
distribusi, dan penjualan ritel.
3. Ekspor dan Impor: Jika banana roll menjadi populer di pasar global,
negara- negara yang merupakan eksportir pisang dapat mengalami
peningkatan dalam ekspor produk olahan pisang.
4. Pendapatan Rumah Tangga: Jika ada pertumbuhan dalam industri ini, itu
dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga di daerah-daerah di mana
pisang ditanam dan diolah.

9
5. Harga Pisang: Permintaan tambahan untuk pisang (karena kebutuhan
bahan baku) mungkin mempengaruhi harga pisang, baik di pasar lokal
maupun internasional.
6. Inovasi Produk: Pengembangan produk seperti banana roll mendorong
inovasi dalam industri makanan dan minuman, yang dapat menciptakan
peluang baru untuk pengusaha dan pabrikan makanan.
7. Dampak Lingkungan: Pertumbuhan industri ini juga dapat memiliki
dampak lingkungan, tergantung pada metode pertanian dan pengolahan
yang digunakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa dampak ekonomi pasti akan
bervariasi tergantung pada skala produksi, popularitas produk, dan konteks
pasar lokal maupun global.

2.7 Aspek Lingkungan Hidup

Banana rol adalah sebuah istilah yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia.
Namun, jika Anda merujuk pada dampak lingkungan hidup dari industri pisang
(banana industry), ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

1. Penggunaan Pestisida:* Industri pisang sering menggunakan pestisida


untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Penggunaan yang
berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan
manusia.
2. Penggunaan Air:* Pertumbuhan pisang membutuhkan banyak air, dan
dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan tekanan pada sumber daya
air lokal.
3. Pengelolaan Limbah:* Pengolahan limbah dari industri pisang, seperti
daun dan batang pisang, dapat menjadi masalah jika tidak ditangani dengan
benar.
4. Perubahan Penggunaan Lahan:* Pembukaan lahan untuk keperluan
pertanian pisang dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam
penggunaan lahan dan dapat memengaruhi ekosistem lokal.

10
5. Penggunaan Energi:* Proses produksi dan distribusi pisang mungkin
membutuhkan konsumsi energi yang tinggi, terutama jika ada transportasi
jarak jauh terlibat.
6. Biodiversitas:* Pertanian besar-besaran dapat menyebabkan kehilangan
biodiversitas jika tidak ada langkah-langkah konservasi yang diambil.
7. Penggunaan Pestisida yang Ramah Lingkungan:* Beberapa produsen
pisang telah beralih ke metode pertanian organik atau menggunakan
pestisida yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif.
8. Sistem Transportasi dan Distribusi:* Proses pengangkutan dan distribusi
pisang juga dapat memiliki dampak lingkungan, terutama jika tidak ada
praktik yang ramah lingkungan yang diadopsi.
9. Pengelolaan Air Limbah:* Pengolahan air limbah dari pabrik pengolahan
pisang juga merupakan aspek penting untuk meminimalkan dampak
negatif. Penting untuk diingat bahwa praktik pertanian dapat bervariasi
secara signifikan dari satu tempat ke tempat lain, dan ada produsen yang
berusaha mengurangi dampak negatif mereka pada lingkungan melalui
praktik pertanian berkelanjutan.

11
12
BAB III
HASIL USAHA BISNIS DAN PEMBAHASANNYA

3.1. Analisis Finansial ( Cash Flow)


Analisis finansial usaha bisnis “cash flow banana roll” memerlukan data
yang untuk memberikan evaluasi yang akurat. Sebuah perusahaan banana roll
membutuhkan investasi Rp 50. 000.000 dengan umur penggunaan 10 tahun tanpa
nilai sisa keuntungan netto setelah pajak dari proyek tersebut adalah:
Tahun Laba Setelah Pajak (EAT)
2013 15.000.000
2014 14.000.000
2015 13.000.000
2016 12.000.000
2017 11.000.000
2018 10.000.000
2019 9.000.000
2020 8.000.000
2021 7.000.000
2022 6.000.000
Tingkat bunga yang berlaku adalah 10%

3.2. Analisis Finansial ( Kriteria Investasi)


Tahun 2013 usaha bisnis banana roll berinvestasi dengan modal sendiri
Rp. 50.000.000. modal kerja Rp.0. umur ekonomis 10 tahun dan disusutkan tanpa
nilai sisa. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan 10%. Perkiraan laba
setelah pajak selama 10 tahun Rp. 15.000.000, Rp. 14.000.000, Rp. 13.000.000,
Rp. 12.000.000, Rp. 11.000.000, Rp. 10.000.000, Rp. 9.000.000, Rp. 8.000.000,
Rp. 7.000.000, Rp. 6.000.000. berapa kas yang diterima akhir tahun? PP? ARR?
INV? IRR? PI? Apakah layak atau tidak
Menghitung nilai penyusutan
- Penyusutan = ( investasi modal- modal kerja)/ ekonomis
- Penyusutan = ( 50.000.000 – 0)/ 10 tahun = 5.000.000/tahun

12
a. Tabel cash flow Df 10%= 1/(1+t)n, 1/(1+0,2)1, 1/(1+0,2)2 .....
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 10% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,909 18.180.000
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,826 15.694.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,751 13.518.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,683 11.611.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,621 9.936.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,564 8.460.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,513 7.182.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 467 6.071.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 424 5.088.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 386 4.246.000
Jumlah PV Kas bersih 99.986.000

b. Payback Period (PP)


Tabel cash flow
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 10% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,909 18.180.000
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,826 15.694.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,751 13.518.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,683 11.611.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,621 9.936.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,564 8.460.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,513 7.182.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 467 6.071.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 424 5.088.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 386 4.246.000
Jumlah PV Kas bersih 99.986.000

Total investasi 50.000.000


Proceed tahun 1 (20.000.000)
30.000.000
Proceed tahun 2 (19.000.000)
11.000.000
PP = 2 Tahun, (11.000.000/18.000.000) x 12 bulan
= 2 tahun, 7,3 bulan
= 2,73 tahun

13
Berdasarkan perhitungan Payback Period 2,73 tahun lebih pendek dari
umur ekonomis 10 tahun, maka sebaiknya usaha agribisnis tersebut layak untuk
dijalankan.
c. Average Rate of Return (ARR)
Rata − Rata EAT
ARR = 𝑥100%
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

ARR = 105.000.000
𝑥100 %
50.000.000
ARR = 210 %

d. Net Present Value (NPV)


Perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur
investasi.
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 10% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,909 18.180.000
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,826 15.694.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,751 13.518.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,683 11.611.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,621 9.936.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,564 8.460.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,513 7.182.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 467 6.071.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 424 5.088.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 386 4.246.000
Jumlah PV Kas bersih 99.986.000

NPV = total PV kas bersih-Pv investasi


= 99.986.000 – 50.000.000
= 49.986.000
Jadi NPV bernilai positif maka proyek layak diterima
e. Internal Rate of Return (IRR)
Kita menggunakan konsep trial and error, kita coba menggunakan tingkat
bunga 30%, maka perhitungan adalah sebagai berikut:

14
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 30% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,769 15.380.000
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,592 11.248.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,455 8.190.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,350 5.950.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,269 4.304.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,207 3.105.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,159 2.226.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 123 1.559.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 094 1.128.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 0159 803.000
Jumlah PV Kas bersih 53.933.000
PV Investasi 50.000.000
NPV 3.933.000

Perhitungan diatas menghasilkan angka positif maka kita akan coba lagi
dengan menggunakan tingkat bunga 32%. Maka perhitungannya adalah sebagai
berikut:
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 32% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,758 15.160.000
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,574 10.906.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,435 7.830.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,329 5.593.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,250 4.000.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,189 2.835.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,143 2.002.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 109 1.417.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 082 984.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 062 682.000
Jumlah PV Kas bersih 51.409.000
PV Investasi 50.000.000
NPV 1.409.000

Perhitungan diatas menghasilkan angka positif maka kita akan coba lagi
menggunakan tingkat bunga 33%. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 33% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,752 15.040.000

15
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,565 10.735.000
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,425 7.650.000
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,320 5.440.000
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,240 3.840.000
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,181 2.715.000
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,136 1.890.000
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 102 1.326.000
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 077 924.000
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 058 638.000
Jumlah PV Kas bersih 50.198.000
PV Investasi 50.000.000
NPV 198.000

Perhitungan diatas menghasilkan nilai positif maka kita akan coba lagi
dengan menggunakan tingkat bunga 34%. Maka perhitungannya adalah sebagai
berikut:
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 34% PV Kas besrsih
2013 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0,746 14.925.273,13
2014 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,557 10.579.064,59
2015 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0,416 7.481.296,76
2016 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0,310 5.272.852,85
2017 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0,231 3.703.703,70
2018 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0,173 2.591.121,09
2019 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0,129 1.804.588,81
2020 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0, 096 1.250.601,25
2021 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0, 072 861.450.11
2022 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0, 054 589.306,76
Jumlah PV Kas bersih 49.059.459,06
PV Investasi 50.000.000
NPV -950.540,94

Jadi dengan demikian, IRR sebenarnya terletak diantara discount rate 33%
dan 34%, maka untuk mendapatkan IRR yang dicari maka hal tersebut dilakukan
dengan interpolasi:
Discount Rate PV kas bersih
33% = 50.198.000

16
34% = 49. 059.459,06
Perbedaan 1% = 1.138.540,94
Pada discount rate (1) 33%
PV kas bersih = 50.198.000
PV Investasi = 50.000.000
Perbedaan = 198.0000
Presentase perbedannya = (198.000/1.138.540,94) x 1%
= 0.174 %
Jadi IRR yang dicari adalah = 33% + 0.174%
= 33.174 %
Kesimpuan:
Dari hasil perhitungan diatas didapat IRR sebesar 33,174% lebih besar dari pada
cost of capital 10% (tingkat bunga), maka sebaiknya usaha bisnis tersebut
dijalankan karena menguntungkan.
f. Provifitability Index (PI)
PI = Total PV kas bersih
PV investasi
= 99.986.000
50.000.000
= 1,99972
=2
Dari hasil diatas PI didapat 2 lebih besar dari 1 sehingga usaha bisnis
tersebut dapat diterima.

17
BAB V
PENUTUP

4.3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan usaha bisnis banana roll yang telah
dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Bisnis banana roll atau biasa disebut juga dengan "banana cue" adalah
usaha yang berfokus pada produk makanan yang menggunakan pisang
sebagai bahan utama. Produk ini populer di beberapa negara, terutama
di Asia Tenggara.
2. Perusahaan banana roll membutuhkan investasi Rp 50. 000.000 dengan
umur penggunaan 10 tahun tanpa nilai sisa.
3. Pada perhitungan Payback Period 2,73 tahun lebih pendek dari umur
ekonomis 10 tahun, maka sebaiknya usaha agribisnis tersebut layak
untuk dijalankan. NPV bernilai positif maka proyek layak diterima.
pada perhitungan IRR didapat sebesar 33,174% lebih besar dari pada
cost of capital 10% (tingkat bunga), maka sebaiknya usaha bisnis
tersebut dijalankan karena menguntungkan. hasil PI didapat 2 lebih
besar dari 1 sehingga usaha bisnis tersebut dapat diterima.
4.4. Rekomendasi
Saran untuk mempertahankan jaringan pemasaran dengan menberikan
penawaran bonus pada transaksi yang selanjutnya dan menawarkan kerjasama
untuk perolehan perluasan jaringan pemasaran Banana Roll serta penerapan akses
digital selain dari sosial media.
Harapan kami untuk usaha Banana Roll ini ialah supaya produksi ini bisa
berkembang dan maju bagi kalangan pengusaha.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, P.T.W.W., Hidayat, D.D. dan Indrianti, N. (2012). Analisis kelayakan


finansial pengembangan usaha kecil menengah (UKM) nata de coco di
Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Teknotan 6: 670-676.

Noer dan Fitriani. 2007. Kelayakan Finansial Usaha Produksi Banana UPT
Produksi dan Jasa Politeknik Negeri Lampung. Jurnal Manajeman, Akuntansi
dan Bisnis, Vol.5,No.3,352-256

Suliyanto, Dr.2010. Studi Kelayakan Bisnis : Pendekatan Praktis. ANDI:


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai