Anda di halaman 1dari 10

TELAAH TEORI

KEWARGANEGARAAN

(kelompok 2)
kelompok 2

Agung Arjuna (NIM 220604)


Novia Ayu Pratiwi (NIM 22060477)
Hadisti Suci Ayunda (NIM 22060405)
Alaida Fitri (NIM 22060409)
M.Aldy Al-Ikhdan (NIM 22060522)
Warga Negara dan
kewarganegaraan
Pengertian warga adakalanya dicampur adukkan dengan
penduduk, masyarakat dan rakyat sehingga menimbulkan
keracunan. Dalam penempatannya, warga negara dikaitkan
dengan kehidupan bernegara yang mempunyai peraturan
perundangan tentang pengakuan terhadap kewarganegaraan
seseorang.
Kewarganegaraan adalah bentuk identitas sosial politik. Kewarganegaraan
memiliki tingkat keselarasan yang teruji di berbagai waktu selama two-three
quarter millennia (dua tiga perempat milineum) sepanjang riwayatnya hingga
sekarang.
Teori kewarganegaraan mencakup :
Teori Kewarganegaraan Liberal (Liberalism).
Teori Kewarganegaraan Komunitarian (Communitarianism).
Teori Kewarganegaraan Republikan (Republicanism).
Tiga arena kewarganegaraan

Prinsip dan konsep dasar kewarganegaraan dapat diterangkan dalam tiga arena
yang luas, yakni :
*Kewarganegaraan sebagai prinsip politik berdemokrasi

Kewarganegaraan sebagai status yuridis individu sebagai subjek hukum berikut


berbagai privilese hak-hak serta kewajiban di dalamnya.

Kewarganegaraan sebagi bentuk keberanggotaan dalam suatu komunitas yang


eksklusif dengan basis ikatan sosial yang khas.
Pengertian pendidikan
kewarganegaraan
Pendidikan merupakan upaya sadar suatu masyarakat dan juga negara
untuk menjadikan dirinya lebih berpengetahuan, lebih cakap dalam
berketerampilan dan lebih beradab dalam tingkah laku. Kewarganegaraan
adalah segala hal yang menyangkut bangsa, negara dan hubungan antara
negara dengan warganya.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah menjadikan


warga negara indonesia yang cerdas, bermartabat dan aktif dalam
kehidupan berbanga dan bernegara.
Teori teori
kewarganegaraan
1.Pengertian Teori Keawarganegaraan Komunitarian

Teori kewarganegaraaan komunitarian sangat menekankan pada fakta bahwa


setiap orang, warganegara perlu memiliki sejarah perkembangan masyarakat.
Individualitas yang dimiliki warganegara berasal dan dibatasi oleh masyarakat
(Sapriya, 2007). Hal itu berdasar keyakinan teori ini bahwa individu dibentuk
oleh masyarakat. Di masyarakat ada norma yang disepakati sebagai code of
conduct yang harus dipenuhi anggota karena dengan cara inilah eksistensi dan
keberlangsungan masyarakat terjamin.
2.Pengertian Teori Kewarganegraan Republikan

Teori kewarganegaraan republikan menekankan kepada ikatan-ikatan sipil (civic bonds) suatu hal
yang berbeda dengan ikatan-ikatan individual (tradisi pada liberal) ataupun ikatan kelompok
(tradisi komunitarian). Teori kewarganegaraan republikan baik yang klasik ataupun yang humanis
sebagai paham pemikiran kewarganegaraan yang berpendapat bahwa bentuk ideal dari suatu
negara berdasarkan pada dua dukungan yaitu civic virtue warga serta pemerintahan yang
republikan sebab ini sebagai hak yang esensial, hingga disebut Civic Republic. Jadi,
kewarganegaraan ini lebih menekankan pada pentingnya kewajiban (duty), tanggung jawab
(responsibility) serta civic virtue (keutamaan kewarganegaraan) dari warganegaranya.
3.Pengertian Teori Kewarganegaraan Liberalisme

Teori kewarganegaraan liberal berpendapat bahwa warganegara merupakan pemegang otoritas


demi menentukan pilihan dan juga hak. Teori kewarganegaraan liberal menekankan kepada
konsep kewarganegaraan yang berdasarkan pada hak. Peter H Scuck dalam Liberal Citizenship
(2002) berpendapat bahwa pengaruh besar dari teori tersebut diawali oleh penjelasan secara
sistematis melalui John Locke dan juga J S Mill. Menurut Locke individu dianugrahi serta dihiasi
oleh Tuhan dengan hukum alam yang berupa hak-hak alamiah.
Terimakasih
🫶

Anda mungkin juga menyukai