5-Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
5-Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
SISTEM PERSARAFAN
Central NS Peripheral NS
Forebrain Hindbrain
Efferent nerves
Midbrain
Afferent nerves Symphathetic
Reticular
Formation
(extend to
midbrain) Parasymphahetic
Cerebrum Limbic
system Medulla
Thalamus Cerebelum
Hypothalamus Pons
Fungsi sistem saraf
• Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput
data
• Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan
dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon
yang akan diberikan
• Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Information
Processing
includes
Somatic Autonomic
nervous nervous system
system
Parasympathetic Sympathetic
division division
Receptors Effectors
Smooth
muscle
Somatic sensory Visceral sensory Skeletal
receptors (monitor receptors (monitor Cardiac
muscle muscle
the outside world internal conditions
and our position and the status Glands
in it) of other organ
systems) Adipose
tissue
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 1 of 7
PERIPHERAL
NERVOUS
SYSTEM
Receptors
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 2 of 7
PERIPHERAL Sensory information
NERVOUS within
SYSTEM afferent division
Receptors
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 3 of 7
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Information
Processing
Receptors
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 4 of 7
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Information
Processing
Receptors
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 5 of 7
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Information
Processing
includes
Somatic
nervous
system
Receptors Effectors
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 6 of 7
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
Information
Processing
includes
Somatic Autonomic
nervous nervous system
system
Parasympathetic Sympathetic
division division
Receptors Effectors
Smooth
muscle
Somatic sensory Visceral sensory Skeletal
receptors (monitor receptors (monitor Cardiac
muscle muscle
the outside world internal conditions
and our position and the status Glands
in it) of other organ
systems) Adipose
tissue
Figure 8-1
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 7 of 7
Klasifikasi sel saraf
• Neuron
berfungsi menghantarkan impuls, dari
lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon
akan disampaikan ke sel saraf atau organ
lainnya. Tidak dapat membelah
• Neuroglia
sel pendukung pada otak dan sumsum tulang
belakang, mengisi ruangan di antara sel2
saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Dapat membelah
3 jenis neuron
• Interneuron/neuron penyambung – neuron
yang berada di dalam CNS – menggerakkan
isyarat antar neuron
• Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim
impuls dari sistem perifer ke dalam CNS
• Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf
yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel
dalam sistem perifer (otot, kelenjar)
Neuron sensorik/aferen
• Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang
• Saraf penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial,
bukan spinal
Brain
Sensory
Neuron Sensory
Neuron
Spinal
CordSpinal
Cord
Motor
Neuron
Neuron motorik/eferen
• Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke
otot dan kelenjar
Brain
Sensory
Neuron
Spinal
Cord
Motor
Neuron
Interneurons
• Interneurons membawa informasi antara sel2 saraf,
hanya ditemukan di otak dan tulang belakang
NEURON
Jenis neuron
1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma
berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di
retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat
pengecap)
3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang
dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di
bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang
belakang
Anatomi neuron
• Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan
bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel
• Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel
saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan
sitoplasma
• Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
• Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang
(lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk
menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf
ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya
hanya satu pada setiap neuron.
• Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak
mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi
akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-
segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus
ranvier
• Sel Schwan adalah jaringan yang membantu menyediakan
makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi
neurit (akson).
• Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi
impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan
saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
• Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di
sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada
setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung
akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong
tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.
Penghantaran impuls
• Sinyal listrik
Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
• Sinyal kimia neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (1)
• Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial
aksi
Potensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/
perubahan keseimbangan kimia dari cairan di
dalam & sekeliling neuron bergantung pada
pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel
• Jika potensial aksi terjadi pada neuron pesan
molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (2)
• Terjadi jika impuls yang masuk adalah
depolarisasi yang mencapai ambang tertentu
pada pangkal akson timbul potensial aksi
sel terstimulasi
• Potensial diteruskan ujung neuron mem-
bebaskan neurotransmiter
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (3)
• Neuron membawa informasi ke neuron lain atau
ke otot
• Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf
dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)
Sodium ions
Local
current
Potassium ions
Inactivation of sodium
channels and activation of
voltage-regulated
potassium channels
0
Transmembrane potential (mV)
Resting
potential
REFRACTORY PERIOD
0 1 2 3
Time (msec)
Figure 8-8
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 1 of 5
Depolarization to threshold
Sodium ions
Local
current
+30 DEPOLARIZATION
0
Transmembrane potential (mV)
_ 60 Threshold
_ 70 1
Resting
potential
0 1 2 3
Time (msec)
Figure 8-8
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 2 of 5
Activation of voltage-
Depolarization to threshold regulated sodium channels
and rapid depolarization
Sodium ions
Local
current
Potassium ions
+30 DEPOLARIZATION
0
Transmembrane potential (mV)
_ 60 Threshold
_ 70 1
Resting
potential
0 1 2 3
Time (msec)
Figure 8-8
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 3 of 5
Activation of voltage-
Depolarization to threshold regulated sodium channels
and rapid depolarization
Sodium ions
Local
current
Potassium ions
Inactivation of sodium
channels and activation of
voltage-regulated
potassium channels
0
Transmembrane potential (mV)
_ 60 Threshold
_ 70 1
Resting
potential
0 1 2 3
Time (msec)
Figure 8-8
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 4 of 5
Activation of voltage-
Depolarization to threshold regulated sodium channels
and rapid depolarization
Sodium ions
Local
current
Potassium ions
Inactivation of sodium
channels and activation of
voltage-regulated
potassium channels
0
Transmembrane potential (mV)
Resting
potential
REFRACTORY PERIOD
0 1 2 3
Time (msec)
Figure 8-8
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 5 of 5
Struktur Sinaps
Figure 8-10
An action potential arrives and Extracellular Ca2+ enters the synaptic
depolarizes the synaptic knob cleft triggering the exocytosis of ACh
Ca2+
AChE
Chemically regulated
POSTSYNAPTIC sodium channels
NEURON
CYTOSOL
Initiation of
action potential
Propagation of if threshold
action potential is reached
(if generated)
Na2+ Receptor
Na2+ Na2+ Na2+
Na2+
Figure 8-11
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 1 of 5
An action potential arrives and
depolarizes the synaptic knob
AChE
POSTSYNAPTIC
NEURON
CYTOSOL
Figure 8-11
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 2 of 5
An action potential arrives and Extracellular Ca2+ enters the synaptic
depolarizes the synaptic knob cleft triggering the exocytosis of ACh
Ca2+
AChE
Chemically regulated
POSTSYNAPTIC sodium channels
NEURON
CYTOSOL
Figure 8-11
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 3 of 5
An action potential arrives and Extracellular Ca2+ enters the synaptic
depolarizes the synaptic knob cleft triggering the exocytosis of ACh
Ca2+
AChE
Chemically regulated
POSTSYNAPTIC sodium channels
NEURON
CYTOSOL
Initiation of
action potential
if threshold
is reached
Na2+ Receptor
Na2+ Na2+ Na2+
Na2+
Figure 8-11
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 4 of 5
An action potential arrives and Extracellular Ca2+ enters the synaptic
depolarizes the synaptic knob cleft triggering the exocytosis of ACh
Ca2+
AChE
Chemically regulated
POSTSYNAPTIC sodium channels
NEURON
CYTOSOL
Initiation of
action potential
Propagation of if threshold
action potential is reached
(if generated)
Na2+ Receptor
Na2+ Na2+ Na2+
Na2+
Figure 8-11
Copyright © 2007 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings 5 of 5
Sistem Saraf Pusat
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih
(white matter)
SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
Gray Matter - White Matter
• Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut
saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks
serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
• White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut
saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan
dalam serebrum
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
• Tengkorak dan tulang belakang
• Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan
penghubung, pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf &
pembuluh darah
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
Section 35-3
Cerebrum
Thalamus
Pineal
gland
Hypothalamus
Cerebellum
Pituitary gland
Pons
Spinal cord
Medulla oblongata
SEREBRUM (1)
Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan,
kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu dan
putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam
dan dihubungkan kembali oleh corpus
callosum
SEREBRUM (2)
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh,
begitu sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks
Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur luas
permukaan >>
Lekukan diantaranya : sulkus
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan
lateralis
Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg
letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM (3)
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
Substansi putih terletak lebih dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki
fungsi sensorik dan sebagian fungsi motorik
SEREBELUM
• Thalamus
• menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat
di serebrum
• Hypothalamus
• mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,
lelah,dll
• Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi
endokrin
• Keduanya berada di otak bagian depan
OTAK
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep,
trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak
bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih
cepat.
SUMSUM TULANG BELAKANG
• = Medula spinalis
• Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal
mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra
L1 dan L2
• Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer
(PNS)
• Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
• Mengandung 31 psg saraf spinal
SUMSUM TULANG BELAKANG
• Serviks
• Thoraks
• Lumbal
• Sakral
• Koksigeal
• Penebalan serviks +
lumbal
• Kauda equina
• Konus medullaris
• Filum terminale
Lengkung refleks
Refleks
• Cepat, otonom, respon yang tidak disadari
• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf terpendek
SUMSUM TULANG BELAKANG
4 jenis serabut saraf
• Sensorik somatik – “body senses”
– sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
• Sensorik viseral – “organ senses”
– Rasa sakit, suhu di dalam organ
– C/ mual, lapar, kram
• Motorik somatik – “body movement”
– Kontraksi sadar otot rangka
• Motorik viseral – “organ movement”
– Kontraksi tidak sadar otot2 polos, kelenjar
– = sistem saraf otonom
Substansi abu2/gray matter (1)
• Gray Matter
– Bentuk huruf “H” di
lapisan dalam
– Kanal tengah = pada gray
commissure
– Tanduk posterior/dorsal
– Tanduk anterior/ventral
• Terdiri atas
– Badan sel
– Akson tak bermyelin
– Dendrit
– Saraf glia
Substansi abu2/gray matter (2)
• Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan
informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
– Akar dorsal mengandung serabut sensorik
• Sensorik somatik
• Sensorik viseral
– Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat
interneuron melewatinya
• Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang
mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar
– Akar ventral mengandung
• Motorik viseral
• Motorik somatik
Substansi putih/white matter (2)
• Mengelilingi substansi
kelabu/gray matter
• Membentuk kolom
putih
• Funiculus posterior
• Funiculus anterior
• Funiculus lateral
• Terdiri atas
• Akson bermyelin
• Akson tanpa myelin
Substansi putih/white matter (2)
• Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum
tulang dan antara otak + sumsum tulang
• 2 tipe utama serabut saraf :
– Serabut saraf naik/ascending : membawa informasi sensorik
dari tubuh ke otak
• c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
– Serabut saraf menurun/descending: membawa informasi
motorik dari otak ke sumsum tulang
• c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih =
menulis, menjaga keseimbangan, melakukan
gerakan
SISTEM SARAF PERIFER
Parasimpatis Simpatis
Parasimpatis Simpatis