Anda di halaman 1dari 23

FISIOLOGI SISTEM SARAF

TEPI DAN OTONOM

DEPARTEMEN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TUJUAN

Mahasiswa mampu membedakan sistem syaraf tepi dan


sistem syaraf otonom.
Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi sistem syaraf.
SISTEM SYARAF TEPI (SST)

• Sistem syaraf tepi (SST) terdiri dari semua jaringan saraf di luar SSP.
• Komponen SST : meliputi syaraf, ganglion, plexus entericus, dan reseptor sensorik.
• 12 pasang nervus cranialis keluar dari otak.
• 31 pasang nervus spinalis keluar dari medulla spinalis.
• Ganglia : simpul jaringan syaraf yang terdiri dari badan neuron, terletak diluar otak dan medulla spinalis.
• Plexus entericus : Jejaring luas neuron yg terletak di dalam dinding organ saluran pencernaan.
• Reseptor sensorik cth ; reseptor semtuh di kulit m fotoreseptor di mata, reseptoer olfaktorius hidung.
SISTEM SYARAF TEPI (SST)

• Terbagi atas dua :


• 1. Sistem syaraf somatik dan
• 2 . Sistem syaraf otonom (SSO).
• SSO bekerja melalui lengkung reflex.
SISTEM SYARAF OTONOM (SSO)
struktur
organisasi SSO
pd sistem
saraf
Perbedaan
gangguan saraf sistem saraf
otonom yang
relevan terkait somatik dan
SKDI 2012 sistem saraf
otonom

Mahasiswa dapat Tujuan


menjelaskan Instruksional
Tujuan Khusus (TIK):
prinsip-prinsip
Instruksional Mahasiswa
dasar fisiologi dapat
Umum (TIU): hubungan antara jaras simpatis
sistem saraf menjelaskan….
sistem saraf
otonom simpatis dan dan
parasimpatis parasimpatis

fungsi dan Neurotrans-


distribusi dari mitter dan
sistem saraf reseptor yang
simpatis dan berperan
parasimpatis pada SSO
STRUKTUR ORGANISASI SSO PADA SISTEM SARAF
PERBEDAAN SISTEM SARAF SOMATIK DAN SISTEM SARAF
OTONOM

Somatic N .S Autonomic N .S
(voluntary) (involuntary)
1) Innervate skeletal muscles 1) Supply smooth muscles, Cardiac
and Glands
2) One neurone between C.N.S 2) Has 2 neurons connected by
and effector organ synapse between C.N.S & organ

3) Efferent arises from ventral 3) Efferent preganglionic arises from


horn cell. lateral horn cells .

4) Chemical transmitter Acetyl 4) Either acetyl cholin or


choline norepinephrine.
PERBEDAAN SISTEM SARAF SOMATIK DAN SISTEM SARAF OTONOM
NEUROTRANSMITTER YANG BERPERAN PADA SSO
Simpatis biasanya disebut sebagai
respons lawan-atau-lari (fight-or
flight response), karena sistem
simpatis menyiapkan tubuh untuk
melawan atau lari dari ancaman.
Divisi E : Exercise, Excitement,
Emergency, Embarassment
Parasimpatis Sistem parasimpatis mendominasi
pada keadaan tenang dan santai. Pada keadaan
tanpa ancaman ini, tubuh berkonsentrasi
melaksanakan aktivitas "rumah tangga'nya,
misalnya pencernaan. Sistem parasimpatis
mendorong fungsi tubuh tipe "istirahat-dan-cema"
(rest- and-digest) ini sembari memperlambat
aktivitas-aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem
simpatis.
Divisi D : Digestif, Defecation, Duiresis
NEUROTRANSMITTER YANG BERPERAN PADA SSO

• Serabut kolinergik menghasilkan Asetilkolin (ACh):

• Semua serabut preganglion SSO


• Postganglion parasimpatis
• Postganglionik simpatis pada kelenjar keringat dan pembuluh
darah di otot rangka

• Serabut adrenergik menghasilkan norepinefrin (NE):

• Post ganglionik simpatis


RESEPTOR PADA SSO
DISTRIBUSI DAN FUNGSI SSO
HUBUNGAN ANTARA SISTEM SARAF SIMPATIS DAN
PARASIMPATIS

1- RECIPROCAL : saat simpatis terstimulasi, parasimpatis terinhibisi. Demikian pula sebaliknya.

2- COMPLEMENTAL : saling melengkapi, misalnya pada miksi dan defekasi  simpatis untuk FILLING dan
parasimpatis untuk EVACUATION
PENGATURAN SSP OLEH SSO

Stimulasi pada hipotalamus bagian rostral meningkatkan aktivitas parasimpatis (trofotropik)


Stimulasi pada hipotalamus bagian kaudal meningkatkan aktivitas simpatis (ergotropik)

Anda mungkin juga menyukai