Materi SMK Sore

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

Menumbuhkan Sadar Hukum

di Lingkungan Pelajar
Ketua DPC Permahi Bangka Belitung:
Yudha Kurniawan,S.H
Apa itu Hukum?
01

Cyberbullying pada remaja


02 .

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja


03

Outline
04 Setelah sekolah menengah kejuruan ini
.mau kemana?
Apa itu Hukum?
Hukum lahir sebagai tujuan
penataan
Konflik kepentingan manusia

Raeson d E’tre nya hukum adalah


conflict of Interst (Prof Sudikno)
Cyberbullying pada remaja

Studi mengatakan, rata-rata orang menghabiskan waktu bersosial media


sehari adalah sebanyak 3 jam. Perkembangan zaman telah mengubah
bentuk perundungan dari yang semula dilakukan secara langsung menjadi
fenomena cyberbullying yang melibatkan media elektronik. Hal ini
menunjukkan adanya perluasan bentuk dan metode intimidasi yang dapat
mempengaruhi kesehatan mental dan emosional remaja. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara media sosial dan
perilaku cyberbullying menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan
dan perlindungan terhadap remaja
Cyberbullying pada remaja

Pengaruh teman sebaya juga merupakan komponen penting dalam


dinamika media sosial remaja. Interaksi online dengan remaja tidak hanya
dapat membentuk persepsi diri dan nilai-nilai mereka, tetapi juga dapat
menimbulkan tekanan dari teman sebaya yang dapat memengaruhi perilaku
dan keputusan mereka. Iklan yang dirancang khusus untuk remaja,
misalnya, dapat mempromosikan konsep tubuh yang tidak realistis dan
standar kecantikan yang berpotensi merugikan. Dalam masyarakat yang
semakin terhubung secara digital, teman sebaya dan pengaruh luar sangat
penting dalam membentuk identitas remaja. Paparan terhadap konten yang
tidak pantas adalah salah satu bahaya yang sering dihadapi remaja
Cyberbullying pada remaja
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE), yang sekarang diubang dengan UU Nomor 1 tahun
2024. pada Pasal 27 dalam UU ITE, yang menetapkan dasar hukum untuk
menuntut pelaku tindakan yang dapat dianggap sebagai bentuk
cyberbullying. Ada juga Pasal 45: Pasal mi memberikan wewenang kepada
pihak berwenang untak menghapus atau merublokir konten yang dianggap
melanggar UU ITE. Terdapat Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
tentang Konten Negatif, Permendikominfo ini mengatur bagaimana
pemerintah dapat menangani konten negatif di internet, termasuk yang
berkaitan dengan cyberbullying. Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Normor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet
Bermuatan Negatif mengatur cara pemerintah menangani konten negatif di
internet, termasuk yang berkaitan dengan cyberbullying
Cyberbullying pada remaja
Sedangkan gambaran sanksi nya menuruUndang-undang (UU) Nomor 1
Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik disebutkan dalam
pasal 45 bahwa dapat diganjar paling lama 6 tahun dan/atau denda paling
banyak 1M. Itupun juga dapat bersiko terhadap pidana Isi Pasal 310 KUHP
Pada dasarnya:

1. Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang


dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama 9 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta[1].
2. Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka diancam karena
pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 4 bulan
atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta[2]
Cyberbullying pada remaja
Untuk menangani cyberbullying di kalangan remaja, diperlukan
pendekatan komprehensif yang melibatkan orang tua, pendidik, dan
lingkungan mereka. Orang tua dapat. Berpartisipasi secara aktif
dengan memahami platform media sosial yang digunakan anak-anak
mereka, memberikan dukungan, dan menjaga saluran komunikasi
keluarga terbuka. Sekolah dapat memasukkan pendidikan etika digital
ke dalam program pendidikan mereka, membuat kebijakan yang jelas
tentang cyberbullying, dan memberikan pelatihan pengelolaan kouflik.
Di sekolah, membangun komunitas positif yang mendukung satu
sama lain secara online juga dapat membantu mengurangi
kemungkinan isolasi.
Cyberbullying pada remaja
Sedangkan gambaran sanksi nya menuruUndang-undang (UU) Nomor 1
Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik disebutkan dalam
pasal 45 bahwa dapat diganjar paling lama 6 tahun dan/atau denda paling
banyak 1M. Itupun juga dapat bersiko terhadap pidana Isi Pasal 310 KUHP
Pada dasarnya:

1. Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang


dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama 9 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta[1].
2. Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka diancam karena
pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 4 bulan
atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta[2]
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pergaulan artinya proses bergaul,
sedangkan bebas yaitu lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan
sebagainya
sehingga boleh bergerak, berbicara, berbuat dengan leluasa), tidak terikat
atau terbatas
oleh aturan-aturan.

Merujuk dari pengertian diatas maka dapat diuraikan bahwa pergaulan


bebas
adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individua tau kelompok
dengan tidak
terkontrol dan tidak dibatasi oleh norma-norma atau aturan-aturan yang
berlaku di dalam
masyarakat.
Seks bebas dalam dunia remaja memang tidak lepas dari yang namanya percintaan
dan tidak dapat pula dipungkiri bahwa anak SD juga sudah mengenal cinta
sehingga
dari situ timbulah yang namanya pacaran. Bahwa banyak anak SMP/SMA bahkan
yang tidak sekolah hanya berpacaran untuk senang-senang saja, bukan dianggap
sebagai suatu hal yang serius. Banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh
remaja. Ini semua terjadi karena faktor pergaulan. Seks bebas adalah perbuatan keji
yang dilarang agama dan negara. Akibat seks bebas yang paling fatal bagi semua
orang akan terjangkit penyakit menular seksual yang merupakan penyakit
mematikan.
Disamping itu dalam aspek hukum pula dikenal perbuatan pidana pencabulan,
Pencabulan merupakan kejahatan yang menyerang kehormatan, kesusilaan dan
bertentangan dengan moral dan agama. Di karenakan perbuatan pencabulan
perupakan pelanggaran hak asasi manusia yang kerap kali terjadi dan tidak ada
alasan pembenarannya. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesis, istilah
pencabulan berasal dari kata cabul yang diartikan sebagai “tindak senonoh,
melanggar adat dan kesusilaan, melanggar kesopanan, keji dan kotor
DiKetentuan yang mengatur mengenai tindak pidana pencabulan sendiri dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana pada Bab XIV buku ke II, yaitu pada Pasal 289
sampai dengan Pasal 29 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pencabulan tersebut
dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kesusilaan. Sedangkan pencabulan
terhadap anak diatur dalam Pasal 290 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 292, Pasal 293,
Pasal 294 ayat (1) dan Pasal 295 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Serta diatur
juga di dalam Pasal 76 E dan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak
Dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, menyebutkan Sanski
hukum yang diberikan terhadap pelaku tindak pidana perbuatan cabul yaitu pidana
penjara paling sedikit lima tahun dan paling banyak lima belas tahun dan denda
paling banyak lima miliyar rupiah, sedangkan bila pelakunya adalah orang tuanya,
wali, pengasuh anak, guru (pendidik) maka sanski pidananya ditambah sepertiga
dari ancaman tersebut diatas
Perlu adanya peningkatan mentalitas, moralitas serta keimanan dan ketaqwaan
bagi masyarakat hal ini diharapkan bertujuan untuk dapat pengendalian diri yang
kuat, terpuji dan dapat mencegah pikiran dan niat jahat. Diharapkan juga agar
masyarakat selalu berusaha semaksimal mungkin mengisi hari-hari dengan
kegiatan yang bersifat positif dan menjaga sopan santun dalam bertingkah laku dan
berbusana yang baik.
Perlu adanya pemberian konseling bagi korban kejahatan pencabulan, pemberian
konseling bagi korban kejahatan pencabulan yang mengalami trauma
berkepanjangan sebagai upaya rehabilitasi. Hal ini sangat bermanfaat bagi korban
pencabulan untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Kegiatan konseling dapat
dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat yang berfokus
kepada masalah perlindungan anak juga dibantu oleh keluarga korban.
Setelah sekolah menengah
kejuruan ini mau kemana?
Futrure Plan

Tes Minat Talenta.

01
Tes Kecerdasan
Beragam.
02
Berpikir terstruktur
Visualiasi 5,10, 30 04 dan sasaran
dan 50 Tahun khusus
03
04 Tulis Gambar
Peta Hidup
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai