Anda di halaman 1dari 20

sosialisasi

Panduan jasa profesional


profesi perawat

Tim Kesejahteraan PPNI 1


Azas Jasa Profesional Profesi Perawat
• Sesuai dengan prestasi kerjanya, memenuhi persyaratan
A internal konsistensi.
DI • Adil tidak sama dengan sama Rata
L
LA • Memenuhi kebutuhan pada tingkat normatif sesuai kondisi
setempat yang berlaku secara konsisten
YA
K
• Tidak semata-mata memenuhi kebutuhan hidup dasar,
ID namun juga mencakup pengembangan keilmuan dan
EA keahlian
L
Tim Kesejahteraan PPNI 2
LANDASAN HUKUM
• UUD RI 1945 pasal 28H pasal 34
• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
• UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• UU No 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
• UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• UU No 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi No. 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 17 tahun 2013
tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2014
tentang Klinik
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 tahun 2014
tentang Puskesmas

Tim Kesejahteraan PPNI 3


3. KETENTUAN KHUSUS
A. JASA KEPERAWATAN
• Jasa keperawatan adalah penghargaan pada setiap tindakan
atau unjuk kerja seorang perawat yang diberikan kepada
klien baik individu, kekuarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan tugas dan kewenangan perawat.

• Penghitungan jasa professional profesi keperawatan dengan


mempertimbangkan beberapa ketentuan diantaranya
peraturan pemerintah, kebutuhan hidup dasar, kebutuhan
pengembangan keilmuan dan keahlian seorang perawat.

Tim Kesejahteraan PPNI 4


B. KOMPONEN JASA PERAWAT

Pendidikan
Golongan
Keahlian
Lama kerja
Jabatan
Tiap komponen Intensitas atau ketergantungan klien
dikategorikan, di beri
Point dan Indeks Risiko kerja
Shift kerja
Beban Kerja per hari
Kehadiran
Tugas Tambahan

Tim Kesejahteraan PPNI 5


4. FORMULASI, DEFENISI
OPERASIONAL DAN SIMULASI

A. FORMULASI
• Komponen jasa perawat terdiri dari 11 item,
dijabarkan kedalam kategori yang memiliki
penilaian point dan indeks.
• Perkalian dari nilai point dan indeks dari
setiap kategori yang dimiliki setiap komponen
jasa perawat akan mendapatkan Nilai indek
kategori dari setiap kategorik

Tim Kesejahteraan PPNI 6


B. DEFENISI OPERASIONAL :
1. Komponen :
Adalah kategori penilaian terhadap seorang perawat dalam
menjalankan profesinya untuk menentukan jasa perawat.
2. Poin :
Bobot yang di berikan kepada setiap kategori penilaian yang
terdapat pada komponen beserta rinciannya
3. Indeks :
Bobot dari masing-masing komponen kategori penilaian
4. Nilai Indeks :
Perkalian antara point dengan Indeks sebagai nilai dasar dari
masing-masing komponen beserta rinciannya

Tim Kesejahteraan PPNI 7


DEFENISI OPERASIONAL (Lanjutan)
8. Pendidikan :
Tingkat pendidikan terakhir yang dibuktikan dengan ijazah dari lembaga
pendidikan sesuai perundang-undangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Poin untuk setiap jenjang pendidikan berdasarkan tahun lamanya pendidikan
tersebut di tempuh
9. Keahlian khusus :
Keterampilan dan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan keperawatan
yang di buktikan dengan sertifikat yang di keluarkan oleh lembaga yang sah dan
masih berlaku serta diakui oleh PPNI
10. Lama kerja :
Lama waktu seorang perawat menekuni profesi keperawan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri secara terus-menerus ataupun terputus-putus, dibuktikan
dengan surat pernyataan yang sah dan legal dari institusi tempat
bekerja.Perhitungan tingkatan lama bekerja mengikuti ketentuan pada Aparatur
Sipil Negara (ASN)

Tim Kesejahteraan PPNI 8


Jabatan

Level 1
• Perawat fungsional pelaksana kategori terampil lulusan Diploma tiga
keperawatan, D.IV, dan Ners yang dalam tugasnya melaksanakan asuhan
keperawatan secara langsung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
(Perawat pelaksana)
Level 2
• Perawat fungsional kategori terampil lulusan Diploma tiga keperawatan,
D.IV dan Ners yang bertugas mengelola asuhan keperawatan dan
membawahi beberapa perawat fungsional level 1 yang dalam tugasnya
melaksanakan asuhan keperawatan dan mengkoodinir pelaksanaan
asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya (Perawat Ketua Tim/ Case manager )

Tim Kesejahteraan PPNI 9


Level 3
• Perawat fungsional kategori terampil lulusan Diploma tiga keperawatan, Diploma
IV dan Ners yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan pelayanan
keperawatan /berlangsungnya fungsi pelayanan keperawatan di beberapa unit
pelayanan atau bertanggung jawab terhadap profesionalitas pemberi layanan
keperawatan dan berperan dalam memberikan rekomendasi kepada pengambil
keputusan (Perawat kepala ruangan/ Koordinator / Suverfisor dan yang setara) ,
Ka. Sub Mutu / Ka. Sub Kredensial / IPCN / Ka. Sub Etik disiplin profesi dan yang
setara).
Level 4
• Perawat fungsional kategori ahli serta punya kompetensi sebagai peneliti, pendidik
dan pembina lulusan profesi keperawatan yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan profesionalitas pelayanan
keperawatan di institusi tempatnya bekerja dan berperan dalam memberikan
rekomendasi kepada pengambil keputusan (Ka Komite Keperawatan / Staf ahli dan
yang setara).

Tim Kesejahteraan PPNI 10


Risiko Pekerjaan
Adalah dampak langsung maupun tidak langsung yang di alami oleh perawat akibat
dari pekerjaan yang dilakukan. Dampak akibat perkerjaan tersebut bisa dirasakan
saat ini atau masa yang akan datang.
• Rendah
Kegiatan pelayanan keperawatan pada area atau unit yang tidak atau kecil
kemungkinan beresiko dan berdampak atas terpapar penyakit, radiasi dan polusi
(Poliklinik / Rawat Jalan)
• Sedang
Kegiatan pelayanan keperawatan pada area atau unit yang kemungkinan beresiko
dan berdampak atas terpapar penyakit, radiasi dan polusi (Poli Kulit, Poli THT, Rawat
Inap / One Day Care selain Chemoterapi).
• Intermediate ;
Kegiatan pelayanan keperawatan pada area atau unit yang berisiko dan berdampak
atas terpapar penyakit , radiasi dan polusi ( Poli DOTS, Poli VCT, Poli Bedah, ruang
ICU , Perina dan ruang isolasi / Emergency, One Day Care dengan Chemoterapi).).
• Tinggi
Kegiatan pelayanan keperawatan pada area atau unit yang sangat beresiko dan
berdampak atas terpapar penyakit, radiasi dan polusi (Kamar bedah / Ruang
Tindakan beradiasi/terpapar gas medik )
DEFENISI OPERASIONAL (Lanjutan)

Intensitas / Ketergantungan Klien


Kondisi klien yang harus di layani oleh seorang perawat tercermin dari tempat seorang
perawat melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien.

a. Mandiri
Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien yang memerlukan
bantuan minimal, pasien hanya kadang-kadang memerlukan bantuan untuk
memenuhi seluruh kebutuhannya.
b. Partial
Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien yang memerlukan
bantuan sebagian atau tidak terus-menerus, pasien memerlukan batuan tertentu
saja untuk memenuhi seluruh kebutuhannya
c. Penuh
Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien yang memerlukan
bantuan total, pasien memerlukan bantuan sebahagian besar atau sangat
tergantung pada bantuan perawat dalam memenuhi seluruh kebutuhannya.

Tim Kesejahteraan PPNI 12


Shift Kerja
Shift
Seorang perawat yang dalam melaksanakan tugasnya
harus bekerja di waktu pagi, siang dan malam
atau hanya pagi dan siang saja termasuk on call

Non Shift
Seorang perawat yang dalam melaksanakan tugasnya
harus bekerja pada jam kerja kantor saja (office
hour)

Tim Kesejahteraan PPNI 13


DEFENISI OPERASIONAL (Lanjutan)

Beban kerja perawat


Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas produktif yang dilakukan
oleh seorang perawat kepada klien baik secara langsung atau tidak langsung selama
bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja di hitung dengan cara
membandingkan antara persentase waktu pelaksanaan kegiatan produktif dan waktu
pelaksanaan kegiatan non produktif, terdiri dari :
Rendah
• Beban kerja ringan bila persentase waktu pelaksanaan kegiatan produktifnya <
60% dari seluruh waktu kegiatan yang dilakukan perawat (≤ 30 pasien perhari).
Sedang
• Beban kerja sedang bila persentase waktu pelaksanaan kegiatan produktif berkisar
60-70% dari seluruh waktu kegiatan yang dilakukan perawat (30 – 50 pasien
perhari).
Intermediate
• Beban kerja sedang bila persentase waktu pelaksanaan kegiatan produktif berkisar
80% dari seluruh waktu kegiatan yang dilakukan perawat (51 – 70 pasien perhari).
Tinggi
• Beban kerja tinggi bila persentase waktu pelaksanaan kegiatan produktif > 80%
dari seluruh waktu kegiatan yang dilakukan perawat (≥ 80 pasien perhari)
03/19/2024 Tim Kesejahteraan PPNI 14
Kehadiran
• Adalah hadirnya perawat di tempat kerja
sesuai jam kerja ASN
– 100 persen
– 80-90 persen
– Dibawah 80 persen
Tugas tambahan
• Tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada
perawat di luar tugas pokoknya yang
dibuktikan dengan surat penunjukan atau
surat keputusan direktur.
– Tidak ada tugas tambahan
– Tugas tambahan 1- 2
– Tugas tambahan diatas 2
No Komponen Kategori Point Index Nilai
D.III 1 10
D.IV 3 30
1 Pendidikan 10
Ners 5 50
Magister 7 70
II 1 5
2 Golongan III 3 5 15
IV 5 25
non keahlian 0 0
3 Keahlian Basic 1 10 10
Advance 4 40
0-3 tahun 1 5
3-6 tahun 3 15
6-9 tahun 5 25
9-12 tahun 7 35
12-15 tahun 9 45
4 lama kerja 15-18 tahun 11 5 55
18-21 tahun 13 65
21 -24 thun 15 75
24-27 tahun 17 85
27-30 tahun 19 95
diatas 30 tahun 21 105
level 1 1 10
level 2 3 30
5 Jabatan 10
level 3 5 50
level 4 7 70
Rendah 1 15
Sedang 3 45
6 Risiko Pekerjaan 15
Intermediate 5 75
Tinggi 7 105
Mandiri 1 15
7 tingkat 15
Ketergantungan Partial 3 45
Penuh 5 75
Shift 5 25
8 Shift Kerja On Call 3 5 15
Non Shift 1 5
Rendah (≤30 pasien) 1 10
Sedang(30-50
9 Beban Kerja perhari 10
pasien) 3 30
Berat(>50 pasien) 5 50
90-100 persen 4 40
10 kehadiran 71-89 persen 2 10 20
≤ 70 persen 0 0
Tidak ada 0 0
11 tugas tambahan 1- 2 1 5 5
diatas 2 3 15
Tim Kesejahteraan PPNI 20

Anda mungkin juga menyukai