Anda di halaman 1dari 23

8.

PEDOMAN PROFESI KEPERAWATAN

a. Pengembangan staff keperawatan


Setiap tenaga keperawatan di Departemen Keperawatan mengikuti program
pengembangan yang telah ditetapkan oleh Departemen Keperawatan RSIA KELUARGA
KITA Semarang. Program ini diikuti oleh tenaga keperawatan baru dan lama yang meliputi
1) Program orientasi 2) Program training

1) PERAWAT BARU
Program pengembangan yang telah ditetapkan oleh Departemen Keperawatan RSIA
KELUARGA KITA harus diikuti oleh semua tenaga keperawatan baru di Departemen
Keperawatan.
Program ini meliputi :
a) Orientasi
b) Training
c) Magang

a. Program Orientasi
Program orientasi bagi karyawan baru berlangsung selama 1 minggu.
Program ini bertujuan agar setiap tenaga keperawatan baru yang bekerja di
Departemen keperawatan dapat memahami:
 Tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
 Tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkungan rumah sakit serta
kebijakan rumah sakit.
 Prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di unit kerja.
 Tehnik-teknik mengerjakan basic life support (Bantuan Hidup Dasar)
dalam keadaan darurat.
 Prosedur penilaian dan penampilan kinerja tenaga keperawatan.

Program orientasi dilaksanakan oleh tim pengajar dari Departemen


Keperawatan yang terdiri dari Kepala Bidang Pelayanan & Penunjang
Keperawatan, Supervisor, Kepala Ruangan, dan Penanggung Jawab Shift yang
kompeten dibidangnya. Program orientasi meliputi penjelasan tentang :
 Struktur organisasi rumah sakit dan Departemen Keperawatan
 Falsafah & tujuan RS dan pelayanan keperawatan
 Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
 Kebijakan dan prosedur yang berlaku di RS/pelayanan keperawatan
 Metoda pemberian asuhan keperawatan di RS
 Pola ketenagaan
 Sistem penilaian kinerja keperawatan
 Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di RS
 Hak dan kewajiban tenaga keperawatan.
 Hospital Tour

b) Program Training
Program training bagi setiap tenaga keperawatan yang bekerja di Departemen
Keperawatan RSIA KELUARGA KITA bertujuan agar :
 Dapat mengikuti alur kerja dan kegiatan rutin di unit kerjanya dibawah
bimbingan.
 Dapat melakukan perawatan dasar pada sekelompok pasien yang
menjadi tanggung jawabnya menggunakan NCP (Nursing Care Plan)
dengan bimbingan.
 Dapat bekerjasama, berkomunikasi dan memberikan pelayanan yang
baik kepada pelanggan.
 Dapat melakukan tugas-tugas rutin yang diberikan kepadanya dengan
bimbingan.

Program training berlangsung selama 3 bulan, meliputi program perceptorship


dan bimbingan dari Bagian Pendidikan & Pelatihan dan Kepala Ruangan di unit
terkait. Pada masa ini tenaga keperawatan akan dievaluasi setiap bulan hingga
masa training berakhir.

a. Bulan pertama
Pada bulan pertama tenaga keperawatan mengikuti training program yang
berlangsung selama 1 bulan didalam ruang training. Program training
meliputi kelanjutan dari materi dalam program orientasi.
Evaluasi dilakukan pada minggu ketiga bulan pertama, bila tenaga
keperawatan dapat memenuhi/lulus dari standar yang ditetapkan (nilai
kelulusan adalah 75) melanjutkan training di ruang rawat inap (ward). eila
tidak dapat memenuhi, diberikan kesempatan untuk menyelesaikan target /
mengulang hingga minggu ke-2 bulan ke-2.

b. Bulan kedua
Pada bulan kedua tenaga keperawatan mengikuti perceptorship program
dan bekerja di ruang rawat inap pada shift pagi hingga minggu kedua bulan
kedua. Tenaga keperawatan bekerja dibawah pengawasan dan bimbingan
Bagian Pendidikan & Pelatihan dan Kepala Ruangan di unit terkait.
Tugas-tugas yang dapat dilakukan adalah tugas-tugas rutin dinas pagi dan
pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi kebutuhan dasar manusia.
Evaluasi dilakukan pada minggu kedua bulan kedua, bila tenaga
keperawatan dapat memenuhi/lulus dari standar yang ditetapkan (nilai
kelulusan adalah 75) melanjutkan masa training di ruang rawat inap (ward)
pada shift siang atau bertugas di ruang rawat inap (ward) lain. Bila tidak
dapat memenuhi, diberikan kesempatan untuk menyelesaikan target /
mengulang hingga minggu kedua bulan ketiga.

c. Bulan ketiga
Pada bulan ketiga tenaga keperawatan mengikuti perceptorship program dan
bekerja di ruang rawat inap pada shift pagi, siang maupun malam. Tenaga
keperawatan bekerja dibawah pengawasan dan bimbingan Kepala Bagian
dan Bagian Pendidikan & Pelatihan. Tugas-tugas yang dapat dilakukan
adalah tugas-tugas rutin dinas pagi/siang/malam dan pelayanan keperawatan
yang diberikan meliputi kebutuhan dasar manusia.
Evaluasi dilakukan pada minggu kedua bulan ketiga, dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Bila tenaga keperawatan dapat memenuhi/lulus dari standar yang
ditetapkan (nilai kelulusan adalah ? 75) dapat melanjutkan kemasa
kontrak 1 tahun dan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
keperawatan.
2. Bila tercapai dengan catatan (nilai 50 - 74), tenaga keperawatan
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan target / mengulang hingga
akhir bulan ke-3.
3. Bila tidak dapat memenuhi standar yang ditentukan, nilai dibawah < 50,
tenaga keperawatan tidak dapat diterima sebagai karyawan RSIA
KELUARGA KITA.

c) Magang
Tenaga magang adalah tenaga keperawatan yang bekerja di Departemen
Keperawatan selama 6 bulan dibawah pengawasan dan bimbingan Kepala
Ruangan dan Bagian Pendidikan & Pelatihan. Tugas-tugas yang dapat dilakukan
adalah tugas-tugas rutin dinas pagi, siang maupun malam seperti dalam
program training. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi kebutuhan
dasar manusia.
Evaluasi dilakukan pada minggu ketiga setiap bulan hingga bulan keenam. Bila
tenaga keperawatan dapat memenuhi/lulus dari standar yang ditetapkan (nilai
kelulusan adalah ? 75) dan ada kebutuhan ketenagaan dari Departemen
Keperawatan ,maka proses sebagai karyawan kontrak RSIA KELUARGA KITA
dapat dilanjutkan.
Bila penilaian p3da masa magang tenaga keperawatan tidak memenuhi
kualifikasi
yang telah ditentukan,baik dari sikap,perilaku,pengetahuan dan ketrampilan)
maka tidak dapat melanjutkan ke masa kontrak atau proses sebagai karyawan
RSIA KELUARGA KITA tidak dapat dilanjutkan atau stop sampai disini,selanjutnya
mengikuti aturan-aturan yang berlaku dari HRD (Human Resource Department).

d) Masa Kontrak
Pada tahun pertama, tenaga keperawatan akan menjadi karyawan kontrak
RSIA KELUARGA KITA. Program perceptorship tetap dilanjutkan dan
tugas-tugas pelayanan keperawatan meliputi tindakan keperawatan dasar dan
lanjut. Evaluasi kinerja selama 1 tahun pertama sebagai landasan RSIA
KELUARGA KITA memutuskan melanjutkan perjanjian kerja untuk menjadi
karyawan tetap atau tidak.
a. Bila tenaga keperawatan memenuhi standar /lulus dari standar yang
ditetapkan (nilai kelulusan adalah > 75) dapat menjadi karyawan tetap dan
ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b. Bila tercapai dengan catatan (nilai 50 - 74), tenaga keperawatan diberikan
kesempatan melanjutkan masa kontrak 1 tahun lagi.
c. Bila tidak dapat memenuhi standar yang ditentukan, Mai <_ 50,tenaga
keperawatan tidak dapat diterima sebagai karyawan RSIA KELUARGA KITA.

2) PERAWAT LAMA
Semua tenaga keperawatan di Departemen Keperawatan mengikuti program
pengembangan yang telah ditetapkan oleh Departemen KeperawatanRSIA
KELUARGA KITA. Program ini meliputi :
a) Program orientasi
b) Program training

a) Program Orientasi
Program orientasi bagi karyawan lama berlangsung selama 1 minggu. Program
ini bertujuan agar setiap tenaga keperawatan lama yang bekerja pada unit yang
baru di Departemen Keperawatan dapat memahami tugas, kewajiban,
wewenang,alur dan prosedur kerja yang berlaku di unit tersebut.

Program orientasi dilaksanakan oleh Kepala Ruangan dan Penanggung Jawab


Shift yang kompeten diunit tersebut. Program orientasi meliputi penjelasan
tentang :
 Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
 Kebijakan dan prosedur yang berlaku
 Pelayanan Asuhan Keperawatan
 Alur kerja

b) Program Training
Program training bagi tenaga keperawatan lama dibagi dalam 2
bagian, yaitu :
i. Internal training
Program training dapat dilaksanakan oleh Supervisor Pengembangan RSIA
KELUARGA KITA dan Kepala Ruangan unit terkait sesuai dengan kebutuhan
training baik secara umum maupun khusus dalam keperawatan, seperti
prosedur, studi kasus,customer service excellent,communication skill,
leadership, presentasi dari para peserta yang telah mengikuti pelatihan atau
seminar diluar rumah sakit, ataupun magang di unit specialist (ICU, OT, IGD)
Departemen Keperawatan RSIA KELUARGA KITA.
Program training dapat dilakukan di unit specialis sesuai dengan :
 kebutuhan unitnya (Rawat Inap, Poliklinik)
 kebutuhan unit lain/ spesialis (ICU, OT, IGD,)

Program ini berlangsung dalam waktu 3 bulan dibawah pengawasan dan


bimbingan Kepala Ruangan dan Penanggung Jawab Shift yang kompeten.
Evaluasi dilakukan pada minggu ketiga setiap bulan hingga bulan ketiga.
Tenaga keperawatan dinyatakan dapat memenuhi/lulus dari standar yang
ditetapkan bila nilai kelulusan adalah > 75. Bila penilaian pada masa
training tenaga keperawatan tidak dapat memenuhi kualifikasi yang telah
ditentukan, baik dari sikap, perilaku, pengetahuan dan ketrampilan maka
dinyatakan tidak lulus.
Bila program training ini merupakan kebutuhan unit sebelumnya, maka
tenaga keperawatan akan kembali ke unit asal. eila program training ini
merupakan kebutuhan unit spesialis maka :
 Bila tenaga keperawatan dinyatakan lulus,maka proses
selanjutnya mengikuti ketentuan
 HRD yang berlaku. V Bila tenaga keperawatan dinyatakan tidak
lulus maka dapat kembali ke unit asal.

ii. Eksternal training


Program ini direncanakan oleh Supervisor Pengemb RSIA KELUARGA
KITAngan Keperawatan sesuai dengan kebutuhan training dari tiap-tiap unit
pelayanan keperawatan baik manajemen maupun nursing staff. Dapat
berupa Seminar, Simposium, Lokakarya,Training, ataupun Magang (di ICU RS
lain yang lebih kompeten).

10. PENILAIAN KINERJA PERAWAT (PERFORMANCE APPRAISAL)

 Performance Appraisal adalah suatu system penilaian pelaksanaan kerja


karyawan yang digunakan sebagai ukuran untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
 Kompetensi Perawat didefinisikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap untuk mengisi kemampuan fungsi peran perawat sebagai perawat
klinik sesuai dengan levelnya.
 Kompetensi dasar diharapkan dapat diraih dalam jangka waktu khusus (6 -
12 bulan) pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan pada umumnya.

A. Penilaian Kinerja Perawat Pemula Baru ( Novice)


Perawat Pemula Baru ( Novice) adalah Perawat yang belum mempunyai pengalaman
menghadapi situasi dimana mereka dihadapkan bekerja. Merupakan seorang mahasiswa
perawat atau seorang perawat yang baru lulus pendidikan keperawatan dimana belum
memiliki pengalaman kerja. Mereka hanya memiliki sedikit pemahaman kerja dan mereka
hanya memiliki sedikit pemahaman dari buku - buku teks mengenai gambaran
penatalaksanaan penyakit - penyakit tetapi belum pernah menerapkannya. Karena
seorang Novice belum mempunyai pengalaman maka kemampuannya sangat terbatas,
tidak fleksible, dan hanya bekerja bila ada perintah dan protocol.

Persyaratan Competency :
a. Hasil penilaian kompetensi sesuai dengan standar nilai Novice (Nilai >_ 75).
b. Mampu melakukan minimal 3 ketrampilan dasar keperawatan .
c. Marnpu memberikan asuhan keperawatan tanpa komplikasi dengan bimbingan dari
perawat yang competency lebih tinggi yang meliputi :
 Pengkajian Keperawatan
• Melakukan pengkajian baik fisik / psikis pasien pada saat menerima
pasien baru .
• Menentukan dan mendokumentasikan riwayat penyakit / pengkajian
pasien dengan lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk .
• Menjaga kerahasiaan data / dokumen pasien
• Menentukan dan mencatat data yang berhubungan / terkait dengan
penyakitnya .
• Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan bio-psiko-sosio spiritual dan
cultural pasien .
 Perencanaan Keperawatan
• Menetapkan prioritas rencana asuhan keperawatan
• Melibatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana asuhan
keperawatan
• Mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun dengan
mengacu kepada prioritas perawatan dan perencanaan pulang .
• Mengidentifikasikan tindakan-tindakan perawatan yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan .
• Melibatkan / bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang terkait
dalam penyusunan rencana .
 Pelaksanaan Keperawatan
• Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas yang telah
ditentukan.
• Menggunakan rencana perawatan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pengetahuan manajemen masalah kesehatannya .
• Berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan yang terkait dalam
melakukan rencana pengobatan untuk pasien .
• Berkomunikasi ( verbal / non verbal ) dengan anggota tim kesehatannya
lainnya berhubungan dengan manajemen pelayanan pasien
• Mendelegasikan pekerjaan / tugas kepada anggota tim kesehatan , nurse
aids sesuai dengan tingkat kompetensi uraian tugasnya_
• Menggunakan sumber - sumber yang sesuai untuk mempermudah dalam
asuhan keperawatan yang bermutu .
 Evaluasi Keperawatan
• Mengevaluasi dampak dari rencana perawatan dengan mengkaji respons
pasien terhadap hasii yang diharapkan.
• Melakukan revisi rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
d. Mampu melakukan komunikasi terapeutik yang efektif .
 Menggunakan komunikasi yang efektif kepada pasien dan keluarganya,
anggota tim kesehatan lainnya dan pada semua staf departemen lainnya .
 Menggunakan garis komunikasi yang terdapat dalam struktur organisasi
 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang sesuai dan memberikan masukan yang
konstruktif pada pertemuan tersebut.
e. Mampu memberikan Pendidikan kesehatan / edukasi pada klien dan keluarganya.
 Memberikan penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
 Berpartisipasi dalam mengidentifikasi, mengembangkan, memberikan dan
mengevaluasi setiap topic program edukasi.
 Melakukan studi kasus.
f. Mampu menjaga mutu pelayanan keperawatan
 Menggunakan konsep peningkatan mutu yang berkesinambungan / Continuous
Quality Improvement (CQI) dalam melakukan semua pekerjaan dan
memberikan masukan yang konstruktif kepada program CQI di unit terkait.
 Menjamin keamanan pelayanan keperawatan yang diberikan pada semua
pasien dan semua anggota tim kesehatan dengan menggunakan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari organisasi.
 Menjamin kepuasan pelanggan.
 Menerapkan Universal Precaution dalam melakukan pekerjaan sepanjang
waktu.
 Menjamin semua praktek keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan
standar etik, legal dan profesional.
g. Mampu melakukan pengembangan diri.
 Membangun sikap yang konsisten sesuai dengan filosofi keperawatan di
Rumah Sakit.
 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan praktek
keperawatan dan pengembangan profesional serta mencari sumber-sumber
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut.
 Menerapkan cara berpikir kritis dalam praktek keperawatan.
 Memiliki inisiatif, kreatif dan inovatif ( proaktif ).
h. Mampu melakukan dokumentasi melalui system kornputerisasi.
 Melakukan pencatatan / pemasukan data yang akurat ke dalam komputer.
i. Mampu memberikan tindakan keperawatan dasar.
 Memberi makan dan minum pasien sesuai dengan kebutuhan.
 Memberikan bantuan pada pasien untuk buang air kecil sesuai dengan pola
kebiasaan dan kondisi pasien.
 Memberikan bantuan kebutuhan pasien untuk defekasi sesuai dengan pola
kebiasaan dan kondisi pasien.
 Mengatur posisi tubuh pasien sesuai dengan kebutuhan.
 Menciptakan lingkungan yang mendukung pasien untuk istirahat dan tidur.
 Membantu pasien untuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan
 situasi dan kondisi.
 Mengukur tekanan darah dan nadi.
 Mengukur suhu tubuh (oral, axilla , dan rectal).
 Memberikan kompres hangat dan kompres dingin.
 Memandikan klien di tempat tidur.
 Menyisir rambut
 Menyikat gigi
 Memasang pengaman pada tempat tidur
 Memotong kuku
 Mengukur intake dan output klien.
 Menimbang berat badan klien.
 Menilai kebutuhan oksigen pasien.
 Memberikan oksigen melalui kanul, sungkup, atau kateter sesuai dengan
kebutuhan.
 Mengajarkan batuk efektif.
 Memahami prinsip-prinsip pemberian ( Bantuan Hidup Dasar ).
 Mengetahui prinsip universal precaution dan basic infection control.
 Menggunakan prinsip universal precaution dan basic infection control dalam
melakukan prosedur tindakan.
j. Mampu mengoperasionalkan dan merawat peralatan - peralatan medis dengan
bimbingan perawat dengan level diatasnya :
 Peralatan EKG
 Peralatan inhalasi
 Peralatan Monitor
 Dll.
k. Memahami dan mematuhi tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit.
l. Memahami visi dan misi serta visi dan misi keperawatan Rumah Sakit.

B. Penilaian Kinerja Perawat Pemula Lanjut (Advance Beginner)


Perawat Pemula Lanjut (Advance Beginner) adalah Perawat yang dapat menampilkan
performance minimal yang dapat diterima, la telah mengerjakan tugasnya secara terbatas
pada tata cara yang bisa diterima dengan meniru keadaan yang sama yang telah didapat
sebelumnya selama 1 - 3 tahun. Mereka sudah melihat hal-hal secara global namun belum
mampu menentukan prioritas.

Persyaratan kompetensi.
a. Hasil penilaian kompetensi sesuai dengan standar nilai Advance Beginner (Nilai > 75).
b. Mampu melakukan minimal 5 ketrampilan dasar lanjut keperawatan.
c. Lulus masa orientasi di 4 unit pelayanan utama yaitu : Unit perawatan medical,
bedah, maternity, anak.
d. Mampu melakukan presentasi asuhan keperawatan minimal 2 kasus asuhan
keperawatan setiap akhir rotasi di unit terkait.
e. Mampu memberikan asuhan , keperawatan tanpa atau dengan komplikasi / resiko
tinggi dengan bantuan terbatas dari perawat yang competenci-nya lebih tinggi yang
meliputi :
 Pengkajian Keperawatan
 Melakukan pengkajian baik fisik / psikis pasien pada saat menerima
pasien baru.
 Menentukan dan mendokumentasikan riwayat penyakit / pengkajian
pasien dengan lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk.
 Menjaga kerahasiaan data / dokumen pasien
 Menentukan dan mencatat data yang berhubungan / terkait dengan
penyakitnya .
 Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan bio-psiko-sosio spiritual dan
cultural pasien.
 Perencanaan Keperawatan
 Menetapkan prioritas rencana asuhan keperawatan
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana asuhan
keperawatan.
 Merigembangkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
dengan mengacu kepada prioritas perawatan dan perencanaan pulang.
 Mengidentifikasikan tindakan-tindakan perawatan yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan.
 Melibatkan / bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang terkait
dalam penyusunan rencana.
 Pelaksanaan Keperawatan
 Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas yang telah
ditentukan.
 Menggunakan rencana perawatan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pengetahuan manajemen masalah kesehatannya.
 Berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan yang terkait dalarn
melakukan rencana pengobatan untuk pasien.
 Berkomunikasi ( verbal / non verbal ) dengan anggota tim kesehatannya
lainnya berhubungan dengan manajemen pelayanan pasien.
 Mendelegasikan pekerjaan / tugas kepada anggota tim kesehatan, nurse
aids sesuai dengan tingkat kompetensi uraian tugasnya.
 Menggunakan sumber-sumber yang sesuai untuk mempermudah dalam
asuhan keperawatan yang bermutu.
 Evaluasi Keperawatan
 Mengevaluasi dampak dari rencana perawatan dengan mengkaji
respons pasien terhadap hasil yang diharapkan.
 Melakukan revisi rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
f. Mampu rnelakukan komunikasi terapeautik yang efektif.
 Menggunakan komunikasi yang efektif kepada pasien dan keluarganya,
anggota tim kesehatan lainnya dan pada semua staf departemen lainnya.
 Menggunakan garis komunikasi yang terdapat dalam struktur organisasi
 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang sesuai dan memberikan masukan
yang konstruktif pada pertemuan tersebut.
g. Mampu memberikan Pendidikan kesehatan / edukasi pada klien dan
keluarganya.
 Memberikan penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
 Mengadakan bimbingan dan asistensi terhadap perawat yang memiliki tingkat
kompetensi dan pengalaman lebih rendah dalam penggunaan proses
perawatan dan pengembangan rencana perawatan serta mengembangkan
alternative tindakan yang sesuai.
 Berpartisipasi dalam mengidentifikasi, mengembangkan memberikan dan
mengevaluasi setiap topic program edukasi.
 Bertindak sebagai preceptor yang ditugaskan oleh Kepala Unit Perawatan
 Melakukan studi kasus.
h. Mampu menjaga mutu pelayanan keperawatan
 Menggunakan konsep peningkatan mutu yang berkesinambungan (CQI)
dalam melakukan semua pekerjaan dan memberikan masukan yang
konstruktif kepada program CQI di unit terkait.
 Menjamin keamanan pelayanan keperawatan yang diberikan pada semua
pasien dan semua anggota tim kesehatan dengan menggunakan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari organisasi.
 Menjamin kepuasan pelanggan.
 Menerapkan Universal Precaution dalam melakukan pekerjaan sepanjang
waktu.
 Menjamin semua praktek keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan
standar etik, legal dan profesional.
i. Mampu melakukan pengembangan diri.
 Membangun sikap yang konsisten sesuai dengan filosofi keperawatan di
Rumah Sakit.
 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan praktek
keperawatan dan pengernbangan profesional serta mencari sumber-sumber
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut.
 Menerapkan cara berpikir kritis dalam praktek keperawatan.
 Memiliki inisiatif, kreatif, dan inovatif ( proaktif ).
j. Mampu melakukan dokumentasi melalui system komputerisasi.
 Melakukan pencatatan / pemasukan data yang akurat ke dalam komputer.
k. Mampu memberikan tinddkan keperawatan dasar lanjut.
 Memasang kateter urin baik permanen maupun sementara tanpa penyulit .
 Memberikan obat laksatif oral.
 Memberikan obat laksatif supositoria Melakukan pemberian glyserin spuit.
Mengeluarkan fekal secara manual.
 Memasang rectal tube.
 Memberikan obat anti diare dan anti flatulen sesuai program pengobatan.
 Memindahkan klien dari satu tempat ke tempat lain (dari tempat tidur ke
kursi / kursi roda dan sebaliknya).
 Melatih gerakan pasif pasien Melatih dan membimbing klien berjalan tanpa
alat Bantu.
 Memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan kondisi klien.
 Memberikan obat secara aman sesuai prinsip 6 benar dan 1 W (benar
pasien ,benar obat, benar waktu, benar dosis, benar cara, benar
dokumentasi dan waspada terhadap reaksi ).
 Memberikan obat oral, mata, injeksi IM, IV, IC, SC.
 Memasang dan melepas infus.
 Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostic.
 Melakukan prinsip-prinsip dasar pengendalian infeksi.
l. Mampu mengoperasionalkan dan merawat peralatan-peralatan medis.
 Penggunaan dan pemberian obat melalui syringe pump dan infuse pump.
 Pemakaian Defibrilator.
 Dll.
m. Mampu membimbing perawat dengan competency dibawahnya.

C. Penilaian Kinerja Perawat Kompeten (Competent)


Perawat Kompeten (Competent) adalah Perawat kompeten yang mempunyai pengalaman
kerja minimal 3 - 6 tahun. Perawat mampu memprioritaskan asuhan keperawatan yang
harus diberikan kepada pasien secara individu dan kelompok dengan mengembangkan
rencana-rencana jangka panjang. Mereka mampu menampilkan kemampuan organisasinya
tetapi masih mempunyai kekurangan dalam hal kecepatan dan fleksibilitas bila
dibandingkan dengan perawat proficient.

Persyaratan Kompetensi :
a. Hasil penilaian kompetensi sesuai dengan standar nilai competent.
b. Mampu memberikan keperawatan dasar pada klien (dengan komplikasi dalam lingkup
keperawatan secara mandiri tanpa bimbingan.
c. Marnpu melakukan tindakan keperawatan lanjut atau khusus dengan resiko.
d. Mampu melakukan konseling kepada klien.
e. Mampu melakukan rujukan keperawatan.
f. Mampu melakukan asuhan keperawatan dengan keputusan secara mandiri (tanpa
bimbingan) yang meliputi :
 Pengkajian Keperawatan
 Melakukan pengkajian baik fisik / psikis pasien pada saat menerima
pasien baru.
 Menentukan dan mendokumentasikan riwayat penyakit / pengkajian
pasien dengan lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk.
 Menjaga kerahasiaan data / dokumen pasien
 Menentukan dan mencatat data yang berhubungan / terkait dengan
penyakitnya.
 Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan bio-psiko-sosio spiritual dan
cultural pasien.
 Perencanaan Keperawatan
 Menetapkan prioritas rencana asuhan keperawatan.
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana asuhan
keperawatan .
 Mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
dengan mengacu kepada prioritas perawatan dan perencanaan pulang .
 Mengidentifikasikan tindakan-tindakan perawatan yang berhubungan
dengan hash yang diharapkan .
 Melibatkan / bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang terkait
dalam penyusunan rencana.
 Pelaksanaan Keperawatan
 Memberikan asuhan keper awatan sesuai dengan prioritas yang telah
ditentukan.
 Menggunakan rencana perawatan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pengetahuan manajernen masalah kesehatannya.
 Berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan yang terkait dalam
melakukan rencana pengobatan untuk pasien.
 Berkomunikasi ( verbal / non verbal ) dengan anggota tim kesehatannya
lainnya berhubungan dengan manajemen pelayanan pasien.
 Mendelegasikan pekerjaan / tugas kepada anggota tim kesehatan sesuai
dengan tingkat kompetensi uraian tugasnya.
 Menggunakan sumber-sumber yang sesuai untuk mempermudah dalam
asuhan keperawatan yang bermutu.
 Evaluasi Keperawatan
 Mengevaluasi dampak dari rencana perawatan dengan mengkaji respons
pasien terhadap hasil yang diharapkan .
 Melakukan revisi rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
g. Mampu melakukan komunikasi terapeautik yang efektif.
 Menggunakan komunikasi yang efektif kepada pasien dan keluarganya,
anggota tim kesehatan lainnya dan pada semua staf departemen lainnya.
 Menggunakan garis komunikasi yang terdapat dalam struktur organisasi.
 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang sesuai dan memberikan masukan
yang konstruktif pada pertemuan tersebut.
h. Mampu memberikan Pendidikan kesehatan / edukasi pada klien dan keluarganya.
 Memberikan penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
 Mengadakan bimbingan dan asistensi ter hadap perawat yang memiiiki
tingkat kompetensi dan pengalaman iebih rendah dalam penggunaan proses
perawatan dan pengembangan rencana perawatan serta mengembangkan
alternative tindakan yang sesuai.
 Berpartisipasi dalam mengidentifikasi mengemban,-kan memberikan dan
mengevaluasi setiap topic program edukasi.
 Bertindak sebagai preceptor yang ditugaskan oleh Kepala Unit Perawatan.
 Melakukan studi kasus .
i. Mampu menjaga mutu pelayanan keperawatan
 Menggunakan konsep peningkatan mutu yang berkesinambungan (CQI)
dalam melakukan semua pekerjaan dan memberikan masukan yang
konstruktif kepada program CQI di unit terkait.
 Menjamin keamanan pelayanan keperawatan yang diberikan pada semua
pasien dan semua anggota tim kesehatan dengan menggunakan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari organisasi.
 Menjamin kepuasan pelanggan.
 Menetapkan Universal Precaution dalam melakukan pekerjaan sepanjang
waktu.
 Menjamin semua praktek keperawatan yang dilakukan dengan
menggunakan standar etik, legal dan profesional.
j. Mampu melakukan pengembangan diri.
 Membangun sikap yang konsisten sesuai dengan filosofi keperawatan di
Rumah Sakit.
 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan praktek
keperawatan dan pengembangan profesional serta mencari sumber sumber
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut.
 Menerapkan cara berpikir kritis dalam praktek keperawatan.
k. Memiliki inisiatif, kreatif, dan inovatif ( proaktif ).
l. Mampu membimbing perawat dengan competency level dibawahnya.
m. Mampu mengidentifikasi hal-hal yang per!u diteliti lebih !anjut.
n. Mampu mengelola ruangan yang menjadi tanggung jawabnya dalam satu shift.
o. Memelihara leadership dalam kegiatan profesional.
1. Penilaian Kinerja Perawat Mahir (Proficient)
Perawat Mahir (Proficient) adalah seorang perawat yang mampu menangangi suatu situasi
sebagai suatu kesatuan, bukan hanya salah satu aspek atau bagian saja. Perawat mahir
memahami suatu situasi sebagai satu kesatuan karena mereka melihatnya dari sudut
pandang tujuan jangka panjang. Mereka belajar dari pengalaman apa yang biasanya
terjadi pada situasi tertentu dan bagaimana suatu rencana dimodifikasi sebagai respons
terhadap suatu kejadian.
Berkat kemampuan mengenali situasi secara utuh berdasarkan pengalaman, perawat
mahir ini dapat mengenali bila hal yang normal tidak terlaksana / terwujud. Pemahaman
ini mengembangkan pengambilan keputusan. Perawat mahir inilah yang paling sering
mampu mengenali perburukan / masalah pasien sebelum terjadinya perubahan
tanda-tanda vital. Tingkat kemahiran biasanya dapat ditemukan pada perawat-perawat
yang bekerja dengan populasi pasien yang banyak selama sekitar 6 - 9 tahun.

Persyaratan kompetensi
a. Hasil penilaian sesuai dengan standar nilai proficient.
b. Melakukan study kasus minimal 2 kasus yang berbeda.
c. Mampu melakukan hampir semua tindakan keperawatan dasar, lanjut, dan khusus
dengan keputusan secara mandiri.
d. Melakukan presentasi study kasus yang dilakukan dan dihadiri oleh atasan langsung
dari unit terkait, nara sumber yang ditunjuk, nursing education, dan perawat di
lingkungan Rumah Sakit.
e. Mampu memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialis secara mandiri
yang meliputi :
 Pengkajian Keperawatan
 Melakukan pengkajian baik fisik / psikis pasien pada saat menerima
pasien baru.
 Menentukan dan mendokumentasikan riwayat penyakit / pengkajian
pasien dengan lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk.
 Menjaga kerahasiaan data / dokumen pasien
 Menentukan dan mencatat data yang berhubungan / terkait dengan
penyakitnya.
 Mengidentifikasikan kebutuhan - kebutuhan bio-psiko-sosio spiritual dan
cultural pasien.
 Perencanaan Keperawatan
 Menetapkan prioritas rencana asuhan keperawatan.
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana asuhan
keperawatan.
 Mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
dengan mengacu kepada prioritas perawatan dan perencanaan pulang.
 Mengidentifikasikantindakan-tindakan perawatan yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan.
 Melibatkan / bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang terkait
dalam penyusunan rencana.
 Pelaksanaan Keperawatan
 Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas yang telah
ditentukan.
 Menggunakan rencana perawatan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pengetahuan manajemen masalah kesehatannya.
 Berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan yang terkait dalam
melakukan rencana pengobatan untuk pasien.
 Berkomunikasi ( verbal / non verbal ) dengan anggota tim kesehatannya
lainnya berhubungan dengan manajemen pelayanan pasien.
 Mendelegasikan pekerjaan / tugas kepada anggota tim kesehatan, sesuai
dengan tingkat kompetensi uraian tugasnya
 Menggunakan sumber-sumber yang sesuai untuk mempermudah dalam
asuhan keperawatan yang bermutu.
 Evaluasi Keperawatan
 Mengevaluasi dampak dari rencana perawatan dengan mengkaji
respons pasien terhadap hasil yang diharapkan.
 Melakukan revisi rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
f. Mampu melakukan komunikasi terapeautik yang efektif .
 Menggunakan komunikasi yang efektif kepada pasien dan keluarganya
,anggota tim kesehatan lainnya dan pada semua staf departemen lainnya.
 Menggunakan garis komunikasi yang terdapat dalam struktur organisasi.
 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang sesuai dan memberikan masukan
yang konstruktif pada pertemuan tersebut.
g. Mampu memberikan Pendidikan kesehatan /edukasi pada klien dan keluarganya .
 Memberikan penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
 Mengadakan bimbingan dan asistensi terhadap perawat yang memiliki tingkat
komptensi dan pengalaman lebih rendah dalam penggunaan proses
perawatan dan pengembangan rencana perawatan serta mengembangkan
alternative tindakan yang sesuai.
 Berpartisipasi dalam mengidentifikasi mengembangkan memberiPan dan
mengevaluasi setiap topic program edukasi.
 Bertindak sebagai preceptor yang ditugaskan oleh Kepala Unit Perawatan.
 Melakukan studi kasus.
h. Mampu menjaga mutu pelayanan keperawatan.
 Menggunakan konsep peningkatan mutu yang berkesinambungan (CQI)
dalam melakukan semua pekerjaan dan memberikan masukan yang
konstruktif kepada program CQI di unit terkait.
 Menjamin keamanan pelayanan Reperawatan yang diberikan pada semua
pasien dan semua anggota tim kesehatan dengan menggunakan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari organisasi.
 Menjamin kepuasan pelanggan.
 Menerapkan Universal Precaution dalam melakukan pekerjaan sepanjang
waktu.
 Menjamin semua praktek keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan
standar etik, legal dan profesional.
i. Mampu melakukan pengembangan diri.
 Membangun sikap yang konsisten sesuai dengan filosofi keperawatan di
Rumah Sakit.
 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan praktek
keperawatan dan pengembangan profesional serta mencari sumber sumber
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut.
 Menerapkan cara berpikir kritis dalam praktek keperawatan.
 Memiliki inisiatif, kreatif, dan inovatif ( proaktif ).
j. Mampu melakukan dokumentasi melalui system komputerisasi.
 Melakukan pencatatan / pemasukan data yang akurat ke dalam computer.
 Mengerjakan program khusus ( proyek pengernbangan ) Unit dalam
organisasi.
k. Mampu melakukan tugas-tugas managerial.
l. Mampu melakukan bimbingan bagi perawat dengan competency dibawahnya
m. Mampu membimbing peserta didik keperawatan.

2. Penitaian Kinerja Perawat Ahli (Expert)


Perawat Ahli (Expert) adalah seorang perawat yang mampu memberikan asuhan
keperawatan tanpa terikat oleh tahapan-tahapan prosedur/peraturan dan tugasnya
menjadi lancar, fleksible dan sangat terampil. Kerjanya otomatis tetapi bukan berarti
mereka tidak pernah menggunakan perangkat analisis. Kemampuan analisisnya yang
tinggi diperlukan untuk situasi - situasi dimana perawat tersebut belurn mempunyai
pengalaman dalam situasi tersebut sebelumnya. Perawat expert mampu menggunakan
kemampuan manajerial dalam mengelola organisasi keperawatan, dan mampu melakukan
kegiatan penelitian untuk pengembangan pendidikan ilmu iceperawatan, serta menjadi
pembimbing peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya juga menjadi konsultan
bidang keperawatan.

Persyaratan Kompetensi :
a. Hasil penilaian kompetensi sesuai dengan standar nilai expert.
b. Mampu melakukan hampir semua tindakan keperawatan dasar, lanjut, dan khusus
dengan keputusan secara mandiri dan fleksible.
c. Melakukan study kasus asuhan keperawatan khusus atau sub spesialis dan
mempresentasikannya dihadapan atasan langsung dan perawat di lingkungan Rumah
Sakit atau di luar Rumah Sakit.
d. Mampu memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialis dalam lingkup
keperawatan secara mandiri dan fleksible yang meliputi :
 Pengkajian Keperawatan
 Melakukan pengkajian baik fisik / psikis pasien pada saat menerima
pasien baru.
 Menentukan dan mendokumentasikan riwayat penyakit / pengkajian
pasien dengan lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk.
 Menjaga kerahasiaan data / dokumen pasien
 Menentukan dan mencatat data yang berhubungan / terkait dengan
penyakitnya
 Mengidentifikasikan kebutuhan - kebutuhan bio-psiko-sosio spiritual dan
cultural pasien.
 Perencanaan Keperawatan
 Menetapkan prioritas rencana asuhan keperawatan.
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencana
asuhan keperawatan.
 Mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
dengan mengacu kepada prioritas perawatan dan perencanaan pulang .
 Mengidentifikasikan tindakan-tindakan perawatan yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan.
 Melibatkan / bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang terkait
dalam penyusunan rencana.
 Pelaksanaan Keperawatan
 Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prioritas yang telah
ditentukan.
 Menggunakan rencana perawatan untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pengetahuan manajemen masalah kesehatannya.
 Berkoordinasi dengan anggota tim kesehatan yang terkait dalam
melakukan rencana pengobatan untuk pasien.
 Berkomunikasi ( verbal / non verbal ) dengan anggota tim kesehatannya
lainnya berhubungan dengan manajemen pelayanan pasien.
 Mendelegasikan pekerjaan / tugas kepada anggota tim kesehatan, sesuai
dengan tingkat kompetensi uraian tugasnya
 Menggunakan sumber-sumber yang sesuai untuk mempermudah dalam
asuhan keperawatan yang bermutu.
 Evaluasi Keperawatan
 Mengevaluasi dampak dari rencana perawatan dengan mengkaji respons
pasien terhadap hasil yang diharapkan.
 Melakukan revisi rencana perawatan sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
e. Mampu melakukan komunikasi terapeautik yang efektif.
 Menggunakan komunikasi yang efektif kepada pasien dan keluarganya,
anggota tim kesehatan lainnya dan pada semua staf departemen lainnya.
 Menggunakan garis komunikasi yang terdapat dalam struktur organisasi.
 Menghadiri pertemuan-pertemuan yang sesuai dan memberikan masukan
yang konstruktif pada pertemuan tersebut.
f. Mampu memberikan Pendidikan kesehatan / edukasi pada klien dan keluarganya.
 Memberikan penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan pelayanan keperawatan den-an menggunakan proses keperawatan.
 Mengadakan bimbingan dan asistensi terhadap perawat yang memiliki
tingkat komptensi dan pengalaman lebih rendah dalam penggunaan proses
perawatan dan pengembangan rencana perawatan serta mengembangkan
alternative tindakan yang sesuai.
 Berpartisipasi dalam mengidentifikasi, mengembangkan, memberikan dan
mengevaluasi setiap topik program edukasi.
 Bertindak sebagai preceptor yang ditugaskan oleh Kepala Unit Perawatan.
 Melakukan studi kasus.
g. Mampu menjaga mutu pelayanan keperawatan.
 Menggunakan konsep peningkatan mutu yang berkesinambungan (CQI)
dalam melakukan semua pekerjaan dan memberikan masukan yang
konstruktif kepada program CQI di unit terkait.
 Menjamin keamanan pelayanan keperawatan yang diberikan pada semua
pasien dan semua anggota tim kesehatan dengan menggunakan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari organisasi.
 Menjamin kepuasan pelanggan.
 Menerapkan Universal Precaution dalam rnelakukan pekerjaan sepanjang
waktu.
 Menjamin semua praktek keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan
standar etik, legal dan profesional.
h. Mampu melakukan pengembangan diri.
 Membangun sikap yang konsisten sesuai dengan filosofi keperawatan di
Rumah Sakit.
 Mengidentifikasikan kebutuhan belajar yang sesuai dengan praktek
keperawatan dan pengembangan profesional serta mencari sumber sumber
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut.
 Menerapkan cara berpikir kritis dalam praktek keperawatan.
 Memiliki inisiatif, kreatif, dan inovatif (proaktif).
i. Mampu melakukan dokumentasi melalui system komputerisasi.
 Melakukan pencatatan / pemasukan data yang akurat ke dalam computer.
 Mengerjakan program khusus ( proyek pengernbangan ) Unit dalam
organisasi.
j. Mampu melakukan tugas-tugas managerial.
k. Mampu melakukan bimbingan bagi perawat dengan competency dibawahnya.
l. Mampu membimbing peserta didik keperawatan.
m. Mampu berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
n. Mampu berperan sebagai peneliti dan mempresentasikan hasil penelitiannya
dihadapan atasan langsung dan para perawat di lingkungan Rumah Sakit atau di luar
Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai